PERHIITUNGAN PPH PASAL 25

Download Report

Transcript PERHIITUNGAN PPH PASAL 25

PA J A K P E N G H A S I L A N PA S A L 2 5
DEFINISI
PPh Pasal 25 adalah pajak yang dibayar sendiri
oleh Wajib Pajak
selama tahun berjalan
yang merupakan angsuran dari pajak yang akan
terhutang untuk satu tahun pajak/bagian tahun
pajak
CARA PENGHITUNGAN
Pajak terutang
sesuai SPT.
• Dikurangi
Kredit pajak
dalam negeri.
• Kredit PPh 21, 22, 23 (Bagi OP)
• Kredit PPh 22, 23 (Bagi Badan)
pajak luar
• Dikurangi Kredit
negeri (PPh 24).
• Sama
Dengan
Angsuran PPh
25 per tahun.
• Dibagi 12
Angsuran PPh
25 per bulan.
97
PENGHITUNGAN BESARNYA ANGSURAN YANG
HARUS DIBAYAR WP SENDIRI DALAM
TAHUN BERJALAN
CONTOH 1 :
PPh TERUTANG CFM SPT TAHUNAN PPh 2012
DIKURANGI :
a.PPh YG DIPOTONG PEMBERI KERJA
(PPh PASAL 21)
Rp 15.000.000.b. PPh YG DIPUNGUT PIHAK LAIN
(PPh PASAL 22)
Rp 10.000.000.c. PPh YG DIPOTONG PIHAK LAIN
( PPh PASAL 23)
Rp 2.500.000.d. KREDIT PAJAK LUAR NEGERI
(PPh PASAL 24)
Rp 7.500.000.JUMLAH KREDIT PAJAK
SELISIH
Rp 50.000.000.
Rp 35.000.000.Rp 15.000.000.-
BESARNYA ANGSURAN YG HARUS DIBAYAR SENDIRI SETIAP BULAN UNTUK
TAHUN 2010 Rp 1.250.000.- (Rp 15.000.000 : 12)
ANGSURAN PPH 25 MENURUT BULAN
(PELAPORAN SPT TEPAT WAKTU)
Januari – Bulan Pelaporan SPT
Sesuai Angsuran
Desember Tahun
Pajak Lalu
Bulan Pelaporan SPT –
Desember Tahun Berjalan
Sesuai Angsuran
Berdasar SPT Tahun
Berjalan
Contoh
Apabila SPT tahunan oleh Wajib Pajak badan tahun 2010
disampaikan pada bulan Maret 2011, maka besarnya
angsuran PPh pasal 25 yang harus dibayar Wajib Pajak
untuk bulan Januari dan Februari adalah sebesar angsuran
PPh pasal 25 yang dibayar pada bulan Desember 2010.
APABILA DALAM TAHUN PAJAK DITETAPKAN SKP
Berdasarkan SPT Tahun 2012 yang disampaikan
WP pada Maret 2013, penghitungan besarnya
angsuran yang harus dibayar sendiri pada tahun
2013 adalah sebesar Rp. 1.250.000
Pada Juni 2013 diterbitkan SKP 2012 yang
menghasilkan besarnya angsuran pajak Rp.
2.000.000 sebulan
Maka besarnya angsuran pajak mulai Juli 2013
adalah Rp. 2.000.000
WAJIB PAJAK BERHAK ATAS KOMPENSASI
KERUGIAN
• Berikut ini adalah informasi dari PT ABC tahun 2012
• PT ABC tahun 2013 mempunyai omzet 5 Milyar dan penghasilan netto 4 Milyar, pajak
yang telah dipotong oleh pihak ke-3 sebesar 125 juta dan angsuran PPh 25 yang telah
dibayar Januari – Desember 2013 adalah 75 juta. Angsuran PPh pasal 25 tahun 2014
adalah:
APABILA WAJIB PAJAK MEMPEROLEH
PENGHASILAN TIDAK TERATUR
Merupakan penghasilan yang diterima atau diperoleh secara tidak
berkala selain dari kegiatan usaha, pekerjaan bebas, pekerjaan, dan/
atau modal, misalnya keuntungan dari pengalihan harta.
Penghasilan tidak teratur merupakan pengurang penghasilan yang
dijadikan dasar penghitungan PPh terutang.
103
CONTOH PENERAPAN PENGHASILAN TIDAK
TERATUR
Penghasilan teratur wajib pajak A dari
usaha dagang dalam tahun 2011 adalah Rp
48.000.000,00, dan penghasilan tidak
teratur dari mengontrakkan rumah selama
3 tahun yang dibayar secara sekaligus di
tahun 2011 adalah Rp 72.000.000,00
Mengingat penghasilan yang tidak teratur
tersebut sekaligus diterima di tahun 2011,
maka penghasilan yang dipakai sebagai
dasar penghitungan angsuran PPh Pasal 25
dalam tahun 2012 adalah hanya
berdasarkan penghasilan teratur tersebut.
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGUSAHA
TERTENTU (WPOPPT)
Merupakan WP yang melakukan kegiatan usaha
bidang perdagangan, memiliki lebih dari 1 tempat
usaha atau tempat usaha berbeda dengan domisili.
Penghitungan Angsuran PPh 25
Angsuran PPh 25 adalah 0.75% dari peredaran bruto
tiap bulan di tiap – tiap tempat usaha.
105
CONTOH MENGHITUNG ANGSURAN PPH PASAL 25
• Misalnya, ZAKI mempunyai 1 tempat usaha sebagai Pedagang Pengecer di KPP B dengan
omzet bulan Januari 10 juta setiap bulan dan 1 tempat usaha di wilayah KPP C dengan
omzet bulan Januari 15 juta.
• Masing-masing tempat usaha, memiliki kewajiban PPh Pasal 25 sebesar 0,75% dari
peredaran bruto dari masing-masing tempat usaha.
• PPh pasal 25 yang terhutang atas masing-masing tempat usaha adalah