materi 7i - Blog of BPK PENABUR

Download Report

Transcript materi 7i - Blog of BPK PENABUR

Narkoba adalah singkatan dari
narkotika dan obat/bahan berbahaya.
Selain "narkoba", istilah lain yang
diperkenalkan khususnya oleh
Departemen kesehatan RI adalah
Napza yang merupakan singkatan dari
Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif.
Narkotika adalah zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi
sintetis yang
dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan
(Undang-Undang No. 22 tahun
1997).….
Yang termasuk jenis narkotika adalah:
 Tanaman papaver, opium mentah, opium
masak (candu, jicing, jicingko), opium obat,
morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja,
dan damar ganja.
 Garam-garam dan turunan-turunan dari
morfina dan kokaina, serta campurancampuran dan sediaan-sediaan yang
mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat
atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan
narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan
perubahan pada aktivitas
mental dan perilaku
(Undang-Undang No.
5/1997).
Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon,
Valium, Mandarax, Amfetamine,
Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat,
Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi,
Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic
Diethylamide), dsb.
Alkohol yang
mengandung ethyl
etanol, inhalen/sniffing
(bahan pelarut)
berupa zat organik
(karbon) yang
menghasilkan efek yang
sama dengan
yang dihasilkan oleh
minuman yang
beralkohol atau obat
anaestetik jika aromanya
dihisap.
Dalam dunia modern saat ini, seks bebas tidak
lagi dilihat sekedar penyimpangan terhadap
norma yang ada di masyarakat, tetapi sudah
berkembang menjadi gaya hidup. Banyak orang
tidak lagi canggung atau malu untuk melakukan
perilaku tersebut. Wujud dari seks bebas ini
tampak pada, antara lain: seks di luar nikah,
“kumpul kebo”, kawin kontrak, komersialisasi
hubungan seks, dsb.
Selain berakibat terhadap moralitas masyarakat,
khususnya generasi muda, akibat negative yang lain
banyak timbul. Misalnya, hamil di luar nikah, aborsi,
putus sekolah karena harus menikah akibat
kehamilan, terjangkit berbagai penyakit sebagai akibat
dari seks bebas mulai dari penyakit yang sederhana
(sifilis, gonore) sampai pada penyakit yang mematiakn
HIV/AIDS.
Gugur kandungan atau aborsi (Bahasa Latin:abortus )
adalah berhentinya kehamilan sebelum usia
kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan
kematian janin. Apabila janin lahir selamat (hidup)
sebelum 38 minggu namun setelah 20 minggu, maka
istilahnya adalah kelahiran prematur. Aborsi adalah
pengeluaran buah kehamilan secara sengaja sebelum
janin viable ( < 22 minggu atau berat janit < 500 gram)
bukan semata untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil
dalam keadaan darurat tapi juga bisa karena sang ibu
tidak menghendaki kehamilan itu.
Aborsi provokatus medisinalis karena alasan
kesehatan ibu hamiltersebut tidak dapat melanjutkan
kehamilannya. Misalnya sakit jantung, karena jika
kehamilannya dilanjutkan terjadi penambahan beban
kerja jantung sehingga sangat berbahaya bagi jiwanya.
Dalam hal ini keselamatan ibu yang diutamakan.
Penyakit lain yaitu tuberkulosis paru berat, asma,
diabetes melitus, gagal ginjal, hipertensi, penyakit hati
menahun (JNPK-KR, 1999). Tentunya untuk
melaksanakan tindakan inipun harus ada inform
choice dan inform consent terlebih dahulu.
Aborsi provokatus kriminalis seperti contoh kasus
diatas,tindakan pengosongan rahim dari buah
kehamilan yang dilakukan dengan sengaja bukan
karena alasan medis, tetapi alasan lain biasanyakarena
hamil diluar nikah, atau terjadi pada pasangan
yangmenikah karena gagal kontrasepsi maupun
karena tidak mengingini kehamilannya.
Dalam ilmu kedoteran istilah-istilah ini digunakan
untuk membedakan aborsi : Spontaneous abortion :
gugur kandungan yang disebabkan oleh trauma
kecelakaan atau sebab-sebab alami. Induced abortion
atau procured abortion : pengguguran kandungan
yang disengaja
Termasuk di dalamnya adalah:
Therapeutic abortion : pengguguran yang dilakukan
karena kehamilan tersebut mengancam kesehatan
jasmani atau rohani sang ibu, terkadang dilakukan
sesudah pemerkosaan.
Eugenic abortion : pengguguran yang dilakukan
terhadap janin yang cacat.
Elective abortion : pengguguran yang dilakukan untuk
alasan-alasan lain.