paparan bu prayetni

Download Report

Transcript paparan bu prayetni

KEBIJAKAN PELAYANAN KEPERAWATAN
DALAM PEMBERDAYAAN TENAGA LULUSAN D3
KEPERAWATAN PADA TATANAN PELAYANAN
KESEHATAN
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DAN KETEKNISIAN MEDIK
DITJEN BINA UPAYA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
Disampaikan pada Lokakarya Kurikulum D3 Keperawatan oleh AIPDIKI
Jakarta, 6 Maret 2013
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
( PERPRES NO. 72 /2012)
A. Meliputi Peningkatan :
1. Upaya Kesehatan
2. Penelitian dan pengembangan Kesehatan
3. Pembiayaan kesehatan
4. Sumber daya manusia kesehatan
5. Sediaan farmasi, alat kesehatan
6. Manajemen informasi dan regulasi kesehatan
7. Pemberdayaan masyarakat
B. Dilaksanakan secara berjenjangan di pusat dan
daerah
2
MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGS)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Pengentasan kemiskinan dan
kelaparan yang ekstrim
Pemerataan pendidikan dasar
Mendukung adanya persamaan
gender dan pemberdayaan
perempuan
Mengurangi tingkat kematian
anak
Meningkatkan kesehatan ibu
Perlawanan terhadap HIV/AIDS,
malaria dan penyakit lainnya
Menjamin daya dukung
lingkungan hidup
Mengembangkan kemitraan
global untuk pembangunan.
SJSN DAN BPJS (2014)
UU No.40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional → Jaminan
pemenuhan kebutuhan dasar hidup yang
layak
 UU No.24 Tahun 2011tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial → Badan
Hukum penyelenggara program jaminan
sosial

PERKEMBANGAN YANKES DI ERA GLOBAL
 Joint
Commission International (JCI) → World
Class Hospital
 Perdagangan Jasa :
Mutual Recognition Agreement (MRA) → ASEAN 10
Negara
 Services (Mode 3) PMA
 Mode 4 MNP : Unbound → 2015 dibuka
 Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement
(IJEPA)
 Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership
Agreement (IE-CEPA)
 Dan lain-lain (terus berkembang)

 WHO
Nursing & Midwifery Services Strategic
Directions 2011-2015
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN
2010-2014
Dilakukan melalui:
(a) Pemihakan Kebijakan dan Pengalokasian Sumber Daya yang Lebih Membantu
Kelompok Miskin dan Daerah Tertinggal,
(b) Pengembangan Instrumen untuk Memonitor Kesenjangan Antar Wilayah dan
Antar Tingkat Sosial Ekonomi,
(c) Peningkatan Advokasi dan Capacity Building Bagi Daerah Tertinggal
6
ARAH KEBIJAKAN DIT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DAN KETEKNISIAN MEDIK
Peningkatan
mutu
pelayanan
Peningkatan
jejaring,
kemitraan LP/LS
Peningkatan
kemampuan
dan peran SDM
Upaya
Binyanwat
KM
Peningkatan
advokasi, kordinasi,
Binwas
Penguatan
regulasi
7
STANDAR PELAYANAN KEPERAWATAN
STRATA UPAYA KESEHATAN DAN LINGKUP PELAYANAN
KEPERAWATAN
STRATA
KETIGA
(TERTIER)
YANKEP
TERTIER
STRATA KEDUA
(SEKUNDER)
YAN KEPERAWATAN SEKUNDER
STRATA PERTAMA
(PRIMER)
PELAYANAN KEPERAWATAN PRIMER
PERKESMAS / PHN :
Deteksi dini, promotif preventif, keluarga binaan,
wilayah/ desa binaan
9
BENTUK PRAKTIK KEPERAWATAN
Institusi (RS, Puskesmas, Balai)
Mandiri (rumah keperawatan, HHN dan
Swasta/ Klinik
Pengembangan Praktik : Sosiologi,
psikologis, Komplementer
PERAWAT SEBAGAI PEMBERI PELAYANAN
KEPERAWATAN
DEFINISI PERAWAT:
• Perawat adalah seseorang yang telah lulus
pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar
negeri sesuai dengan peraturan perundangundangan (Permenkes No. 148 tahun 2010)
PERAWAT SEBAGAI PEMBERI PELAYANAN
KEPERAWATAN
DEFINISI PERAWAT (2):
• Nurse refers to a natural person who has completed
the required professional training and conferred the
professional nursing qualification; and has been
assessed by the Nursing Regulatory Authority of the
Country of Origin as being technically, ethically and
legally qualified to undertake professional nursing
practice; and is registered and/or licensed as a
professional nurse by the Nursing Regulatory
Authority of the Country of Origin (Definisi dalam
MRA on Nursing Services)
PERAWAT SEBAGAI PEMBERI PELAYANAN
KEPERAWATAN
JENIS DAN KOMPOSISI
 Jenis : Vokasi dan Profesional
 Komposisi kualifikasi perawat pada strata
yankep premier, sekunder dan tersier
KUALIFIKASI PERAWAT SESUAI TINGKAT PELAYANAN
KESEHATAN
STRATA
KETIGA
(TERTIER)
YANKEP TERTIER NERS KONSULTAN
 NERS SUB SPESIALIS
NERS SPESIALIS +
SERTIFIKASI
 NERS + SERTIFIKASI
 PERAWAT VOKASIONAL +
SERTIFIKASI
STRATA KEDUA
(SEKUNDER)
YANKEP
SEKUNDER

STRATA PERTAMA
(PRIMER)
YANKEP PRIMER

NERS SPESIALIS
 NERS + SERTIFIKASI
PERAWAT VOKASIONAL + SERTIFIKASI
NERS & PERAWAT VOKASI
14
PERAWAT SEBAGAI PEMBERI PELAYANAN
KEPERAWATAN
JENJANG KARIR


Jenjang Karir merupakan sistem utk
meningkatkan kinerja & professionalisme,
sesuai dgn bidang pekerjaan melalui
peningkatan kompetensi
Pengembangan sistem Jenjang Karir bagi
perawat membedakan antara pekerjaan
(job) dan Karir (career)
PERAWAT SEBAGAI PEMBERI PELAYANAN
KEPERAWATAN
JENJANG KARIR
PK V
PM V
PP V
PR V
PK IV
PM IV
PP IV
PR IV
PK III
PM III
PP III
PR III
PK II
PM II
PP II
PR II
PK I
PM I
PP I
PR I
PERAWAT SEBAGAI PEMBERI PELAYANAN
KEPERAWATAN
JENJANG KARIR
Implementasi Jenjang Karir pada keperawatan mata
Elderly
vision
PERAWAT SEBAGAI PEMBERI PELAYANAN
KEPERAWATAN
JENJANG KARIR
Implementasi Jenjang Karir Bekerja Sama
Dengan Jica (2013-2017) → Program 5
(lima) tahun mengembangkan model
jenjang karir perawat di 9 RS oleh tim dari
RS, Fakultas, Direktorat Bina Pelayanan
Keperawatan dan BPPSDMK
PERAWAT SEBAGAI PEMBERI PELAYANAN
KEPERAWATAN
JABATAN FUNGSIONAL
perawat terampil-ahli  Dlm proses
evaluasi, analisis, integrasi dgn jenjang
karir perawat
PERAWAT SEBAGAI PEMBERI PELAYANAN
KEPERAWATAN
Kondisi saat ini :
Vokasi
80-90%
:
Profesional
10-20%
PERAWAT SEBAGAI PEMBERI PELAYANAN
KEPERAWATAN
Prediksi Kondisi yang akan datang
TAHUN
VOKASIONAL
PROFESIONAL
2011
80-90%
10-20%
2014
60%
40%
2019
50%
50%
2025
40%
60%
UPAYA DAN PELUANG
1. Fasyankes : RS, Puskesmas
 Penguatan
fungsi Kepala Bidang → Staffing
 Penguatan fungsi Komite Keperawatan →
Profesionalisme
 Kajian Rasio
 Implementasi sistem pemberian asuhan
keperawatan (tim, PN, dll)
2. Implementasi Jenjang Karir Perawat
UPAYA DAN PELUANG
3. Program preceptorship perawat baru
4. Penguatan peran-peran pada :
 upaya promotif-preventif:
 Advanced Practice
 Perluasan peran → holistic care
TERIMA KASIH