PEMUTAKHIRAN PAGU INDIKATIF RKP 2012 – KEMISKINAN,

Download Report

Transcript PEMUTAKHIRAN PAGU INDIKATIF RKP 2012 – KEMISKINAN,

PROGRAM PRIORITAS
KEMENTERIAN KESEHATAN
TA 2012-2013
Oleh:
Biro Perencanaan dan Anggaran
Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan
Bandung , 12 Maret 2012
PENDAHULUAN
2
TAHAPAN PEMBANGUNAN DALAM RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG NASIONAL (RPJPN) 2005-2025
RPJMN 4
(2020-2024)
POSISI SAAT INI
RPJMN 3
(2015-2019)
RPJMN 2
(2010-2014)
RPJMN 1
(2005-2009)
Menata kembali
NKRI, membangun
Indonesia yang
aman dan damai,
yang adil dan
demokratis, dengan
tingkat
kesejahteraan yang
lebih baik.
Memantapkan
penataan kembali
NKRI,
meningkatkan
kualitas SDM,
membangun
kemampuan iptek,
memperkuat daya
saing perekonomian
Memantapkan pembangunan secara
menyeluruh dengan
menekankan pembangunan keunggulan kompetitif
perekonomian yang
berbasis SDA yang
tersedia, SDM yang
berkualitas, serta
kemampuan iptek
Mewujudkan masyarakat Indonesia
yang mandiri, maju,
adil dan makmur
melalui percepatan
pembangunan di
segala bidang
dengan struktur
perekonomian yang
kokoh berlandaskan
keunggulan
kompetitif.
Upaya membangun kualitas SDM termasuk pembangunan kesehatan
menjadi perhatian penting dalam RPJMN
KEBIJAKAN DALAM RPJPN DAN RPJMN
•
•
RPJPN 2005-2025 (UU No.17/2005)
– Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
– Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan upaya
kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat
dan perbekalan kesehatan yang disertai oleh peningkatan pengawasan,
pemberdayaan masyarakat, dan manajemen kesehatan.
RPJMN 2010-2014 (Perpres No.5/2010)
– Difokuskan pada:
• 11 Prioritas Nasional
• 3 Kelompok Prioritas Lainnya (Polhukam, Ekonomi, Kesra) hasil National
Summit
– Menyusun rencana kerja yang implementatif:
• Berdasarkan ketersediaan anggaran (pagu indikatif) dalam jangka
menengah
• Jelas indikator dan sasaran yang ingin dicapai
• Jelas institusi penanggungjawab dan pelaksananya
4
PRIORITAS NASIONAL
11 Prioritas Nasional
Kabinet Indonesia Bersatu II
1
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
2
Pendidikan
3
Kesehatan
4
Penanggulangan Kemiskinan
5
Ketahanan Pangan
6
Infrastruktur
7
Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8
Energi
9
Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik
11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi
12 Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
Prioritas Lainnya
13 Bidang Perekonomian
14 Bidang Kesejahteraan Rakyat
5
KONDISI UMUM PEMBANGUNAN
KESEHATAN
STATUS KESEHATAN MASYARAKAT 2010
Indikator
Status Awal
Status Kesehatan Masyarakat
Pencapaian
Target
Target
2014
70,9
72,0
Umur harapan hidup
(tahun)
66,2
Angka kematian ibu
(per 100 ribu kelahiran hidup)
307
228
Angka kematian bayi
(per 1000 kelahiran hidup)
35
34
Prevalensi kekurangan gizi
(persen)
28,0
17,9
<15,0
Prevalensi anak balita yang
pendek (stunting)
36,8
35,6
<32,0
*)
*)
118
24
Sumber data: Proyeksi BPS, 2010 dan Riskesdas, 2010
*) Data tahun 2007 (SDKI)
7
II.a Status Capaian Pembangunan Kesehatan
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN (1)
Akses Pelayanan Kesehatan dan Gizi terus meningkat ditandai antara lain dengan:
• Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 82,2% (2010)
• Cakupan kunjungan ibu hamil: K1: 95,26% dan K4: 85,56% (2010)
• Cakupan imunisasi dasar lengkap: menjadi 53,8% (2010)
• Pemberian Vit A dan Fe : 69,8% dan 92,2% (2010)
Persentase Pertolongan Persalinan oleh
Tenaga Kesehatan Terlatih (2005-2010)
82,20
84
80
77,34
56
53,8
52
74,87
76
72,41
72
Persentase Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada Anak
Usia 12-23 bulan tahun 2007 dan 2010
48
72,53
46,2
70,47
44
68
40
64
2007
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2010*
Sumber : Susenas (2005-2009), *Riskesdas (2010)
Input Utama Peningkatan Akses dan Kualitas
Pelayanan Kesehatan
Preventif & Promotif
• Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk seluruh
Puskesmas
• Pemenuhan Tenaga Kesehatan Strategis (Dr, Drg, Perawat
dan Bidan) terutama di Daerah Terpencil Perbatasan dan
Kepulauan (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan
(DBK)
• Perbaikan Akses dan Kualitas Pelayanan Imunisasi,
termasuk penyediaan vaksin
Sumber : Riskesdas 2007, Riskesdas 2010
• Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
• Penguatan Kapasitas UKBM melalui Posyandu, Poskesdes
• Penyediaan suplemen gizi
Kuratif dan Rehabilitatif
• Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
• Jaminan Pertolongan Persalinan (Jampersal)
• Peningkatan Puskesmas mampu PONED dan Rumah Sakit
mampu PONEK
• Penyediaan Obat dan Alat Kesehatan
UKBM: Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat; PONED: Pelayanan Obstetric Neonatal Emergensi Dasar, PONEK: Pelayanan Obstetric Neonatal Emergensi Komprehensif
8
Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan…
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN (2)
Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh
tenaga kesehatan terlatih (cakupan PN)
Sumber: Riskesdas, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011
Status capaian : on track
Capaian tertinggi : DIY
Capaian terendah : Malut
Tantangan Utama :
–Masih terjadi disparitas antarprovinsi
–Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota
Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan
DI Yogyakarta
Bali
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Kep. Bangka Belitung
Jawa Timur
Jawa Tengah
Aceh
Sumatera Utara
Riau
Sumatera Selatan
Sumatera Barat
Sulawesi Utara
INDONESIA
Bengkulu
Lampung
Kalimantan Timur
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Selatan
Jawa Barat
Sulawesi Selatan
Kalimantan Barat
Banten
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Barat
Jambi
Gorontalo
Sulawesi Tenggara
Papua
Kalimantan Tengah
Papua Barat
Sulawesi Tengah
Maluku
Maluku Utara
Sumber: Riskesdas, 2010
98.6
97.3
97.2
95.8
95.8
94.7
93.8
91.7
87.4
87.3
86.5
86.2
83.6
82.2
81.9
81.2
80.0
79.0
78.8
78.3
76.7
72.6
70.8
64.2
64.1
63.0
62.9
62.5
57.0
56.4
54.3
50.3
48.7
26.6
0
20
40
60
80
100
120
9
Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan…
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN (3)
Cakupan pelayanan antenatal
(kunjungan kehamilan ke empat (K4))
Cakupan Pelayanan Antenatal (K4)
Sumber: Riskesdas, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011
Status capaian : on track
Capaian tertinggi : Sulut
Capaian terendah : Papua
Tantangan Utama :
–Masih terjadi disparitas antarprovinsi
–Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota
Sumber: Profil Kesehatan, 2010
10
Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan…
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN (4)
Persentase bayi usia 0-11 bulan yang
mendapat imunisasi dasar lengkap
*)
Sumber: Riskesdas, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011
Ket: *) Data capaian untuk bayi usia 12-23 bulan
Status capaian : on track
(capaian 2011 melebihi target)
Capaian tertinggi : DIY
Capaian terendah : Papua
Imunisasi Dasar Lengkap
DI Yogyakarta
Kepulauan Riau
Jawa Tengah
Bali
Jawa Timur
Sulawesi Utara
Lampung
Kalimantan Timur
Nusa Tenggara Barat
Jambi
Kep. Bangka Belitung
Kalimantan Tengah
Gorontalo
INDONESIA
DKI Jakarta
Kalimantan Selatan
Jawa Barat
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Banten
Sumatera Barat
Maluku
Bengkulu
Maluku Utara
Sumatera Selatan
Papua Barat
Sulawesi Tenggara
Riau
Aceh
Sulawesi Tengah
Nusa Tenggara Timur
Sumatera Utara
Sulawesi Barat
Papua
Tantangan Utama :
–Masih terjadi disparitas antarprovinsi
–Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota
91.1
74.4
69.0
66.1
66.0
65.5
65.4
64.1
62.6
60.9
60.0
54.8
54.5
53.8
53.2
52.5
52.3
52.1
50.9
48.8
48.1
46.7
46.7
44.8
44.7
39.1
37.5
37.5
37.0
35.4
33.3
33.3
32.1
28.2
0
20
40
60
Sumber: Riskesdas, 2010
80
100
11
Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan…
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN (5)
Cakupan balita yang ditimbang berat
badannya (D/S) di Posyandu
Cakupan balita ditimbang berat badannya
(D/S) di Posyandu
Sumber: Profil Kesehatan, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011
Status capaian : on track
(capaian 2011 melebihi target)
Capaian tertinggi : DIY
Capaian terendah : Gorontalo
Tantangan Utama :
–Masih terjadi disparitas antarprovinsi
–Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota
Sumber: Riskesdas, 2010
12
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN (6)
Angka penemuan kasus Malaria per 1.000
penduduk (Annual Parasite Index/API)
Sumber: Riskesdas, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011
Status capaian : on track
Capaian tertinggi : Papua Barat
Capaian terendah : DKI Jakarta
Malaria (Annual Parasite Index/API)
Papua Barat
Nusa Tenggara Timur
Papua
Maluku
Maluku Utara
Kep. Bangka Belitung
Bengkulu
Gorontalo
Sulawesi Utara
Kalimantan Timur
Nusa Tenggara Barat
Jambi
INDONESIA
Sulawesi Tengah
Kepulauan Riau
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Lampung
Jawa Timur
Sulawesi Barat
Kalimantan Barat
Aceh
Sumatera Selatan
Sumatera Barat
Jawa Barat
Sulawesi Selatan
Sumatera Utara
Riau
Sulawesi Tenggara
Banten
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Bali
DKI Jakarta
Tantangan Utama :
–Masih terjadi disparitas antarprovinsi
–Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota
27.66
15.62
9.94
8.94
8.91
7.87
4.36
4.13
3.37
2.04
1.93
1.89
1.85
1.35
1.12
1.06
1.05
0.78
0.71
0.57
0.54
0.48
0.45
0.41
0.36
0.31
0.25
0.23
0.22
0.14
0.08
0.03
0.02
0.00
0
5
10
Sumber: Riskesdas, 2010
15
20
25
30
13
Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan…
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN (7)
Jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM)
Sumber: Kemkes, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011
Status capaian : on track
(capaian 2011 melebihi target)
Capaian tertinggi : DKI Jakarta
Capaian terendah : Papua
Akses Sanitasi Layak
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Bali
Kepulauan Riau
Kalimantan Timur
Kep. Bangka Belitung
Sulawesi Utara
Banten
Sulawesi Selatan
Jawa Tengah
Sumatera Utara
Jawa Barat
INDONESIA
Riau
Maluku Utara
Jawa Timur
Jambi
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Selatan
Maluku
Sulawesi Tengah
Nusa Tenggara Barat
Papua Barat
Gorontalo
Kalimantan Barat
Aceh
Sumatera Selatan
Sumatera Barat
Lampung
Bengkulu
Sulawesi Barat
Kalimantan Tengah
Nusa Tenggara Timur
Papua
Tantangan Utama :
–Masih terjadi disparitas antarprovinsi
–Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota
84.57
81.85
79.13
72.37
68.37
65.06
64.87
63.78
61.45
57.76
57.10
55.57
55.53
54.27
53.26
52.96
51.98
50.87
48.95
48.28
48.25
47.43
46.91
45.66
45.32
45.17
44.36
44.26
43.85
41.64
41.30
35.14
26.23
23.97
0
20
40
Sumber: Susenas, 2010
60
80
100
14
II.b. StatusPROFESIONALISME
Ketersediaan FasilitasDAN
Layanan
Kesehatan
PENINGKATAN
PENDAYAGUNAAN
TENAGA KESEHATAN YANG MERATA
Jumlah Rumah Sakit Per Provinsi, 2010
Rasio Tempat Tidur RS Per 100.000
Penduduk
Per Provinsi, 2010
Rasio Nasional
68,8 : 100.000
orang
Standar Rasio :
1: 1.500 orang
atau 67:100.000
orang
Indonesia :
1.632 RS
Sumber: Profil Kesehatan, 2010
Sumber: Profil Kesehatan, 2010
Status : Rasio TT RS per 100.000 Penduduk telah
tercapai, namun masih banyak Provinsi
yang berada di bawah rasio rata-rata
nasional.
15
KETERSEDIAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN (1)
Jumlah Puskesmas Per Provinsi, 2010
Peta Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk
Indonesia :
9.005
Puskesmas
Rasio Tinggi
Sumber: Profil Kesehatan, 2010
Rasio Sedang
Rasio Rendah
16
KETERSEDIAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN (2)
Persentase puskesmas rawat inap yang mampu
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED)
Jumlah Puskesmas Mampu PONED
Per Provinsi, 2010
*)
Indonesia :
1.579
Puskesmas
Jumlah
Puskesmas PONED
masih dibawah
kebutuhan ideal
Sumber: Kemkes, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011
Ket. *) Capaian s.d Triwulan III TA 2011
• Standar : minimal terdapat 4 Puskesmas PONED
utk Kab/Kota
• Ideal : 500 kab/kota x 4 = 2.000 Puskesmas PONED
17
Sumber: Profil Kesehatan, 2010
17
II.c.
Status Ketersediaan
Kesehatan
KETERSEDIAAN
TENAGA Tenaga
KESEHATAN
(1)
Peta Ketersediaan SDM Kesehatan di Puskesmas
Dokter Umum
0-5% blm
terisi
5-20% blm
terisi
20-30%
blm terisi
Perawat
>30 %
blm terisi
Sumber: Badan PPSDM Kemenkes, Data s.d Desember 2010
Bidan
18
KETERSEDIAAN TENAGA KESEHATAN (2)
Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan
dan diberi insentif di DTPK dan di DBK
Jumlah SDM kesehatan di fasilitas kesehatan yang
telah ditingkatkan kemampuannya melalui
pendidikan berkelanjutan
Sumber: Kemkes, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011
Keterangan: Terdapat adjustment target tahunan untuk jumlah tenaga
kesehatan yang didayagunakan dan diberi insentif di DTPK dan DBK
Keterangan: Terdapat adjustment target tahunan untuk jumlah SDM
kesehatan yang ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan
berkelanjutan
Dok. Rujukan
2011
2012
2013
2014
Dok. Rujukan
2012
RPJMN 2010-2014
1.245
1.375
1.500
1.700
RPJMN 2010-2014
8.500
RKP 2011
2.445
3.820
5.320
7.020
RKP 2012
6.000
19
PEMBIAYAAN JAMINAN PEMBIAYAAN KESEHATAN
a.
Persentase RS yang melayani pasien penduduk
miskin peserta program Jamkesmas
Sumber: Kemkes, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011
b. Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan
kesehatan dasar bagi penduduk miskin
Keterangan: Terdapat adjustment target tahunan untuk jumlah
puskesmas memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk
miskin
Dok. Rujukan
2012
2013
2014
RPJMN 2010-2014
8.737
8.868
9.000
RKP 2012
9.236
9.386
9.536
20
KETERSEDIAAN, PEMERATAAN, KETERJANGKAUAN, JAMINAN KEAMANAN,
KHASIAT/MANFAAT DAN MUTU OBAT DAN MAKANAN, SERTA
DAYA SAING PRODUK DALAM NEGERI
Persentase ketersediaan obat dan vaksin
Sumber: Kemkes, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011
21
PRIORITAS PEMBANGUNAN
KESEHATAN TAHUN 2010-2014
FOKUS PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN
FOKUS
PRIORITAS
1. Peningkatan kesehatan ibu,
bayi dan balita
DIDUKUNG OLEH:
3. Pengendalian penyakit menular
serta penyakit tidak menular,
diikuti penyehatan lingkungan
PEMBANGU
NAN
HUKUMDAN
HAM
4. Pengembangan sumber daya
manusia kesehatan
PEMBANGU
NAN
INFRASTRU
KTUR
PENGEMBA
NGAN
IPTEK
DLL
DAMPAK
SASARAN
2. Perbaikan status gizi
masyarakat
PEMBANGU
NAN
EKONOMI
PEMBANGU
NAN SDA LH
PRIORITAS
BIDANG
5. Peningkatan ketersediaan,
keterjangkauan, pemerataan,
keamanan, mutu dan
penggunaan obat serta
pengawasan obat dan makanan
Peningkatan
Akses dan
Kualitas
Pelayanan
Kesehatan
Peningkatan
Umur
Harapan
Hidup
Peningkatan
Kualitas SDM
(HDI, GDI,
NRR) serta
Jati Diri dan
Karakter
Bangsa
6. Pengembangan sistem jaminan
pembiayaan kesehatan
7. Pemberdayaan masyarakat dan
penanggulangan bencana dan
krisis kesehatan
8. Peningkatan pelayanan
kesehatan primer, sekunder
dan tersier
Fokus pembangunan :
Pengarusutamaan
(mainstreaming)
target
pencapaian MDGs dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014,
Rencana Pembangunan Tahunan Nasional (RKP), serta
dokumen APBN.
23
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN 2010-2014
Prioritas Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan
difokuskan pada :
1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita;
2. Perbaikan status gizi masyarakat;
3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular, diikuti
penyehatan lingkungan;
4. Pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, mutu dan
penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan;
6. Pengembangan sistem pembiayaan jaminan kesehatan;
7. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis
kesehatan; dan
8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
TREND PERSENTASE ANGGARAN
KEMENTERIAN KESEHATAN 2006-2012
40,00
29,448 T
24,870 T
30,00
20,00
15,930 T
18,754 T 19,704 T 20,529T
o
o
o
o
o
o
o
29,915 T
10,00
0,00
TAHUN
2006
2007
APBN KEMKES
15.930
18.754
APBN NASIONAL
% terhadap
NASIONAL
625.237 752.373
2,6%
2,5%
2008
19.704
2009
20,529
854.560
985.725
2,3%
2,1%
2010
24.864
2011
2012
29.448
29.915
1.126.100 1.229.600
2,2%
2,3%
1.435.400
2,1%
KEBIJAKAN PRIORITAS PEMBANGUNAN
KESEHATAN TAHUN 2012
I.
Upaya Promotif – Preventif  Penyakit Menular &
Penyakit Tidak Menular
II. Peningkatan Status Gizi Balita  Stunting
III. Peningkatan Akses Masyarakat  Layanan Kesehatan
Berkualitas
IV. Pemenuhan kebutuhan SDM di DTPK & DBK
V. Kemandirian Bahan Baku Obat, Vaksin & Integrasi
Jamu dalam Pelayanan Kesehatan
VI. Peningkatan Penggunaan Teknologi Informasi
VII. Penyelenggaraan Birokrasi  Bersih, Akurat, Efektif &
Efisien
26
I. UPAYA PROMOTIF – PREVENTIF UNTUK PENYAKIT
MENULAR & PENYAKIT TIDAK MENULAR
PHBS
• Program Aku
bangga Aku Tahu
• Indonesia Berseri
• Cuci Tangan Pakai
Sabun
• Stop BAB
Sembarangan
• Pasar Sehat
• Kabupaten/Kota
Sehat
• Kawasan Tanpa
Asap Rokok
UKBM
• Posyandu
• Poskestren
• Poskesdes
PREVENTIF
• Imunisasi
Dasar Lengkap
• UCI Desa 100%
• Kualitas Chold
Chain
• Imunisasi
Tambahan
27
II. PENINGKATAN STATUS GIZI BALITA 
STUNTING
Intervensi
1000 Hari
• Perubahan perilaku
• Suplemen zat gizi
mikro
• Penanggulangan gizi
kurang & buruk
Peningkatan
Kualitas
Sumber
Daya
Manusia
28
III. PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT UNTUK
LAYANAN KESEHATAN BERKUALITAS
• DOKTER KELUARGA
• RUMAH SAKIT PRATAMA
• RUMAH SAKIT KELAS D
• FLYING HEALTH CARE
• PUSKESMAS TERAPUNG
• RS BERGERAK
29
IV. PEMENUHAN KEBUTUHAN SDM DI DTPK DAN DAERAH
BERMASALAH KESEHATAN
PTT
Residen Senior
Pemenuhan
SDM
Dokter dengan
kompetensi tambahan
Penempatan Nakes
Strategis
Tugas belajar
30
V. KEMANDIRIAN BAHAN BAKU OBAT, VAKSIN & INTEGRASI JAMU
DALAM PELAYANAN KESEHATAN
Saintifikasi jamu
Produksi Vaksin
Produksi Arthemisin
Vaksin DBD
31
VI. PENINGKATAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI
DI SEGALA ASPEK PELAYANAN KESEHATAN
E-RECRUITMENT
E-PROCUREMENT
E-OFFICE
E-PRESCRIPTION
SIK
E-BUDGETING
E-Gov
E-HEALTH
E-ACCREDITATION
E-PLANNING
E-Monev
32
VII. PENYELENGGARAAN BIROKRASI
(BERSIH, AKURAT, EFEKTIF & EFISIEN)
REFORMASI BIROKRASI
PTRC
RAIH WTP
OPEN GOVERMENT INDONESIA
33
ARAH KEBIJAKAN PRIORITAS PROGRAM
KEMENTERIAN KESEHATAN TA 2013
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN 2013
1. Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan gizi
2. Peningkatan pengendalian penyakit menular, tidak menular &
penyehatan lingkungan
3. Peningkatan profesionalisme & pendayagunaan tenaga
kesehatan
4. Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan
5. Peningkatan, pemerataan, keterjangkauan, jaminan keamanan,
khasiat/manfaat & mutu obat, alkes & makanan
6. Peningkatan akses pelayanan KB berkualitas
35
Berorientasi pada hasil
JANGAN business as usual
 THINK OUT OF THE BOX
 Hilangkan hambatan & Upayakan terobosan
 Sinergi lintas program – efisien
 Pendekatan wilayah
TERIMAKASIH