DASAR-DASAR KEISLAMAN AKHLAK KARIMAH
Download
Report
Transcript DASAR-DASAR KEISLAMAN AKHLAK KARIMAH
REDAKSI AYAT
إن ال يحب اهلل الجهر بالسوء من القول إال من ظلم وكان اهلل سميعا عليما
تبدوا خيرا أو تخفوه أو تعفوا عن سوء فإن اهلل كان عفوا قديرا(النساء :
) 149 -148
يا أيها الذين آمنوا ال يسخر قوم من قوم عسى أن يكونوا خيرا منهم وال
نساء من نساء عسى أن يكن خيرا منهن وال تلمزوا أنفسكم وال تنابزوا
باأللقاب بئس االسم الفسوق بعد اإليمان ومن لم يتب فأولئك هم الظالمون
يا أيها الذين آمنوا اجتنبوا كثيرا من الظن إن بعض الظن إثم وال تجسسوا وال
يغتب بعضكم بعضا أيحب أحدكم أن يأكل لحم أخيه ميتا فكرهتموه واتقوا
اهلل إن اهلل تواب رحيم (الحجرة )12 -11 :
أولئك جيزون الغرفة مبا صربوا ويلقون فيها حتية وسالما (الفرقان
)75:
TERJEMAHANNYA:
1. Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang
diucapkan) dengan terang kecuali oleh orang yang
dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. Jika kamu menyatakan sesuatu
kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan
sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya
Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.
2. Mereka itulah orang yang dibalasi dengan
martabat yang tinggi (dalam surga) karena
kesabaran mereka dan mereka disambut dengan
penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya,
3. Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolokolok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok)
lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanitawanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi
wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang
mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan
janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.
Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman
dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orangorang yang dzalim. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu
adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain
dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain.
Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya
yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat
lagi Maha Penyayang.
PENJELASAN KATA-KATA KUNCI
La yaskhar :
larangan menyebut atau menunjukkan
kekurangan pihak lain dengan tujuan
menertawakan yang bersangkutan baik dengan
ucapan , perbuatan atau tingkah laku.
La talmizuw :
larangan mengeluarkan ejekan terhadap diri
sendiri. Artinya ayat ini mengandung makna
larangan melakukan aktivitas yang
mengundang orang untuk mengejek anda.
Redaksi ayat ini mengisyaratkan kesatuan
masyarakat, bagaimana seharusnya seseorang
merasakan bahwa penderitaan orang lain
merupakan penderitaan kita juga dan
menghina orang lain sama dengan menghina
diri sendiri.
La tanabazuw:
larangan saling memanggil dengan panggilan
yang tidak disukai oleh yang bersangkutan,
terutama memanggil orang dengan
mengingatkan dia kepada aib diri dan
keluarganya, karena bisa terjadi perselisihan.
Kecuali yang bersangkutan merasa senang
dipanggil dengan nama tersebut, seperti yang
banyak terjadi pada nama-nama sahabat Nabi
SAW.
Ijtanibuw katsiran min az-zanniy:
ungkapan ini melarang kita berprasangka.
Karena itu adalah dosa, yaitu prasangka yang
tidak berdasar (buruk sangka). Pesan yang
terkandung disini: bahwa kita dilarang
menuduh/mencurigai orang lain tanpa bukti
yang jelas. Karena itu pula seorang tersangka
belum dinyatakan bersalah sebelum terbukti
kesalahannya, bahkan seseorang tidak dapat
dituntut sebelum terbukti kebenaran dugaan
yang dihadapkan kepadanya.
La tajassasuw:
jangan berusaha mencari, menyingkap, mengintip
apa yang dirahasiakan oleh orang lain. Mengintip
kesalahan orang lain berawal dari dugaan negatif
terhadapnya, karena itulah ia disebut setelah
larangan menduga. Namun demikian, dalam hal
kemaslahatan, seperti pemeliharaan negara atau
untuk menolak mudarat yang sifatnya umum, hal
ini dibolehkan. Karena itu mematai-matai musuh
atau pelanggar hukum adalah boleh.
(tugas intelijen)
La yaghtab ba’dukum ba’da:
jangan menyebut kekurangan orang lain yang
tidak disukai oleh yang bersangkutan. Jika yang
disebutkan tidak ada pada orang tersebut itu
artinya fitnah. Namun ada beberapa alasan
sehingga ghibah menjadi boleh: 1. meminta
fatwa, 2. menyebut kekurangan orang lain yang
memang biasa dilakukan di depan umum, 3.
melapor kepada pihak berwajib, 4. untuk
kebutuhan tertentu seperti melamar.
Tukhfu au ta’fuw:
(menyembunyikan kebaikan dan
memaafkan kesalahan)
Ungkapan ini mengisyaratkan bahwa sifat yang
disukai Allah adalah: menyebunyikan
kebaikan diri sendiri dan memaafkan
kesalahan orang lain. Ini merupakan perbuatan
yang cukup sulit dilakukan. Karena itu tidak
semua orang mampu melakukannya. Namun
perbuatan inilah yang dinilai sebagai akhlak
yang mulia di sisi Allah.