Transcript MOLEKUL

Ratih Yuniastri
SEJARAH MOLEKUL
Walaupun keberadaan molekul telah
diterima oleh banyak kimiawan sejak awal
abad ke-19, terdapat beberapa
pertentangan di antara para fisikawan
seperti Mach, Boltzmann, Maxwell, dan
Gibbs, yang memandang molekul
hanyalah sebagai sebuah konsepsi
matematis. Karya Perrin pada gerak
Brown (1911) dianggap sebagai bukti
akhir yang meyakinkan para ilmuwan akan
keberadaan molekul
Definisi paling awal mendefinisikan molekul
sebagai partikel terkecil bahan-bahan kimia
yang masih mempertahankan komposisi dan
sifat-sifat kimiawinya
Definisi ini sering kali tidak dapat diterapkan
karena banyak bahan materi seperti
bebatuan, garam, dan logam tersusun atas
jaringan-jaringan atom dan ion yang terikat
secara kimiawi dan tidak tersusun atas
molekul-molekul diskret
PENGERTIAN
Molekul
 partikel terkecil dari suatu senyawa
 tersusun dari dua atom atau lebih
 umumnya tersusun dari atom-atom yang
berbeda, tetapi beberapa molekul tersusun
dari atom-atom yang sama
 Molekul yang tersusun dari atom yang
sama dinamakan molekul unsure (unsure
diatomic dan poliatomik)
 Molekul yang terdiri atas atom yang
berbeda disebut molekul senyawa
Contoh unsur diatomik dan
poliatomik
Unsur diatomik,
Unsur Nitrogen, N2
Unsur poliatomik,
Unsur Posporus, P4
Contoh molekul senyawa

Tiap satu molekul air tersusun dari satu
atom oksigen dan dua atom hidrogen
 Gambar 2 menunjukkan molekul oksigen
dan molekul air
 Atom-atom dan kompleks yang
berhubungan secara non-kovalen
(misalnya terikat oleh ikatan hidrogen
dan ikatan ion) secara umum tidak
dianggap sebagai satu molekul tunggal
RUMUS EMPIRIS


Rumus empiris atau rumus perbandingan sebuah
senyawa menunjukkan nilai perbandingan paling
sederhana unsur-unsur penyusun senyawa tersebut
- Sebagai contohnya, air (H2O) selalu memiliki nilai
perbandingan atom hidrogen berbanding oksigen
2:1
- Etanol (C2H5OH) pun selalu memiliki nilai
perbandingan antara karbon, hidrogen, dan
oksigen 2:6:1
Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya
memberikan nilai perbandingan atom-atom
penyusun suatu molekul dan tidak memberikan nilai
jumlah atom yang sebenarnya
RUMUS MOLEKUL


Rumus molekul menggambarkan jumlah atom
penyusun molekul secara tepat
Contohnya, asetilena memiliki rumus molekuler
C2H2, namun rumus empirisnya adalah (CH)
Dikenal beberapa senyawa dengan rumus empiris
CH2O, antara lain :
- Formaldehida, HCHO atau (CH2O); Mr = 30
- Asam asetat, CH3 COOH atau (CH2O)2 ; Mr = 60
- Glukosa, C6H12O6 atau (CH2O)6 ; Mr = 180
Secara umum, rumus molekul dari
senyawa dengan rumus empiris RE
dapat dinyatakan sebagai (RE)n ;
adapun harga n bergantung pada
massa molekul relatif (Mr) dari senyawa
yang bersangkutan
Bentuk Geometri Molekul
 Struktur ruang suatu molekul dapat ditentukan
berdasarkan adanya Pasangan Elektron
Ikatan (PEI) dan Pasangan Elektron Bebas
(PEB) pada kulit terluar atom pusat molekul
tersebut
 Oleh karena antar elektron tersebut memiliki
muatan yang sejenis, maka akan terjadi gaya
tolak-menolak
 Pasangan elektron tersebut akan cenderung
meminimumkan gaya tolak tersebut dengan
cara membentuk suatu susunan tertentu
(berupaya untuk saling menjauh)
 Teori yang dipakai untuk menjelaskan
struktur ruang molekul adalah Teori Tolakan
Pasangan Elektron Kulit Valensi (VSEPR =
Valence Shell Electron Pair Repulsion)
yang disempurnakan dengan Teori Domain
Elektron
 Hibridisasi adalah penyetaraan tingkat
energi melalui penggabungan antar orbital
senyawa kovalen atau kovalen koordinasi
 Bentuk molekul suatu senyawa dipengaruhi
oleh bentuk orbital hibridanya
Bentuk dasar molekul (PEB & PEI)

Linear (PEB+PEI=2)

Trigonal planar
(PEB+PEI=3)

Tetrahedral
(PEB+PEI=4)

Bipiramida
trigonal
(PEB+PEI=5)

Oktahedral
(PEB+PEI=6)
A In Bm
dengan :
A
= atom pusat
I
= pasangan elektron ikatan
B
= pasangan elektron bebas
n
= jumlah PEI
m = jumlah PEB



Bentuk molekul linier
Dalam bentuk ini, atom-atom tertata pada 1
garis lurus. Sudut ikatannya adalah 1800
Bentuk molekul segitiga datar / planar
Atom-atom dalam molekul, berbentuk segitiga
yang tertata dalam bidang datar, 3 atom
berada pada titik sudut segitiga sama sisi dan
terdapat atom di pusat segitiga. Sudut ikatan
antar atom yang mengelilingi atom pusat
sebesar 1200
Bentuk molekul tetrahedron
Atom-atom berada dalam suatu ruang
piramida segitiga dengan ke-4 bidang
permukaan segitiga sama sisi. Sudut
ikatannya 109,50

Bentuk molekul trigonal bipiramida
Atom pusat terdapat pada bidang
sekutu dari 2 buah limas segitiga yang
saling berhimpit, sedangkan ke-5 atom
yang mengelilinginya akan berada pada
sudut-sudut limas segitiga yang
dibentuk. Sudut ikatan masing-masing
atom pada bidang segitiga = 1200
sedangkan sudut bidang datar dengan 2
ikatan yang vertikal = 900

Bentuk molekul oktahedron
Adalah suatu bentuk yang terjadi dari 2
buah limas alas segiempat, dengan
bidang alasnya berhimpit, sehingga
membentuk 8 bidang segitiga. Atom
pusatnya terletak pada pusat bidang
segiempat dari 2 limas yang berhimpit.
Sudut ikatannya = 900
2
3
4
Jumlah PEB
Rumus Umum
Bentuk Molekul
Contoh
0
AI2B0
Linear
BeCl2 ; HgCl2
1
AI2B1
Planar bentuk V
SO2 ; O3
2
AI2B2
Bengkok
H2O
3
AI2B3
Linear
XeF2
0
AI3B0
Trigonal planar
BF3
1
AI3B1
Piramida trigonal
NH3
2
AI3B2
Planar bentuk T
ClF3 ; BrF3
0
AI4B0
Tetrahedral
CH4
Tetrahedron
5
6
1
AI4B1
2
AI4B2
Segiempat planar
XeF4
0
AI5B0
Bipiramida trigonal
PCl5
1
AI5B1
Piramida segiempat
BrF5 ; IF5
0
AI6B0
Oktahedral
SF6
terdistorsi
SF4
Linear
Trigonal planar
Planar bentuk V /
bengkok
Piramida trigonal
Planar bentuk T
Tetrahedral
terdistorsi
Tetrahedral
Bipiramida trigonal
Segiempat planar
Oktahedral
Piramida
segiempat
Teori Domain Elektron



Adalah suatu cara untuk meramalkan bentuk
molekul berdasarkan gaya tolak-menolak
elektron pada kulit luar atom pusat
Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori
VSEPR. Domain elektron berarti kedudukan
elektron atau daerah keberadaan elektron.
Jumlah domain elektron ditentukan sebagai
berikut :
 Setiap PEI ( baik itu ikatan tunggal, rangkap
2 maupun rangkap 3 ) berarti 1 domain.
 Setiap PEB berarti 1 domain.
Prinsip dasar TDE
 Antar domain elektron pada kulit luar atom pusat, saling tolak-





menolak sehingga domain elektron akan mengatur diri
sedemikian rupa sehingga gaya tolaknya menjadi minimum.
Urutan kekuatan gaya tolaknya : PEB – PEB > PEB – PEI >
PEI – PEI
Perbedaan gaya tolak ini terjadi karena PEB hanya terikat
pada 1 atom saja, sehingga bergerak lebih leluasa dan
menempati ruang lebih besar daripada PEI.
Akibat dari perbedaan gaya tolak ini, maka sudut ikatan akan
mengecil karena desakan dari PEB.
Domain yang terdiri dari 2 atau 3 pasang elektron ( ikatan
rangkap 2 atau 3 ) akan mempunyai gaya tolak yang lebih
besar daripada domain yang hanya terdiri dari sepasang
elektron.
Bentuk molekul hanya ditentukan oleh PEI.
Senyawa biner berikatan tunggal
Dirumuskan :
[ EV  I ]
B
2
EV = jumlah elektron valensi atom pusat
B = jumlah PEB
I = jumlah PEI ( jumlah atom yang terikat
pada atom pusat )
Dengan demikian, tipe molekul dapat
ditentukan dengan urutan sebagai berikut :
-Tentukan jumlah EV atom pusat.
- Tentukan jumlah domain elektron ikatan atau
PEI ( I ).
- Tentukan jumlah domain elektron bebas atau
PEB ( B ).
Senyawa Biner Berikatan Rangkap
Dirumuskan :
'
[
E
V
I ]
B
2
EV = jumlah elektron valensi atom pusat
B = jumlah PEB
I ’ = jumlah elektron yang digunakan atom
pusat
POCl3
Jumlah EV atom pusat (P ) = 5
 Jumlah PEI ( I ) = 4; tetapi jumlah
elektron yang digunakan atom pusat = 3
x 1 ( untuk Cl ) + 1 x 2 ( untuk O ) = 5
 Jumlah PEB ( B ) =
 Tipe molekulnya = A I4 ( Tetrahedral ).

Teori Hibridisasi (Teori Ikatan
Valensi)
Hibridisasi adalah peristiwa
pembentukan orbital hibrida ( orbital
gabungan ) yang dilakukan oleh suatu
atom pusat.
 Orbital hibrida adalah beberapa orbital (
dalam suatu atom ) yang tingkat
energinya berbeda bergabung
membentuk orbital baru dengan tingkat
energi yang sama guna membentuk
ikatan kovalen.
