4 Metari 4 Kesehatan Mental

Download Report

Transcript 4 Metari 4 Kesehatan Mental

Kesehatan Mental
Model Kepribadian Sehat menurut
Abraham Maslow & Erich Fromm
Erich FrommOrang yang
Produktif
•
•
•
•
•
Kepribadian menurut Fromm adalah produk dari kebudayaan, oleh
karenanya kesehatan jiwa dapat dilihat bagaimana masyarakat
menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan individu, bukan
bagaimana individu menyesuaikan diri dengan masyarakat.
Masyarakat tidak sehat menciptakan permusuhan, kecurigaan, ketidak
percayaan & merintangi pertumbuhan anggotanya. VS kesempatan cinta,
produktif, kreatif  ksmptn berfungsi sepenuhnya
Fromm memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang
sehat orang yang demikian mencintai sepenuhnya, kreatif, memiliki
kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang, mengamati
dunia dan diri secara objektif, memiliki suatu perasaan identitas diri yang
kuat.
Orang yang sehat memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis secara
kreatif dan produktif
Orang yang sakit memuaskan kebutuhan tersebut dengan cara yang
irasional,
• Setiap manusia memiliki kecenderungan bawaan
utk kehidupan yg produktif utk keharmonisan &
cinta kekuatan sosial yg memungkinkannya utk
berkembang.
• Abad pertengahankebebasan individu
terpasung  sistem feodal & gereja 
menetapkan posisi tiap individu di dalam
masyarakat secara kaku.
• Renaissance & reformasi gereja  kebebasan lbh
besar dlm interaksi antar manusia & Tuhan 
peran sosial lbh fleksibel tetapi  melepaskan
ikatan-ikatan sosial yg sebelumnya memberikan
rasa aman & memiliki  perasaan terisolasi &
alienasi
• Manusia sbg makhluk yg unik & kesepian  krn
kelebihan akal pikir yg dimiliki manusia kutukan
& berkat bagi manusia  punya kebebasan lebih
besar dibanding makhluk lain tapi juga 
teralienasi dari makhluk lain & alam.
• Seluruh eksistensi manusia ditentukan oleh
dikotomi antara regresi-progesi, antara kembali ke
eksistensi binatang ke eksistensi manusia.
• Tantangan utama manusia menemukan
pemecahan dikotomi dlm eksistensi kita dan
menemukan bentuk2 baru  kesatuan dg alam,
orang lain dan diri sendiri.
5 kebutuhan manusia yg berasal dari dikotomi
kebebasan-keamanan
1.
Hubungan






Individu masing2 terpisah, sendirian & tak berdaya  berhubungan
dgn orang lain / interaksi dgn manusia  cara pemuasan kebutuhan
Cara memuaskan kebutuhan ada 2 : Konstruktif (sehat) dan Destruktif
(tidak sehat)
Konstruktif : manusia terlibat & menjadi suatu bagian dari kelompok
yang lebih besar, bersatu dengan dunia, taat pada Tuhan ada rasa
saling memiliki tidak sendirian
Destruktif : berusaha u/ berhubungan dgn orang lain 
menguasainya, memaksa orang lain u/ tunduk padanya.
Cara sehat u/ pemuasan kebutuhan melalui CINTA  bukan dgn
makna erotis tapi cinta ortu pada anak, cinta pada diri sendiri,
solidaritas dgn orang lain & mencintai sesama memuaskan
kebutuhan rasa aman dan perasaan integritas dan individualitas .
Kegagalan dlm pemuasan kebutuhan : tingkah laku IRASIONAL
(narcistic)  satu2nya kenyataan, pikiran & perasaan adl
kebutuhannya sendiri. Fokus adl pada diri sendiri, tdk mampu
berhubungan dgn dunia luar/org lain, tidak mampu mengalami
secara obyektif segala sstu diluar diri & memandang sstu scr subjektif
2. Transendensi
 kebutuhan utk mengatasi perasaan2 yg pasif sebagai
makhluk  manusia berakal budi  kreatif 
menciptakan berbagai barang, kesenian. dsb.
 Cara yang ideal untuk sehat adalah dengan
meningkatkan kemampuan untuk mencipta, karena
kemampuan dan daya khayalnya teraktualisasi.
 Kebutuhan transendensi akan dilakukan dengan dua
cara: sehat dan tidak sehat. (produktif/kreatif dan
distruktif) yang merupakan kodrat manusia.
 Kreatifitas merupakan potensi utama yang
menyebabkan kesehatan psikologis seseorang,
distruktif berakibat pada perusakan dan penderitaan
yang mengarah pada ketidaksehatan mental.
3. Berakarmembangun ikatan dgn org lain
 Hakekat dari kondisi manusia adalah kesepian dan tidak berarti
menimbulkan rasa putus asa, tanpa akar manusia tak berarti dan tak
berdaya agar berdaya maka hrs membangun ikatan dgn org lain
 Cara membangun yang ideal adalah dengan membangun perasaan
persaudaraan dengan sesama manusia, keterlibatan cinta, perhatian dan
partisipasinya dalam masyarakat. Persaudaraan dengan orang lain
menimbulkan rasa berakar dan memuaskan kebutuhan untuk
berinteraksi dengan dunia luar
 Cara yang tidak sehat memelihara ikatan sumbang masa kanak-kanak
dengan ibu /objek kelekatan masa kecil. Orang yang demikian tidak
sanggup meninggalkan rumah dan selalu berpegang dengan ikatan
keibuan.
 Ikatan sumbang dalam arti luas adalah sifat nasionalisme,  bentuk
incest & penyakit jiwa, menempatkan negara diatas kepentingan
kemanusiaan. Cinta yang berfokus terhadap negaranya sendiri akan
mengeluarkan cinta terhadap orang lain dan ini merupakan ciri orang
yang tidak sehat secara psikologis, karena tidak sanggup
mengembangkan potensi kemanusiaan secara menyeluruh.
4. Perasaan Identitas
 identitas menempatkan individu pd keunikan yg membedakan &
memisahkan dr orang lain  siapa saya
 Cara sehat/ideal memuaskan kebutuhan ini  individualitas, yakni
proses dimana seseorang mencapai suatu perasaan tertentu
tentang identitas diri.
 Individualitas yang berkembang baik mengalami dan mengontrol
kehidupan mereka sendiri dan tidak dibentuk oleh orang lain
 Cara yang tidak sehat dalam membentuk perasaan identitas
adalah menyesuaikan diri dengan sifat suatu bangsa, ras dan
agama atau pekerjaan. Identitas ditentukan oleh kelompok bukan
oleh dirinya sendiri. Dengan mengembangkan norma dan nilai
kelompok maka nilai diri akan terkobankan sehingga nilai
keunikan diri menjadi kabur takbermakna  Bonek
 Individu seperti ini kemungkinan akan menjadi orang tidak dapat
mencapai nilai kemanusiaan secara penuh karena dibelenggu oleh
kelompok, bukan ditentukan oleh dirinya sendiri.
5. Kerangka Orientasi
 Dasar yg ideal u/ kerangka orientasi adalah pikiran sarana yg
digunakan seseorang u/ mengembangkan suatu gambaran
realistis & objektif tentang dunia.
 Termasuk didalamnya : Kapasitas u/ melihat dunia termasuk
diri secara objektif  u/ menggambarkan dunia dgn tepat & tid
k mengubahnya dgn lensa2 subjektif dr kebutuhan2 &
ketakutan2nya sendiri.
 Fromm mementingkan persepsi objektif tentang kenyataan.
 Semakin objektif persepsi qta hub dgn kenyataan semakin
baik, semakin matang & tangkas dlm menanggulangi dunia
luar.
 Fromm menyamakan pikiran dgn cinta  keduanya tdk dpt
berfungsi sepenuhnya jika terbatas pd salah 1 objek.
 Cara yg kurang ideal dalam membangun kerangka orientasi adl
dgn  IRASIONALITAS  menyangkut pandangan subjektif ttg
dunia, peristiwa2 & pengalaman2 dilihat tidak menurut apa
adanya tetapi menurut apa yang diinginkan orang
terhadapnya.
Kodrat Kepribadian Sehat






Fromm memberikan gambaran yg jelas tentang kepribadian sehat:
“Orang yang demikian mencintai sepenuhnya, kreatif, memiliki
kemampuan2 pikiran yg sangat berkembang, mengamati dunia dan diri
secara objektif, memiliki perasaan identitas yg kuat, berhubungan &
berakar dgn dunia, subjek / pelaku dari diri & nasib, bebas dari ikatan2
sumbang”
Kepribadian Sehat  ORIENTASI PRODUKTIF  konsep serupa dgn
kepribadian matang Allport & orang yg mengaktualisasikan diri Maslow.
Konsep tsb menggambarkan penggunaan yg sangat penuh / realisasi dari
potensi manusia.
ORIENTASI  suatu sikap umum/segi pandangan yg meliputi semua segi
kehidupan, respon2 intelektual, emosional, & sensoris thd orang2,
benda2 & peristiwa2 di dunia dan juga thd diri.
PRODUKTIF m’gunakan smua tenaga & potensinya bkn berorientasi
pd menghasilkan sstu spt barang, karya seni / ide2
Orientasi produktif  realisasi potensi manusia secara penuh 
menggunakan segala tenaga &potensi dlm semua segi kehidupan 
respon-respon intelektual, emosional dan sensoris thd orang, benda,
peristiwa di dunia & thd diri sendiri
4 segi tambahan dlm kepribadian sehat
 Cinta yang produktif
- hubungan antar manusia yang sederajat, semua pihak
dapat mempertahankan individualitasnya.
- Diri orang sendiri tidak terserap / hilang dalam cinta
thd orang lain.
- Suatu perasaan akan hubungan tercapai tapi identitas
& kemerdekaan sso tetap terpelihara.
- Menyangkut 4 hal : perhatian, tanggung jawab,
respek & pengetahuan
 Pikiran yang produktif
- Meliputi kecerdasan, pertimbangan dan objektivitas.
- Fromm percaya bahwa semua penemuan &
wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dmn
pemikir2 didorong oleh ketelitian, respek & perhatian
u/ menilai secara objektif seluruh masalah
• Kebahagiaan
- Merupakan bagian integral dari orientasi
produktif  kebahagiaan menyertai seluruh
kegiatan produktif.
- Kebahagiaan bukan semata2 suatu perasaan
atau keadaan yg menyenangkan, tapi juga
suatu kondisi yg meningkatkan seluruh
organisme, menghasilkan penambahan gaya
hidup, kesehatan fisik & pemenuhan potensi2
seseorang.
- Fromm : Orang yg produktif orang yg
bahagia. Kebahagian merupakan prestasi
(kita) yg paling hebat.
•
Suara Hati
- Suara hati otoriter : penguasa dari luarortu,
negara, kelompok ttt  kode moral. Jika bertingkah
laku melawan kode moral perasaan bersalah
- Suara hati humanistis : suara dari diri sendiri.
Pedoman kepribadian sehat u/ tingkah laku bersifat
internal & individual.
“Saya akan melakukan ini karena harus saya
lakukan”
BUKAN
“Saya harus melakukan ini karena orangtua /
kebudayaan mengharuskan saya u/ melakukannya”
- Kepribadian yang sehat & produktif memimpin &
mengatur diri sendiri.
Orientasi tidak produktif (1)
Orientasi
Reseptif
Eksploitatif
Positif
Menerima,
responsif, taat,
sederhana,
menarik,
penyesuaian diri
baik, sensitif, sopan,
halus, dsb
Aktif, inisiatif,
bangga, asertif,
yakin diri, menarik
Pemeliharaan Praktis, ekonomis,
hati-hati, sabar,
ulet, waspada,
tertib, setia
Negatif
Pasif, tanpa inisiatif, tdk
beridentitas, tdk
berpendapat, submisif,
parasit, tanpa kebanggan,
lemah, pengecut, akal bulus
Agresif, egosentris, angkuh,
gegabah, impulsif, congkak
Tdk imajinatif, kikir, curiga,
dingin, lesu, cemas, tak
berdaya, obsesif, posesif.
Orientasi tidak produktif (2)
Orientasi
Positif
Pemasaran/ Sanggup berubah dg
penukaran maksud tertentu,
orientasi masa depan,
terbuka, gaul,
eksperimen, tdk
dogmatis, efisien, ingin
tahu, cerdas,
penyesuaian baik,
toleran, jenaka,
dermawan
Negatif
oportunis, tdk konsisten,
kekanakan, tanpa masa
depan/lalu, tanpa
prinsip/nilai, tak sanggup
sendirian, tanpa tujuan,
relativistik, terlalu aktif, tdk
bijak, masa bodoh, royal, dsb.
Abraham Maslow Orang yang
mengaktualisasikan diri
•
•
Semua manusia dilahirkan dengan
kebutuhan2 instinktif. Kebutuhan
yg universal mendorong kita
untuk tumbuh dan b’kembang,
mengaktualisasikan diri, menjadi
apa saja sepanjang sesuai dgn
kemampuan.
Potensi u/ pertumbuhan &
kesehatan psikologis ada sejak
lahir.
 Meskipun qta dapat dipengaruhi oleh
pengalaman2 masa kanak2 yang malang,
namun qta bukan “korban tetap” dari
pengalaman ini. Kita dapat berubah,
tumbuh & mencapai tingkat2 kesehatan
psikologis yg tinggi.
 Dalam pandangan humanistik : manusia
memiliki potensi lebih banyak daripada apa
yg mereka capai.
Hirarki kebutuhan manusia menurut Maslow
Hirarki Kebutuhan Manusia
1.
Kebutuhan fisiologis / physiological needs
– Adalah kebutuhan terkait dengan kelangsungan hidup
manusia, kebutuhan yang pemuasannya tidak mungkin
ditunda.
– Kebutuhan dasar biologis ini antara lain adalah makan,
minum, istirahat, bernafas, keseimbangan temperatur, seks
dan stimulasi sensorik. Kebutuhan ini akan mendesak dalam
pemuasannya dibandingkan dengan kebutuhan yang lain.
– Manusia tidak beralih kepada kebutuhan lain sebelum
kebutuhan ini terpenuhi. Misalnya seseorang yang lapar, ia
bisa melakukan kegiatan apapun untuk memenuhi dorongan
perutnya bahkan mungkin perbuatan yang tidak normative.
– Orang yang tidak sehat mentalnya pemenuhan kebutuhan
ini tidak pernah merasakan kepuasan.
2. Kebutuhan rasa aman (need for security)
– Kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar kedua, yang
muncul ketika kebutuhan fisiologis terpuaskan.
– Yang termasuk kebutuhan ini adalah: keamanan, perlindungan,
ketergantungan, bebas dari rasa takut, cemas dan kekalutan,
terganggu kebutuhan rasa amannya maka yang muncul adalah
sikap ekspresive atau dengan menarik diri karena merasa takut
dan terancam keselamatannya.
– Hal ini tidak akan terjadi pada orang dewasa, kecuali orang
yang terganggu (neurosis).
– Kebutuhan yang harmonis adalah harapan anak untuk
mendapatkan keamanan, sehingga suasana menakutkan, seperti
perpisahan, perceraian, tekanan fisik, kemarahan adalah hal
yang menakutkan.
3. Kebutuhan akan rasa cinta (need for love and belongingness)
– Dorongan ini merupakan kebutuhan yang lebih meningkat lagi
dari kebutuhan sebelumnya.
– Kebutuhan ini terkait dengan keinginannya untuk berelasi
dengan orang lain secara efektif atau interaksi secara
emosional, baik individu yang ada pada lingkungan keluarga
maupun individu lain diluarnya (masyarakat).
– Seorang individu akan terasing dan merasa kesepian jika
diasingkan oleh kelompoknya. Perasaan cinta berorientasi
pada kasih sayang bukan seksualitas seperti psikoanalisis.
– Cinta adalah kebutuhan pokok bagi pertumbuhan dan
perkembangan manusia. Jika terhambat atau tidak terpenuhi
dapat menimbulkan salah penyesuaian.
– Perasaan saling percaya adalah hubungan sehat, penuh kasih
sayang adalah bagian cinta yang sesungguhnya, yakni cinta
yang memberi dan menerima.
4. Kebutuhan akan harga diri (need for self esteem)
– Kebutuhan ini berasal dari dua hal:
– Pertama (berasal dari diri sendiri), keinginan atau kekuatan,
prestasi, kecukupan, keunggulan, kemampuan dan kepercayaan
diri.
– Kedua (berasal dari orang lain), yakni: nama baik, gengsi, status,
ketenaran, prestise dan kemuliaan, dominasi, pengakuan,
perhatian, martabat atau apresiasi.
– Seseorang yang memiliki harga diri yang cukup akan memiliki
kepercayaan diri yang tinggi serta lebih produktif, sementara
orang yang tidak memiliki harga diri akan diliputi rasa tidak
berdaya yang berakibat pada keputusasaan dan perilaku
neurotik.
– Harga diri yang stabil dan sehat tumbuh dan berkembang dalam
penghargaan yang wajar dari orang lain, bukan karena nama
harum, kemasyhuran serta sanjungan yang kosong.
5. Kebutuhan aktualisasi diri.
– Meskipun seseorang telah terpenuhi semua
kebutuhan, banyak yang tidak merasa
terpuaskan, sehingga muncul kegelisahan,
perasaan ini muncul karena kualitas potensi
yang ada pada dirinya belum teraktualisasi.
– Dorongan aktualisasi diri muncul dari
dalam dirinya, tidak terpengaruh oleh
factor luar dirinya.
Lanjutan no 5….
•
•
•
Dorongan aktualisasi diri memiliki hambatan,
baik internal maupun eksternal. Hambatan
internal berasal dari diri sendiri, antara lain
ketidaktahuan akan potensinya, keraguan,
perasaan takut untuk mengungkapkan
potensinya. Hambatan eksternal berasal dari
budaya masyarakat yang kurang mendukung.
Aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang
paling tinggi tingkatannya. Aktualisasi diri
didorong oleh kebutuhan yang bernilai tinggi
atau metamotivation (Being Values).
Kebutuhan manusia didorong oleh dua
motivasi, yakni motivasi kekurangan
(deficiency motivation) dan motivasi
pertumbuhan (growth motivation).
–
–
–
–
Dalam basic needs, kebutuhan tersebut bersifat hirarkhis,
namun dalam kebutuhan pertumbuhan tidaklah demikian.
Dua arah pilihan hidup manusia, yakni maju atau mundur
(Progessive choice dan regressive choice).
Motive pertumbuhan mengarah pada progressive choice dan
sebaliknya motive kemunduran mengarah pada regressive
choice.
Motif Pertumbuhan  motif-motif yang mendorong individu
untuk mengungkapkan potensi-potensinya. Arahnya 
memperkaya kehidupan dengan memperbanyak belajar dan
pengalaman  memberi semangat hidup
Karakteristik orang yang dapat
mengaktualisasikan diri (Maslow)
 Mampu melihat realita secara efisien  meihat dunia
secara obyektif, apa adanya, mmpu berpikir logis &
bebas dari pengaruh orang lain
 Penerimaan terhadap diri sendiri , orang lain apa
adanya tanpa prejudis.
 Spontanitas, Kesederhanaan dan kewajaran,
 Fokus pada persoalan di luar dirinya Dedikasi&
komitmen kuat pada tugas dan pekerjaannya
 Kebutuhan privasi & independensi  tdk tergantung
secara emosional pd orang lain
Karakteristik orang yang dapat
mengaktualisasikan diri (Maslow lanjutan)
 Pengalaman puncak  misal: pengalaman spiritual
yang mendalam, perasaan bahagia dlm mengalami
sesuatu, dsb.
 kesadaran social, hubungan interpersonal,
 struktur watak demokratis, tdk membeda-bedakan
 membedakan antara cara dengan tujuan,
 memiliki rasa humor yang filosofis dan tidak
menimbulkan permusuhan,
 Kreatif , orientasi pada pemecahan masalah
 memiliki daya tahan terhadap kebudayaan. Dsb.