Erich-Fromm - Psikologi UHT 2012

Download Report

Transcript Erich-Fromm - Psikologi UHT 2012

ERICH FROMM
1
2
Sejarah Hidup Fromm
 Lahir di Frankfurt, Jerman dari keluarga Yahudi
ortodox, Ayah seorang businessman.
 Seperti Jung, Erich berasal dari keluarga religius
(Yahudi ortodok) → Fromm menyebut dirinya “an
atheistic mystic”.
 Keluarga tidak bahagia (penuh dengan “tekanan”).
Ayahnya moody, pencemas, pemurung dan ibunya
depresif. Fromm sudah melihat perilaku yang
abnormal sejak kecil.
 Usia 12 tahun shock karena teman orang tuanya,
seorang artis wanita yang cantik, memilih untuk
menghabiskan waktunya dengan ayahnya yang
seorang duda tua. Ketika ayahnya meninggal, wanita
tersebut bunuh diri dan minta dikubur dalam satu
lubang.
3
Sejarah Hidup Fromm
 Usia
14 tahun: Perang Dunia I di tahun 1914. Ia
mengalami shock oleh suasana kegilaan
kolektif dan histeria massa bangsa Jerman
yang hanyut dalam gelombang perang, nafsu
membunuh, nasionalisme dan kebencian
terhadap musuh yang semuanya irasional.
 Keluarga, bunuh diri, dan perang merupakan
pengalaman pribadi yang mencengangkan
yang dialami oleh Fromm yang menurutnya
perlu diketahui penyebab irasionalnya.
 Fromm menyangka bahwa kepribadian
seseorang sangat besar dipengaruhi oleh
kekuatan sosial, ekonomi, politik, sejarah dan
masyarakat yang sakit akan menghasilkan
orang-orang yang sakit pula.
5 Jenis Kebutuhan
Hubungan / Relatedness
1.




4
Individu masing2 terpisah, sendirian & tak
berdaya  berhubungan dgn orang lain /
interaksi dgn manusia  cara pemuasan
kebutuhan
Cara memuaskan kebutuhan ada 2 : Konstruktif
(sehat) dan Destruktif (tidak sehat)
Konstruktif : manusia terlibat & menjadi suatu
bagian dari kelompok yang lebih besar, bersatu
dengan dunia, taat pada Tuhan ada rasa
saling memiliki tidak sendirian
Destruktif : berusaha u/ berhubungan dgn
orang lain  menguasainya, memaksa orang
lain u/ tunduk padanya.
5



Cara sehat u/ pemuasan kebutuhan melalui CINTA 
bukan dgn makna erotis tapi cinta ortu pada anak, cinta
pada diri sendiri, solidaritas dgn orang lain & mencintai
sesama.
Dapat dipenuhi melalui productive love:
a. Brotherly love  cinta yang ditujukan kepada
jenis kelamin yang sama
b. Erotic love  dengan jenis kelamin yang
berbeda
c. Motherly love  cinta kepada anak
Kegagalan dlm pemuasan kebutuhan : tingkah laku
IRASIONAL (narcistic)  satu2nya kenyataan, pikiran &
perasaan adalah kebutuhannya sendiri. Fokus adalah pada
diri sendiri, tdk mampu berhubungan dgn dunia luar/org
lain, tidak mampu mengalami secara obyektif segala sstu
diluar diri & memandang sesuatu scr subyektif
6
 two specific kinds of
relatedness to the world: acquiring
and assimilating things ("assimilation"), and reacting to
people ("socialization").
 Sistem ini pengganti insting pada binatang.
 Orientasi ini menggambarkan bagaimana manusia telah
berkembang terkait dengan bagaimana dia merespon
konflik dalam hidupnya
 Tiap manusia tidak pernah melakukan salah satu orientasi
saja secara murni.
7
2. Transendensi/Transcendence





Dunia begitu kuat, menakutkanmembuat tdk berdaya
manusia ingin mengatasi rasa takut & ketidakpastian
Orang butuh peningkatan diri, tidak mau jadi makhluk pasif,
bertujuan dan bebas, manusia harus kreatif dan produktif.
Cara ideal untuk sehat meningkatkan kemampuan untuk
mencipta, karena kemampuan dan daya khayalnya
teraktualisasi.
Kebutuhan transendensi akan dilakukan dengan dua cara:
sehat dan tidak sehat. (produktif/kreatif dan distruktif)
yang merupakan kodrat manusia.
Kreatifitas merupakan potensi utama yang menyebabkan
kesehatan psikologis seseorang, distruktif berakibat pada
perusakan dan penderitaan yang mengarah pada
ketidaksehatan mental.
8
3. Berakar / Rootedness membangun ikatan dgn org lain

Supaya manusia merasa berdaya dan berarti maka akar
ikatan dengan alam harus dibangun

Hakekat dari kondisi manusia adalah kesepian dan tidak
berarti menimbulkan rasa putus asa, tanpa akar manusia
tak berarti dan tak berdaya

Cara membangun yang ideal  membangun perasaan
persaudaraan dengan sesama manusia, keterlibatan cinta,
perhatian dan partisipasinya dalam masyarakat.
Persaudaraan dengan orang lain menimbulkan rasa berakar
dan memuaskan kebutuhan untuk berinteraksi dengan dunia
luar

Cara yang tidak sehat untuk berakar yaitu dengan
memelihara ikatan sumbang masa kanak-kanak dengan ibu.
Orang yang demikian tidak sanggup meninggalkan rumah
dan selalu berpegang dengan ikatan keibuan.

Ikatan sumbang dalam arti luas adalah sifat nasionalisme 
bentuk incest & penyakit jiwa, menempatkan negara diatas
kepentingan kemanusiaan. Cinta yang berfokus terhadap
negaranya sendiri akan mengeluarkan cinta terhadap orang
lain dan ini merupakan ciri orang yang tidak sehat secara
psikologis, karena tidak sanggup mengembangkan potensi
kemanusiaan secara menyeluruh.
9
4. Perasaan Identitas




Cara yang sehat untuk memuaskan kebutuhan ini ialah
individualitas, yakni proses dimana seseorang mencapai suatu
perasaan tertentu tentang identitas diri.
Individualitas yang berkembang baik mengalami dan
mengontrol kehidupan mereka sendiri dan tidak dibentuk oleh
orang lain
Cara yang tidak sehat dalam membentuk perasaan identitas
adalah menyesuaikan diri dengan sifat suatu bangsa, ras dan
agama atau pekerjaan. Identitas ditentukan oleh kelompok bukan
oleh dirinya sendiri. Dengan mengembangkan norma dan nilai
kelompok maka nilai diri akan terkobankan sehingga nilai keunikan
diri menjadi kabur takbermakna conforming
Individu seperti ini kemungkinan akan menjadi orang tidak dapat
mencapai nilai kemanusiaan secara penuh karena
dibelenggu oleh kelompok, bukan ditentukan oleh
dirinya sendiri.
10
5. Kerangka Orientasi






Dasar yg ideal u/ kerangka orientasi adalah pikiran sarana yg
digunakan seseorang u/ mengembangkan suatu gambaran realistis &
objektif tentang dunia.
Termasuk didalamnya : Kapasitas u/ melihat dunia termasuk diri
secara objektif  u/ menggambarkan dunia dgn tepat & tidak
mengubahnya dgn lensa2 subjektif dr kebutuhan2 & ketakutan2nya
sendiri.
Fromm mementingkan persepsi objektif tentang kenyataan.
Semakin objektif persepsi qta hub dgn kenyataan semakin baik,
semakin matang & tangkas dlm menanggulangi dunia luar.
Fromm menyamakan pikiran dgn cinta  keduanya tdk dpt
berfungsi sepenuhnya jika terbatas pd salah 1 objek.
Cara yg kurang ideal dalam membangun kerangka orientasi adl dgn
 IRASIONALITAS  menyangkut pandangan subjektif ttg dunia,
peristiwa2 & pengalaman2 dilihat tidak menurut apa adanya tetapi
menurut apa yang diinginkan orang terhadapnya.
11
Relatedness
to be connected, caringNeeds
and cared for
Fromm'sNeed
Psychological
but also
But also
Identity
Need to develop one's uniqueness
Transcendence Need to rise above our animal nature
(creatively or destructively), but also
but also
Need for a sense of belonging to community,
Rootedness
family etc.
Excitation
but also
Frame-oforientation
Stimulating and changing environment
But also
A consistent view of the world and an object
of devotion
12
KomponenKomponenKomponen Negatif komponen
Positif
Kebutuhan Manusia
Keterhubungan Ketundukan/Domi
nasi
Cinta
Transendensi
Destruktivitas
Kreativitas
Keberakaran
Fiksasi
Keutuhan
Rasa Identitas
Penyesuaian Diri
Individualitas
dengan Kelompok
Kerangka
Orientasi
Tujuan-tujuan
Irasional
Tujuan-tujuan
Rasional
TEORI KEPRIBADIAN ERICH FROMM

1.
2.
3.
Escape From Freedom
Manusia tidak dapat dipisahkan dari alam dan orang
lain
Semakin bebas manusia semakin ia merasa kesepian,
tidak berarti dan terasing
Manusia menemukan rasa aman jika bersatu &
bekerjasama dengan
orang lain
Do we try to run from freedom?
YA kita sering melakukannya.
 Kita ingin orang lain bertanggung
jawab atas perbuatan kita → tidak
disalahkan jika ada hal yang salah.
 Jika situasi menakutkan → kita ingin
ada orang yang menjaga kita dan kita
bersedia melepaskan kebebasan kita
agar selamat.
 Ketika kita ketakutan, kita mungkin
berusaha untuk mengendalikan situasi,
sehingga hal itu memberi hasil sesuai
keinginan kita
Mekanisme Melarikan Diri dari
Kebebasan (Escape from Freedom)
Ada dua
cara untuk memperoleh makna
dari kebersamaan dalam kehidupan
1. Mencapai kebebasan positif:
Berusaha menyatu dengan orang
lain, tanpa mengorbankan kebebasan
dan integritas pribadi
16
2.
Memperoleh rasa aman dengan meninggalkan
kebebasan dan menyerahkan bulat-bulat
individualitas dan integritas diri kepada sesuatu
(orang atau lembaga) yang dapat memberi rasa
aman. Cara memperoleh rasa aman dengan
berlindung dibawah kekuatan lain  mekanisme
pelarian.
•
Tiga mekanisme pelarian yang terpenting yaitu :
Authoritarianism, Destructiveness, dan
Automation conformity
17
Mekanisme psikis untuk mendapatkan
kembali rasa aman
 Authoritarianism
(masochistic vs sadistic)
“kecenderungan sso u/ menyerahkan independensi
diri individualnya dan mencampuradukkan dirinya
dgn sso atau sesuatu diluar dirinya, demi
memperoleh kekuasaan yg td dimiliki individu tsb”.
Masochistic : percaya bahwa dirinya inferior dan
tidak adekuat. Perasaan yang kuat akan kebutuhan
untuk tergantung kepada orang lain atau lembaga
lain.
Sadistic: (a) membuat orla sangat tergantung
padanya (b) sangat mengatur & mendikte orla (c)
keinginan melihat orla menderita lbh neurotik
18
Destructiveness / Destruktivitas
 berakar dari perasaan kesepian, isolasi, dan tak
berdaya.
 Mencari kekuatan tidak melalui hubungan
dengan pihak luar tetapi berusaha
membalas/merusak dan menghancurkan
penyebab ketidakamanannya (antisocial, cruel,
and misguided (sesat) , tapi dirasionalisasi
sebagai “a sense of duty, a god given order, or
the love of country”.
Misal: membenci suatu kelompok, ektrim agama,
bahkan patriotisme
19
Automation conformity / Konformitas
 menghilangkan perbedaan antara dirinya dengan orla
(seperti bunglon)
 Pribadi yg conforming berusaha melarikan diri dari
perasaan kesendirian & keterkucilan dgn menyerahkan
individualitas mereka untuk menjadi apapun yg org lain
inginkan bagi mereka
 Jarang mengungkapkan pendapat sendiri, lbh banyak
bergantung kpd standar perilaku yg diharapkan org lain
& sering terlihat kaku dan otomatis
20
 Fromm
mengatakan ketiga cara tersebut adalah
tidak sehat.
 Satu-satunya cara yang sehat adalah dengan
merangkul kebebasan tersebut dan
mengekspresikan diri kita yang sesungguhnya dan
bukannya apa yang menurut kita dapat memberi
kekuatan pada kita  KEBEBASAN POSITIF
 “bisa menjadi bebas tanpa harus merasa sendirian,
kritis tapi tidak dipenuhi keraguan, independen
tapi tetap menjadi bagian integral dari umat
manusia”
 Individuation (the ability to be yourself and
embrace the power associated with true freedom)
: Kekuatan sejati datang dari individualitas dan
kebebasan serta melakukan apa yang ingin kita
lakukan dan bukannya apa yang semestinya kita
lakukan
21
Personality Development in
Childhood
 As children grow they move
from dependence
(less freedom) to autonomy (more freedom)
 Moving toward more freedom is frightening at
times, and these tensions influence the parentchild relationship.
22
The parent-child relationship
 The ideal
parent-child relationship is love, a
balanced relationship, which helps the child feel
secure while assuming progressively more
responsibility.
 Sometimes the child and the parent stay too
interwoven (terikat), in a state of symbioticrelatedness
 Sometimes the child distances too much too fast,
pushes back in a state of withdrawaldestructiveness
23

1.
Dua jenis keluarga tidak produktif:
Symbiotic families.
Hubungan antar individu yang “cannot live without each other”.
 Beberapa anggota keluarga "swallowed up" oleh anggota keluarga
yang lain, sehingga mereka tidak dapat mengembangkan
kepribadian mereka secara sepenuhnya.
Contoh:
 Kepribadian anak semata-mata cerminan dari keinginan orang
tua.
 Anak mendominasi atau memanipulasi orang tua yang
keberadaannya adalah untuk melayani anak

24
2. Withdrawing families (cool indifference, if not
cold hatefulness)
 Muncul sejak beberapa
ratus tahun yang lalu ketika
kaum borjuis menunjukkan diri.
 Jenis pertama: The "cold" version, dijumpai di Eropa
Utara & sebagian Asia, dan di wilayah-wilayah yang
menganggap pedagang sebagai kaum yang hebat.
 Orang tua sangat menuntut anak-anaknya (diharapkan
meningkatkan standar kehidupan)
 Hukuman keras merupakan hal yang biasa dilakukan
dengan alasan "for your own good."
 Budaya lain mungkin menggunakan rasa bersalah dan
menghilangkan kasih sayang sebagai hukuman.
 Kedua-duanya menyebabkan anak lebih terpacu untuk
meraih keberhasilan dalam apa yang menurut budaya
mereka dianggap sukses
 Jenis kedua: The
modern family, ditemukan di hampir
seluruh penjuru dunia, terutama USA.
 Perubahan sikap tentang pengasuhan anak membuat
banyak orang merasa takut akan efek penggunaan rasa
bersalah dan hukuman fisik kepada anak-anak.
 Gagasan terbaru adalah untuk membesarkan anak sebagai
individu yang sederajat dengan orang tua. Seorang bapak
harus menjadi sahabat terbaik anak laki-laki; dan seorang
ibu harus menjadi belahan jiwa anak perempuannya.
 Tetapi, dalam proses mengendalikan emosi mereka, orang
tua menjadi dengan terlalu tenang, acuh tak acuh/tak
memihak. Mereka bukan lagi orang tua melainkan teman
hidup anak-anak mereka. Anak-Anak tidak mendapat
bimbingan riil dari orang dewasa, sehingga mereka
kemudian menganut nilai-nilai kawan sebaya dan media
→Keluarga televisi!
26
What do human beings need?
 Menurut Fromm, semua kebutuhan psikologis
muncul dari keinginan kita untuk menjadi
simultan:

Be free, live authentic lives, but also escape
loneliness and be secure
27
Fromm
mengembangkan
konsep
existensial
dilemma: yaitu konflik bahwa antara keterbatasan
dan kelebihan manusia. Di satu sisi manusia ingin
bebas,
ingin
lingkungannya,
dapat
tapi
menguasai
di
sisi
lain
alam
dan
kebebasan
menyebabkan manusia terasing dari lingkungannya.
28
Ada 4 kebutuhan lain yang berhubungan dengan
pemahaman dan aktivitas, yaitu:
1. Need for a frame of orientation
2. Need for a frame of devotion
3. Need for excitation–stimulation
4. Need for effectiveness
29
1.
Frame of Orientation & an object of devotion
(kesetiaan/ketaatan): kebutuhan untuk
memiliki cara pandang yang relatif stabil
terhadap dunia dan memiliki tujuan hidup
yang mutlak atau Tuhan
2.
Excitation & stimulation: kebutuhan untuk
melatih sistem syaraf, untuk memanfaatkan
kemampuan otak. Manusia butuh bukan
hanya stimulasi sederhana (ex makanan) akan
tetapi stimulasi terus menerus dari lingkungan
yang sifatnya mengaktifkan jiwa
3.
Effectivity : kebutuhan untuk menyadari
eksistensi diri melawan perasaan tidak
mampu dan melatih kompetensi/kemampuan.
30
 Kepribadian berkembang atas dasar aturan-aturan sosial
dimana dia hidup.
 Karakter berkembang dan dibentuk oleh social
arrangements (pengaturan sosial) dimana individu hidup.
 Kepribadian individu “sakit” jika ia berada dalam
lingkungan masyarakat yang “sakit”
Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut
manusia membentuk 2 tipe karakter yaitu:
1. Nonproduktif
2. Produktif
32
TEORI KARAKTER SOSIAL
Manusia mengembangkan karakter sosial untuk
dapat mengatasi tuntutan-tuntutan masyarakat.
Penyesuaian manusia terhadap masyarakat
biasanya merupakan kompromi antara inner needs
dengan tuntutan dari luar.
33
Fromm membagi karakter sosial menjadi 2 bagian
besar:
Nonproductive (the negative, life denying
orientation)
Productiveness (the positive, life affirming
orientation)
34
Nonproductive (the negative, life denying orientation),
terbagi menjadi:
Receptive (menerima segala sesuatu secara
pasif, percaya bahwa segala sesuatu yang
dibutuhkannya berasal dari luar dirinya orla,
otoritas, sistem)  sangat dependen (Freud:
oral
incorporative,
Horney:
compliant
personality)
Hoarding (mengumpulkan, mengatur,
mempertahankan, menyimpan hak
milik): mendapat rasa aman dari hal-hal
yang dimilikinya atau disimpannya
sendiri (Freud: retentive type, Horney:
detached type)
35
Eksploitative: mengambil apapun yang mereka
mau dari orla dengan cara memaksa atau menipu
tapi pemberian sukarela dianggap tidak bernilai 
(Freud: oral aggressive, Horney: aggressive type)
Marketing (kesuksesan dan kegagalan ditentukan
seberapa baik mereka “menjual dirinya sendiri”.
Melihat diri sebagai komoditas)
36
Productive type (the positive, life affirming
orientation) Tipe produktif: menggunakan seluruh
kapasitas / merealisasikan seluruh potensi yang
dimiliki terbagi menjadi:
Accepting (yakin dengan kemampuan sendiri,
independen, aktif, berpikir positif, menerima
keberadaan diri dan orang lain apa adanya)
Preserving memelihara (memanfaatkan
segala sesuatu untuk terus menerus dapat
memberi keuntungan bagi diri sendiri dan orang
lain)
37
 Taking
(bekerja sama dengan orang lain
berdasarkan tujuan bersama, kejujuran, dan
sikap rasional)

Exchanging (memperoleh keuntungan tanpa
merugikan orang lain, memberi kepuasan dan
layanan dari produk yang dijual)
38
Tipe karakter sosial pokok
a.
Hoarding-produktif : pemilik tanah yang memegang
nilai tradisional dalam pengerjaan pertanian,
tanggung jawab, dan mempertahankan tradisi
b.
Eksploitatif-produktif : wirausaha yang menyesuaikan
diri dengan masyarakat industri baru, nilai pendidikan,
teknologi, dan mobilitas sosial
c.
Reseptif-tidak produktif : petani yang tidak punya
tanah, tunduk kepada kekuasan, penerima nasib yang
tidak berkekuatan
39
The Social Unconscious
Orientation
Society
Family
Escape from
Freedom
Receptive
Peasant society
Symbiotic
(passive)
Authoritarian
(Masochistic)
Exploitative
Aristocratic
society
Symbiotic
(active)
Authoritarian
(Sadistic)
Hoarding
Bourgeois
society
Withdrawing
(puritanical)
Perfectionist to
destructive
Marketing
Modern Society
Withdrawing
(infantile)
Automaton
conformists
Productive
Humanistic
communitarian
socialism
Love and
reasoning
Freedom &
Responsibility
acknowledged
and accepted.
40
Gangguan-gangguan Kepribadian
Nekrophilus & Biophilus
Nekrophilus : kematian adalah potensi sekunder yang
muncul jika daya hidup dikecewakan.


Orang yang tertarik dengan kematian, kesakitan, kerusakan
dan kehancuran. Menyelesaikan masalah dengan
kekerasanMembenci kemanusiaan, rasis, destruktif,
terror, sangat gembira jk bs menghancurkan kehidupan.
Mencintai yang mati & biasanya mengacu pd
penyimpangan seksual dgn mayat
Biophilus : Hidup adalah potensialitas primer. Mencintai
kehidupan dan sangat mempedulikan kesejahteraan
orang lain.
41
Narsisisme Sadistik (Malignant Narcissism)


Manusia yg sehat memanifestasikan bentuk narsisime yg
lebih lembut yaitu ketertarikan pd tubuhnya sendiri
Dalam bentuk sadis narsisime menghalangi persepsi
mengenai realitas sehingga segala sesuatu yg melekat pd
pribadi narsisistik dinilai sangat tinggi dan segala sesuatu yg
melekat pada orang lain dinilai sangat rendah
42
The Evil Character Type
 Lover
of death and decay (kebusukan/kerusakan),
destroying for the sake of destruction, preferring
the mechanical over the human, trying to reduce
humans to mechanisms, to dehumanize: the
necrophilous character type.
 The opposite of necrophilous is biophilous, or
lover of life, the healthy personality.
43
On the Continuum from Love
of Life to Love of Death
 The
productive character is also biophilous.
 The receptive, hoarding, exploiting, marketing
characters have components of "love of death" (or
necrophilia) in them. How much? It depends how
strong the orientation is.
 The necrophilous character is evil and deathloving.
44
 Humanistic
Communitarian Sosialism
Setiap orang memiliki kesempatan sama untuk
menjadi manusia seutuhnya. Manusia saling
berhubungan dalam persaudaraan dan
solidaritas sehingga tidak ada kesepian,
keterisolasian & keputusasaan