Transcript Kasus WTO

Stop Impor Pangan, Usir WTO dari Pertanian, dan
Wujudkan Kedaulatan Pangan
Telah kita ketahui bersama setelah liberalisasi perdagangan
terutama aturan Agreement on Agriculture (AoA) WTO
diberlakukan di Indonesia, pertanian merupakan sektor yang
cukup banyak menerima dampak negatifnya. Berkurangnya
subsidi untuk petani sementara subsidi adalah hak tiap
negara untuk aplikasinya dalam sistem internasional dan
kewajiban negara kepada rakyatnya. Hal ini ditambah
penguasaan sumber-sumber agraria oleh segelintir orang
dan perusahaan transnasional raksasa. Yang paling klasik
adalah pembukaan pasar yang berakibat pada banjir produk
impor, dan ini merupakan hal yang fenomenal adalah
Indonesia menjadi net importir beras semenjak tahun 1988.
Kini, kasus impor beras merupakan salah satu yang menjadi
kepedulian petani yang terbesar akibat dibukanya liberalisasi
perdagangan di Indonesia.
PERNYATAAN PAKET PANDORA
Tulisan Dubes Indonesia untuk WTO, Gusmardi Bustami,
tentang “Perundingan Paket Juli WTO dan Kepentingan
Indonesia” adalah sebuah penjelasan resmi tentang apa yang
terjadi dan apa hasil-hasil dari perundingan Dewan Umum (
General Council) WTO
Tulisan ini hendak menganalisis isi kotak paket Juli tersebut, yang
ibarat kotak Pandora, bila dibuka akan membawa banyak
kehancuran bagi bangsa Indonesia.
Kotak paket Juli tersebut bagaikan kotak Pandora, karena
sebenarnya sudah bisa dianalisis sejak awal, bahwa isinya banyak
yang merugikan
Isi paket Pandora

Pertanian seharusnya menjadi mahkota perundingan. Tanpa hasil yang
memuaskan di perundingan pertanian, seharusnya perundingan di bidangbidang lain tidak bisa berjalan. Nyatanya perundingan non-pertanian tetap
berjalan mulus, bahkan negara maju berhasil menekan sehingga fasilitasi
perdagangan menjadi perundingan baru. Nampaknya negara berkembang
tidak mampu bertahan dari serangan agresif negaramaju.

Perundingan pertanian hanya relatif berhasil di isu subsidi eksport,
tetapi tidak di dua isu lainnya, yaitu akses pasar dan subsidi domestik.
Bahkan meskipun subsidi eksport dihapus, akan tetapi karena subsidi
domestik tetap dipertahankan, maka hasilnya tidak akan banyak berbeda
dan praktek dumping masih dapat terus berlanjut. Negara maju bisa
memindahkan semua subsidi ke dalam subsidi domestik, yaitu di kotak
biru ( bluebox) yang sudah diperluas dan kotak hijau ( green box) dalam
jumlah yang cukup besar.

Ditambah lagi negara maju sekarang mempunyai ‘produk sensitif’
sehingga mereka bisa leluasa melindungi sejumlah produk pertaniannya
dengan leluasa. Sementara itu, pencapaian negara berkembang hanya
mendapat ‘produk spesial’ (SP) dan ‘mekanisme
Solusi






Melaksanakan reforma agraria sejati berdasarkan UUPA 1960
Menegakkan hak-hak petani
Meningkatkan subsidi dan insentif bagi petani guna membangun
sistem pertanian Indonesia yang berdikari dan menyejahterakan
kehidupan petani
Menghentikan impor pangan, terutama rencana impor beras oleh
pemerintah yang direncanakan pada akhir tahun ini
Tidak menyetujui rekomendasi KTT APEC di Busan untuk
mendorong liberalisasi perdagangan dalam rangka menuju KTM VI
WTO di Hong Kong.
”Revitalisasi Pertanian”
To beloved my teacher
Thanks bgt bwt Dosen trGaul yG pernah
ada…He4..yG udah nGasih tGs ini..coZ tGs
ini biKin Qt makin kReaTif dan G
ngeBosenin…poKoknya suKses slaLu bwt
Bu Vanness…
