Direktur-Kesjaor-TUPOKSI-JABFUNG-dalam

Download Report

Transcript Direktur-Kesjaor-TUPOKSI-JABFUNG-dalam

TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN
FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN
KERJA DALAM PENYELENGGARAAN
UPAYA KESEHATAN KERJA
Direktur Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga
Kementerian kesehatan RI
BEKASI, 28 MARET 2014
OUTLINE
LATAR BELAKANG
UPAYA KESEHATAN KERJA
PERAN PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
RINCIAN KEGIATAN PEMBIMBING KESEHATAN
KERJA
PENUTUP
DATA KOMPOSISI
PENDUDUK INDONESIA
(BPS, Pebruari 2012)
ANGKATAN KERJA: 120,4 jt
PENDUDUK
INDONESIA
238,22 JUTA
BEKERJA  112,8 jt (93%)
• Menengah/Besar  42,1 jt (37%)
• Micro/Kecil  70,7(63%)
• Laki-laki  64.539.117
(62%)
• Perempuan  39.946.327
PENGANGGURAN 7,7 jt
± 25 JT USIA
REPRODUKSI
3
3
MENGATASI KESEHATAN
PEKERJA
=
MENGATASI SEPARUH
MASALAH KESEHATAN
KONDISI KESEHATAN KERJA
SAAT INI
DATA DI 26 PROVINSI TAHUN 2013;




92 ribu lebih kasus PAK
410 ribu kasus diduga PAK
33 ribu Kecelakaan Kerja
2,8 juta kasus Penyakit NON PAK,
PADA USIA KERJA;
HIV 92,3%; AIDS 74,2 % PD USIA 20-49 TH
Tb (2012) 97,14% PADA USIA 15-65TH
Anemi (2011) pekerja perempuan perusahaan skala
menengah/besar 40% anemi
5
PERMASALAHAN TENAGA KESEHATAN KERJA
Jumlah
Penyebaran
Kompetensi
Pembinaan dan Pengawasan
Peran
Sanksi
LANDASAN HUKUM
UU 36 Tahun 2009/Kesehatan Pasal 164 :
1) Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup
sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk
yang diakibatkan oleh pekerjaan
2) Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
pekerja disektor formal dan informal
3) Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku
bagi setiap orang selain pekerja yang berada di lingkungan tempat kerja
4) Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) berlaku juga bagi kesehatan pada lingkungan tentara nasional
Indonesia baik darat, laut, maupun udara serta kepolisian Republik
Indonesia
5) Pemerintah menetapkan standar kesehatan kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
PEMBIMBING
KESEHATAN KERJA
PERMENPAN & RB NO. 13 TAHUN 2013
TENTANG :
PEMBIMBING KESEHATAN KERJA DAN ANGKA KREDITNYA
PERMENPAN & RB NO. 47 TAHUN 2013
TENTANG :
PERUBAHAN PERMENPAN & RB NO. 13 TAHUN 2013
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING
KESEHATAN KERJA
SETIAP KANTOR PEMERINTAH DI PUSAT, PROVINSI,
KABUPATEN, RS, PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN
HARUS MEMPUNYAI JAFUNG PEMBIMBING KESEHATAN
KERJA
PUSAT, PROVINSI DAN KABUPATEN SUDAH DAPAT
MEMASUKKAN DALAM FORMASI PENGANGKATAN
PEGAWAI  JAFUNG PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
SUDAH DAPAT MENGUSULKAN INPASSING
TUGAS POKOK
Tugas pokok Pembimbing Kesehatan Kerja
adalah
Melakukan kegiatan upaya kesehatan kerja
yang meliputi :
persiapan
pelaksanaan
monitoring dan evaluasi
di bidang kesehatan kerja.
PERAN PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
MEMPERSIAPKAN, MELAKSANAKAN, DAN
MONITORING & EVALUASI
UPAYA KESEHATAN KERJA (UKK)
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG
SEHAT DAN AMAN
PEKERJA SEHAT DAN PRODUKTIF
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
Unsur dan sub unsur kegiatan Pembimbing Kesehatan
Kerja yang dapat dinilai angka kreditnya, terdiri dari:
a. Pendidikan :
– Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar;
– Pendidikan dan pelatihan (Diklat) fungsional di bidang
upaya kesehatan kerja dan memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat; dan
– Diklat prajabatan.
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
b. Upaya kesehatan kerja :
– Persiapan upaya kesehatan kerja;
– Pelaksanaan upaya kesehatan kerja; dan
– Monitoring dan evaluasi upaya kesehatan kerja.
c. Pengembangan profesi :
– Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang upaya
kesehatan kerja;
– Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di
bidang upaya kesehatan kerja; dan
– Pembuatan buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/
petunjuk teknis di bidang upaya kesehatan kerja.
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
d. Penunjang tugas Pembimbing Kesehatan Kerja,
meliputi:
– Pengajar/pelatih/penyuluh/pembimbing di bidang upaya
kesehatan kerja pada unit organisasi pemerintah;
– Peran serta dalam seminar/lokakarya/konferensi/pelatihan di
bidang upaya kesehatan kerja;
– Keanggotaan dalam Tim Penilai jabatan fungsional Pembimbing
Kesehatan Kerja;
– Keanggotaan dalam organisasi profesi Pembimbing Kesehatan
Kerja;
– Perolehan penghargaan/tanda jasa; dan
– Perolehan gelar kesarjanaan lainnya
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
d. Penunjang tugas Pembimbing Kesehatan Kerja:
1. Pengajar/pelatih/penyuluh/pembimbing di bidang pelayanan
kesehatan kerja pada unit organisasi pemerintah;
2. Peran serta dalam seminar/lokakarya/konferensi/pelatihan di
bidang pelayanan kesehatan kerja;
3. Keanggotaan dalam Tim Penilai jabatan fungsional
Pembimbing Kesehatan Kerja;
4. Keanggotaan dalam organisasi profesi;
5. Perolehan penghargaan/tanda jasa; dan
6. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya.
RINCIAN KEGIATAN YANG DINILAI
DALAM PEMBERIAN ANGKA
KREDIT
Unsur upaya kesehatan kerja
A. PERSIAPAN UPAYA KESEHATAN KERJA
(PERTAMA, MUDA, MADYA)  59 BUTIR KEGIATAN
A. PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN KERJA (PERTAMA,
MUDA, MADYA)  86 BUTIR KEGIATAN
B. MONITORING DAN EVALUASI UPAYA KESEHATAN
KERJA
(PERTAMA, MUDA, MADYA) - 66 BUTIR KEGIATAN
Tupoksi Pembimbing Kesehatan Kerja
Identifikasi Bahaya
Penilaian dosis - efek
Status
Kesehatan
Penilaian
Pajanan
Karakterisasi Risiko
Surveilans Kesehatan
Surveilans
Medik
Monitoring
Biologis
Pencatatan & Pelaporan
Pengukuran
Pajanan
Upaya
Pengendalian
A. PERSIAPAN UPAYA KESEHATAN KERJA
1. Mengumpulkan data demografi kesehatan kerja
2. Melakukan pemetaan di wilayah kerja
3. Mengumpulkan data kegiatan di tempat kerja/penilaian
risiko kesehatan kerja
4. Mengumpulkan data kesehatan kerja
5. Menyusun perencanaan upaya kesehatan kerja di wilayah
kerja berdasarkan waktu
6. Menyusun perencanaan program upaya kesehatan kerja di
wilayah kerja
7. Menyusun rencana aksi upaya kesehatan kerja
8. Melakukan pengembangan kebijakan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3)
B. PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN KERJA
1.
2.
3.
4.
5.
Mengenalkan potensi bahaya di lingkungan kerja
Melakukan pengamatan lingkungan kerja
Mengenalkan potensi kecelakaan Kerja
Melakukan identifikasi potensi kecelakaan kerja
Memfasilitasi pengkajian hambatan pelaksanaan program
kecelakaan kerja
6. Mencatat hambatan pelaksanaan program kecelakaan kerja
7. Menyusun saran kepada pemberi kerja/pengusaha /
pengurus untuk melakukan pengendalian kecelakaan kerja
8. Menyampaikan saran kepada pemberi kerja/pengusaha /
pengurus untuk melakukan pengendalian kecelakaan kerja
PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN
B. PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN KERJA (2)
KERJA (2)
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Upaya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di tempat kerja agar
bekerja secara selamat dan sehat:
Memfasilitasi pengkajian hambatan pelaksanaan program PHBS di
tempat kerja
Mencatat hambatan pelaksanaan program PHBS di tempat kerja
Menyusun saran kepada pemberi kerja/pengusaha/pengurus untuk
program PHBS di tempat kerja
Menyampaikan saran kepada pemberi kerja/pengusaha/pengurus
untuk program PHBS di tempat kerja
Menjaga Kecukupan gizi pada kelompok pekerja
Mengelola alat pelindung diri (APD) untuk mencegah pengaruh buruk
dari bahaya di lingkungan kerja
Memotivasi pengusaha/pemberi kerja/pengurus kelompok pekerja
untuk menyediakan alat pelindung diri yang sesuai dengan potensi
bahaya pada kelompok pekerja yang menjadi tanggungjawabnya
PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN
B. PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN KERJA (3)
KERJA (3)
17.Mengecek ketersediaan APD yang sesuai dari segi
jenis dan jumlah pekerja di tempat tersebut
18.Memantau penggunaan APD
19.Menganalisis kesesuaian APD
20.Menyusun rekomendasi kepada
pengusaha/pemberi kerja/pengurus dalam
penentuan APD yang sesuai dengan potensi bahaya
pada kelompok pekerja
21.Menyampaikan rekomendasi kepada
pengusaha/pemberi kerja/pengurus dalam
penentuan APD yang sesuai dengan potensi bahaya
pada kelompok pekerja
PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN
B. PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN KERJA (4)
KERJA (4)
22. Melakukan peragaan penggunaan APD
23. Mengenalkan dan mengajak menerapkan prosedur
Standar Precaution
24. Melakukan pengamatan dan pemantauan pelaksanaan
prosedur standar precaution
25. Melakukan evaluasi pelaksanaan program
26. Mengenalkan Ergonomi
27. Melaksanakan pengenalan pengendalian gangguan
ergonomik
28. Memfasilitasi pengkajian hambatan pelaksanaan
program ergonomi
29. Mencatat hambatan pelaksanaan program ergonomi
PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN
B. PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN KERJA (5)
KERJA (5)
30. Menyusun rekomendasi kepada pengusaha/pemberi
kerja/pengurus dalam program ergonomi
31. Menyampaikan rekomendasi kepada
pengusaha/pemberi kerja/pengurus dalam program
ergonomi
32. Pertolongan Pertama Kecelakaan pada kelompok pekerja
/ pengelola tempat kerja
33. Melakukan pengamatan gangguan kesehatan pada
kelompok pekerja
34. Memberikan rekomendasi terhadap lingkungan kerja
35. Melaksanakan surveilans kesehatan kerja
36. Melakukan toolbox meeting/ safety talk
37. Melakukan safety patrol/safety inspection
PELAKSANAAN
UPAYA
KESEHATAN
B. PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN KERJA (6)
KERJA (6)
38.Program kembali kerja pasca sakit
39.Mengelola Bahan Beracun Berbahaya (B3)
40.Memantau pengelolaan limbah padat
41.Memantau pengelolaan limbah cair
42.Memantau pengelolaan limbah gas
43.Memantau pengelolaan limbah medis
44.Memantau pengelolaan limbah non medis
45.Menyusun rencana tanggap darurat di fasilitas
kesehatan
46.Memfasilitasi organisasi/tim tanggap darurat di
fasilitas kesehatan
PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN
B. PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN KERJA (7)
KERJA (7)
47.Melakukan uji coba terhadap kesiapan petugas
tanggap darurat di fasilitas kesehatan
48.Menginventarisasi/mengelompokkan tempat yang
berisiko dan berbahaya serta membuat denahnya
49.Memantau kesiapan sarana dan prasarana tanggap
darurat di fasilitas kesehatan
50.Membuat kebijakan dan/atau pedoman kerja
tanggap darurat pada tempat-tempat yang berisiko
51.Membuat prosedur dan/atau instruksi kerja
tanggap darurat pada tempat-tempat yang berisiko
52.Mengusulkan rambu-rambu keselamatan/tanggap
darurat di fasilitas kesehatan
PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN
B. PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN KERJA (8)
KERJA (8)
53. Melakukan pemantauan keselamatan kebakaran di
fasilitas kesehatan
54. Melakukan sosialisasi pencegahan penanggulangan
kebakaran
55. Menyiapkan pelatihan pencegahan dan penanggulangan
kebakaran
56. Melakukan persiapan simulasi penanggulangan
kebakaran
57. Melakukan simulasi penanggulangan kebakaran
58. Melakukan evaluasi simulasi dan/atau pelatihan
penanggulangan kebakaran di fasilitas kesehatan
59. Melaksanakan Pemberdayaan kesehatan Masyarakat
Pekerja dan Kemitraan
C. MONITORING DAN EVALUASI Ukk
1. Melakukan Monitoring kesehatan kerja:
bulan, triwulan, semester, tahun
2. Melakukan Evaluasi
3. Melakukan Pencatatan dan Pelaporan
4. Melakukan investigasi di fasilitas
kesehatan/tempat kerja lainnya
5. Melakukan pembinaan upaya kesehatan
kerja
PENUTUP
 Dengan sasaran populasi pekerja yang besar saat ini, maka
Upaya Kesehatan Kerja merupakan salah satu upaya yang
strategis dalam mendukung Pembangunan Kesehatan
 Peran pembimbing kesehatan kerja sangat penting dan
strategis dalam meningkatkan kesehatan masyarakat
pekerja yang berpengaruh terhadap produktifitas kerja.
 Untuk menjamin pembinaan karir kepangkatan, jabatan
dan peningkatan profesionalisme, serta memacu
pengabdiannya, maka perlu pengangkatan Jabatan
Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja.
TERIMA KASIH
DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA
Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Jln. H. R. Rasuna Said Kav X-5 No. 4-9
Lantai 7 Blok C Ruang 721 Jakarta 12950
Telp/Fax: (021) 5275256, 5214875
Website: kesehatankerja.depkes.go.id
Email: [email protected], [email protected]
[email protected]
30