Permendiknas RI No 70 tahun 2009

Download Report

Transcript Permendiknas RI No 70 tahun 2009

CURRICULUM VITAE
Nama
: Imam Yuwono, M.Pd
Tempat tanggal lahir: Pacitan 3 agustus 1966
Pendidikan
: SDN Pacitan
SMPN Pacitan
SPG Taman Siswa Pacitan
S1- Universitas Negeri Yogyakarta
S2 UPI Bandung bekerja sama Universitas
Oslo Norwegia
Alamat rumah
: Gang Rahmat 146 Martapura Kab. Banjar
Kantor
: Prodi PLB Unlam Banjarmasin
NO HP
: 08195193182/ 081347477781
KONSEP PENDIDIKAN INKLUSIF
Oleh
Imam Yuwono, M.Pd
PERMENDIKNAS RI NO 70 TAHUN 2009
TENTANG
PENDIDIKAN INKLUSIF BAGI PESERTA DIDIK YANG MEMILIKI KELAINAN DAN MEMILIKI
POTENSI KECERDASAN DAN/ATAU BAKAT ISTIMEWA



Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan
yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik
Memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau
bakat istimewa
Mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu
lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta
didik pada umumnya
REGULASI INTERNASIONAL





Deklarasi Hak Azasi (Declaration of Human Right) Manusia
tahun 1948
Konvensi Hak Anak (Convention on The Right of The Child)
tahun 1989 mengindikasikan bahwa setiap anak berhak
mendapatkan pendidikan
Konferensi Internasional di Jomtien Thailand tentang
Pendidikan Untuk semua (Education for All)
Konferensi Internasional di Salamanca Spanyol tahun 1994
yang menghasilkan Kesepakatan Salamanka (Salamanca
Statement) tentang Pelaksanaan Pendidikan Inklusif
Kerangka Aksi Dakkar untuk Pendidikan Untuk Semua tahun
2000
Nasional





UUD 45 pasal 31 ayat 1 menyebutkan setiap warga
negara berhak mendapat pengajaran.
Semboyan Negara Keasatuan RI adalah “Bhineka
Tunggal Ika” selaras dengan semangat pendidikan yang
terbuka untuk semua (Pendidikan Inklusif)
UU No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional
mendorong pelaksanaan pendidikan inklusif
Deklarasi Bandung tanggal 8-14 Agustus mengenai
Indonesia menuju Pendidikan Inklusif.
Permendiknas No 70 tahun 2009 tentang pendidikan
inklusif
Permendiknas RI No 70 tahun 2009
Pasal 4
 Pemerintah kabupaten/kota menunjuk paling sedikit 1 (satu)
sekolah dasar, (satu) sekolah menengah pertama pada setiap
kecamatan dan 1 (satu) pendidikan menengah (Kabupaten)
untuk menyelenggarakan pendidikan inklusif
Pasal 6 ayat 2
 Pemerintah kabupaten/kota menjamin tersedianya sumber daya
pendidikan inklusif pada satuan pendidikan yang ditunjuk
ABK di sekolah inklusif
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Cerdas Istimewa, bakat istimewa (Ci Bi)
Tunanetra
Tunarungu wicara
Tunagrahita
Tunadaksa
Tunalaras
Berkesulitan belajar/ slow learner
Autis / Hiperaktif
Menjadi korban penyalahgunaan narkoba, obat terlarang,
dan zat adiktif lainnya
Tunaganda
Bulan september 2012. Mendapatkan penghargaan
“INKLUSIF WORD”

Kalsel menyatakan diri sebagai propinsi yang inklusif

Pelopor penyelenggara pendidikan inklusif Nasional

Lahirnya sekolah penyelenggra pendidikan inklusif didukung
perguruan tinggi lokal (Unlam)

Lahirlah Kelompok Kerja pendidikan Inklusif
Kalsel…bersama Grand Disign
 Bulu-buluku berbeda
 Perbedaan buluku justru memperindah
diriku
 Perbedaan itu kujadikan tantangan …
bahwa diriku adalah domba yang sejati
Mengapa..harus
Pendidikan
Inklusif……?
1.PERKEMBANGAN ALAMI SEORANG BAYI/MANUSIA
PERTUMBUHAN
FISIK
BAYI LAHIR
MENANGIS
KECERDASAN
EMOSIONAL
KECERDASAN
SPIRITUAL
KECERDASAN
SOSIAL
KECERDASAN
INTELEKTUAL
2. Sudut pandang Filosofi……
Di sisi Alloh swt Fitrah manusia itu sama
Hidup dalam masyarakat
yang normal
Berhak atas pendidikan
yang bermakna
Berhak mendapatkan
kasih sayang, saling
mengghargai dan
mendapat pertolongan

Sekolah bukan tempat persaingan,
sekolah tempat berlatih hidup
bermasyarakat yang normal
Normalisasi………..
Sekolah mempersiapkan anak mengarungi hidup dalam
masyarakat yang hiterogin…..secara wajar.
Jadikan perbedaan sebagai latihan
Berperilaku yang disenangi
Dalam kehidupan bermasyarakat:
1.Saling tolong-menolong
2.Menghargai orang lain
3. Peduli sesama
4.Tenggang rasa
3. Kebutuhan yang mendesak…………
PENUNTASAN WAJAR
9 TAHUN….beralih ke
Sekolah Universal
Keberadaan SLB belum Optimal

Jauh dari jangkauan peserta didik

Sekolah yang bersifat segregasi

Fungsi SLB sebagai pusat sumber
Perbedaan terpadu/integrasi dengan inklusif
Anak seperti tamu
TERPADU/INTEGRASI
Masa depan
Kelas reguler
Kelas khusus
Anak menyesuaikan sistem sekolah
MASYARAKAT
INKLUSI
Semua anak anggota kel.yg sama
masyarakat
Berinteraksi satu sama lain
Kelas Reguler
Membantu satu sama lain
Menyadari anak tertentu memiliki
Kebutuhan yg berbeda
Sistem sekolah menyesuaikan kondisi anak
Nature’s silent: spring and early summer days
4. Apa mimpi indah yang diharapkan
Melalui pendidikan inklusif?
Sekolah & pembelajaran
yang ramah anak
a. Menghargai perbedaan…mengakui
bahwa individu itu unik.
Ketika perbedaan bersinergi…
Meghasilkan kekuatan yang maha dahsat
Indikator sekolah ramah…

Tidak diskriminasi


Menghargai perbedaan…mengakui bahwa individu itu unik.
Ketika perbedaan bersinergi…Meghasilkan kekuatan yang
maha dahsat
Saling menghargai…tolong menolong…bekerjasama

Kurikulum dan sistem penilaian yang fleksibel

Mutu pendidikan …tidak hanya disandarkan pada satu aspek
perkembangan (intelektual misalnya)