Group 20-Ananto et al.

Download Report

Transcript Group 20-Ananto et al.

PERENCANAAN
TRANSPORTASI
ANALISIS KAPASITAS DAN DERAJAT KEJENUHAN
DI JALAN K. H. WAHID HASYIM
Oleh:
ANANTO SUDRAJAD
MEY THOSAN
SLAMET KUABANG
RINA RAHAYU
PENDAHULUAN
•
Latar Belakang
Fenomena kemacetan lalu lintas pada ruasruas jalan telah menjadi permasalahan yang
sangat kritis. Sementara itu alternatif
pemecahan masalah dengan pembangunan
jalan baru dianggap mahal, oleh karena itu
peningkatan penataan ruang jalan menjadi
alternatif lain.
• Tujuan Penelitian
a. Mengetahui arus lalu lintas ( Q )
b. Mengetahui kapasitas sesungguhnya ( C )
c. Mengetahui derajat kejenuhan ( DS )
• Manfaat Penelitian
a. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan
tentang Perencanaan Transportasi
b. Menambah wawasan bagi peneliti mengenai
teknis-teknis penelitian
• Batasan Masalah
a. Penelitian dilakukan pada ruas jalan K. H.
Wahid Hasyim antara perempatan
Ngampilan dan Pertigaan Ngabean
b. Pengambilan data dilakukan selama 1 hari
c. Penelitian ini tidak membahas sikap dan
perilaku pengemudi kendaraan
d. Hambatan samping yang berupa kendaraan
tidak bermotor tidak diperhitungkan karena
jumlahnya sangat kecil
LANDASAN TEORI
• Kapasitas
Kapasitas ( C ): ruas lalu lintas maksimal yang
melalui suatu titik pada suatu jalan yang dapat
dipertahankan per satuan jam pada kondisi
tertentu.
Persamaan Dasar Kapasitas:
( C ) = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
• Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan ( DS ) didefinisikan sebagai
rasio arus terhadap kapasitas
Ditulis dengan rumus:
( DS ) = Q / C
• Arus dan Komposisi Lalu lintas
Arus lalu lintas ( Q ) adalah jumlah kendaraan
bermotor yang m,elalui suatu titik pada jalan per
satuan waktu.
Tabel Emp Untuk Jalan Perkotaan Tak Terbagi
Arus Lalu Lintas
Tipe Jalan : Jalan
Total Dua Arah
Tak Terbagi
(kend/jam)
Emp
HV
MC
<6
>6
Dua jalur tak terbagi
0 - 1800
1.3
0.5
0.4
(2/2 UD)
> 1800
1.3
0.35
0.25
Empat jalur tak
0 - 3700
1.3
0.4
terbagi (4/2 UD)
> 3700
1.2
0.25
Sumber : MKJI, 1997
Tabel Emp Untuk Jalan perkotaan terbagi dan Satu Arah
Tipe : Jalan satu arah dan jalan
Arus lalu lintas per jalur
terbagi
(kend/jam)
HV
MC
Dua jalur satu arah (2/1) dan empat
0 - 1800
1.3
0.40
lajur terbagi (4/2 D)
> 1800
1.2
0.25
Tiga jalur satu arah (3/1) dan enam
0 - 3700
1.3
0.40
>3700
1.2
0.25
lajur terbaGI (6/2 D)
Sumber : MKJI, 1997
Emp
• Hambatan Samping
Hambatan samping adalah dampak terhadap
kinerja lalu lintas dari aktifitas segmen jalan
Tabel Faktor Bobot Untuk Hambatan Samping
Tipe : Kejadian Hambatan Samping
Simbol
Faktor Bobot
Pejalan kaki
PED
0.50
Parkir dan kendaraan berhenti
PSV
1.00
Kendaraan masuk dan keluar
EEV
0.70
Kendaraan lambat
SMV
0.40
Sumber : MKJI, 1997
Tabel kelas Hambatan Samping Untuk Jalan Perkotaan
Kelas
hambatan
Jumlah Berbobot
samping (SFC)
Kejadian Per 200
m
Kode
Kondisi Khusus
Per Jam (dua sisi)
Sangat rendah
VL
< 100
Daerah pemukiman, jalan dengan
jalan samping
Rendah
L
100 - 200
Derah pemukiman:beberapa
kendaraan umum
Sedang
tinggi
Sangat tinggi
M
H
VH
300 - 499
Daerah industri, beberapa toko di sisi
jalan
500 - 899
Daerah komersial, aktivitas sisi jalan
tinggi
> 900
Daerah komersial dengan aktivitas pasar
di
samping jalan
• Metode Penelitian
Mulai
Studi Pustaka
Observasi
Awal di Lokasi
Tidak
-Data Primer:
Komposisi kendaraan
Data geometrik jalan
Kondisi memadai:
- Keadaan Lingkungan
- Keadaan Arus Lalu
lintas padat
ya
Tidak
Lengkap:
- Data Geometrik ruas
jalan
- Data arus lalu lintas
ya
Pengolahan
data
Laporan
Selesai
• Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian
di Jalan K. H. Wahid Hasyim didapat beberapa
Kesimpulan, antara lain:
– Kapasitas ruas jalan K. H. Wahid Hasyim
pada anggapan jam sibuk memiliki nilai
sebesar 3007.54 smp/jam
– Nilai derajat kejenuhan memiliki nilai
sebesar 0.3476, masih dibawah kurang
dari 0,75 yang berarti kondisi arus lalu
lintas masih normal.
• Saran
Setelah mengadakan penelitian dan melakukan analisis
data, maka dapat diambil beberapa saran sebagai
berikut:
– Untuk menghindari kemacetan, maka sebaiknya
dibuat tanda larangan parkir pada jalan K. H.
Wahid Hasyim didekat perempatan Ngampilan
dan pertigaan Ngabean.
– Badan jalan masih bisa digunakan untuk parkir,
dan jika kebutuhan akan lahan parkir meningkat,
maka kantung parkir yang ada disebelah barat
jalan K. H. Wahid Hasyim dapat digunakan.
PRAKATA PENULIS
Kami ucapkan terima kasih untuk semua
pihak yang banyak membantu.