Group 3-Fitri et al.

Download Report

Transcript Group 3-Fitri et al.

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN
RUAS JALAN TERHADAP
PENGARUH KEMACETAN
LALULINTAS
ABSTRAK
Pola pergerakan dalam sistem transportasi sering
dijelaskan sebagai arus pergerakan (kendaraan, penumpang dan
barang) yang bergerak dari zona asal ke zona tujuan di dalam
daerah dan periode waktu tertentu. Matriks Asal Tujuan (MAT)
sering digunakan untuk menggambarkan pola pergerakan
tersebut.
Transportasi merupakan bagian yang penting dalam
pembangunan dan pengembangan suatu daerah. Bagi praktisi,
kecepatan, kepadatan dan arus lalulintas merupakan tiga
parameter yang penting baik pada saat perancangan (Planning),
perencanaan (Desain) atau operasional fasilitas jalan.
Salah satu metode untuk menggambarkan
kondisi lalulintas pada suatu jalan adalah
metode underwood. Metode ini menjelaskan
bagaimana hubungan antara arus-kecepatankepadatan, sehingga akan diperoleh arus
maksimum, kepadatan dan kecepatan kritis.
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN
Banyaknya pusat-pusat yang terletak dikoridor
jalan seperti : kantor, fasilitas hiburan, kawasan
perdagangan, industri dan rumah sakit, memberikan
pengaruh yang cukup besar terhadap arus lalu lintas
disekitar kawasan tersebut.
Hal ini dapat menimbulkan arus lalu lintas secara
mendadak, kemacetan dan kecelakaan bila tidak ada
pengaturan terhadap lalu lintas dengan pelengkap
pendukungnya seperti rambu-rambu dan marka jalan.
Kondisi diatas menyebabkan volume lalu
lintas yang terjadi pada ruas jalan dan
persimpangan menjadi sangat tinggi.
Untuk menanggulangi masalah tersebut
diperlukan partisipasi dari berbagai pihak dan
perlu adanya suatu studi dengan memperhatikan
manajemen lalu lintas yang baik agar terciptanya
tingkat pelayanan dan efisiensi perjalanan yang
baik pula.
Dalam ilmu teknik lalu lintas telah
dipahami bahwa untuk mempelajari suatu arus
lalu lintas, terdapat tiga variabel utama yang
menentukan, yaitu : volume (flow), kecepatan
(speed) dan kepadatan (density).
RUMUSAN MASALAH
Dibangunnya berbagai fasilitas pada suatu
kota yang digunakan sebagai tempat yang
berbeda, serta tidak seimbngnya distribusi
barang-barang
kebutuhan
manusia,
membangkitkan arus lalulintas dengan asal
tujuan yang berbeda-beda pula.
Selama pergerakkan arus masih teratur,
kondisi jalan dan daya tampungnya masih
memungkinkan, maka aktivitas tersebut tidak
begitu menjadi masalah.
Akan tetapi jika sebaliknya, maka aktivitas
tersebut menjadi masalah baik bagi manusia,
lingkungan maupun bagi aktivitas lalulintas itu
sendiri.
Jenis-jenis
gangguan
yang
dapat
menghambat arus lalulintas dapat disebabkan
fraksi antara kendaraan sendiri maupun sebabsebab dari luar. Gangguan dari luar dapat terdiri
dari penyeberang jalan.
Gangguan tersebut digambarkan sebagai
pengurangan (perlambatan) bahkan sampai
berhentinya kendaraan tergantung seberapa
besar atau banyak konflik yang terjadi.
Prinsip dasar dalam analisis kapasitas ruas
jalan adalah penurunan kecepatan rata-rata
sebanding dengan pertambahan volume
lalulintas
Pada arus lalulintas rendah, pengurangan
kecepatan ini relatif kecil, tetapi pengurangan
kecepatan ini akan lebih besar pada saat arus
lalulintas cukup besar mendekati kapasitas jalan.
KAJIAN PUSTAKA
Sifat atau karakter arus lalu lintas
merupakan resultan dari sifat manusia,
kendaraan dan jalan. Oleh karena adanya faktor
manusia dalam arus lalu lintas maka sifat arus
dapat berubah dalam suatu sistem jalan yang
sama. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya
dalam hal ini pergerakkan arus lalulintas terdiri
dari tiga variabel pokok yaitu : arus, volume,
kecepatan dan kepadatan.
Adapun penjabaran dari variabel-variabel
lalulintas (Menurut Heru 1996) adalah sebagai
berikut :
1. Arus atau volume lalulintas (flow)
Sebagai pengukur besarnya arus lalulintas
digunakan istilah volume lalulintas, yaitu jumlah
kendaraan yang melintasi suatu titik pengamatan
pada jalan raya persatuan waktu tertentu.
2. Kecepatan (speed)
Kecepatan yaitu jarak yang ditempuh suatu
kendaraan per tahun dalam waktu tertentu.
3. Kepadatan (density, concentration)
Kepadatan yaitu jumlah kendaraan yang
berada dilokasi jalan pada jarak tertentu pada
waktu kejadian yang sangat singkat.
METODOLOGI KAJIAN
A. Metode Kajian
Untuk mengkaji tingkat pelayanan jalan,
maka metode yang akan digunakan dalam
kajian ini akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Metode Penentuan Subyek
Penentuan subyek adalah mencari variabel
atau hal yang dapat dijadikan sasaran dan
perbandingan dalam kajian terutama berkaitan
dengan analisis ruas jalan dan simpang, antara
lain : volume lalulintas, klasifikasi kendaraan,
dan kondisi geometrik jalan.
2. Metode studi pustaka
Metode studi pustaka memuat uraian
sistem sistematis tentang hasil-hasil kajian
terdahulu dan ada hubungannya dengan kajian
yang akan dilakukan. Studi pustaka ini
diperlukan sebagai acuan dan landasan teori.
HASIL ANALISIS DAN USULAN
SOLUSI
A. Kecepatan Perjalanan
Kecepatan perjalanan dapat didefinisikan
sebagai jarak yang ditempuh dibagi dengan
waktu perjalanan. Dalam penelitian ini
digunakan kecepatan perjalanan rata-rata karena
adanya
gangguan
terhadap
arus
lalu
lintas.gangguan
yang
dimaksud
adalah
perlambatan atau penghentian kendaraan akibat
adanya penyeberang jalan, konflik dengan
kendaraan yang memotong arus dan kendaraan
yang bergabung dengan arus.
Kecepatan perjalanan rata-rata diperoleh dengan
membagi panjang ruas jalan yang diamati
dengan waktu perjalanan rata-rata (avarage
travel time) termasuk akibat gangguan lalu
lintas.
B. Volume LaluLintas
Volume
LaluLintas
adalah
jumlah
kendaraan yang dapat melalui suatu penampang
jalan atau lajur jalan pada suatu periode waktu
tertentu, dan dinyatakan dalam satuan kendaraan
per satuan waktu.
Untuk menghitung volume lalu lintas
secara bersama-sama dengan jenis dan ukuran
kendaraan yang berbeda-beda maka volume
masing-masing
jenis
kendaraan tersebut
dikonversikan dalam satuan mobil penumpang
(smp).
C. Metode Pemodelan
1. Analisis Regresi
Fungsi analisis regresi linier adalah
memberikan dasar untuk mengadakan prediksi.
Banyak penelitian bertujuan untuk mencari
dasar-dasar untuk mengadakan prediksi suatu
variabel dan informasi yang diperoleh dari
variabel lain.
2. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan salah
satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabelvariabel independen dalam suatu persamaan
regresi terhadap variabel dependennya, dengan
menunjukkan persentase variasi nilai variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan
regresi yang dihasilkan.
Manajemen lalulintas adalah suatu proses
pengaturan dan penggunaan sistem jalan yang
sudah ada dengan tujuan untuk memenuhi suatu
kepentingan tertentu, tanpa perlu penambahan
atau pembuatan infrastruktur baru.
Manajemen lalulintas diterapkan untuk mencapai
sebagian atau keseluruhan tujuan, yang meliputi
pengurangan angka kecelakaan lalulintas, meningkatkan
kualitas lingkungan serta menigkatkan kelancaran arus
pada jalan-jalan utama dan jalan distribusi. Namun
dalam pencapaian tujuan tersebut sering terjadi masalah
karena adanya benturan kepentingan yang satu dengan
yang lain. Untuk itu perlu adanya keseimbangan antara
berbagai kepentingan tersebut.
Manajemen lalulintas berupa pengaturan
non fisik lebih bersifat fleksibel daripada
pengaturan secara fisik, karena lebih mudah
diubah sesuai dengan kebutuhan (misalnya
hanya diterapkan pada jam sibuk saja).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Beberapa contoh pengaturan lalulintas non fisik
adalah sebagai berikut :
Pengaturan dengan lampu lalulintas
Penerapan sistem jalan satu arah
Pengaturan arah pergerakkan dipertemuan jalan
Pembatasan kendaraan berdasarkan ukuran
Pengaturan waktu dan tempat untuk parkir dan
bongkar muat
Pengaturan yang bersifat sementara
PENUTUP
Transportasi merupakan bagian yang penting
dalam pembangunan dan pengembangan suatu daerah.
Bagi praktisi, kecepatan, kepadatan dan arus lalulintas
merupakan tiga parameter yang penting baik pada saat
perancangan (Planning), perencanaan (Desain) atau
operasional fasilitas jalan.
Banyaknya pusat-pusat yang terletak dikoridor
jalan seperti : kantor, fasilitas hiburan, kawasan
perdagangan, industri dan rumah sakit, memberikan
pengaruh yang cukup besar terhadap arus lalu lintas
disekitar kawasan tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kecepatan lalulintas tidak tergantung dari volume
atau arus lalulintas karena volume lalulintas tertinggi
lebih kecil dari kapasitas jalan.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
dilakukan survei dan studi terhadap ada atau tidaknya
pengaruh marka jalan (median) terhadap karakteristik
dan kondisi arus lalulintas yang terjadi pada beberapa
ruas jalan.
DAFTAR PUSTAKA
Muslim, 2001, Analisis Hubungan Antara Arus,
Kecepatan, dan Kepadatan Lalulintas Dengan
Metode Underwood, UMY
Setiawan Budi, 2005, Analisis Tingkat Pelayanan
Ruas Jalan dan Simpang Bersinyal, UII
Zulpadli, 2002, Pengaruh Arus Pejalan Kaki, Bis
Ngetem, Arus Kendaraan Keluar Masuk
Terhadap Kecepatan Lalulintas, UGM
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
Summary Slide
BAB I
PENDAHULUAN