Transcript makalah

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
2012
ProfilPengadilan
• Terdapat 808 pengadilan diseluruh Indonesia, terdiri dari:
• 743 pengadilan tingkat pertama (4 lingkunganperadilan)
• 67 pengadilan tingkat banding + 1 Pengadilan Pajak
• 7,944 hakim
• >30.000 staf pengadilan
Dampak Pembaruan Peradilan
• Rapat Kerja Nasional 2011 merupakan rapat kerja pertama yang
sepenuhnya berbasis teknologi dan informasi (paperless). Penggunaan
teknologi informasi diarahkan untuk menekan secara signifikan biaya
yang selama ini dikeluarkan untuk pencetakan materi, bahan persidangan
serta kebutuhan transportasi dan penyimpanan dokumen
• MA menduduki peringkat terbaik dalam pelaporan LHKPN. Keberhasilan ini
diharapkan menjadi percontohan bagi instansi pemerintah lainnya dalam hal
pelaporan harta kekayaan negara bagi pejabatnya (90.14% pejabat di
Mahkamah Agung yang telah melaporkan harta kekayaan , sedangkan
secara total keseluruhan sebanyak 87.68% )



Dimulai pada tahun 2003 ketika Mahkamah Agung ketika
Mahkamah Agung meluncurkan Cetak Biru Pembaruan
Terdapat beberapa cetak biru antara lain :
 Cetak biru Pembaruan Mahkamah Agung
 Cetak Biru Pembaruan Pendidikan & Latihan Peradilan
 Cetak Biru Pembaruan SDM Peradilan
 Cetak Biru Pembaruan Manajemen Keuangan Peradilan
Pada tahun 2010 Mahkamah Agung meluncurkan cetak biru
2010-2035 yang mengkonsolidasikan cetak biru sebelumnya
dan menetapkan arah 25 tahun kedepan



Pada tahun 2007 Mahkamah Agung ditunjuk sebagai
salah satu lembaga negara yang melaksanakan pilot
project reformasi birokrasi
Berdasarkan PerPres nomor 19 tahun 2008, maka
Mahkamah Agung menerima 70% tunjangan kinerja.
Pada tataran implementasinya, Perpres tersebut
dikelola dengan SK KMA nomor: 071/KMA/SK/V/2008
tentang Ketentuan Penegakan Disiplin Kerja dalam
Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Khusus
Beberapa program Quick Wins RB
1. transparansiputusan,
2. manajemeninformasiteknologi,
3. pelatihankodeetik hakim,
4. pendapatannegarabukanpajak, dan
Keterbukaan
Informasi
Sudah tersedia
rejim hukum
keterbukaan
informasi
Informasi
perkara online
pada
Mahkamah
Agung
Sudah >150,000
putusan (MA
dan pengadilan)
dapat diakses
online
Manajemen
Informasi
Teknologi
Audit Teknologi
Informasi dan
Proses
Penyusunan
Masterplan IT
81% Pengadilan
memiliki
website cukup
aktif
Ujicoba aplikasi
manajemen
perkara pada
pengadilan
(dikukung
donor dan
DIPA)
Pelatihan
Kode Etik
Hakim
PNBP
Telah disahkan
SKB MA-KY
tentang
Pedoman
Perilaku Hakim
PP 53/2008
tentang PNBP
di pengadilan
Telah dilatih
2,506 hakim dan
232 pelatih
SEMA 4/2008,
biaya perkara
melalui bank
Jumlah hakim
ditindak cukup
banyak
Manajemen
SDM
Analisa
Pekerjaan &
Evaluasi
Pekerjaan


Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 81
Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010 – 2025 dan Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang
Roadmap Reformasi Birokrasi
Telah dibentuk Tim Reformasi Birokrasi MA yang
paralel dengan Tim Pembaruan Peradilan SK
KMA Nomor 71 KMA/SK/III/2011
Tim Reformasi Peradilan = Tim Reformasi Birokra
Penataan Perundangundangan
Manajemen Perubahan
SDM, Perencanaan
& Keuangan
Supervisi Internal
Pendidikan
Latihan
Akses terhadap
Keadilan
Pokja Tim
Pembaruan
Manajemen
Perkara
Penataan Tata Laksana
Penataan SDM Aparatur
Penataan Manajemen
SDM Aparatur
Penguatan Pengawasan
Internal
Penguatan Akuntabilitas
Kinerja
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
Program Reformasi
Birokrasi
Penataan & Penguatan
Organisasi
IMPLEMENTASIREFORMASIBIROKRASI PER
KELOMPOKKERJA




Penyempurnaan sistem kerja Penanganan Naskah dokumen elektronik (SE
Panitera Nomor 73 PAN/INT/VI/2008 tentang Pengesahan Prosedur
Penanganan Soft Copy Putusan dan Upload ke Situs Mahkamah Agung RI)
SoP penanganan perkara di Mahkamah Agung SK KMA Nomor 138
KMA/SK/IX/2008 yang membatasi waktu penanganan perkara di MA
maksimal 1 tahun dari registrasi sampai pengiriman kembali.
SEMA Nomor 14/2010 tentang penyertaan Dokumen Elektronik Sebagai
Kelengkapan Permohonan Kasasi dan Peninjauan Kembali, berikut
peraturan pelaksanaannya SE Panitera Nomor 085/PAN/II/2011 yang
mengatur bahwa berkas tidak lengkap dikembalikan, dan dokumen
elektronik yang diterima di upload ke situs web sekaligus tata kelola
penanganan dokumen elektronik pada pengadilan.
Penyempurnaan sistem pelaporan pengadilan tingkat pertama dan
banding dan ujicobanya melalui SK KMA Nomor 041 KMA/SK/III/2011

Pengesahan Sistem Kamar :
Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 142
KMA/SK/IX/2011 tentang Penerapan Sistem Kamar di
Mahkamah Agung,
 SK KMA Nomor 143 KMA/SK/IX/2011 tentang
Penunjukan ketua kamar Dalam Sistem Kamar pada
Mahkamah Agung Republik Indonesia,
 SK KMA Nomor 144 KMA/SK/IX/2011 tentang
Penunjukan Hakim Agung Sebagai Anggota Kamar
Perkara Dalam Sistem Kamar Pada Mahkamah Agung
Republik Indonesia.
 SK KMA Nomor 162KMA/SK/X/2011 tentang
Pemberian Nama Tim Pada Kamar-Kamar Perkara Pada
Mahkamah Agung Republik Indonesia.





Peningkatan Kapasitas Pendataan Perkara pada supporting system
untuk menyiapkan migrasi ke sistem berbasis teknologi informasi.
Pengembangan aplikasi berbasis excel untuk mendata perkara dan
lebih jauh lagi untuk mengakomodasi fasilitas multiuser dan database
tersentralisir.
Pengembangan aplikasi template putusan elektronik- untuk
mempercepat minutasi putusan.
Crash Program (Penarikan Kembali dan Redistribusi Perkara
Tunggakan) yang dilakukan secara berikut:
Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 056
A/KMA/SK/IV/2009 tanggal 24 April 2009 menarik seluruh berkas perkara
tahun 2005 ke bawah dan masuk dalam Tim Kikis;
 Dilakukan secara bertahap, untuk mengikis sisa perkara;
 Penugasan Pooling Operator khusus untuk mempercepat proses minutasi.


Mempercepat pengumpulan soft copy perkara dan uploadnya ke
database putusan.
Situs Pelacakan Status
Perkara di MARI
Situs Database
Putusan
Terintegrasi




Job Description pejabat peradilan
Integrasi program-program prioritas ke pada
anggaran 2011-2012.
Asesmen Kompetensi (menggunakan metoda
Assessment Center) bagi pejabat eselon 2 yang akan
diajukan ke TPA sebagai bakal calon pejabat eselon 1
Peningkatan kapasitas pejabat anggaran pada
masing-masing satuan kerja untuk memahami cetak
biru dan penuangannya kedalam anggaran.



Pengembangan
Kinerja
KerjasamadenganLembagaEksternal


Penyusunan SK KMA NomorSK KMA No. 076/KMA/SK/VI/2009
TentangPedomananPelaksanaanPenangananPengaduan di
LingkunganLembagaPeradilandanpenunjukanwilayahujicobanyamelal
ui SK KMA Nomor 153 KMA/SK/XI/2009 padaPengadilanTinggi Bandung,
PengadilanNegeri Bandung, PTA Bandung dan PA Bandung
Sistempenerimaanpengaduan internal
melaluilayananpesansingkat



SuratKeputusanKetua Mahkamah Agung RI. No : 216/KMA/SK/XII/2011
tanggal 27 Desember 2011
tentangPedomanPenangananPengaduanMelaluiLayananPesanSing
kat (SMS).
Bagikalangan internal danidentitasdirahasiakan.
Audit KinerjadanIntegritas


Audit kinerjaberhasildilaksanakanpada 105 satker. (naik 42%
daritahun 2010)
Audit integritasberhasildilaksanakanpada 96 satker.
Pengaduan Masyarakat = 2.833
Tidak Layak Proses
=
1.087
Layak Proses
= 1.746
Pengaduan Institusi
Tidak Layak Proses
Layak Proses
= 193
= 258
= 65
Pengaduan Online
141
Tidak Layak Proses
61
Layak Proses
= 80
=
=

Dari pengaduan masuk tersebut sejumlah 3.232,
tidak layak proses sejumlah 1.253,layak proses
sejumlah 1.979.Dengan rincian penanganan
sebagai berikut :
 Diperiksa Bawas
 Dijawab dengan surat





=
pengaduan
Delegasi Pengadilan Tk. Banding
pengaduan
Delegasi Pengadilan Tk. Pertama
pengaduan
Delegasi Internal
=
* Gabung surat
=
122 pengaduan
=
696
=
314
=
109
62 pengaduan
488 pengaduan
(* Penggabungan pengaduan untuk Pelapor yang sama dan materi yang sama)
 Masih proses telaah
=
188 pengaduan
Tabel Hukuman Disiplin Aparat Peradilan
No
Jabatan
1
2
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Hakim
Hakim Ad Hoc
Panitera/Sekretaris
Wakil Panitera
Wakil Sekretaris
Panitera Muda
Pejabat Struktural
Panitera Pengganti
JuruSita/JuruSitaPengganti
Staf
Calon Hakim
Calon PNS
JUMLAH
Jenis Hukuman
Berat
Sedang
Ringan
11
12
26
1
0
0
2
1
2
2
0
2
0
0
1
4
0
7
2
0
4
3
2
10
4
1
4
13
6
6
1
0
0
0
0
0
43
22
62
JUMLAH
49
1
5
4
1
11
6
15
9
25
1
0
127
Tabel Hukuman Disiplin Aparat Peradilan Militer
Jenis Hukuman
No
Jabatan
Hakim
Penahanan
Ringan
1
Teguran
2
Total
PenahananBerat
-
Jumlah
3
3
Grafik Klasifikasi Hukuman Disiplin Tahun 2011
80
70
70
60
50
40
30
20
27
18
15
10
0
Pelanggaran Kode
Pelanggaran
Perbuatan Tercela
Etik
Peraturan Disiplin
PNS/Militer
Uprofesional
Conduct

Kerjasama dengan Lembaga Eksternal
 Telah ditanda tangani Nota Kesepahaman
Bersama antara Mahkamah
Agung RI dengan Kejaksaan Agung RI No. 095/KMA/SKB/VII/2009 dan
KEP-075/A/JA/07/2009 tentang Pengawasan yang pada intinya mengatur
koordinasi pengawasan antara Mahkamah Agung RI dan Kejaksaan
Agung
 Telah dibentuk Kelompok Kerja Penyusun Rencana Aksi Pencegahan
Mafia Hukum di Lingkungan Mahkamah Agung dan Peradilan
dibawahnya, untuk berkoordinasi dengan Satgas Mafia Hukum SK KMA
Nomor 201 KMA/SK/XII/2010.
 Tim Penghubung dengan Komisi Yudisial
 Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No : 210/KMA/SK/XII/2011 tentang
Pembentukan Tim Penghubung Mahkamah Agung RI. Dalam Rangka
Kerjasama Mahkamah Agung RI dan Komisi Yudisial RI.
 Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No : 211/KMA/SK/XII/2011 tentang
Pembentukan Tim Asistensi atas Tim Penghubung Mahkamah Agung RI Dalam
Kerangka Kerjasama Mahkamah Agung RI dan Komisi Yudisial RI. Tim
Penghubung dibentuk untuk keperluan komunikasi dan koordinasi sedangkan
Tim Asistensi untuk membantu merumuskan Peraturan Teknis terkait.





Pembangunan Gedung Pusdiklat MARI di
Megamendung.
Pengembangan Cetak Biru Diklat bagi aparatur
pengadilan
Akreditasi Pusdiklat Manajemen dan Kepeminpinan
Pengembangan dan Pelaksanaan Program
Pendidikan Calon Hakim Terpadu, dengan masa
pendidikan 106 minggu (2 tahun lebih)
Pelatihan sertifikasi hakim Tipikor (2007-2010: ±1091
orang, untuk tingkat pertama dan banding)






Penyusunan SK KMA Nomor 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman
Pelayanan Informasi di Pengadilan yang menyempurnakan SK KMA
Nomor 144/KMA/SK/VII/2007
Penyusunan SK WKMA Non Yudisial Nomor 1/WK-NY/SK/I/2009
tentang Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Informasi di Mahkamah
Agung
Dikeluarkan SK KMA Nomor 027 KMA/SK/II/2010 tentang Kurikulum
Materi Pelatihan Keterbukaan Informasi di Pengadilan
SEMA No. 06/2010 tentang Instruksi Implementasi Keterbukaan
Informasi Pada Kalangan Pengadilan
Evaluasi implementasi keterbukaan pada 11 wilayah diseluruh
Indonesia, meliputi Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta,
Semarang, Medan,
Makassar, Manado, Bali pada tahun
2008/2009.
Pelaksanaan sosialisasi di total 10 Pengadilan tinggi bagi para
Panitera/Sekretaris (oleh MA) dan 9 bagi para hakim/masyarakat
sipil (donor) serta ujicoba diwilayah hukum PT Aceh.
• Telah dikeluarkan SEMA nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Pemberian Bantuan Hukum yang berlaku bagi perkara
perdata, dan pidana pada pengadilan di empat lingkungan
• SEMA mengatur beberapa hal,
 Pos Bantuan Hukum
 Bantuan Jasa Advokat
 Pembebasan Biaya Perkara (Perdata)
 Ruang Sidang Diluar Pengadilan (zittingplaats)

Saat ini telah dikeluarkan SK KMA Nomor 192 KMA/SK/XII/2010
tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pengembangan
Operasionalisasi Pemberian Bantuan Hukum berdasarkan
SEMA Nomor 10/2010 yang akan bekerja untuk mendorong
implementasi SEMA Nomor 10/2010



Mahkamah Agung tengah menyusun Standar
Pelayanan Publik sesuai dengan UU Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik
Di kalangan pengadilan tingkat banding, telah cukup
banyak inisiatif untuk menerbitkan Standar Operating
Procedure untuk masing-masing wilayah pengadilan.
Untuk sektor hukum keluarga, 79% pengguna jasa
pengadilan, khususnya pengadilan Agama merasa
puas terhadap pelayanan pengadilan. (survey Access
& Equity 2009, IALDF, Pekka)




Keterbatasan Sumber Daya, baik manusia
maupun anggaran karena, tidak meratanya
penyebaran keahlian.
Jumlah Unit Pelaksana Teknis yang sangat
banyak (melebihi 800 UPT dan secara geografis
tersebar)
Bagi penanganan perkara di Mahkamah Agung,
kenaikan jumlah perkara yang terus menerus,
sementara tidak ada penambahan sumber daya
Struktur organisasi belum optimal dalam menunjang
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengadilan.


Rencana implementasi sistem kamar, sebagai
bagian dari penguatan organisasi dan
menambah akuntabilitas
Rencana membatasi perkara-perkara yang
bisa naik ke Mahkamah Agung.