Alkana Radikal
Download
Report
Transcript Alkana Radikal
ALKANA
Reaksi Radikal Bebas
HALOGENASI ALKANA
Panas/
R–H + X2 —
R–X + HX suatu reaksi substitusi
cahaya
Reaktivitas: F2 > Cl2 > Br2 > I2
Terlalu
reaktif
Umum
digunakan
tidak reaktif
(endotermik)
Cl2
Cl2
Cl2
Cl2
CH4
CH3Cl
CH2Cl2
CHCl3
CCl4
hn
hn
hn
hn
+ HCl
+ HCl
+ HCl
+ HCl
Masalah : terbentuk campuran produk
Penyelesaian : penggunaan sejumlah besar (berlebih) CH4
(dan mendaur ulangnya)
MEKANISME RADIKAL BEBAS
Tahap 1:
hn 2Cl•
Cl2
Tahap 2:
Tahap 3:
Cl• + CH4 HCl + CH3•
CH3• + Cl2 CH3Cl + Cl•
(pemutusan homolitik)
Reaksi rantai
total:
Inisiasi
Propagasi
-penentu reaksi
total
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl
Kadang-kadang: Cl• + Cl• Cl2
CH3• + CH3• CH3–CH3
CH3• + Cl• CH3Cl
Tahap penentu laju : tahap abstraksi hidrogen
Cl• + CH4 HCl + CH3•
Terminasi
(sering karena
[rad•] rendah)
STEREOKIMIA HALOGENASI RADIKAL BEBAS
Suatu radikal bebas mempunyai geometri planar, karena mempunyai orbital hibrid
sp2, dan elektron tak berpasangan terletak pada orbital p.
sp2
H
C
H
satu elektron terdapat dalam orbital p
H
CH 3
Jika hidrogen diambil dari suatu karbon kiral dalam reaksi radikal bebas, dapat
terjadi rasemisasi.
Cl
Cl
C
H 3C
CH2Cl
CH3CH2
(R)
H
Cl
C
H3C
CH3CH2
-HCl
CH2Cl
H3 C
C
CH2Cl
CH3CH2
H 3C
CH3CH2
(S)
Cl
CH2Cl
C
Cl
(S)
KESTABILAN RADIKAL BEBAS: ENERGI DISOSIASI IKATAN (EDI)
R–H R• + H•
DH = EDI
EDI
CH3—H
104 kkal
CH3CH2—H
98 kkal
CH3CH2CH2—H 98 kkal (setiap 1º)
(CH3)2CH—H
95 kkal (setiap 2º)
(CH3)3C—H
91 kkal (setiap 3º)
CH3CH2CH2•
•
CH3CHCH3
98 kkal
CH3–CH2–CH3
95 kkal
Makin mudah ikatan putus
Radikal bebas lebih stabil
Energi lebih rendah, lebih stabil
Lebih mudah terbentuk
Reaktifitas C–H:
3º > 2º > 1º > CH3–H
REGIOSELEKTIFITAS
Beberapa alkana menghasilkan hanya satu produk monohalo:
Cl2
CH3 CH3
CH3 CH2 Cl
hn
Cl2
hn
Cl2
hn
Cl
Secara sintetis
Berguna
Cl
Cl
Cl2
CH3CH2CH2Cl + CH3CHCH3
Tetapi: CH3CH2CH3
hn
temuan:
43%
57%
perkiraan secara statistik:
75%
25%
(6 H)
(2 H)
Campuran
produk ,
kurang
berguna
REGIOSELEKTIVITAS
Cl2
hn
CH3 H CH3
CH3
C
C C
CH3
CH3 H CH3
Cl2
hv
H H H
CH3
C
C
C
CH2
Cl
H H H
1-chloro-2,4-dimethylpentane
12 H, primer
#H
Faktor reaktivitas
CH3 H CH3
CH3 H CH3
12
x1
12
CH3
C
C C
CH3
CH3
H H Cl
C
C
C
CH3
H Cl H
2-chloro-2,4-dimethylpentane 3-chloro-2,4-dimethylpentane
2H, tersier
2
x 5,2
10,4
2H, sekunder
2
x 3,9
7,8
jumlah = 12+10,4+7,8 = 30,2
persen
12/30,2 x 100 = 39,7%
10,4/30,2 = 34,4%
7,8/30,2 = 25,8
REGIOSELEKTIVITAS
Reaktivitas C–H: 3º > 2º > 1º
-untuk Cl2, reaktivitas relatif: 5,2 : 3,9 : 1
Perkiraan jumlah relatif produk monokloro:
Cl
Cl2
hn
CH3CH2CH3
CH3CH2CH2Cl + CH3CHCH3
produk 2º
reaktivitas H 2º
=
produk 1º
reactivitas H 1º
=
x jumlah H 2º
Jumlah H 1º
3,9 x 2
7,8
57%
=
=
1x6
6
43%
Bromin lebih selektif
Cl
Cl2
hn
Cl +
43%
Br2
hn
57%
3%
97%
Reaktivitas relatif untuk Br2: 3º 2º 1º
1640 82 1
Br
Br2
hn
Br
Br2
radikal bebas
2o
alkilhalida
2o
tak terjadi penataan ulang
Secara sintetis
lebih berguna
INISIATOR RADIKAL BEBAS
Inisiator radikal bebas adalah zat apa saja yang dapat mengawali
reaksi radikal bebas
Contoh inisiator :
- Cahaya ultraviolet
- Peroksida (benzoilperoksida, asamperoksibenzoat).
Peroksida mudah membentuk radikal bebas karena EDI RO-OR =
35 kkal/mol, lebih rendah dari EDI ikatan pada umumnya.
O
C
O
O
kalor
O
O
C
2
C
O
benzoilperoksida
O
O
C
kalor
O
OH
asam peroksibenzoat
C
O
+
OH
INHIBITOR RADIKAL BEBAS
Inhibitor radikal bebas menghambat suatu reaksi radikal bebas
Mekanisme kerja: bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk radikal
bebas tak reaktif atau relatif stabil
Inhibitor untuk menghambat auto-oksidasi disebut antioksidan. Inhibitor
dalam makanan disebut pengawet
Contoh inhibitor : senyawa fenol dan turunannya
O
H
+
OR
O
+
ROH
radikal bebas
terperangkap
(tak reaktif)
fenol
Struktur resonansi radikal bebas f enol:
O
O
O
O
elektron tak berpasangan terdelokalisasi, sehingga tak reaktif atau relatif stabil