hormon regular 2b - UNAIR | E

Download Report

Transcript hormon regular 2b - UNAIR | E

Hormon
Nove Hidajati
Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Airlangga
Surabaya
Hormon mengatur beberapa
proses
• Pertumbuhan dan diferensiasi sel, jaringan
dan organ
• Mengatur alur metabolisme
• Mengatur proses Pencernaan makanan
• Mengatur homeostasis antara lain dengan
cara mempertahankan konsentrasi ion
System Hormon berhubungan satu
dengan lainnya
• Pada keadaan tertentu peningkatan suatu
hormon menurut suatu hierargi,
menyebabkan peningkatan dan
penurunan hormon tertentu
• Contoh : Axis Pituitari-Hipothalamik yang
dikontrololeh CNS
Kerja Beberapa Hormon Pengatur
Metabolisme
• Beberapa Hormon mempengaruhi
metabolisme termasuk :
– Pengatur nafsu makan dan absobsinya
– Transport
– Oksidasi makanan
Hormon yang mempengaruhi
metabolisme makanan
• Terutama bekerja pada :
– Otot
– Hati
– Jaringan adiposa
• Contoh: Insulin, Glukagon, Epinephrin,
Norepinephrin, cortisol, somatostatin, GH,
thyroid
Insulin
– Dihasilkan di sel  pankreas
– hormon anabolik
– Menghambat pengeluaran glukagon
– Penyimpan nutrien sebagai glikogen pada
hati dan otot dan triacilgliserol pada jaringan
adiposa
– Menstimulasi sintesa protein pada jaringan
contoh jaringan otot
– Menghambat mobilisasi bahan bakar
Glukagon
•
•
Dihasilkan sel  pulau langerhans di pancreas dan sel L intestinum
Contrainsulinar (bekerja berlawanan dengan insulin)
•
Memobilisasi penyimpanan bahan bakar dengan menstimulasi
glycogenolisis dan glukoneogenesis
•
Menstimulasi c-AMP pada target sel
•
Hati merupakan target sel yang utama karena kadar glikagon pada darah
portal lebih banyak daripada sirkulasi perifer.
•
Bekerja bila jaringan yang sangat tergantung pada glukosa benar-benar
kekurangan glukosa, diantara waktu makan
•
Pola aliran darah sel pulau-pulau pancreas pertama-tama akan
mempengaruhi sel  lebih dahulu baru kemudian sel  sehingga sel  bisa
mempengaruhi sel  pada mekanisme endokrin secara parakrin
Hormon Thyroid
• Counterregulator hormon insulin dengan
cara:
– Meningkatkan konsumsi bahan bakar
– Meningkatkan sensitivitas sel target pada
hormon lainnnya yang bekerja berlawanan
dengan insulin (ounterregulator hormon )
• Yaitu epinephrin, norepinephrin, cortisol,
somatostaton, GH
Somatostatin
• Secresi somatostatin sama dengan yang
menyebabkan sekresi insulin
• Metabolit yang menyebabkan peningkatan
sekresinya adalah glukosa, aginine, dan leucine.
• Hormon-hormon yang menstimulasi sekresi
somatostatin adalah glukagon, VIP (vasoactive
intestinal peptide, CCK (colesistokinin), insulin
(tidak mempengaruhi secara langsung)
Growth Hormon (GH)
• Menstimulasi Pertumbuhan
• Beberapa efeknya diperantarai oleh
Insulin Like Growth Factor
(IGF/somatomedin)
• Otot dan membran sel adiposa terdapat
reseptor GH yang memperantarai secara
langsung efek metabolik transport glukosa
dan asam amino
Efek GH
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
peningkatan lipolisis,
hambatan lipoprotein lipase,
stimulasi hormon sensitive lipase,
penurunan transport glukosa ,
penurunan lipogenesis
Peningkatan transport asam amino
Peningkatan retensi Nitrogen
Menurunkan lemak jaringan
Meningkatkan penggunaan Energi
Menurunkan sensitivitas insulin sehingga mengarah
pada mobilisasi FFA (free fatty acid) dan gliserol
Catecholamine (Epinephrine,
Norepinephrine, Dopamin)
• Kerja catecholamine pada hati, sel adiposa, sel otot
skelet, sel  dan  pancreas secara langsung
mempengaruhi metabolisme bahan bakar
• Efek memobilisasi bahan bakar secara langsung di sel
tempat penyimpanan bahan bakar tersebut untuk
dioksidasi agar terpenuhi energi yang diperlukan pada
saat stress akut maupun kronis
• Memenekan sekresi insulin
• Norepinephrine bekerja sebagai neurotransmitter dan
mempengaruhi sistem nervus simpatik pada jantung,
paru, saluran darn , usus, kelenjar empedu, dll
Efek Catecholamin pada jantung
dan saluran darah
• Meningkatkan Cardiac Output dan tekanan
darah sitemik
• Perubahan hemodinamik yang mefasilitasi
bahan bakar masuk ke dalam darah pada
jaringan yang sedang bermetabolisme secara
aktif
• Epinephrin berada dalam darah dalam waktu
yang sangat singkat shg efektif diberikan secara
parentral sebagai obat mengurangi perdarahan
selama pembedahan, dilatasi otot bronchial
yang inflamasi.
Glukocoticoid
• Sintesa dan sekresi cortisol di kontrol oleh
kaskade neural dan sinyal endokrin yang
berhubungan pada axis cerebrocorticalhipothalamic-pituitari-adrenocortical
• Sinyal cerebrocortical sebagai awal
sintesa dan sekresinya
Thyroid
• Tetraidotironin (Tiroksin, T4) dan Triiditironin (T3)
• Sintesa dimulai dari
– trapping I dari darah ke sel acinar melawan gradien
elektrokimia ,
– oxidasi iodine yng akan teriodinasi oleh residu
protein tirosil menjadi tiroglobulin
– Selanjutnya membentuk iodotirosin ,
– Coupling dari residu monoiodotirosin dan diiodotirosin
pada tiroglobulin untuk bentuk T3 dan T4
Thyroid
Tahap sintesa dirangsang oleh TSH (Tiroid
Stimulating Hormon) yaitu suatu
glikoprotein yang ada pada pituitari
anterior.
Efek Hormon Thyroid
• Meningkatkan glikolisis dan sintesa kolesterol pada hati
• Meningkatkan konversi kolesterol menjadi garam empedu
• Meningkatkan sensitivitas hepatosit terhadap proses
glukoneogenesis dan glikogenolisis oleh kerja epinephrin.
• Secara tak langsung meningkatkan produksi glukosa
• Meningkatkan aliran asam lemak ke hati dan meningkatkan sintesa
trigliserida
• Meningkatkan lipolisis
• T3 meningkatkan glukosa uptake pada otot.
• Stimulasi sintesa protein otot , pertumbuhan otot melalui ekspresi
gene.
• Stimulasi secresi insulin secara optimal
• Meningkatkan produksi panas dengan cara merangsang konsumsi
ATP