Bab 7 Utang Piutang Pajak.ppt (287Kb)

Download Report

Transcript Bab 7 Utang Piutang Pajak.ppt (287Kb)

Hutang Pihutang Pajak



Hutang Pajak Penghasilan
Hutang Pihutang PPN dan PPn BM
Pengajuan Keberatan dan Banding
I. Pajak Penghasilan
A. Pajak Penghasilan Pasal 25
∙ pelunasan sendiri oleh wajib pajak selama tahun berjalan dilakukan dengan
membayar angsuran bulanan sesuai dengan ketentuan pasal 25 (misalnya 1/12
dari PPh terhutang menurut SPT tahun lalu setelah dikurangi dengan kredit pajak)
∙ pembayaran angsuran merupakan pembayaran dimuka terhadap hutang pajak
penghasilan yang akan dihitung sendiri oleh wajib pajak pada akhir tahun pajak
B. Pajak Penghasilan Pasal 21
⇨ Pajak penghasilan atas gaji, upah, honorarium, tunjangan, pensiun, kegiatan, dan
imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa (termasuk jasa tenaga ahli yang
melakukan pekerjaan bebas) dipungut melalui sistem pemotongan (withholding
system) pada saat penghasilan itu dibayarkan
Contoh:
PT Adhitya pada januari 2001 membayarkan gaji dan upah sebagai berikut:
Jumlah brutto
Potongan:
Iuran pensiun
Premi astek
Pajak penghasilan
Dibayarkan
Rp. 100.000.000
Rp. 5.000.000
2.500.000
12.500.000
20.000.000
Rp. 80.000.000
Pencatatan oleh perusahaan
a. Pada saat penghitungan dan pemotongan pajak iuran pensiun & premi astek:
Biaya gaji
100.000.000
Hutang iuran pensiun
5.000.000
Hutang premi astek
2.500.000
Hutang PPh pasal 21
12.500.000
Kas
80.000.000
b. Pada saat penyetoran pajak dan iuran lainnya ke kas negara
Hutang PPh ps 21
12.500.000
Hutang iuran pensiun
5.000.000
Hutang premi astek
2.500.000
Kas
20.000.000
C. Pajak Penghasilan Pasal 22
⇨ dipungut dari potensi penghasilan yang terdapat dalam transaksi impor atau
penghasilan yang terdapat dalam transaksi impor atau kegiatan dibidang lain
Contoh:
PT Adhitya ditunjuk sebagai pemungut PPh ps 22 atas transaksi yang dilakukan melalui
badan itu. Januari 200, PT Iwan melakukan transaksi senilai Rp. 100.000.000
dengan PT Adhitya. Tarif PPh pasal 22 misalnya 2,5%. Oleh karena itu, PT Iwan
selain membayar nilai transaksi Rp. 100.000.000 masih harus menambah
pembayaran PPh ps 22 Rp. 2.500.000 ( 2,5% x 100.000.000)
Pencatatan yang dilakukan PT Adhitya
a. Pada waktu memungut PPh pasal 22
Kas
102.500.000
Hutang PPh ps 22
2.500.000
Penjualan
100.000.000
b. Pada waktu penyetoran PPh pasal 22
Hutang PPh pasal 22
2.500.000
Kas
2.500.000
D. Pajak Penghasilan Pasal 23
⇨ pemotongan pajak penghasilan yang berupa dividen, bunga, royalti, hadiah, sewa dan
imbalan atas jasa.
⇨ tarif potongan 15% atas jumlah penghasilan brutto atau prakiraan penghasilan netto
⇨pengecualian: pembayaran bunga kepada bank, sewa kepada perusahaan sewa guna
usaha, bunga simpanan tertentu
Contoh:
PT Adhitya membayar bunga kepada PT Iwan Rp. 50.000.000
Pencatatan:
a. Pemotongan PPh pasal 23 sebanyak 15%
Biaya bunga
50.000.000
Hutang PPh pasal 23
7.500.000
Kas
42.500.000
b. Pembayaran pajak ke kas negara
Hutang PPh pasal 23
7.500.000
Kas
7.500.000
E. Pajak Penghasilan pasal 26
⇨ pemotongan pembayaran dividen dan bunga kepada wajib pajak luar negri
⇨ tarif 20% dari jumlah brutto
Contoh:
PT Adhitya membayar premi asuransi Rp. 10.000.000 kepada X Co. Ltd. Dan atas premi
itu diperkirakan penghasilan 50%, maka PT Adhitya harus memotong pajak Rp.
1.000.000 (20% x 50% x Rp. 10.000.000)
F. Potongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan yang lain
Kategori:
a.
Bunga deposito, tabungan, bunga obligasi dan diskonto yang dijual di bursa efek
dikenakan pajak final 15%
b.
Penghasilan dari penjualan saham di bursa efek dikenakan pajak 5,1% untuk
saham pendiri (0,5% berdasarkan PP No. 14 th 1997) atau 0.1% untuk saham
yang lain termasuk saham perusahaan modal ventura dari perusahaan pasangan
usahanya.
c.
Penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan bangunan (disetor sendiri oleh
wajib pajak) dikenakan pajak final 5% untuk bangunan pada umum,nya atau 2%
untuk rumah sangat sederhana (yang terakhir berdasarkan Leputusan Mentri
Keuangan No. 506/KMK.04/1996 pembayaran 2% itu dihapus)
II. PPN dan PPn BM
⇨ Penghasilan yang diperoleh atau diterima perusahaan dikenakan pajak penghasilan,
sedangkan atas transaksi penyerahan barang dan jasa dikenakan PPN dan PPn BM
Contoh:
PT Adhitya pada januari 2000 melakukan pembelian barang dan jasa kena pajak Rp.
10.000.000 dan menyerahkan barang kena pajak Rp. 15.000.000. Tarif PPN 10%, kalau
semua pajak masukan dapat dikreditkan maka pencatatan:
a. Pembelian barang dan jasa
Pembelian
10.000.000
PPn masukan
1.000.000
Kas/Hutang
11.000.000
b. Penjualan barang
Kas/ Piutang
Penjualan
PPn keluaran
16.500.000
15.000.000
1.500.000
c. Pada saat penyetoran PPN
PPN keluaran
1.500.000
PPN masukan
1.000.000
PPN harus dibayar
500.000
PPN harus dibayar
Kas
500.000
500.000
Hutang Pajak yang lain
⇨ PBB, pajak yang dipungut pemerintah daerah (misalnya pajak kendaraan bermotor),
retribusi
⇨ pajak tersebut umumnya dapat dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan
⇨ pada penutupan tahun, pajak itu dipindahkan sebagai biaya pada laporan laba-rugi
III. Pengajuan Keberatan dan Banding
⇨ Pengajuan banding ke Majelkis Pertimbangan Pajak (MPP)
⇨ Dapat mengakibatkan turunnya jumlah HUtang pajak
⇨Apabila diperoleh keputusan akibat kelebihan bayar pajak dan dapat direstitusi,
kelebihan itu diadministrasikan sebagai penerimaan
⇨ Untuk keperluan akuntansi komersial terutama sehubungan dengan pajak
penghasilan, penerimaan kembali itu merupakan koreksi terhadap pembukuan
pajak tahun yang bersangkutan