Komunitas_Politik.ppt

Download Report

Transcript Komunitas_Politik.ppt

KOMUNITAS
POLITIK
John Stuart Mill & Karl Marx :
• Politik berkaitan erat dengan pemerintahan suatu
masyarakat kompleks, dan juga berkaitan erat
dengan suatu bentuk pemerintahan yang telah
diadaptasi sesuai dengan keadaan.
• “Suatu masyarakat politik tidak mungkin muncul
begitu saja, mengingat di dalamnya tercakup
gagasan mengenai peranan dan sifat individu serta
hubungan dengan sesamanya juga dengan
pemerintahannya"
KONFLIK+ARGUMEN
[BER-ABAD]
Pergeseran pandangan mengenai :
Keadilan, Jalannya Kekuasaan
dan Kependudukan.
Aturan-Aturan
{Rule of Law}
MASYARAKAT POLITIK
Bernarg Crick
Menyatakan Bahwa :
Tersusunnya “aturan politik” bukan hanya
berarti aturan biasa saja, tetapi hal
tersebut menandai kelahiran atau
pengakuan kebebasan, tersusunnya aturan
politik merupakan semacam kebebasan yang
berhubungan erat dengan penyusunan
aturan-aturan.
J. S. Mill
Menyatakan Bahwa :
“Proses pemerintahan tidak hanya berkenaan
dengan mengemukakan dan membicarakan
pendapat dan perbedaan sudut pandang,
melainkan proses pemerintahan haruslah
berkenaan dengan membuat keputusan dan
melakukan tindakan.
KOMUNITAS POLITIK
IDEAL
Akan nampak pada
penduduknya, dari
pada pelakunya
[individu-individu].
Aristoteles
Menyatakan :
• Mengatur dan mentaati adalah dua hal yang
berbeda, namun penduduk yang baik akan
mampu melaksanakan keduanya.
• Sifat kewarganegaraan yang baik (civic
virtue) termasuk dalam mengetahui
bagaimana caranya untuk memerintah dan
mentaati layaknya seorang yang bebas.
Hak+Kewajiban
WN
ATURAN HUKUM
[Rule of Law]
CIVIC VIRTUE
To be Good Citizenship
NEGARA IDEAL
Politik = tindakan publik dari seseorang yang bebas
[Bernard Crick]
HAK UMUM DAN HAK KHUSUS
• HAK UMUM
Merupakan hasil pemikiran etis yang sebenarbenarnya. Hak ini memberikan basis untuk
mengkritisi ketetapan aktual yang sifatnya
memihak. Hak umum tidak dapat dikesampingkan
oleh hak khusus.
• HAK KHUSUS
Terbatas dan berlaku bagi orang-orang yang telah
membentuk hubungan khusus. Hak khusus berkaitan
dengan
bagaimana
seseorang
seharusnya
diperlakukan, bukan mengenai bagaimana seseorang
biasanya diperlakukan.
Pemikiran Hobbes :
“Jika kita akan mengakui hak universal,
maka kita harus mengetahui hak dasar
dan hak yang tak dapat dicabut guna
melindungi diri”. Contohnya : Makhluk
hidup memiliki hak untuk hidup.
KOMUNITAS POLITIK
J.R. Lucas and H.L.A. Hart
“Semua anggota komunitas berinteraksi satu sama
lainnya, jika anggota mereka ternyata hidup terisolasi,
maka tidak akan ada komunitas”
Thomas Hobbes
John Locke
“Manusia itu pada
dasarnya suka
mementingkan diri
sendiri”
“Manusia itu pada
dasarnya suka
mementingkan
kepentingan orang lain”
KARAKTERISTIK
KOMUNITAS POLITIK
• Komunitas politik terbentuk oleh sejumlah warga
negara, dimana kewarganegaraan ditetapkan dalam
istilah hak pasti yang mengabadikan kebebasan
dan kesetaraan anggotanya sebagai agen politik.
• Komunitas ini berfungsi sebagai suatu asosiasi
yang bertujuan untuk menghasilkan aturan atau
hukum yang pelaksanaannya bersifat mengatur dan
juga membatasi area kebebasan itu sendiri.
• Wacana politiknya berkaitan dengan kepentingan
publik, karena ada hubungannya dengan perumusan
hukum.
HUBUNGAN ANTARA
PENGUASA DAN MASYARAKAT
[Menurut LOCKE]
“Langkah kepercayaan merupakan langkah
konstitusional yang fundamental dari
suatu komunitas politik, karena hal
tersebut menegaskan syarat-syarat
pemerintahan. Langkah tersebut
mengemukakan hubungan diantara
pengatur dan yang diatur.
DASAR KEBENARAN SISTEM POLITIK
Dasar kebenaran sistem politik yang paling kuat dan menarik
ada dalam On Liberty milik J.S. Mill, yang meliputi
elemen-elemen :
•
Nilai intrinsik kebebasan
• Nilai ekstrinsik kebebasan
• Masyarakat liberal mengabadikan gagasan bahwa kita
memiliki tugas untuk menghormati orang lain.
• Prosedur politik dibuat kebanyakan untuk menghindari
kekerasan dan paksaan.
• Menghormati hak kemanusiaan
• Kita bertindak sebagai hakim dan penjaga kepentingan
diri sendiri.
• Menyalahgunakan kekuatan.
• Tidak perlu adanya negara yang memaksa
• Masyarakt dibentuk secara bebas.
SIFAT ALAMI ALASAN
POLITIS
Kata “ALASAN” : Digunakan untuk
memberi alasan dan pemikiran
DEDUKTIF DARI ALASAN ALAMIAH
Alasan “ Deduktif” Memberi jawaban kepastian
Pemikiran Hume :
Kemungkinan dari kepastian dapat di buktikan yaitu
tidak dapat dicapai di dalam ilmu-ilmu eksakta oleh
karena ketidak pastian yang berkembang di dalam
premis yang empiris, dimana didasarkan pada
demonstrasi.
Pemikiran empiris tidak pernah
mempunyai kepastian matematika,
maupun dalil manapun yang dapat
disebutkan kebenarannya untuk
diberlakukan bagi dunia itu.
Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan mempunyai kaitan dengan kebenaran
atau kepalsuan atau sedikitnya dengan kemungkinan.
Perbedaan Politikus dan Ahli Logika
Ahli Logika mempunyai
kaitan dengan
mekanisme format
alasan
Politikus mempunyai
kaitan dengan
penggunaanalasan dalam
tanggapan tertentu dari
pendengar
Penggunaan alasan poliikus adalah diorientasikan
kepada aksi
Pemikiran
Aristoteles
• Dielaktis mempunyai kaitan dengan bantahan
dalam pengertian yang paling luas.
• Metodelogi dari ilmu pengetahuan tertentu
berbeda dari dialektis.
Contohnya: Seseorang yang mengharapkan
untuk menjadi seorang ahli pidato yang
sukses harus mempu membantah secara
logika, dan memahami orang-orang yang
sedang memperhatikannya.
Kemudian Aristoteles
Bahwa hukum Logis Sederhana adalah
lain bersembunyi dalam pokok
kehidupan sehari-hari yaitu pokok
materi perihal dialek, yang diletakkan
berada di pusat semua pemikiran dan
bantahan.
Matematika dan Ilmu – ilmu Eksakta
Ilmu Matematika dan Ilmu-ilmu
Eksakta beroperasi dengan suatu
logika atasan dan dengan prinsip logis
superior
POLITIKUS SKILFULL :
Memilih retorika untuk mengembangkan
kegelisahan dari posisi mereka.
Aristoteles melihat dialektis sebagai
aturan dari retorika.
Dari pendapat tersebut di harapkan
mengamati aturan logis sederhana
Dengan kata lain politikus tidak boleh
megatakan mengatakan kepercayaan
mereka dalam dalil, tertentu
sedangkan mereka juga mengetahui
suatu pengingkaran dari dalil
tersebut.
Penilaian Rasionalitas :
Penilaian rasionalitas tergantung
kemampuan individu untuk memilih
alat tertentu guna mencapai tujuan
tertentu, yang diasumsikan dalam
tindakan.
TRADISI POLITIS
Michael Oakeshott
→ Suatu tradisi tidaklah terdiri dari suatu
konsisten sendiri satuan gagasan. Tradisi
politis tumbuh dari kebiasaan-kebiasaan
yang diturunkan secara turun-temurun
dari generasi ke generasi dalam tatacara
pengambilan keputusan.
→ Alasan politis yang benar hanya datang
dari praktisi yang terampil dan bekerja
pada tradisi masyarakat politis tertentu.
PENGAJARAN ALASAN POLITIS
•
Nicolas Haines → mengembangkan
pendekatan “Metode Situational”
yang meliputi empat unsur :
1. Situasi yang terpilih.
2. Satu masalah ditimbulkan dari situasi.
3. Diskusi mengarahkan untuk mengenali
keterkaitan prinsip.
4. Suatu usaha dibuat untuk menjangkau suatu
keputusan berdasarkan pada alasan yang
mengarah pada tindakan.
Metode Situational
Penggunaan metode ini pada umumnya
memimpin ke arah suatu pengenalan
yang politikus di dalam suatu
masyarakat demokratis yang harus
mengambil pesan pantas untuk
mempertimbangkan kebiasaan dan
tradisi dari masyarakat mereka sendiri.
PERTIMBANGAN BERHARGA
• Menurut PAUL TAYLOR
→ Suatu pertimbangan moral konsep
formal [pertimbangan berharga] memiliki
prosedur atau langkah-langkah yang
harus ditempuhnya, yang meliputi :
- Verifikasi
- Pengesahan
- Usaha mempertahankan diri, dan
- Pilihan masuk akal
KURIKULUM POLITIK
Robert Stradling
KURIKULUM POLITIK
Tujuan
Meningkatkan
PARTISIPASI POLITIK WN
[Melek Politik]
MELEK POLITIK DIPEROLEH
MELALUI :
1. Pemberian informasi atau
pengetahuan politik
2. Keahlian atau keterampilan politik
3. Penanaman sikap dan nilai-nilai
politik
1. Pemberian Informasi atau
Pengetahuan Politik
Melalui ORGANISASI WN belajar :
 Mengetahui dan memahami kedudukan di dalam
organisasi (exs: hubungan dengan orang lain,
struktur dan manajemen organisasi).
 Cara mendistribusikan sumber-sumber organisasi
(exs: pembiayaan, pembangunan, fasilitas umum
yang adil dan efektif).
 Cara membuat keputusan dan mempengaruhi
keputusan.
2. Keahlian atau Keterampilan
Politik




Intelektual → [Penilaian politik yang tepat
dengan cara, waktu dan tempat yang benar]
Menginterprestasikan dan mengevaluasi data
politik
Memisahkan dan mengelompokkan data
menurut konsep politik dan generalisasi.
Memusatkan materi apa yang cocok untuk
sebuah pemikiran dalam mengembangkan
argumen yang tepat dengan cara dan bukti
yang faktual.
 Bertindak


Partisipasi dalam membuat keputusan
Mempengaruhi dan merubah institusi politik.
 Komunikasi





Mengekspresikan kepentingan, kepercayaan
melalui media.
Diskusi dan debat politik.
Mengerti kepentingan orang lain.
Melati empati – menggerakkan orang dari
arah yang diinginkan orang tersebut.
Berpidato secara pasti dan meyakinkan
(memanipulasi emosi pendengar.
3. Sikap dan Nilai-nilai Politik

Sikap Politik :

Nilai-nilai Politik :
-
-
Tidak ragu dalam berargumen
Kerelaan untuk menerima pandangan orang lain
Hormat terhadap argumen orang lain
Berani merubah pendapat orang lain berdasarkan
bukti
Kejujuran [fairness]
Kebebasan dalam memilih [freedom of choice]
Tenggang rasa [toleration]
BROWHILL
Berpendapat :
• Teori Stradling : (1) sangat lunak dalam
analisis politik yang lebih dekat pada
realitas politik; (2) ia hanya dekat pada
pencarian kebenaran [ditunjukkan dalam
komunitas akademik].
• Teori Stradling ditentang oleh Betrand de
Jouvenel bahwa : “Kekerasan sering
menjadi norma dalam politik”.
Apa yang harus kita
lakukan dalam
pendidikan politik ???
Pertimbangan yang harus
diperhatikan dalam pembuatan
kurikulum politik:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Dasar etika harus dibangun
Pertimbangan penyelesaian masalah [argumen]
Sifat peraturan dan otoritas
Konsep otoritas obligasi dan legitimasi
Pemahaman konsep dasar politik
Struktur dasar pemerintahan
Ekonomi nasional dan internasional
Negara dan sejarah internasional
Menganalisis diri
Uraian :
1. Dasar Etika, meliputi kajian :
 Analisis pribadi [motivasi seseorang menjalankan
tindakan]
Faktor analisis pribadi :
- Moral dan agama
- Kepentingan diri
- Emosi
- Pengaruh sosial
 Pengakuan bahwa orang lain seperti diri sendiri
 Konsisten terhadap peraturan untuk dilaksanakan
2. Pertimbangan Penyelesaian
Masalah [Argumen] :
•
•
•
•
•
Rasional
Persuasif (bukti)
Tekanan (hirarki organisasi)
Keahlian politik
Keahlian komunikasi
3. Sifat Peraturan dan Otoritas
•
•
•
•
•
Keperluan aturan
Hubungan kekuasaan dan otoritas
Ide dari otoritas de facto dan de jure
Perbedaan jenis peraturan
Bagaimana mencari peraturan
4. Konsep Otoritas Obligasi dan
Legitimasi :
•
•
Hubungan moralitas hukum
Nurani individu dan otoritas yang
berkuasa
5. Pemahaman Konsep Dasar
Politik :
•
•
•
•
Kebebasan
Kesetaraan
Keadilan
Kekuasaan hukum
Pertimbangan yang harus
diperhatikan dalam pembuatan
kurikulum politik
HARUS TERCERMIN dalam :
1. Aktivitas Politik Praktis
2. Aktivitas Individu
3. Aktivitas Kelompok
1. Aktivitas Politik Praktis
• Menurut Prof. Ridley :
Pendidikan politik bertujuan untuk
menyelesaikan masalah dengan
pengetahuan dan pengembangan sumber,
ide untuk dapat berpartisipasi dalam
aktivitas politik.
• Menurut John Stuart Mill :
“Terlibat [To Work] dalam sistem
politik”
2. Aktivitas Individu
• Menurut Lenin :
“What is to be done”
[Apa yang harus kita lakukan ???]
Pegawai yang profesional, mempunyai
otoritas dan kompeten, jarang membuat
kesalahan.
3. Aktivitas Kelompok
• Berpartisipasi dalam sistem politik
dengan cara berusaha memperbaiki
kelemahan sistem pemerintahan dengan
inovasi [cara baru], kontrol, dan
aktivitas pemerintahan.