HO_Ac._Perdata.ppt

Download Report

Transcript HO_Ac._Perdata.ppt

SISTEM PERKULIAHAN
1. PERSYARATAN :
> Kuliah Tatap muka + 30 pertemuan
> Tidak ada UTS (Hk. Acara Perdata)
> Kehadiran 80% sbg. Syarat dpt mengikuti
UAS
> Memiliki kelompok (4 – 5 orang)
> Penyelesaian tugas-tugas :
a. Tugas-tugas individual
- Tugas Mingguan
- Tugas Akhir
- Tugas-tugas lainnya
b. Tugas Kelompok :
- Tugas Mingguan
- Tugas Akhir
- Tugas lainnya
> UAS dilaksanakan secara lisan
perkelompok (khusus Acara Perdata
> UAS dilayani hanya untuk kelompok
yang telah memenuhi persyaratan.
AZAS-AZAS DALAM HUKUM
ACARA PERDATA
•
•
•
•
•
•
•
Hakim bersifat menunggu
Hakim pasif
Sifat terbukanya persidangan
Mendengar kedua belah pihak
Putusan disertai alasan-alasan
Berperkara dikenai biaya
Tidak ada keharusan mewakilkan
PERBEDAAN ANTARA ACARA PERDATA
DAN ACARA PIDANA
•
•
•
•
•
•
•
Dilihat dari dasar timbulnya perkara
Dilihat dari inisiatif yang berperkara
Dilihat dari istilah-istilah yang digunakan
Dilihat dari tugas-tugas hakim dalam acara
Dilihat dari masalah perdamaian
Dilihat dari sumpah decissoire
Dilihat dari jenis hukuman
Masalah Perkara terdiri dari :
1. Gugatan (Jurisdictio Contentiosa)
2. Permohonan (Jurisdictio Voluntaria)
Perbedaan dari kedua hal di atas :
1. Pihak yang berperkara, dalam Jurisdictio
Contentiosa selalu terdapat dua pihak,
sedangkan dalam Jurisdictio Voluntaria hanya
ada satu pihak.
2. Aktivitas hakim yang memeriksa perkara, dalam Jurisdictio Contentiosa terbatas pada apa
yang dikemukakan dan diminta oleh para pihak. Sedangkan dalam Jurisdictio Voluntaria
aktivitas hakim dapat melebihi dari apa yang
dimohonkan karena tugas hakim bercorak
administratif yang bersifat mengatur.
3. Kebebasan yang dimiliki hakim, dalam Jurisdictio Voluntaria hakim hanya memperhatikan dan menerapkan apa
yang telah ditentukan oleh undang-undang, dan tidak be
rada di bawah pengaruh atau tekanan dari pihak manapun juga. Hakim hanya menerapkan hukum positif.
Sedangkan dalam Jurisdictio Voluntaria hakim selalu me
miliki kebebasan menggunakan kebijaksanaan yang dipandang perlu untuk mengatur sesuatu hal.
4. Kekuatan mengikat keputusan hakim, dalam Jurisdictio
Voluntaria keputusan hanya memiliki kekuatan mengikat
bagi pihak-pihak yang bersengketa serta orang-orang
yang telah didengar sebagai saksi. Sedangkan dalam
Jurisdictio Voluntaria keputusan hakim mempunyai kekuatan mengikat terhadap semua orang