Manajemen Perbankan

Download Report

Transcript Manajemen Perbankan

Manajemen Perbankan
Pengantar
• Setiap kali menyebut kata “bank” kita selalu mengkaitkan dengan
uang; dan memang bank merupakan lembaga keuangan atau
perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan yang sudah
menjadi kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi
• Fungsi bank merupakan perantara diantara masyarakat yang
kelebihan dana dengan masyarakat yang membutuhkan dana.
• Karena bank berfungsi sebagai perantara maka faktor
“kepercayaan” dari masyarakat merupakan faktor utama dalam
menjalankan bisnis perbankan
• Manajemen bank dihadapkan pada berbagai upaya untuk menjaga
kepercayaan masyarakat, dalam hal ini nasabahnya
• Mengelola perbankan harus dilakukan secara profesional.
Mengelola bank sangat berbeda dengan mengelola usaha industri
baik dilihat dari segi produk yang ditawarkan maupun dari segi
waktu penawarannya
• Mengemas produk perbankan tidak hanya terhadap produknya saja
akan tetapi juga terhadap akurasi administrasi dan kesanggupan
serta kecakapan para SDM bank tersebut untuk menjualnya
• Ada 3 kelompok jasa bank yang perlu dikelola yaitu “Funding”
(menghimpun dana), “Lending” (menyalurkan dana / kredit) dan
“Services” (jasa bank lainnya)
• Ketiga kelompok jasa dikelola secara bersamaan karena kelompok
yang satu berkaitan dengan kelompok yang lain; bila tidak dikelola
dengan profesional akan mengakibatkan kerugian bagi bank
• Manajemen perbankan adalah bagaimana mengelola ketiga
kelompok jasa dimaksud secara profesional dan simultan sehingga
menghasilkan laba optimal
Sejarah bank
Sejak zaman Babylonia dan Yunani (560sM)
usaha perbankan telah mulai memegang
peranan dalam lalu lintas perdagangan. Pada
waktu itu baru bersifat tukar menukar mata uang
dan si pedagang bertindak selaku perantara
dalam pertukaran mata uang asing dengan mata
uang sendiri atau sebaliknya.
• Bank pertama di Babylonia bernama “Temple of
Babylon” dan di Yunani bernama “Greek
Temple”
• Pada zaman Romawi, operasional perbankan
sudah semakin luas, selain tukar menukar mata
uang, juga merupakan tempat penitipan uang
(tabungan, deposito) dan memberikan kredit
atau transfer modal.
• Dengan jatuhnya kota Roma pada tahun 509sM
maka perbankan juga ikut lumpuh
• Pada masa pemerintahan Kaisar Yustianus
(527-575M) dilakukan pengkodifikasian hukum
Rumawi di Konstantinopel sehingga perbankan
kembali tumbuh dan mata uang Konstantinopel
• Perkembangan perbankan pada zaman Rumawi
ini diawali dari perdagangan dengan Cina, India,
Ethiopia, Timur Tengah dan Eropa, sehingga
pada masa itu muncul kota Alexandria, Venesia
dan Genoa sebagai pusat perdagangan dunia
• Pada masa itu berdiri “Bank of Venesia (tahun
1171), “Bank of Genoa” (tahun 1320)
• Kata bank berasal dari bahasa Italia “Banco”
yaitu meja untuk menerima penitipan dan
penukaran uang
• Pada abad ke 16 di Inggeris, Belanda dan
Belgia, para tukang emas bersedia
menerima uang logam (emas dan perak)
untuk disimpan
• Sebagai tanda terima / bukti penyimpanan
tukang emas memberikan suatu tanda
kepada penyimpan (deposan) yang
disebuat “Goldsmith’s Notes”
• Secarik tanda terima tersebut yang
menjadi cikal bakal uang kertas
Sejarah dan pertumbuhan bank di
Indonesia
• Di Indonesia (yang pada waktu itu masih bernama
Nederland Indie) terdapat tiga bank yang dikuasai
pemerintah yaitu :
• De Javasche Bank NV, didirikan tanggal 10 Oktober
1827 yang kemudian dinasionalisir oleh pemerintah
Indonesia pada tanggal 6 Desember 1951 dan akhirnya
dijadikan sebagai “Bank Sentral” berdasarkan Undang
Undang no.13 tahun 1968
• De Postpaarbank, didirikan pada tahun 1898 yang
selanjutnya dengan Undang Undang no.9 Drt tahun
1950 diganti menjadi Bank Tabungan Pos dan terakhir
dengan Undang Undang no.20 tahun 1968 menjadi
“Bank Tabungan Negara” (BTN)
• De Algemene Volkscreditbank, didirikan tahun
1934, pada masa penjajahan Jepang berganti
nama menjadi “Syomin Ginko” dan pada tanggal
22 Februari 1946 menjadi “Bank Rakyat
Indonesia” (BRI)
• Selain bank tersebut diatas, terdapat beberapa
bank asing antara lain:
• Nederland Handels Maatschappij (NHM) yang
didirikan pada tahun 1824 dan kemudian
berganti nama manjadi Nederland Handels Bank
pada tahun 1863, yang selanjutnya bank ini
menjadi cikal bakal “Bank Ekspor Impor
Indonesia
• De Escomptobank NV, didirikan pada tahun
1857 yang akhirnya dinasionalisir oleh
pemerintah ndonesia menjadi “Bank Dagang
Negara” (BDN)
• Bank milik Inggeris antara lain The Chartered
Bank of India dan The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation
• Bank milik Jepang antara lain The Mitsui Bank
dan The Yokohama Bank
• Bank milik Cina antara lain The Bank of China
dan The Overseas Chinese Banking Corporation
• Bank swasta milik nasional antara lain:
• Bank Nasional Indonesia, di Surabaya
• Bank Nasional “Abuan Saudagar” di Bukittinggi
pada tahun 1932
• Bank Surakarta di Solo tahun 1945
• Bank Dagang Nasional Indonesia di Medan
tahun 1946
• Bank Sulawesi di Manado, tahun 1946
• Indonesian Banking Corporation di Jogya tahun
1947
• Bank Timur di Semarang, tahun 1949, kemudian
berganti nama menjadi Bank Gemari dan
akhirnya merger dengan Bank Central Asia
• Setelah kemerdekaan, pemerintah pada tanggal 5 Juli 1946
berdasarkan Peraturan Pemerintah pengganti Undang Undang
no.2/1946 mendirikan Bank Negara Indonesia, yang kemudian
berganti nama menjadi BNI 1946 dan sekarang berganti lagi
menjadi Bank “BNI”
• Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) didirikan dengan Undang
Undang no.21 tahun 1960 yang merupakan kelanjutan dari Bank
Indunstri Negara (BIN) yang didirikan pada tahun 1951
• Bank Bumi Daya (BBD) berasal dari Nederlandsch Indische
Handles Bank dan berdasarkan Undang Undang no.19 tahun
1968menjadi Bank Bumi Daya (BBD)
• Selanjutnya bank bank tumbuh begitu cepat namun banyak
diantaranya tinggal nama saja karena telah dibekukan operasinya
atau dilikuidasi oleh pemerintah
• Empat bank milik pemerintah yaitu Bank Ekspor Impor Indonesia,
Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya dan Bank Pembangunan
Indonesia (Bapindo) di merger oleh pemerintah menjadi “Bank
Mandiri”