Document 9652532

Download Report

Transcript Document 9652532

Matakuliah
Tahun
: L0332 – Psikologi Konseling
: 2009
TERAPI GESTALT
Pertemuan 02
PERTEMUAN 2
TERAPI GESTALT
INTRODUCTION
•
Terapi Gestalt dikembangkan oleh Fritz Perls
•
Menurut Perls, Terapi Gestalt merupakan pendekatan eksistensial
yang tidak hanya peduli pada simptom-simptom, melainkan pada
keseluruhan eksistensi dari seorang individu.
•
Gestalt dalam bahasa Jerman memiliki arti: Bentuk (Form, Shape)
Gestalten  to form, to shape, to structure, to organize
•
Dalam teori Gestalt, individu dipandang sebagai satu keutuhan, tidak
terpisahkan antara badan dan pikiran (body & mind).
•
Dalam pandangan Gestalt, individu tidak membentuk lingkungan dan
demikian pula sebaliknya, lingkungan tidak membentuk individu;
melainkan  masing-masing merupakan dirinya sendiri sebagai hasil
dari interaksi antara individu dengan lingkungannya, dan sebagai satu
kesatuan.
INTRODUCTION
•
Contact Boundary merupakan batasan antara organisme dengan
lingkungan, dimana pengalaman psikologis terjadi.
•
Melakukan kontak melibatkan Kepekaan Sensoris dan Perilaku
Motorik
•
Berhubungan dan sebaliknya, penarikan diri, dapat dipandang sebagai
penerimaan dan penolakan dari lingkungan
•
Setiap organisme memiliki kecenderungan dasar untuk selalu
berusaha mencapai keseimbangan (balance)
•
Homeostasis atau organismic self-regulation merupakan sebuah
proses dimana organisme memuaskan dirinya melalui pemenuhan
balance, ketika menghadapi tuntutan atau kebutuhan yang
mengancam titik keseimbangan (equilibrium) (p.114)
INTRODUCTION
•
Kondisi Sehat: terjadi ketika proses homeostatic berlangsung secara
wajar/benar; sedangkan Kondisi Sakit terjadi ketika organisme berada
dalam kondisi tidak seimbang (disequilibrium) dalam waktu yang
terlalu lama, atau tidak mampu memenuhi kebutuhannya.
•
Kematian terjadi ketika proses homeostatic tidak dapat terjadi
(breakdown)
•
Hidup pada dasarnya terdiri dari kondisi yang belum selesai, dalam
jumlah yang tak terhingga (incomplete gestalt), dan terjadi secara
tumpang tindih.
•
Sebuah Gestalt merupakan tujuan akhir dari perjalanan/pengalaman
sebuah unit.
THE THREE ZONES OF AWARENESS
•
The Outer Zone
Kesadaran akan dunia, segala sesuatu, fakta dan proses yang ada
untuk setiap orang
•
The Self Zone
Kesadaran yang ada di dalam individu
•
The Intermediate Zone
Kesadaran yang terletak di dalam diri individu, yang sering disebut
sebagai “MIND” (pikiran), dan menghalangi individu dari kontak
dengan dirinya ataupun dunia; Intermediate Zone adalah zona
aktivitas berfantasi yang menghabiskan “excitement” dan menyisakan
sedikit enerji untuk berhubungan dengan kenyataan.
TUJUAN TERAPUTIK
•
Klien datang kepada Terapi Gestalt karena mengalami krisis
eksistensi.
•
Yontef dan Jacobs (2000) berpendapat, bahwa tujuan dari terapi
Gestalt hanyalah KESADARAN (awareness).
•
Klien membutuhkan awareness, baik dalam content maupun prosesproses atau kebiasaan-kebiasaan yang menutupi awareness.
PROSES TERAPI
6 Elemen Proses Terapi Gestalt yang dilakukan oleh Perls:
•
•
•
•
•
•
My Skill
Kleenex
The host Seat
The Empty Chair
Cigarettes
An Astray
 Perls memandang semua interview terapi sebagai experimental.
 Terapis perlu mencoba untuk membantu klien menjadi sadar tentang
bagaimana dirinya sekarang berfungsi sebagai individu dan
organisme.
PROSES TERAPI
 Ruangan terapis yang menggunakan pendekatan Gestalt harus
dirancang sebagai ruangan yang nyaman, bersahabat dan hindari
memiliki meja diantara terapis dengan klien.
 Jika memungkinkan, ada ruang yang cukup untuk pergerakan dan
percobaan.
 Setiap usaha yang dilakukan adalah untuk menjamin privacy
(in terms of both soundproofing & safeguarding of records)
 Sesi terapi biasanya dilakukan 1 minggu sekali, sehingga memberikan
klien cukup waktu untuk mencerna apa yang terjadi pada sesi
sebelumnya.
 Meskipun sesi yang lebih sering juga dimungkinkan, terapis Gestalt
lebih menekankan pada kemandirian klien (self-support) dari pada
ketergantungan
 Biasanya terapi individual dikombinasikan dengan group therapy,
couples therapy, family therapy, workshops dan pelatihan meditasi
PROSES TERAPI
 Evaluasi proses teraputik dan output yang dihasilkan, terjadi sebagai
bagian dari terapi itu sendiri dan baik terapis maupun klien, ikut
berpartisipasi.
 Pada awalnya, klien lebih berfokus pada penyelesaian masalah dan
pelepasan ketidaknyamanan psikologis yang dimilikinya; Terapis
mendorong klien untuk mandiri dalam menyatakan permasalahanpermasalahan dirinya dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh
permasalahannya.
 Awalnya, klien menyatakan persoalan-persoalannya tetapi kurang
memahami bagaimana hal itu bisa terjadi.
 Sejalan dengan proses terapi, klien menjadi lebih memahami tentang
bagaimana mereka berperilaku dan betapa ketidaksadaran mereka
selama ini.
PROSES TERAPI
 Selanjutnya, klien dan terapis mungkin lebih berfokus pada topik-topik
pribadi yang umum dan pola-pola umum dan kondisi yang
berkontribusi terhadap kesadaran yang minim (insufficient awareness)
 Idenya adalah meningkatkan kemungkinan klien untuk membawa
tingkat kesadaran yang lebih tinggi di dalam kehidupan sehariharinya, kemudian memeliharanya dan mengembangkannya setelah
terapi selesai.
 Semua terapis Gestalt memandang hubungan teraputiknya sebagai
hubungan “working” dibandingkan “talking”
 Ketika seseorang bergerak dari berbicara tentang suatu permasalahan
atau tentang kebersamaannya dengan orang lain, menjadi mempelajari
apa yang dilakukannya, khususnya memahami bagaimana seseorang
itu menjadi sadar, maka orang tersebut adalah “working”.
PROSES TERAPI
 Dalam hubungan “working” ini, baik terapis maupun klien, masingmasing memiliki tanggung jawab:
* Terapis bertanggung jawab terhadap kualitas kehadirannya dan selfawareness, pengetahuan mereka dan keterampilan yang mereke miliki,
tentang klien dan untuk terus memelihara sikap terbuka dari klien
* Klien bertangung jawab terhadap komitmennya untuk bekerja
menjadi lebih berperan di dalam hidupnya melalui pengembangan
self-awarenes yang lebih besar
* Terapis juga bertanggung jawab untuk menjaga hubungannya
dengan klien sebagai hubungan yang hangat, saling menghargai, apa
adanya dan jujur.
Four Stages of Dreamwork p. 128




Sharing the dream
Retelling the dream in the present tense
Talking to the different actors in the dream
Conducting a dialog between different elements in the dream
Mimpi adalah pesan eksistensial, bukan hanya situasi yang belum
selesai atau simptoms; terutama jika mimpi tersebut berulang