NORMA, MORAL dan ETIKA Pertemuan 1 Matakuliah F0692 / KODE ETIK AKUNTAN

Download Report

Transcript NORMA, MORAL dan ETIKA Pertemuan 1 Matakuliah F0692 / KODE ETIK AKUNTAN

Matakuliah
Tahun
Versi
: F0692 / KODE ETIK AKUNTAN
: Semester Genap 2004 / 2005
:0/0
Pertemuan 1
NORMA, MORAL dan ETIKA
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan
mahasiswa akan mampu :
• Memberikan definisi mengenai norma, moral
dan etika
• Memecahkan masalah sehubungan dengan
norma, moral dan etika
2
Outline Materi
•
•
Materi 1 : Pengertian norma, moral dan
etika
Materi 2 : Hubungan Etika dengan Etiket,
Hukum, Agama, Kode Etik
Profesi dan dengan Kode Etik
Organisasi
3
NORMA
• NORMA DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI
HARAPAN SPESIFIK MENGENAI PERILAKU
NYATA.
• NORMA BERFUNGSI SEBAGAI SEBAGAI
KRITERIA DALAM MENILAI KUALITAS
PERILAKU MANUSIA.
4
NORMA
Norma, khususnya norma moral dalam suatu masyarakat
dapat dibedakan menjadi :
• Norma Umum, menjadi suatu tolok ukur (standar) dalam
melakukan pekerjaan secara profesional, sejak seorang ahli
memulai pekerjaannya sampai pada akhirnya (pelaporan),
yang diperlukan untuk menjamin mutu dari hasil
pekerjaannya mempunyai syarat yang cukup tinggi dan
dapat dipertanggung-jawabkan. *)
• Norma Khusus, merupakan kepastian bahwa patokanpatokan yang menjadi jaminan pekerjaan seorang ahli tidak
menyebabkan kondisi pekerjaannya menjadi lebih buruk. *)
5
NORMA
Norma moral memiliki karakteristik yang berbeda
terhadap berbagai norma lain
1. Memberi dampak yang besar bagi kehidupan
manusia pribadi maupun kelompok. Mengatur
perilaku manusia (pribadi/kelompok) agar berguna
bagi orang lain/tidak merugikan orang lain
2. Harus didahulukan dari nilai-nilai lain (termasuk
kepentingan pribadi)
3. Diharapkan dipatuhi oleh setiap pribadi/kelompok,
apabila dilanggar ada sangsi/hukumannya
4. Tidak ditetapkan dan atau diubah oleh keputusan
suatu badan/penguasa tertentu.
5. Selalu melibatkan perasaan pribadi/kelompok,
yaitu perasaan moral (moral sense)
6
MORAL
• Moral merupakan perilaku individu yang baik
berdasarkan adat kebiasaan yang berlaku
dalam suatu masyarakat. Maka yang sudah
dijelaskan pada slide no.6 adalah Etika
Normatif Moral.
• Moral juga dikaitkan dengan kepercayaan kita
kepada Tuhan Yang MahaEsa, maka disebut
Teologi Moral yang merupakan kesepakatan
dari suatu kelompok masyarakat berdasarkan
spiritual dan apa yang dikatakan dalam Kitab
Suci untuk pengambilan keputusan.
7
ETIKA
Merupakan :
1. Nilai-nilai dan norma-norma moral dalam suatu
masyarakat. Jadi etika = moralitas, yaitu apa yang
harus dilakukan, yang tidak boleh/tidak pantas
dilakukan dan lain-lain
2. Pemikiran moral yaitu filsafat/tradisi yang
mempelajari tentang baik-buruk, benar-salahnya
perilaku dan tindakan manusia.
3. Suatu usaha yang sistematik untuk memahami
pengalaman moral individu dan masyarakat. *)
8
ETIKA
MACAM-MACAMNYA :
A.ETIKA FILSAFAT, adalah merupakan Nilai-nilai dan norma moral
dalam suatu masyarakat, pemikiran dan penerapan moral dan
Usaha yang sistematik untuk memahami pengalaman moral
individu dan masyarakat
B. ETIKA DESKRIPTIF, adalah mengenali, membandingkan dan
membedakan berbagai sistem moral dalam kepercayaan
masyarakat untuk penerapan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang
sudah disepakati.
C. ETIKA NORMATIF (ETHICAL THEORITIES), mengungkapkan,
mengembangkan dan memastikan prinsip-prinsip dasar moral
masyarakat secara keseluruhan.
D. ETIKA META (ANALYTICAL ETHICS), mencakup arti tanggungjawab moral (moral responsibility) dan logika dari penelaahan
moral (moral reasoning), yaitu penjelasan dan penilaian asumsi
dan investigasikebenaran dari argumentasi moral*)
9
Hubungan Etika
1.
2.
Etika dan Etiket: Etiket merupakan aturan yang bersifat
lahiriah atau aturan yang dilatih dalam keluarga ketika
seseorang masih dibawah usia/sebelum ia terjun ke
masyarakat. Etiket menyangkut tatakrama/sopansantun,
contohnya: cara seorang Akuntan Independen dari satu KAP
melayani pertanyaan klien ketika ia sedang bekerja di kantor
kliennya. Kepatuhan pada etiket tidak menandakan/membuat
seorang Akuntan Independen disebut bermoral.
Etika dan Hukum: norma hukum merupakan peraturan yang
secara eksplisit/tertulis, resmi berlaku bagi masyarakat,
diterapkan dengan tegas/pasti; dan menjadi pedoman bagi
seseorang agar berperilaku dan bertindak, serta ada suatu
badan yang bertugas memberikan sangsi bagi pelanggarnya.
Hukum sesungguhnya adalah usaha mewujudkan norma
moral secara praktis. Contohnya: Norma hukum memiliki
kekuatan yang dapat memaksa klien untuk mematuhinya
tanpa pertimbangan pemikiran atau perasaan klien tersebut,
pada prakteknya sesuai dengan Surat Perikatan (yang sudah
ditanda-tangani diatas meterai secukupnya mempunyai
kekuatan hukum) maka klien harus membayar honorarium
Akuntan Independen yang telah disepakati.
10
Hubungan Etika
3.
4.
Etika dan Agama : setiap agama memberikan kesadaran
kepada pemeluknya mengenai pandangan tentang dunia
sekelilingnya termasuk instruksi moral, nilai dan komitmen.
Agama tidak ada pertentangan dengan norma sosial.
Contohnya: dalam memberikan jasa kepada klien yang
berbeda agamanya, seorang Akuntan Independen dilarang
untuk melakukan sesuatu yang bertitik tolak pada
kepentingan pribadinya (conflic of interest) misalnya dengan
membocorkan data klien yang satu kepada klien yang lain
yang mempunyai agama yang sama, dan yang ini merupakan
pesaing usaha dari kliennya tersebut.
Etika dan Kode Etik Profesi. Pengertian “Profesi adalah
merupakan pekerjaan yang dilakukan untuk nafkah hidup
seseorang dengan: (1) menggunakan keahlian dan
ketrampilan yang dimiliki, (2) melibatkan komitmen pribadi
untuk melakukan pekerjaan tersebut”. Profesi menekankan
suatu pekerjaan yang bersifat pengabdian/pelayanan kepada
masyarakat. Ada profesi yang bukan semata-mata seseorang
mencari nafkah, tetapi karena orang tersebut semata-mata
ingin menjadi abdi masyarakat, hingga ia memperoleh
Hadiah Nobel, contohnya  lihat slide berikut
11
Hubungan Etika
5.
dokter, hakim atau seseorang yang tidak berlatar belakang
pendidikan tinggi tetapi sangat menekankan faktor (1) dan (2)
tersebut Mother Teresa. Jadi orang yang profesional
adalah orang yang dapat dipercaya oleh masyarakat untuk
komitmen melakukan pekerjaan yang menjadi profesinya.
Pada Kode Etik Profesi, norma moral merupakan acuan,
maka kode etik didukung/dilengkapi dengan suatu
sangsi/hukuman apabila seseorang melanggar acuan
tersebut. Kode Etik Profesi merupakan standar profesi yang
terorganisir: artinya mempunyai badan pengurus, ada
anggota-anggotanya, ada anggaran dasarnya dan lain-lain.
Etika dengan Kode Etik Organisasi (ada yang menyebut
sebagai code of conduct, ada yang menyebut sebagai
corporate of conduct): mencakup penerapan prinsipprinsip/aturan/pedoman praktis dari etika deskriptif, etika
normatif, etika meta dan etika khusus bagi setiap
anggotanya untuk melaksanakan: (1) suatu pekerjaan, (2)
meneliti moralitas dari suatu hal khusus dan (3)
menyelesaikan masalah yang khusus (casuistry).
12
CLOSING
• Norma : dilakukan berbagai usaha untuk membentuk
menjadi satu kesatuan berbagai norma, aturan dan
nilai-nilai dari moralitas suatu masyarakat,
menemukan prinsip-prinsip dasar yang mana norma
khusus dapat dijabarkan, serta memastikan prinsipprinsip moralitas dengan berbagai cara.
• Moral : ada perbedaan antara keputusan didasarkan
legal judgement dan moral judgement  yang
terakhir ini berdasarkan hak-hak azasi manusia.
• Etika : dipandang sebagai sarana orientasi bagi
usaha manusia untuk menjawab suatu pertanyaan
yang amat fumdamental : bagaimana seseorang
harus hidup dan bertindak
13
Tugas Pribadi
Merk Dagang Nike
Nike adalah merk untuk alat-alat olahraga, sepatu
dan pakaian yang diproduksi oleh Nike Int’l,ltd
berkedudukan di Beaverton, Oregon USA. Pada tgl.
16.12.1986 Mahkamah Agung RI mengeluarkan surat
perintah Peninjauan Kembali atas Putusan MA tgl.
24.07.1985. Dengan ini dinyatakan mempunyai hak
tunggal untuk memakai merk dagang dan dan nama
niaga Nike di Indonesia. Sekaligus tuan Lucas
Sasmito, pemilik PT Panarub diperintahkan
mencoret merk Nike dari Daftar Umum Direktorat
Patent dan Hak Cipta yang sudah didaftarkan sejak
th.1980. Dengan peninjauan kembali tersebut MA
mengubah sikapnya.
14
Tugas Pribadi
Konon, PT Panarub mulai memproduksi sepatu olehraga merk
NIke sejak th.1976; ketika merk USA itu belum dikenal di
Indonesia Sepatu Nike lokal itu dijual dengan hara kurang lebih
½ harga dari produk USA. Th.1983, Nike Int’l menggugat PT
Panarub, karena merasa disaingi secara curang. Nike Int’l
menuduh tindakan tersebut adalah amoral karena telah
melanggar Nilai-nilai dan norma-norma moral dalam suatu
masyarakat .
Sementara dalam undang-undang Merk Dagang, disebutkan
bahwa segala keberatan terhadap merk dagang dapat diajukan
dalam waktu 9 bulan setelah diumumkan.
1. Amati kejadian tersebut, bagaimana menurut penilaianmu ?
Berikan argumentasi yang jelas, anda sebagai profesional
berada dipihak mana ?
2. Sumbangan dan peran apakah yang dapat anda (sebagai
Akuntan Independen) berikan kepada perusahaan lokal ?
15