ANALISA & PENILAIAN SEKURITAS Take care of the pences and the pounds

Download Report

Transcript ANALISA & PENILAIAN SEKURITAS Take care of the pences and the pounds

ANALISA & PENILAIAN
SEKURITAS
Take care of the pences and the pounds
will take care of themselves
F0354-MI/D2503-SM
1
Materi bahasan :
•
•
•
•
•
•
Prinsip-2 Analisa Sekuritas
Analisa Ekonomi
Analisa Industri
Analisa Fundamental
Analisa Tehnikal
Perbedaan Analisa Fundamental dan Tehnikal
F0354-MI/D2503-SM
2
Prinsip-2 Analisa Sekuritas :
• Investasi dalam sekuritas memberi prospek, bahwa
suatu jumlah yang relatif kecil dapat tumbuh menjadi jumlah yang cukup besar, sehingga menarik ba
gi investor institusi, korporasi maupun individual
• Keberhasilan dalam pasar sekuritas tergantung dari pemilihan sekuritas yang hati-hati dan penentuan
waktu pasar yang tepat melalui Analisa Sekuritas
• Pada pokoknya analisas sekuritas meliputi pengumpulan informasi, mengaturnya dalam format yang
logis dan menggunakannya untuk menentukan nilai
instrinsik (intrinsic value) dari suatu saham.
F0354-MI/D2503-SM
3
• Nilai instrinsik ini memberikan ukuran mengenai
nilai dasar dari suatu saham dan merupakan standar untuk mempertimbangkan apakah saham tersebut dinilai terlalu rendah (undervalued) dihargai
secara wajar (fairly priced) atau dinilai terlalu tinggi
(overvalued)
• Seorang investor akan membeli saham jika harga
pasarnya yang berlaku tidak melebihi nilai intrin siknya . Nilai instrinsik tersebut tergantung dari :
– Perkiraan aliran kas (cash flow) mendatanag dari sahan
itu, yaitu jumlah dividen yang diharapkan diterima in vestor dan perkiraan harga saham pada saat dijual
– Tingkat diskon (discounted rate) yang digunakan untuk
mengkonversi aliran kas mendatang menjadi P.V
– Besarnya risiko (risk) yang terkandung dalam memperoleh tingkat prestasi /penghasilan yang diharapkan
F0354-MI/D2503-SM
4
Analisa Sekuritas yang tradisional biasanya
menggunakan pendekatan “dari atas kebawah”
(top - down) dengan urutan :
• Dimulai dengan Analisa Ekonomi
• Dilanjutkan dengan Analisa Industri
• Akhirnya Analisa Fundamental serta Analisa
Tehnikal, yaitu analisa mengenai keadaan keuangan perusahaan dan perilaku saham yang
dianalisa
F0354-MI/D2503-SM
5
ANALISA FUNDAMENTAL
• Analisa Fundamental ini adalah studi ten tang keadaan keuangan dari suatu perusahaan yang memungkinkan pemahaman mengenai perilaku saham yang dikeluarkannya .
• Asumsinya adalah bahwa nilai suatu sekuritas dipengaruhi oleh prestasi keuangan dari
perusahaan yang mengeluarkan sekuritas
tersebut.
• Prestasi keuangan perusahaan menyangkut
penghasilan yg dijanjikan (expected return)
dan risko yg dihadapi
F0354-MI/D2503-SM
6
• Analisa Fundamental adalah penelitian dalam
bentuk fundamental atau basic dalam menentukan nilai suatu sekuritas.
• Analisa ini mempelajari data industri perusaha an, penjualan, kekayaan, pendapatan produk dan
penyerapan pasar, evaluasi manajemen perusaha
an, membandingkan dengan pesaingnya serta
memperkirakan nilai instrinsik dari saham
perusahaan tersebut.
• Kemudian mempelajari hubungan harga saham
dengan kondisi perusahaan
F0354-MI/D2503-SM
7
• Ada 3 aspek yang dapat dipakai sebagai rujukan
untuk menganalisis secara Fundamental, yaitu :
a. Analisis Ekonomi Makro
b. Analisis Industri
c. Analisis Perusahaan melalui Lap. Keuangan
• Analisa secara Fundamental dapat digunakan
untuk melihak tingkat perkembangan
perekonomian suatu negara
F0354-MI/D2503-SM
8
ANALISA EKONOMI MAKRO
• Adalah analisa yang menyangkut penilaian ke
adaan ekonomi makro dan pengaruh potensisialnya terhadap hasil sekuritas.
• Perilaku perekonomian tercermin dalam ko nyungtur (businesss cycle) yang merupakan
indikasi perubahan dalam kegiatan ekonomi
keseluruhan selama jangka waktu tertentu.
• Ukuran konyungtur yang menyangkut kehi
dupan bisnis adalah Produk Nasional Bruto
(GDP) dan Produk Industrial (I.P)
F0354-MI/D2503-SM
9
• GDP menunjukkan nilai pasar dari seluruh barang
dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu
tahun.
• IP merupakan ukuran (dalam indek) kegiatan/hasil
produksi dari bidang industri dalam perekonomian
• GDP dan IP bergerak naik dan turun bersama
konyungtur
• Beberapa kegiatan dan kebijakaan ekonomi yang
memberi pengaruh pada perekonomian a. l :
- Kebijakan Fiskal : perpajakan, pengeluaran rutin dan
pembangunan , pengelolaan hutang dalam dan luar negeri
- Kebijakan Moneter : perkreditan, pengaturan uang yang
beredar, suku bunga
- Faktor lainnya : Pengeluaran konsumsi masyarakat,
Investasi perusahaan , biaya energi dll.
F0354-MI/D2503-SM
10
Analisis :
• Perekonomian yang ekspansif (konyungtur naik) di
pengaruhi kebijakan pajak yang longgar, pengeluar
an pemerintah yang meningkat, suku bunga yang
rendah dan perkreditan yang mudah. Hal ini akan
meningkatkan pengeluaran konsumsi masyarakat
dan kenaikan Investasi
• Sedang perekonomian resesioner (konyungtur
turun) dipengaruhi kebijakan yang sebaliknya.
• Inflasi selain menurunkan pendapatan riil masyara
kat dan laba rill perusahaan juga akan menaikkan
suku bunga. Kenaikan suku bunga ini akan berpengaruh terhdapat return obligasi, saham preferen
dan tabungan membaik (fixed income) . Namun
membuat daya tarik saham menurun
F0354-MI/D2503-SM
11
Faktor yang berperan dalam dalam menganalisis
secara ekonomi makro :
a. Inflasi, yaitu terjadinya peningkatan/kenaikan
harga barang/jasa pada suatu periode tertentu sebagai akibat dari :
- Ketidak seimbangan antara permintaan dan
penawaran
- Penurunan mata uang rupiah terhadap mata
uang asing
- Pertambahan uang beredar yang melampaui
produksi barang/jasa yang tersedia
F0354-MI/D2503-SM
12
• Jika suatu negara mengalami tingkat inflasi
yang tinggi, maka risikonya adalah nilai in vestasi akan terpangkas/menurunkan risiko
pendapatan riil dari investasi.
• Untuk suatu perusahaan, inflasi yang tinggi
akan meningkatkan pendapatan maupun biaya
perusahaan. Jika peningkatan biaya lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatannya, akan
mengurangi profit. Situasi ini tidak mengun tungkan bagi investor/dunia investasi.
F0354-MI/D2503-SM
13
b. Tingkat Suku Bunga, yaitu dalam kondisi suku
bunga yang tinggi, pihak investor lebih tertarik
untuk menginvestasikan dananya di bank (diperoleh return yg tinggi dengan risiko rendah ) dari
pada investasi di Pasar Modal.
Bagi perusahaan/emiten, suku bunga yang tinggi
akan menaikkan beban bunga dan biaya produksi serta harga jual produk yang berpengaruh
pada volume penjualan; pada gilirannya akan
berpengaruh pada tingkat profitabilitas
F0354-MI/D2503-SM
14
c. Gross Domestic Product (GDP) , adalah jumlah
seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh
suatu negara baik oleh perusahaan dalam negeri
maupun asing yang beroperasi di dalam negari
pada suatu waktu tertentu.
GDP merupakan salah satu indikator pertum buhan ekonomi suatu negara. Oleh karenanya
jika GDP/pertumbuhan ekonomi tinggi, ini merupakan sinyal yang baik untuk berinvestasi di
negara tersebut
F0354-MI/D2503-SM
15
d. Tingkat Pengangguran , dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk melihat gambaran
perekonomian sutu negara. Dalam keadaan krisis ekonomi pengangguran meningkat. Sabaliknya jika terjadi pertumbuhan ekonomi, akan ter
jadi full capacity produksi barang/jasa, karena
hampir semua angkatan kerja terserap.
Indikator ini dapat digunakan sebagai dasar berinvestasi disuatu negara, yaitu apakah cukup ter
sedia tenaga kerja atau sebaliknya, karena pe ngangguran secara tidak langsung berhubungan
dengan daya beli.
F0354-MI/D2503-SM
16
e. Defisit Anggaran, didasarkan oleh neraca pembayaran suatu negara terhadap aktivitas ekono mi internasional. Kemampuan suatu negara un tuk membiayai anggaran belanjanya dapat digunakan sebagai indikator untuk melihat perkem bangan perekonomian suatu negara. Dari keti dak-mampuan membiayai kebutuhan rutinnya
saja dapat dinilai kekuatan negara tesebut dalam
perdagangan internasionalnya.
F0354-MI/D2503-SM
17
ANALISA INDUSTRI
• Analisa ini menyangkut studi mengenai industri, dimana suatu perusahaan beroperasi; dan prospek
industri tersebut dimasa depan.
• Industri terdiri dari perusahaan yg memproduksi
barang atau jasa sejenis.
• Analisa industri dilakukan karena harga saham
dipengaruhi juga oleh keadaan industri
• Jika masa depan industri baik, maka prospek perusahaan yg. menjadi bagian dari industri juga baik.
• Analisis industri akan memberikan pemahaman
tentang sifat dan operasi suatu industri yang dapat
digunakan untuk memprediksi prospek pertumbuh
an perusahaan serta prestasi saham-sahamnya
F0354-MI/D2503-SM
18
• Informasi yang diperlukan investor tentang indus tri adalah :
- Sifat industri : monopolistis atau kompetitif
- Tingkat pengaturan : ketat seperti BUMN atau l
longgar
- Peranan Serikat Pekerja : Hubungan perburuhan
- Pengaruh Tehnologi : tehnik produksinya, padat
karya atau pada t modal
- Hubungan dengan kekuatan ekonomi : bagaimana
hubungan permintaan barang dan jasa industri
dengan variable ekonomi
- Keadaan Finansial dan Operasi : ketersediaan
tenaga kerja, bahan dan modal sahamnya
F0354-MI/D2503-SM
19
ANALISA PERUSAHAAN
• Analisa ini penting bagi investor, karena tidak
selamanya perusahaan yang selama ini dianggap
besar, merupakan perusahaan yang layak untuk
berinvestasi
• Dalam hal ini perlu melakukan analisis tentang
tentang kinerja serta prospek perusahaan tsb.
• Salah satu alat untuk mnegetahui kinerja suatu
perusahaan adalah penilaian melalui Laporan
Keuangannya
F0354-MI/D2503-SM
20
Model dalam Analisis Fundamental
Model yang populer a.l :
1. Pendekatan PER (Price Earning Ratio)
Dihitung dengan membagi harga saham pada suatu
saat dengan EPS (Earning Per Share)
2. Pendekatan Devidend Yield
Dihitung dengan membagi dividen yg. diharapkan
dengan harga pasar saham ybs.
3. Pendekatan Net Assets Value
Membagi Net Assets perusahaan dengan jumlah
lembar saham yang beredar.
F0354-MI/D2503-SM
21
1. Pendekatan PER (Price Earning Ratio)
a. Memperkirakan/memprediksi :
- Tingkat diskon yang telah disesuaikan
- Tingkat pertumbuhan
- EPS (earning per share)
- Rasio pembayaran dividen
b. P/E (Price/Earning) yang diperkirakan :
E (P/E) =
Cash Dividend/EPS
Discount Rate - Growth Rate
c. P/E Sesungguhnya :
Actual P/E Ratio =
Harga Pasar Saham(current)
Pendapatan per saham (current)
F0354-MI/D2503-SM
22
Hasil dari perbandingan yang digunakan Analisa
Fundamental adalah :
a. Jika current P/E > E(P/E) saham dalam kondisi
overpriced; ini saat menjual saham yang dimiliki
b. Jika current P/E > E(P/E) saham dalam kondisi
underpriced; menunjukkan bahwa saham harus
ditahan, karena diperkirakan harga saham akan
meningkat
c. Jika current P/E = E(P/E) harga saham dalam
kondisi terkoreksi, tidak ada perubahan yang
nyata dari saham-saham.
2. Pendekatan Dividend Yield & Net Assets Value :
Biasanya membandingkan nilainya dengan nilai
wajar menurut pertimbangan analisis
F0354-MI/D2503-SM
23
ANALISA TEHNIKAL
• Adalah analisis pasar/sekuritas yang memu satkan perhatian pada indeks saham, harga
atau statistik pasar lainnya dalam menemu kan pola yg. mungkin dapat diprediksikan dari
gambaran yang telah dibuat
• Analisis yang menganggap bahwa saham ada
lah komoditas perdagangan yg pada gilirannya
permintaan dan penawarannya merupakan manifestasi kondisi psikologis dari pemodal.
F0354-MI/D2503-SM
24
• Analisis Tehnikal mempelajari saham dan bursa
berdasarkan pada penawaran (supply) dan per mintaan (demand)
• Analisa ini mempelajari harga dengan menggu nakan grafik sebagai alat bantu.
• Para analis tehnikal menggunakan grafik riwajat
harga dan volume transaksi untuk memprediksi
pergerakan harga selanjutnya.
F0354-MI/D2503-SM
25
Asumsi Dasar Analisis Tehnikal :
a. Harga pasar ditentukan oleh interaksi supply/ penawaran dan demand/permintaan
b. Suplly dan Demand dipengaruhi oleh banyak
faktor, baik rasional maupun tidak
c. Harga saham bergerak dalam trend terus mene rus dan berlangsung cukup lama, meskipun ada
fluktuasi kecil di pasar.
d. Perubahan trend disebabkan supply dan demand
e. Pegeseran supply dan demand, tidak menjadi
masalah mengapa terjadi, dapat dideteksi lambat
atau cepat melalui chart transaksi.
f. Beberapa pola chart berulang dengan sendirinya
F0354-MI/D2503-SM
26
Model-Model Analisis Tehnikal :
Analisis Tehnikal umumnya menggunakan chart
(grafik) dengan nama pola satu dengan yang lain
berbeda. Dengan menggunakan charts itu maka
analisis ini disebut chartis.
Beberapa jenis chart diantaranya :
a. Dow Theory
b. The Head & Shoulders Top (HST)
c. Support - Resistance
d. T r e n d
e. Moving Avarage
f. Relative Strength Index (RSI)
g. Moving Avarage Convergence/Divergence (MACD)
h. Stochastic
F0354-MI/D2503-SM
27
1. Dow Theory :
Merupakan salah satu Analisa Tehnikal yang telah
lama dan cukup populer. Teori ini terdiri dari 3
gerakan harga saham pada hari perdagangan sbb. :
a. Primary Trends, disebut pasar dalam kondisi bull
atau bear . Gambaran primary trend adalah tujuan utama teori ini, yang dibagi dua, yaitu upward primary dan down-ward primary trend
b. Secondary Movements, hanya beberapa bulan
yang kadang-kadang disebut “correction”
c. Tertiary Moves, yakni fluktuasi harian sederhana
Analisis membuat grafik dan mem-plot harga sa ham atau indeks pasar setiap hari dalam upaya
menemukan Primary Trends, Secondary Movements
F0354-MI/D2503-SM
28
2. The Head & Shoulders Top (HST)
The H & S mempelajari pola perdagangan saham.
Tingkah laku pasar yang dibentuk teori ini dapat
dikategorikan dalam 4 fase, yaitu :
a. The left shoulder. Periode pembelian yg. ramai dan di
ikuti dgn. sepinya perdagangan, kemudian mendorong
harga ke puncak yang baru sebelum harga mulai
menurun lagi.
b. The head. Dorongan pembelian yg besar, meningkat kan harga ke tingkat yang tinggi, kemudian jatuh dibawah left shoulder
c. The right shoulder. Reli moderat diatas volume perda
gangan saham untuk mengangkat harga, tetapi gagal ke
puncak The head sebelumnya, harga-2 mulai menurun
d. The confirmation. Harga jatuh dibawah (neck line).
Titik ini merupakan sinyal untuk menjual saham
F0354-MI/D2503-SM
29
3. Support - Resistance (S - P)
- Harga yang terjadi merupakan hasil kesepakatan pembeli
dan penjual. Terminologi S -P hampir sinonim dengan
supply & demand .
- Support adalah tingkat harga dimana terdapat permintaan
yg memadai untuk menghentikan turunnya harga saham
- Support terjadi bila terdapat kesepakatan bahwa harga saham tidak akan lebih rendah lagi. Dan pada tingkat sup port ini jumlah pembeli melebihi jumlah penjual
- Resistance adalah tingkat harga dimana terdapat penawar
an yg memadai untuk menghentikan naiknya harga saham
sehingga umunya setelah itu harga bergerak turun.
- Resistance terjadi bila terdapat kesepakatan bahwa harga
saham tidak akan lebih tinggi lagi. Dan pada tingkat resistance ini jumlah penjual melebihi jumlah pembeli
Pada trend naik tingkat S dan R bertambah tinggi sampai terjadi perubahan trend. Sebaliknya pada trend turun, tingkat
S dan R bertambah rendah sampai terjadi perubahan trend
F0354-MI/D2503-SM
30
4. T r e n d :
• Salah satu prinsip analisa tehnikal, bahwa harga ber gerak
dalam suatu trend yg dapat naik, turun atau mendatar
• Investor memperoleh keuntungan dengan mengikuti trend
sampai trend tersebut berbalik
• Trend dibagi berdasarkan periode waktu, yaitu jangka pendek (s/d 3 bln) menengah (3- 6 bln) dan panjang (6 bln -1 th)
• Garis trend naik digambarkan dengan menghubungkan dua
atau lebih harga low untuk menentukan harga support.
Sedang trend turun digambarkan dg. menghubungkan dua
atau lebih harga high untuk menentukan harga resistance
• Perubahan arah trend ditunjukkan dengan berubahnya harga “menembus” garis trend . Penembusan ini merupakan
perubahan trend jika divalidasi dengan seberapa jauh per gerakan harga menjauhi garis trend dan volume yang me ningkat, khususnya bila garis trend menurun ditembus
F0354-MI/D2503-SM
31
5. Moving Average :
• Merupakan salah satu metode analisa tehnikal yang tertua
dan banyak digunakan.
• Moving Average adalah rata-2 harga pada periode tertentu
• Untuk menghitung M.A, lebih dahulu dengan menentukan
periode waktu (N hari) dan diperlukan data minimal N hari
tersebut.
• M.A yang sederhana dihitung dengan menambah harga-2
untuk N periode waktu , kemudian dibagi N
• Dalam penerapannya M.A dengan waktu yg. ber beda sering
digunakan bersama untuk menentukan trend.
• Jika dua M.A digunakan, sinyal beli terjadi bila M.A dengan
periode waktu yg lebih pendek bersilangan keatas M.A de ngan periode waktu yg. lebih panjang
• Sinyal jual terjadi bila M.A dengan periode waktu yg lebih
panjang bersilangan keatas M.A dengan periode waktu yg.
lebih pendek
F0354-MI/D2503-SM
32
6. Relative Strength Index (RSI) :
• Merupakan indikator momentum harga yang dikembang kan oleh Welles Wilder pada tahun 1978
• Pertama kalinya, direkomendasikan RSI-14 hari ; saat ini
RSI-9 dan RSI-25 hari merupakan indikator yang populer.
• Wilder juga merekomendasikan untuk level 70 dan 30
• Jika RSI naik keatas 70, posisi harga tertinggi kemungkinan
telah terjadi. Sedang jika RSI turun kebawah 30 terdapat
kemungkinan besar posisi harga terendah telah terjadi.
• Divergensi (perbedaan) antara arah grafik harga dan RSI
mengindikasikan bahwa trend harga akan berubah arah.
• Jika harga menaik atau mendatar dan RSI menurun, akan
terhadi penurunan harga. Sebaliknya jika harga menurun
atau mendatar dan RSI meningkat, diharapkan harga akan
berbalik arah dan bergerak naik.
F0354-MI/D2503-SM
33
7. Moving Avarage Convergence/Divergence
(MACD) :
• Merupakan trend yang mengikuti indikator momentum yg.
memperlihatkan relasi antara 2 Moving Average harga, dikembangkan oleh Gerald Appel
• MACD menunjukkan perbedaan antara M.A eksponensial
26 dan 12 hari. Kemudian M.A eksponensial 9 hari yg. disebut garis sinyal, disusun dari perbedaan tersebut untuk
memperlihatkan sinyal - beli atau sinyal - jual.
• Panduan dasar untuk menggunakan MACD, adalah sinyaljual terjadi pada saat garis MACD bersilangan kebawah
garis sinyal. Sebaliknya sinyal-beli terjadi, jika garis MACD
bersilangan keatas garis sinyal.
• Saat membeli ketika MACD diatas 0 dan menjual ketika
MACD dibawah 0
• Jika terjadi divergensi antara harga dan MACD, menunjukkan bahwa arah trend saat ini mendekati akhir, untuk kemu
dian terjadi perubahan arah trend.
F0354-MI/D2503-SM
34
8. Stochastic :
• Metode ini dikembangkan oleh George C. Lane
• Populer digunakan oleh investor, khususnya yang
berorientasi jangka pendek, walaupun tetap efektif
digunakan pada jangka waktu yang lebih panjang,
• Stochastic membandingkan harga penutupan
(close) relatif terhadap range harga pada periode
tertentu (misal 5 hari)
• Jika harga bergerak naik, maka harga close cenderung untuk dekat dengan harta tertinggi pada periode tersebut. Sedangkan jika harga menurun, maka
harga close cenderung untuk dekat dengan harga
terendah pada periode tersebut.
• Stochastic digambarkan dengan 2 garis, yaitu garis
utama dinamakan % K dan garis kedua % D yang
merupakan Moving Average dari % K . Garis % K
disajikan dalam bentuk garis solid dan garis % D
berupa garis putus-putus
F0354-MI/D2503-SM
35
• Sinyal-beli dihasilkan bila % K atau % D turun
kebawah level tertentu (misal 20) dan kemudian
naik melewati level tersebut.
• Sinyal-jual terjadi bila % K atau % D naik mele wati level tertentu (misal 80) dan kemudian turun
ke bawah level tersebut
• Selain itu sinyal-beli juga muncul bila garis % K
naik keatas garis % D dan sinyal jual muncul jika
garis % K turun kebawah garis % D
F0354-MI/D2503-SM
36
Perbedaan Analisis Fundamental dan Tehnikal :
Variabel
Fundamental Tehnikal
1. Fokus perhatian overvalued/
harga
undervalued
Timing (upward/
downward)
2. Horison Investasi Jk.menengah &
panjang
3. Informasi utama Perush/emiten
Jk.pendek
4. Motif utama
Dividen dan
pertumbuhan
5. Strategi utama
Beli & simpan
6. Karakter investor Penabung &
individual
F0354-MI/D2503-SM
Psikologis
investor
Capital gain
Berpindah
Pedagang &
institusional
37