workpace workspace designppt.

Download Report

Transcript workpace workspace designppt.

WORKPLACE & WORKSPACE
DESIGN
ERWIN DYAH N
PENDAHULUAN
• SETIAP TEMPAT KERJA HARUS MEMBANTU
SEMUA PEKERJA UNTUK :
– BEKERJASAMA
– TERTARIK UNTUK SHARING KNOWLEDGE
– MERASAKAN KENYAMANAN
TUJUAN
PEKERJA:
• PRODUKTIF
• GEMBIRA
• SEHAT
PEKERJA ADALAH ASET TERBESAR SUATU
PERUSAHAAN
DEFINISI
• Workplace : tempat kerja
• Workspace is the space within which you
perform the tasks that add up to your job
(ruang tempat seseorang melakukan pekerjaan)
Contoh :
• Chef  workspace : area di dapur di sekitar
kompor, lemari es dan wastafel.
workplace : dapur
• Saat anda membaca di perpustakaan 
workspace : meja, kursi dan area di sekitarnya
workplace : ruang perpustakaan
Disain Fisik Workspace meliputi:
• Luas area yang diperlukan
• Tata-letak furniture, perkakas, alat & item lain
yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan
dg memperhatikan postur, akses, clearance ,
jangkauan dan pandangan
Akibat rancangan ruang kerja yang
kurang baik
• Cedera
• Salah otot (kesleo) – karena posisi tubuh yg
tdk netral (awkward)
• Kurang kapasitas cadangan untuk menghadapi
situasi darurat
• Kesalahan (error) & KK
• Kurang efisien (misal: waktu masak menjadi
lbh lama jika tata letak dapur kurang baik)
Workspace factors
Agar dpt mendisain area kerja dg tepat perlu
pertanyaan berikut:
• Pekerjaan apa yg akan dilakukan & kegiatan khusu apa
yang hrs dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan?
• Pekerjaan dilakukan dengan posisi apa?
• Posisi kerja apa yang harus di adopsi oleh pengguna?
• Bagaimana ukuran tubuh pengguna (data antopometri)
• Apakah diperlukan disain dengan dimensi minimum,
rata-rata atau maksimum?
• Seberapa jauh jangkauan tangan pengguna (horizontal
dan vertikal)?
• Apakah aspek visual dari tugas pengguna?
Faktor lain yg perlu diperhatikan
• Berapa lama pekerjaan dilakukan
• Kondisi lingkungan dimana pekerjaan
dilakukan (pencahayaan, temperatur,
kebisingan), dan
• Pengalaman pengguna dalam melakukan
pekerjaan
Penggunaan data antropometri
• Dimensi & proporsi tubuh manusia tidak sama
• Ukuran tubuh tergantung usia, gender, kebangsaan, etnis,
pekerjaan (pekerjaan ttt perlu org dg ukuran ttt ; supir
truck  ukuran tubuh > besar) ,
• faktor lain : tipe tubuh (berotot, kurus,dll), cacat tubuh
• Jadi: penting disain area kerja untuk kelompok khusus
• Perlu data untuk disain khusus
• ex : -disain bagi supir mobil pemadam kebakaran (L,
usia 30-50 th)
-disain bagi supir pribadi (L/P, usia 17-70 th)
• Harus ada ruang lebih untuk kompensasi thd pakaian
pelindung/ APD yg dipakai (helm, sarung tangan, sepatu
safety
Disain untuk ukuran tubuh ratarata
• tdk ada individu dg ukuran tubuhnya rata-2 di
semua dimensi
• Yg ada mgk: rata-rata untuk 1 -2 dimensi tubuh
(misalnya panjang lengan, TB)
• Jadi : disain yang ditujukan untuk pekerja dg ukuran
rata-2  kurang tepat ; hanya mengakomodir 50%
populasi. (mgk ada, ttp sedikit)
• Jadi ? Disain untuk ukuran ekstrim atau agar dpt diatur
s/d ukuran maksimal  tdk praktis
• Satu-satunya cara : disain bagi 50 percentil (lbh hemat
dlm biaya, waktu dll)
Contoh:
• ketinggian counter  jika pertimbangan
disain adalah untuk ukuran maks. / dng
adjustibility maksimum  tdk bs diterapkan
• Satu-2nya cara : disain untuk 50 persentil.
(dipandang dari biaya, ruang)  karena
counter tdk blh terlalu tinggi atau terlalu;
tidak mungkin di-adjust
Designing for adjustability
• Jika mungkin terbaik disain dg adjustability
• Ex: interior mobil tempat duduk dpt diatur
naik-turun & maju-mundur sesuai pengguna
• Rentang adjustability yg biasa digunakan :
- batas bawah : 5 persentil P
- batas atas : 95 persentil L
Lihat cara menghitung percentil!
Desain untuk ukuran ekstrim
• Kadang , dimensi tertentu dari layout WS
menjadi faktor yg membatasi penggunaan WS
bagi bbrp org.
• Faktor yang membatasi ini mgk sdh didisain
untuk ukuran minimum & maks populasi sesuai
kebutuhan
• jika akan mendisain control yg hrs dilakukan oleh
semua orang  pakai nilai minimum (krn control
hrs dpt dicapai oleh pengguna yang berukuran
terkecil sekalipun)
• Namun jika kita ingin mendisain sesuatu yg
harus mengakomodasi semua ukuran
(misalnya pintu) pakai ukuran maksimal
untuk mendisain ketinggian pintu.
• Biasanya, tidak mungkin mendisain layout
untuk semua pengguna (100%)  jadi saat
menentukan dimensi layout tempat kerja
gunakan data :
- nilai minimum : 5 persentil ukuran
perempuan
- nilai maksimal : 95 persentil ukuran laki-laki.
Reach - the workspace envelope
• A 'workspace envelope' : ruang 3 dimensi tempat
melakukan aktifitas pekerjaan di lokasi tetap.
• Batas envelope ditentukan oleh jangkauan tangan
fungsional – dipengaruhi o/ arah jangkauan & sifat
pekerjaan yg akan dilakukan.
• Hampir semua benda yg perlu untuk digunakan untuk
bekerja harus diatur agar berada pada area ini
• Workspace envelopes  didisain berdasar 5 persentil
populasi user  artinya: 95 persentil user akan dapat
menjangkau benda yang ada di area envelope
Workspace envelope
Cara Penetuan Disain Stasiun Kerja
(Das & sengupta,1993)
1. Identifikasi variabilitas populasi pengguna (etnik,
jenis kelamin, umur)
2. Identifikasi data antropometri yg relevan dg
pengguna (pertmbangkan pakaian, sepatu & posisi
normal)
3. Menentukan kisaran ketinggian pekerjaan utama.
Penyediaan meja-kursi yg sdjustable operator dpt
kerja duduk-berdiri-bergantian
4. Tata letak peralatan, kontrol dlm kisaran jangkauan
optimal
5. Tempatkan display dg tepat operator dpt
melihat obyek dg pandangan tepat & nyaman
6. Review disain secara berkala
Komponen dalam sistem kerja
Komponen
Area disain
pertimbangan
Hardware
Disain & tata letak komponen
Proses, peralatan, akses
Operator
Karakteristik fisik, kecakapan
Ukuran tubuh, kekuatan,
kpasitas kerja, postur
tubuh,
kelelahan,ketahanan
Penerima informasi dan proses
Panca indera, perhatian,
daya ingat,dll
Karakteristik individu & sosial
Umur, sex, latar blk,
budaya, suku,
ketrampilan, motivasi,
kepuasan kerja, minat,
kejenuhan, perilaku
Performansi bebas kesalahan
SOP, manual, simbol, dll
Software
Komponen
Area disain
pertimbangan
Lingkungan fisik
Performansi yg
aman & selamat
Iklim kerja,
kebisngan,
penerangan, vibrasi,
ventilasi, dll
Organisasi
Organisasi
personalia /
produksi
Waktu kerjaistirahat, rotasi
kerja, shift, interes,
kepuasan,
tanggungjawab,
interaksi sosial, dll
LANDASAN UNTUK SIKAP KERJA
BERDIRI
A. Pekerjaan memerlukan ketelitian  tinggi
landasan kerja adalah 5-10 cm di atas tinggi
siku berdiri
B. Pekerjaan Ringan  Tinggi landasan kerja
sedikit > rendah dari tinggi siku berdiri
C. Pekerjaan memerlukan penekanan (kerja
berat) tinggi landasan kerja 10-15 cm di
bawah tinggi siku berdiri
Berat
Presisi
Ringan
Jangkauan maksimal (vertikal dan
horizontal)
• Jangkauan veritikal dibatasi oleh seberapa jauh pengguna dapat
menjangkau dan mengambil obyek di atas atau di bawah ketinggian
bahu tanpa harus terlalau meregang atau membungkuk.
• Pengukuran jangkauan vertikal adalah diambil dari permukaan
bahu s/d pertengahan genggaman tangan (untuk menekan tombol
sampai ujung jari tengah)
• Jangkauan ketinggian digunakan untuk meletakkan posisi rak atau
tempat penyimpanan alat kerja, handle, atau kontrol yang berlokasi
di atas ketinggian kepala.
• Jangkauan horizontal diukur dengan cara yg sama namun di bidang
horizontal.
Work zone
Dimensi Ukuran Ruang Bebas Gerak
untuk Pekerjaan dengan sikap Berdiri
Ruang Gerak
Ukuran minimum (CM)
Ukuran yang dianjurkan
(CM)
Ruang gerak horizontal
untuk lalu lalang
50,8
81,3
Ruang Bebas di atas
kepala
196
201
Jangkauan maksimal di
atas kepala
180,3
Kedalaman maksimum
untuk jangkauan
58,4
Ruang untuk berdiri
pada saat bekerja dibalik
rak
106,7
Ruang bebas gerak kaki
10,4
102,2
Visual workspace
• Saat kita ingin melihat obyek menggerakkan bola mata / menolehkan
kepala
• Jika selama bekerja hnya menggerakkan bola mata posisi statis pad
kepala dan leher  otot leher, mata tegang & lelah  disain tempat kerja
harus mengakomodir agar untuk keperluan visual kepala dpt bergerak,
sehingga otot mata tidak tegang.
• Posisikan item yg sering hrs dilihat di area nyaman di depat user : 15°
diatas sd 30° di bawah grs horizontal dan 15° ke kiri dan 15° kanan.
• Pd posisi normal, kepala-leher dan mata rileks garis pandang berada
pada sekitar 10 - 15° di bawah grs horizontal jadi pd posisi ini effort
sangat minimal.
• Jarak juga merupakan faktor dalam kelelahan mata. Display visual paling
nyaman berada pada 50-75 cm atau lebih , tergantung pada ukuran
komponen display. Lensa mata akan semakin kaku jika org semakin tua 
hrs diatur jarak pandang sesuai kemampuan user (biasanya > jauh.
Akses
• Disain hrs memperhatikan aksesibilitas .
• Misal : ukuran koridor minimal lebar : 60 cm
agr dpt dilewati 1 org. Untuk jalan normal;
120 cm untuk papasan 2 orang.
• Harus ada ruang minimal selebar 120 cm di
depan tepi meja untuk memungkinkan
menggeser kursi ke belakang dan berdiri
tanpa kesulitan.
Clearance
• Kadang pekerja harus : masuk-keluar lewat area yg terbatas misal untuk
pekerjaan maintenance  haarus ada clearance
• Clearance : jarak minimum yg dibutuhkan agar pengguna dapat masukkeluar-lewat
• Penting, terutama untuk : emergency exit
Contoh :
• jarak vertikal minimum antara lantai dg atap hrs memungkinkan org
tertinggi yg memakai sepatu dan helmet tidaka terbentur
• jarak horizontal minimum antara jalur lalu lalang harus memunginkan
pengguna yg paling besar beserta tersedia ruang untuk bergerak dan
memindahkan peralatan
• potensi bahaya hendaknya diatur sejauh jangkauan lengan org yg ukuran
lengannya terpanjang (jika tidak ada ruang untuk menjangkau dengan
membungkuk)
• Pengaman (jeruji) untuk bahan/mesin berbahaya harus cukup kecil
lubangnya shg tidak dapat dimasuki jari yang palaing kecil dan panjang
Provide Clearance
Working out how much total space
you need
• Menurut petunjuk dari “Guidance on the Workplace Regulations”
ruang kerja harus memiliki ruang bebas yg memungkinkan orang
masuk keluar stasiun kerja dengan mudah.
• Jumlah org yang bekerja di suatu ruangan tertentu setiap saat
tergantung pada : ukuran ruang, ukuran perabotan, layout ruang,
dll.
• Volume ruangan total saat kosong dibagi jumlah org yg normal
bekerja di ruang tersebut adalah : 11 meter cubic
• Untuk melakukan penghitungan, ruang atau bagian ruangan yang
ketinggiannya > atau = 3 m dianggap 3 m.
• Coba Hitung : seberapa luas ruang yang kamu tempati di kelas
anda? (jangan lupa dosen juga dihitung) . Menurut hasil
perhitunganmu, berapaa banyak orang yang bisa masuk ke dalam
ruang kelasmu agaar masih merasa nyaman ?
Guidelines for the design of
workspaces
• Encourage a frequent change in posture
People involved in seated work should be encouraged to
change posture and sit in a variety of positions. Most
modern office chairs help to promote this sort of
behaviour. For industrial tasks, 'sit-stand' workspaces are
advisable, whereby the task is set at a height that is
suitable for standing at, but a high stool is also provided for
support.
Avoid forward bending of head and trunk
This is common during visual tasks, and where the work
surface is too low. For fine visual work, consider sloping the
worksurface towards you.
• Avoid causing the arms to be held in a raised position
This is common where the work surface is too high, or
the seating is too low. If, usually for visual reasons, the
task should be performed in a raised position, then
elbow support should be provided. A lack of support
leads to stress on the shoulder muscles, and an extra
circulatory burden on the heart.
Avoid twisted and asymmetrical positions
These are most common when displays or controls are
poorly located. Frequently used items should be placed
centrally between waist and shoulder height to reduce
the need to bend or twist to reach.
• Avoid postures that require a joint to be used for long periods of time at
the limit of its range of motion
This is particularly important for the wrist and forearm. Make sure that
items that are often used are within easy reach.
Provide adequate back support for all seats
If, due to operational reasons, the user is not using the back support, it
should still be provided in order to give support during rest periods.
Where muscular force must be exerted the limbs should be in a position
of greatest strength
The muscles and joints work best when they are in the mid-third of their
range. Position items so that the arms can be used in this way.
• Test your workspace layouts
Make sure that you have designed the workspace well by trying it out on a
range of users performing relevant tasks.
•
Disain stasiun kerja duduk
• Keuntungan posisi duduk dapat
MENGURANGI:
– Pembebanan pada kaki
– Pemakaian energi & kebutuhan sirkulasi darah
Stabilitas tinggi
Mengurangi kelelahan (terutama jika kerja > 2 jam)
Dapat menggunakan kaki sebagai kendali
• Kerugian : sikap duduk terlalu lama menyebabkan
• Otot perut lembek
• Tulang belakang membungkuk  cepat lelah
Hal yg perlu dipertimbangkan pd
stasiuk kerja duduk
• Sudut pandang netral tidak menyebabkan
leher mendongak/menunduk
• Injakan kaki untuk relaksasi
• Ketersediaan akses thd kaki
• Posisi tangan netral-bahu rileks
SEATED WORKSPACE
• Some general principles for seated work: Working with relaxed
upper arms and elbows at approximately 90° provides comfort and
helps maintain straight wrists, which reduces the strain of
repetitive tasks.
• Adjustable height work surfaces allow each user to fit the work
surface to their own needs. If this is not possible, fix the work
surface height to be at a level that places the working item, for
example, a keyboard, at elbow height.
• Make sure that there is adequate clearance for your thighs under
the work surface.
• Small users whose feet do not touch the floor when seated should
have a footrest.
• For fine work, requiring better visibility, the work surface can be
raised, but elbow support must be provided.
• Tinggi landasan kerja: setinggi siku duduk
• Tinggi visual pekerjaan: setinggi mata duduk
• Tersedia ruang untuk kaki (tdk boleh
membentur kedalaman meja
• Lebar kaki kursi  hrs dapat masuk ruang di
bawah meja
• Jarak antara landasan kursi dan meja 
mempertimbangkan tebal paha
• Lokasi peralatan yg sering digunakan
mempertimbangan panjang pergelangan
tangan sampai ujung jari tengah
Pekerjaan yang paling baik
dilakukan dengan posisi duduk
• Pekerjaan yang perlu kontrol dengan teliti pada kaki
• Pekerjaan utama menulis atau memerlukan
ketelitian tangan
• Tidak memerlukan tenaga dorong yg besar
• Obyek yg dipegang tdk memerlukan tangan bekerja
pada ketinggian > 15 cm dari meja
• Perlu kestabilan tubuh yg tinggi
• Pekerjaan dilakukan dlm waktu lama
• Seluruh obyek kerja masih dalam jangkauan panjang
tangan
Akibat disain duduk yang salah
• Landasan kerja terlalu rendah 
membungkuk
• Landasan kerja terlalu tinggi bahu terangkat
 discomfort
Pedoman mengatur ketinggian
meja (Mc Cormick ,1987)
• Buat meja yang height adjustable
• Landasan kerja harus memungkinkan lengan
menggantung- bahu pd posisi rileks , lengan
bawah mendekati posisi horizontal / sedikit
turun (sloping down slightly)
• Ketinggian landasan kerja tidak memerlukan
fleksi tulang belakang berlebihan
Hal yang perllu diperhatikan dalam
workspace design stasiun kerja
duduk
• Kompatibilitas tempat duduk (ada
penompang, nyaman, mudah bergerak untuk
melakukan pekerjaan, kursi sesuai)
Dimensi permukaan kerja
Ukuran
Lebar
Menimum 61 cm (sesuai
jangkauan lengan
optimum)
Kedalaman
Minimum : 40 cm (sesuai
jangkauan lengan ke
depan)
Ketinggian
58-71 cm (sesuai kisaran
ketinggian siku duduk
Disain ktasiun kerja untuk sikap
kerja dinamis
90-120
CM
70-90 CM
40-50 CM
Pemilihan Stasiun Kerja dinamis
(duduk-berdiri)
1. Pekerjaan dilakukan bergantian dudukberdiri
2. Perlu menjangkau > 40 cm ke depan atau 15
cm di atas landasan kerja
3. Tinggi landasan kerja berkisar 90-105 cm
Pemilihan sikap Kerja thd jenis
pekerjaan
Jenis Pekerjaan
Sikap kerja yang dipilih
Pilihan pertama
Pilihan kedua
Berdiri
Duduk-berdiri
duduk
Duduk-berdiri
Duduk-berdiri
Berdiri
Mengangkat beban > 5 kg
Bekerja di bawah tinggi siku
Menjangkau horizontal
diluar jangkauan optimal
Pekerjaan ringan dg
gerakan berulang
Pekerjaan perlu ketelitian
Inspeksi dan monitoring
Sering berpindah-pindah
Open plan design
tren of 2014
Open plan design
Cubical plan
• Benefit :
a. > fleksibel mdh
dipindah/ diperluas /
diperkecil
b. Komunikasi > mudah
c. > Hemat waktu
d. Mengurangi kebosanan
Kerugian :
a. Kurang bisa konsentrasi
Traditional office