Transcript Kapasitas

1
PRODUKSI/OPERASI

Proses pengubahan input yang (sumbersumber bisnis) menjadi output (barang
dan/atau jasa).
2
PROSES PENGUBAHAN
Ekstraktif
Mengambil langsung dari sumbernya.
 Analitik
Proses penguraian – kilang BBM, kilang
LPG, LNG dsb.
 Perubahan bentuk
 Perakitan (penggabungan) – mobil,
komputer, ponsel, TV, pesawat terbang,
dsb.

3
PRODUKSI/OPERASI SBG
SISTEM


Sistem
Kumpulan elemen yang terstruktur, dibuat
saling berinteraksi dan digerakkan untuk
mencapai tujuan.
Elemen pokok sistem
1. Input,
2. proses transformasi (proses pengubahan),
3. output (outcome),
4. umpan balik
4
SISTEM OPERASI
INPUT
PROSES
TRANSFORMASI
INPUT
UMPANBALIK
5
SOSIAL BUDAYA
POLITIK LEGAL
KEUANGAN
SISTEM INTERNAL BISNIS
PEMASARAN
SISTEM OPERASI
PROSES
TRANSFORMASI
OUTPUT
• EKSTRAKTIF
• ANALITIK
• PERUBAHAN BENTUK
• PERAKITAN
(PENGGABUNGAN/
ASSEMBLING)
BARANG
DAN/ATAU
JASA
SUMBER BISNIS
• SDM
• UANG
• MESIN
• INFORMASI
• ENERJI
UMPANBALIK
SUMBER DAYA MANUSIA
EKONOMI
HUBUNGAN CUSTOMER
TEKNOLOGI6
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN
PRODUKSI/OPERASI

KEPUTUSAN
JANGKA PANJANG
a.Disain barang
b.Disain proses
c. Disain pekerjaan
d.Disain kapasitas
e.Disain lokasi
e.Disain layout pabrik

KEPUTUSAN
JANGKA PENDEK
a. Rencana produksi
b. Rencana persediaan material
c. Rencana
pengadaan
material.
d. Pengendalian
produksi
7
8
DISAIN BARANG
Bekerja sama dengan fungsi pemasaran
 Disain meliputi:

Disain fungsi (kegunaan)
 Disain material
 Disain kualitas
 Disain biaya produksi

9
DISAIN PROSES

Pembuatan keputusan pemilihan input,
operasi-operasi, arus kerja, dan metode
memproduksi barang/jasa.
10
PILIHAN PROSES DAN KUSTOMISASI
TINGGI
KUSTOMISASI
PROCESS
FOCUS
PROSES
PROYEK
PROSES
BATCH INTERMEDIATE
FOCUS
PROSES
LINI
PRODUCT
FOCUS
PROSES
KONTINYU
RENDAH
RENDAH
TINGGI
VOLUME PRODUKSI
11
PROCESS
FOCUS
PROSES
PROYEK
PROSES
BATCH INTERMEDIATE
FOCUS
PROSES
LINI
PRODUCT
FOCUS
PROSES
KONTINYU
12
DISAIN PEKERJAAN

Proses menetapkan isi pekerjaan (job
content)
agar
pekerjaan
yang
bersangkutan dapat dikerjakan dengan
logis dan nyaman (comfortably) oleh
individu atau kelompok,
13
MANFAAT DISAIN
PEKERJAAN
Meningkatkan efisiensi melalui analisis
elemen pekerjaan.
 Meningkatkan produktivitas melalui pertimbangan teknikal atau faktor manusia.
 Meningkatkan kualitas dan jasa yang
dihasilkan.
 Meningkatkan kepuasan kerja.

14
STANDAR KERJA

Jumlah output yang dapat dihasilkan oleh
seorang karyawan per satuan waktu
tertentu (jam, hari, minggu).
15
KEGUNAAN STANDAR KERJA






Dasar penentuan harga dan biaya
produksi
Memotivasi karyawan.
Membandingkan alternatif desain proses.
Scheduling (jadwal waktu kapan
produksi harus mulai dan harus selesai).
Dasar pembuatan perencanaan
kapasitas.
Penilaian kinerja karyawan.
16
DISAIN KAPASITAS

Kapasitas Tingkat output maksimum
suatu fasilitas.

Fasilitas dapat berupa ruang kerja
(workstation) maupun seluruh organisasi.

Kapasitas disediakan untuk memenuhi
permintaan saat ini maupun saat yang
akan datang.
17
UKURAN KAPASITAS

BERDASAR OUTPUT
Dipakai oleh perusahaan yang
berorientasi pada produk, seperti:
mobil, komputer, dsb.

BERDASAR INPUT
Dipakai oleh perusahaan yang berorientasi pada proses, seperti rumah sakit,
restoran, perusahaan transportasi, dsb.
18
PERENCANAAN KAPASITAS
Dari rentang waktunya, perencanaan kapasitas
meliputi:
 Perencanaan jangka panjang.

Perencanaan jangka pendek  perencanaan
tenaga kerja, jam kerja reguler, lembur,
subkontrak, dan persediaan.
19
CARA PENETAPAN
KAPASITAS
1.
2.
3.
4.
Membuat prakiraan kebutuhan kapsitas
jangka panjang.
Mengidentifikasi
kapasitas
tersedia
sekarang.
Menghitung gap (kesenjangan) antara
kebutuhan dan yang tersedia sekarang.
Menentukan
strategi
pengisian
kesenjangan.
20


Strategi ekspansionis (expansionist
strategy).
Wait and see strategy.
21
EXPANSIONIST STRATEGY
Meningkatkan kapasitas dengan jumlah yang
besar dan dalam rentang waktu yang lama.
KAPASITAS

FORECAST
KEBUTUHAN
KAPASITAS
KENAIKAN KAPASITAS
RENTANG WAKTU
ANTARKENAIKAN
WAKTU
22
WAIT AND SEE STRATEGY
Meningkatkan kapasitas dengan jumlah yang
sedikit dan dalam rentang waktu yang pendek.
FORECAST
KEBUTUHAN
KAPASITAS
KAPASITAS

KENAIKAN KAPASITAS
RENTANG WAKTU
ANTARKENAIKAN
WAKTU
23
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMILIHAN LOKASI
PERSH MANUFAKTUR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Suasana ketenagakerjaan yang kondusif
Jarak dengan pasar
Kualitas hidup
Jarak dengan pemasok dan sumber-sumber.
Jarak dengan fasilitas perusahaan induk.
Biaya-biaya utilitas, pajak, dan real estate.
Faktor-faktor lain, seperti ketersediaan lahan
untuk ekspansi, biaya konstruksi, akses ke moda
transpostasi, dsb.
24
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMILIHAN LOKASI
PERSH JASA
Jarak dengan customer.
 Biaya transportasi dan jarak ke pasar.
 Lokasi pesaing.
 Faktor-faktor khusus, seperti kepadatan
penduduk, arus lalu-lintas, kemudahan
menjangkau lokasi.

25
LANGKAH PEMBUATAN KEPUTUSAAN
PEMILIHAN LOKASI

Keputusan pemilihan lokasi dapat meliputi:
pemilihan lokasi baru, lokasi untuk ekspansi, atau
relokasi.

Langkah pembuatan keputusan:
 Mengidentifikasi
faktor
lokasi
dan
mengelompok-kannya ke dalam faktor primer
dan sekunder.
 Menetapkan alternatif lokasi.
26

Mengumpulkan data setiap alternatif lokasi.

Menganalisis data kuantitatif

Menganalisis data kualitatif
pelengkap keputusan.
sebagai
27

Keputusan disain layout menerjemahkan
keputusan-keputusan
prioritas
persaingan, proses, dan kapasitas ke
dalam penataan fisik, orang, alat kerja
(equipment) dan ruang (space).
28

Perencanaan layout meliputi keputusan
tentang penataan fisik pusat-pusat
aktivitas ekonomi (economic activity
center) di dalam satu fasilitas tertentu.

Pusat aktivitas ekonomi adalah segala
sesuatu yang memerlukan ruangan:
orang, layanan teller, mesin, bangku kerja,
mesin, rak, gang (lorong/aisle), dsb.
29
TUJUAN PERENCANAAN
LAYOUT

Tujuan perencanaan layout
adalah
membuat agar orang atau mesin dapat
beroperasi se-efektif mungkin.
30
KRITERIA KEPUTUSAN
MELILIHAN LAYOUT








Investasi kapital,
Kebutuhan penanganan material,
Kemudahan pengambilan persediaan,
Lingkungan dan suasana kerja
Kemudahan pemeliharan mesin/alat
kerja,
Sikap karyawan,
Tuntutan fleksibilitas,
Kemudahan customer dan level
penjualan
31
TIPE-TIPE LAYOUT





Layout proses
Layout perusahaan
Layout produk,
Layout campuran,
Layout hybrid
Layout tetap.
32
LAYOUT PROSES
Digunakan jika strategi mengutamakan volume
produksi rendah, proses produksi bervariasi,
manajer operasi harus harus mengorganisasi
sumber-sumber (mesin dan orang) di sekitar
proses.
 Layout proses mengelompokkan pusat-pusat
kerja atau departemen berdasar fungsi.
 Tujuan layout proses adalah mencapai biaya
pengangkutan beban antarpusat kerja paling
minimum.

33
LAYOUT PRODUK



Digunakan jika strategi pemosisian (positioning
strategy) mengutamakan proses berulangulang atau produksi kontinyu, manajer
operasi menyerahkan sumber kepada individu
atau tugas.
Sering disebut juga assembly line, yang ditata
berdasar urutan pengerjaan produk, di mana
seorang karyawan bekerja di satu pusat kerja,
mengerjakan satu macam pekerjaan yang
berulang.
Tujuan pendisainan adalah mencari keseimbangan antarpusat kerja (line balancing).
34
LAYOUT HYBRID

Dipakai oleh perusahaan yang mengutamakan
strategi fokus proses dan produk (fokus
intermediate).

Sebagian proses ditata atas dasar proses dan
sebagian lain atas dasar produk.
35

Contoh: Pabrikasi komponen yang mengguna-kan
bahan baku ditata atas proses dan peraki-tan
komponen menjadi produk jadi di tata atas dasar
produk.

Layout hybrid juga dipakai di retail store –
menempatkan produk yang sama di dalam satu
lokasi untuk kemudahan customer.
36
LAYOUT TETAP
Pekerja dan alat-alat kerja di bawa ke
tempat proses pengerjaan.
 Tipe layout ini digunakan ketika produk
cukup besar sehingga tidak mungkin
dipindah-pindahkan.
 Contoh:
pembuatan kapal, pesawat
terbang, pembangunan gedung besar,
perakitan lokomotif, dsb.

37
TIPE LAYOUT
Tipe layout tergantung kepada tipe proses
produksi perusahaan.
 Terdapat dua tipe produksi.
a. Tipe produksi kontinyu  produksi
dengan sistem ban berjalan
b. Tipe produksi terputus-putus (intermittent)  produksi perusahaan yang
melayani pesanan.

38
39
RENCANA PRODUKSI

Rencana produksi untuk jangka waktu
maksimum 1 tahun.

Merupakan usaha untuk memenuhi
permintaan dari kapasitas yang tersedia
tepat waktu.
40

Jika dari kapasitas yang tersedia belum
bisa memenuhi permintaan, kapasitas bisa
ditingkatkan melalui lembur dan/atau
subkontrak.

Jika dari cara di atas belum juga bisa
terpenuhi
ditempuh
cara
menunda
penyerahaan pada periode yang akan
datang  back order
41
PERSEDIAAN MATERIAL
Volume permintaan barang jadi dari
periode-periode mengalami fluktuasi.
 Agar permintaan customer dapat selalu
dipenuhi tepat pada waktunya,
perusahaan perlu menyediakan material
secara “cukup”.
 Cukup disini tidaklah berarti tidak harus
dalam jumlah yang “banyak”

42
ECONOMICAL ORDER QUANTITY
(EOQ)



Persediaan material yang terlalu banyak
mengandung risiko:
1. Hilang atau rusak
2. Usang (obsolette)
3. Dana yang tertanam pada persediaan tinggi.
Sebaliknya, untuk menghindari biaya yang
tertanam tidak terlalu tinggi, tidak berarti
jumlah persediaan harus kecil.
Jumlah persediaan yang pas ditentukan
dengan metode economical order quantity
(EOQ)
43
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
(MRP)





Materrial yang harus dibeli sangat bervariasi
Jika perusahaan membeli material dalam jumlah
kecil akibatnya permintaan customer tidak bisa
dipenuhi.
Jika perusahaan membeli material dalam jumlah
besar berakibat pada pemborosan dana.
Jika saat pembelian tidak tepat bisa
menyebabkan penyerahan barang kepada
customer tertunda.
Untuk itu perusahaan perlu membuat “material
requirement planning” (MRP)
44
MRP

Merupakan rencana detil tentang:
1.
2.
3.
Kebutuhan semua jenis material yang
diperlukan untuk membuat barang.
Jumlah kebutuhan setiap jenis material yang
diperlukan.
Kapan harus membeli/memesan material
karena tenggat waktu penyerahan setiap
jenis material berbeda.
45
PENGENDALIAN PRODUKSI
46