analisis pendapatan nasional

Download Report

Transcript analisis pendapatan nasional

DR.IR.HARSUKO RINIWATI,MP

PENGANTAR ILMU EKONOMI : PENDEKATAN MAKRO

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA (4 SEKTOR)  Masyarakat dalam suatu perekonomian dibagi menjadi beberapa sektor, yaitu : - Rumah tangga - Perusahaan - Pemerintah - Luar negeri

Perekonomian dua sektor

PENJELASAN BAGAN ALIR MODEL PEREKONOMIAN DUA SEKTOR BAG. ATAS  Perputaran pd keg. Ek yg paling sederhana  Aliran f.p (tanah, modal, tenaga, dll) dr RT dan digunakan oleh perusahaan utk keg. Produksi  Perush memberikan sewa, bunga, upah, keuntungan kpd RT (pengembalian)  Aliran pengembalian = nilai produksi

PENJELASAN BAGAN ALIR MODEL PEREKONOMIAN DUA SEKTOR BAG. BAWAH  Aliran barang dan jasa yg dihasilkan perusahaan ke RT  Sbg pengembaliannya sektor RT memberikan uang kpd perush sbg pembelian barang dan jasa yg dihslkan perush  Pendapatan RT tidak selalu dibelanjakan seluruhnya untuk konsumsi (misalnya sebag. Ditabung)

PENJELASAN BAGAN ALIR MODEL PEREKONOMIAN DUA SEKTOR     Jika terjadi pendapatan tdk seluruhnya dibelanjakan  maka akan terjadi ketdk seimbangan dlm perekonomian Krn pendapatan ≠ pengeluaran Terjadi kelebihan penawaran barang dan jasa  kelebihan barang dan jasa Bagian pendapatan yg tdk dibelanjakan disebut kebocoran (leakages)

Analisis pendapatan pada perekonomian 2 sektor yaitu :

Pengeluaran (E ) = C + I Pendapatan (Y) = C + S Equilibrium

I = S E = Y C + I = C + S Teori konsumsi Keynes C = f(y) Persamaan Linear C = C 0 + by

b = MPC =

Δ

C/

Δ

Y Fungsi Tab (S)

Y = C + S C = C 0 Y = C 0 + MPC y + S S = Y – (C 0 + MPC y) = Y – C 0 – MPC y = - C 0 + Y – MPC y = - C 0 + Y (1 – MPC) S = - C 0 + (1 – MPC) y

S = - C 0 + MPS y + MPC y 1 – MPC = MPS

GRAFIK DUA SEKTOR

C,I,S Co Y BEP Y Eq Y = E C + I C S I Y -Co

Perekonomian 3 sektor

Bagan Alir Kegiatan Ek. Dengan campur tangan pemerintah (3 sektor)     Dalam perekonomian yg terdapat campur tangan pemerintah, pendapatan yg diterima rumah tangga Selain digunakan utk konsumsi dan tabungan, juga digunakan utk membayar pajak kpd pemerintah Pajak yg diterima pemerintah digunakan utk membiayai pengeluaran yaitu berupa pengeluaran pemerintah dan pembayaran transfer pemerintah Perekonomian 3 sektor akan seimbang suntikan  apabila jumlah tabungan dan pajak neto sama dengan jumlah investasi perusahaan dan pengeluaran pemerintah

3 sektor (rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah)

E = C + I + G Y = C + Tx + S – Tr Eq : Y = E C + Tx + S – Tr = C + I + G S + Tx – Tr = I + G S + Tx = I + G + Tr Konsumsi C = C 0 + b Yd Yd = Y – Tx + Tr

GRAFIK TIGA SEKTOR

Y = E C,I,S,G,Tx,Tr C + I + G C = C0 + b. Yd Co S I + G Y Y BEP/ Y=C Y Eq -Co

Ek. Terbuka

eq Y = E Y = C + I + G + (X – M) M = M M = M

0

+ m.Y

Soal Latihan

1 . Konsumsi rumah tangga : C = 50 + 0,9 Yd Investasi sector swasta : I = 20 + 0,15 Y Impor : M = 5 + 0,15 Yd Pajak : Tx = 10 + 0,2 Y G = 410 X = 32,5

Jawaban : eq = C + I + G + (X – M) Y = 50 + 0 ,9 Yd + 20 + 0,15Y + 410 + (32,5 – 5 – 0,15 Yd) = 480 + 0,9 Yd + 0,15Y + 27,5 – 0,15 Yd = 507,5 + 0,75 Yd + 0,15 Y Yd = Y – Tx = Y – (10 + 0,2Y) = Y – 10 – 0,2Y = 0,8Y – 10 = 507,5 + 0,75 (0,8Y – 10) + 0,15Y = 507,5 + 0,6Y – 7,5 + 0,15 Y = 500 + 0,75Y Y – 0,75Y = 500 0,25Y = 500 Y = 2000

Diket : C = 100 + 0,8Yd Tx = 20 I = 40 X = 60 G = 20 M = 30 Tr = 30 a) Yeq : Y = C + I + G + (X – M) = 100 + 0,8Yd + 40 + 20 + (60 – 30) = 190 +0,8 Yd Yd = Y – Tx + Tr = Y – 20 + 30 Yd = Y + 10 = 190 + 0,8 (Y + 10) = 190 + 0,8Y + 8 = 198 + 0,8Y Y – 0,8Y = 198 0,2Y = 198 Y = 990

b) C = 100 + 0,8Yd Yd = Y – Tx + Tr = 990 – 20 + 30 = 1000 = 100 + 0,8 (1000) = 100 + 800 = 900 C = 900

3. Diket : S = -40 + 0,3Y M = 20 + 0,2Y I = 280 X = 100 Yeq S + M = I + X -40 + 0,3Y + 20 + 0,2Y = 280 + 100 -20 + 0,5Y = 380 0,5Y = 400 Y = 800

ANDAIKAN PEREKONOMIAN SUATU NEGARA MEMILIKI INFORMASI SEBAGAI BERIKUT: FUNGSI SAVING ( S ) = - 40 + 0,3 Y FUNGSI IMPOR (M) = 20 + 0,2 Y PENGELUARAN INVESTASI ( I )= 280 EKSPOR ( X ) = 100 HITUNGLAH : A. PENDAPATAN NASIONAL KEEIMBANGAN B. TABUNGAN KESEIMBANGAN C. KONSUMSI KESEIMBANGAN D. IMPOR KESEIMBANGAN

Jawab :

• •

Yeq = S + M = I + X - 40 + 0,3 Y + 20 + 0,2 Y = 280 + 100 - 20 + 0,5 Y = 380 0,5 Y = 400 Y = 400/0,5 = 800 Seq = - 40 + 0,3 Y = - 40 + 0,3 (800) = - 40 + 240 = 200

• •

Y 800 = C + S = C + 200 C = 600 M = 20 + 0,2 Y = 20 + 0,2 (800) = 20 + 160 = 180

Neg A TERJADINYA EKSPOR DAN IMPOR SECARA PARSIAL (gambar 1)  Mengapa suatu negara berkepentingan untuk melakukan perdagangan dengan negara lain? P (Rp) P (Rp) Neg A H SA SXA 200 100 E 200 100 DA Neg B 100 250 600 P (Rp) 300 200 E SB QA 200 100 P (Rp) 500 DMA QB SXA DB DMA I 100 250 600 QA 500 QA

Keterangan gambar

Diasumsikan ada dua negara (A dan B)  Di negara A pada waktu harga suatu barang Rp. 100 per unit dan jumlah suatu barang 250 unit mencapai titik equilibrium (E). Namun pada waktu harga naik menjadi Rp. 200 per unit mengalami kelebihan jumlah suatu barang yang ditawarkan di dalam negeri, yaitu sebesar 500 unit = 600 – 100. Kelebihan jumlah barang yang ditawarkan diekspor (SXA) ke negara B  Di negara B, pada waktu harga suatu barang Rp. 300 per unit dan jumlah suatu barang 250 unit mencapai titik equilibrium (E). Namun pada waktu harga turun menjadi Rp. 200 per unit mengalami kelebihan jumlah barang yang diminta di dalam negeri yaitu sebesar 500 unit (600 – 100 unit). Untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, maka negara B melakukan impor (SXB) ke negara A

FAKTOR TIMBULNYA PI

    HARGA, ditentukan oleh biaya produksi. Perbedaan biaya produksi akan menyebabkan perbedaan harga barang. Seseorang dapat membeli barang yang harganya lebih rendah dan dapat menjual ke luar negeri dengan harga yang relatif lebih tinggi.

PENDAPATAN. Meningkatnya pendapatan nasional menyebabkan meningkatnya pembelian barang dari luar negeri (impor) dan meningkatnya ekspor akan meningkatkan pendapatan nasional SELERA, apabila seseorang lebih berselera produk luar negeri, maka dia cenderung membeli produk-produk luar negeri Kesimpulan  faktor utama yang menyebabkan timbulnya perdagangan internasional, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi demand dan supply barang dan jasa