120. STATISTIK HARGA PERDAGANGAN BESAR

Download Report

Transcript 120. STATISTIK HARGA PERDAGANGAN BESAR

Statistik Harga Perdagangan Besar
Channel (saluran) perdagangan
Konsumen non
rumahtangga
Pedagang Besar I
(PB I)
Produsen
Marketed Surplus
Produsen
Harga Produsen
(IHP / PPI )
Pedagang Besar
II
(PB II)
Marketed Surplus
Pedagang Besar I
Harga Perdagangan Besar
(IHPB/WPI)
Pedagang
Eceran
Marketed Surplus
Pedagang Besar II
Konsumen
rumahtangga
Marketed Surplus
Pedagang Eceran
Harga Konsumen
(IHK/CPI)
Harga Perdagangan Besar
Adalah Harga transaksi yang terjadi antara penjual/pedagang
besar pertama dengan pembeli/pedagang besar berikutnya
dalam jumlah besar pada pasar pertama untuk suatu barang.
Survei Harga Perdagangan Besar
1.
Survei Harga Perdagangan Besar (HPB-S)
untuk memperoleh data harga seluruh paket komoditas IHPB
menurut sektor ekonomi (pertanian, pertambangan &
penggalian, industri, ekspor dan impor)
2.
Survei Harga Perdagangan Besar Bahan Bangunan/Konstruksi
(HPB-K2)
Untuk memperoleh data harga bahan bangunan/ konstruksi
sebagai bahan penghitungan IHPB konstruksi propinsi
Jenis harga yang digunakan (1)
1.
1. Harga lokal
Ialah harga transaksi yang terjadi atas suatu barang antara penjual dan pembeli
di dalam negeri
Loko gudang
Harga Lokal
Prangko gudang
a.
Harga lokal loko gudang
Ialah harga transaksi yang terjadi atas suatu barang di gudang penjual,
tidak termasuk ongkos transport/angkutan barang tersebut dari gudang
penjual ke gudang pembeli
b.
Harga lokal prangko gudang
Ialah harga transaksi yang terjadi atas suatu barang sampai di tempat
pembeli, termasuk ongkos transpor dari gudang penjual ke gudang
pembeli.
Yang dicatat dalam pengumpulan data HPB adalah harga lokal loko gudang
Jenis harga yang digunakan (2)
2.
2. Harga f.o.b (free on board)
Ialah harga transaksi yang terjadi antara eksportir dengan pembeli di luar
negeri atas suatu barang sampai di atas kapal di pelabuhan eksportir
a.
Harga f.o.b kontrak
ialah harga f.o.b atas dasar perjanjian/persetujuan antara eksportir
dengan pembeli di luar negeri.
a.1. Harga f.o.b kontrak bruto
ialah harga f.o.b kontrak sebelum dikurangi sumbangan kepada
pemerintah
a.2. Harga f.o.b kontrak netto
ialah harga f.o.b kontrak setelah dikurangi sumbangan kepada
pemerintah
Jenis harga yang digunakan (3)
b.
Harga f.o.b realisasi
ialah harga f.o.b penutupan/realisasi atas kontrak yang telah disetujui setelah
barang dikapalkan.
b.1. Harga f.o.b realisasi bruto
ialah harga f.o.b realisasi sebelum dikurangi sumbangan kepada
pemerintah
b.2. Harga f.o.b realisasi netto
ialah harga f.o.b realisasi setelah dikurangi sumbangan kepada
pemerintah
Yang dicatat dalam pengumpulan data HPB adalah harga f.o.b kontrak bruto
Jenis harga yang digunakan (4)
3.
Harga c.i.f (cost insurance and freight)
Ialah harga transaksi yang terjadi antara penjual di luar negeri
dengan importir atas suatu barang sampai di pelabuhan importir
(pembeli)
4.
Harga Landed cost =
harga c.i.f + bea masuk + PPn + Pajak importir
5.
Harga pokok importir =
Harga landed cost + ongkos angkut ke gudang importir
6.
Harga jual importir =
Harga pokok importir + ongkos lain+ MP
Keterangan : MP = Margin Perdagangan
Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
Ialah suatu ukuran perubahan harga sekelompok barang
yang tercakup dalam paket komoditas pada tingkat
pedagang besar terhadap suatu periode dasar
IHPB Mengukur:
 Perubahan harga rata-rata dalam suatu kelompok komoditi antara
satu periode dengan periode lainnya
 Perubahan Harga (RH)
 Tidak mengukur
- Tingkat harga (price level)
- Nilai produksi (value of production) atau biaya produksi (cost of
production
Kegunaan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
1. Untuk menilai perkembangan perekonomian secara umum
2. Sebagai dasar penentuan kebijakan di bidang harga, karena
HPB merupakan price leader terhadap tingkat harga lainnya
3. Sebagai deflator dalam penghitungan pendapatan nasional
4. Sebagai dasar penentuan eskalasi harga atau nilai kontrak
dari pengadaan barang atau pekerjaan
pembangunan/konstruksi
Bahan Baku Penyusunan IHPB
1. Metode Penghitungan
2. Penentuan Tahun Dasar
3. Penentuan Paket Komoditas
4. Penyusunan Diagram Timbang
5. Pengumpulan Data Harga
Bahan Baku Penyusunan IHPB
1. Metode Penghitungan
a. Indeks Laspeyres
j
Il

 P
n i Qo i
i 1
j
x100
 P
o i Qo i
i 1
b. Indeks Laspeyres Modifikasi
j
Pni
P( n 1) i Qoi
i 1 P
( n 1) i

Il

j
x100
 P
oi Qoi
i 1
Keterangan :
Pni
= Harga Barang i pada periode yang berlaku, bulan n
P(n-1)i
= Harga barang i pada periode sebelumnya
Pni
= Relatif harga (RH) jenis barang i pada bulan n
P(n-1)i
Qoi
= Kuantitas barang yang diperdagangkan pada tahun dasar
J
= Jumlah paket komoditas
Bahan Baku Penyusunan IHPB
2.
Penentuan Tahun Dasar
- Kondisi perekonomian relatif stabil
- Penggunaan Tahun Dasar pada sektor-sektor
ekonomi lainnya
3.
Penentuan Paket Komoditas
Paket komoditas IHPB adalah komoditas-komoditas terpilih sebagai
komponen IHPB yang mempunyai nilai Market Surplus cukup besar dan
harganya memungkinkan untuk dipantau dalam waktu yang cukup lama.
4.
Penyusunan Diagram Timbang
Komoditas untuk diagram timbang IHPB disusun/diurutkan
berdasarkan KBLI. Diagram Timbang IHPB disajikan dalam permil
(0/00) dengan ketelitian empat angka di belakang koma.
Bahan Baku Penyusunan IHPB
Pengumpulan data harga
Pengumpulan data harga dilakukan di 33 Propinsi dan tersebar di 183
kabupaten/kota besar di Indonesia. Pemilihan kabupaten/kota
dilakukan oleh masing-masing propinsi berdasarkan kab/kota yang
paling potensial sehingga paket komoditas bisa terpenuhi secara
optimal.
Responden yang dicakup meliputi :
- Perusahaan industri
- Eksportir
- Importir
- Pedagang Besar
Penyajian Data IHPB (1)
1.
IHPB menurut Component of supply
dibagi menjadi 5 sektor :
- Sektor Pertanian
- Sektor Pertambangan dan Penggalian
- Sektor Industri
- Sektor Ekspor
- Sektor Impor
Pengelompokan disajikan menurut : sektor, sub sektor, dan jenis
barang
2.
IHPB menurut penggunaan
- Barang Antara
Meliputi bahan baku maupun bahan penolong yang belum melalui
proses pengolahan ataupun sudah melalui proses pengolahan dan
biasanya habis dipakai dalam proses produksi atau umur pemakaiannya
relatif pendek (kurang dari satu tahun).
Penyajian Data IHPB (2)
2.
IHPB menurut penggunaan
- Barang Konsumsi
meliputi semua jenis barang tahan lama maupun tidak tahan
lama yang digunakan untuk keperluan rumahtangga.
- Barang Modal
meliputi semua jenis barang tahan lama yang digunakan untuk
keperluan kelancaran atau kelangsungan suatu kegiatan produksi.
Barang modal biasanya dapat dipakai berulang-ulang dan umur
pemakaiannya relatif lama ( lebih dari satu tahun ) serta harga per unit
relatif tinggi.
Penyajian Data IHPB (3)
3.
IHPB menurut Proses Produksi (Stage of processing)
- Bahan baku
Meliputi bahan baku dan bahan penolong yang belum melalui
proses pengolahan dan merupakan produk dari sektor primer
(pertanian, pertambangan dan penggalian). Bahan-bahan tersebut
digunakan dalam proses produksi
- Produk Antara
Adalah bahan baku dan bahan penolong yang sudah melalui proses
pengolahan dan digunakan dalam proses produksi.
- Produk Akhir
Meliputi barang jadi yang tidak digunakan sebagai bahan baku
maupun bahan penolong dalam proses produksi
Penyajian Data IHPB (3)
4.
IHPB sektor Konstruksi
- IHPB menurut kelompok Bahan bangunan
- IHPB menurut kelompok Jenis bangunan
i. Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal
ii. Bangunan pekerjaan umum untuk pertanian
iii. Bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan, dan
pelabuhan
iv. Bangunan dan instalasi listrik, gas, air minum, dan
komunikasi
v. Bangunan lainnya
Contoh Penyajian data IHPB Sektor Konstruksi
Jenis Bangunan /
Type of Construction
(1)
1. Bangunan tempat tinggal dan bukan
tempat tinggal / Housing and non
housing
Tahun 2009 / Year 2009
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
Rata2
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Agt
Sep
Oct
Nov
Dec
Averag
e
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
180.48 180.66 180.30 180.43 180.50 181.26 181.55 182.31 182.55 182.25 182.89 183.18 181.53
2. Bangunan pekerjaan umum untuk
193.38 193.97 193.72 194.30 194.40 195.32 195.86 197.35 197.91 197.55 198.46 198.77 195.92
pertanian / General work for agriculture
3. Pekerjaan umum untuk jalan, jembatan 192.43 192.80 192.22 192.45 192.50 193.25 193.69 194.83 195.38 195.35 195.91 196.30 193.92
dan pelabuhan / General work for road,
bridge dan harbour
4. Bangunan dan instalasi listrik, gas, air
minum dan komunikasi / Building and
electrical instalation,
176.13 176.40 175.81 176.13 176.37 177.11 177.36 178.00 178.22 178.07 178.63 178.94 177.26
5. Bangunan lainnya / Other buildings
184.36 184.93 185.09 185.41 185.59 186.47 186.80 187.65 187.97 187.76 188.55 188.98 186.63
Konstruksi Indonesia / General index of 184.96 185.25 185.03 185.25 185.33 186.11 186.47 187.41 187.77 187.55 188.19 188.53 186.49
construction
Pengguna Data:

Perusahaan-perusahaan Kontraktor

Analisis

Mahasiswa/Dosen

Internal BPS

Bank Sentral (BI): sebagai input untuk kebijakan moneter

Pemerintah (dalam penentuan kebijakan makro-ekonomi)
- Departemen Keuangan
- Bappenas
- Deperindag