Hormon steroid adalah steroid yang bertindak sebagai hormon

Download Report

Transcript Hormon steroid adalah steroid yang bertindak sebagai hormon

Hormon steroid adalah steroid yang bertindak sebagai hormon. Hormon steroid dapat
dikelompokkan menurut reseptor yang diikat: glukokortikoid, mineralokortikoid, androgen,
estrogen, dan progestagen.
Hormon steroid pada umumnya disintesa dari kolesterol di dalam gonad dan kelenjar adrenal.
Bentuk dari hormon ini, biasanya adalah lipid, bukan peptida, dan mempunyai kurir khusus
berbentuk globulin. Hormon steroid biasanya bersifat katabolisme.
Hormon perangsang folikel (bahasa Inggris: follitropin, follicle stimulating hormone, FSH)
adalah hormon yang dikeluarkan oleh gonadotrop. FSH berfungsi untuk memacu
pertumbuhan sel telur dalam ovarium. Pada pria, FSH mengatur dan memelihara proses
pembentukan sperma. Jumlah FSH sedikit ketika kecil dan tinggi setelah menopause.
A. Tahap Perkembangan Folikel
1. Pengertian Folikel
Folikel adalah struktur berisi cairan yang merupakan tempat pertumbuhan sel-telur (oocyte).
Bagian penutup dari folikel mengandung sel-sel yang memproduksi hormon betina (estrogen)
dinamakan Estradiol 17 beta. Setelah melepaskan sel telur (ovulasi), sel-sel produsen hormon
ini ganti membuat hormon penunjang implantasi dinamakan Progesteron. Struktur ini
warnanya kuning dan dinamakan Corpus Luteum (Brown, 1992).
Folikel berasal dari epitel lembaga karena proses invaginasi. Dimana secara bertahap folikel
akan berpisah dari epitel lembaga dan terpancang di bawah tunica albuginea di dalam lapisan
parenchyma. Di sini folikel akan mengalami perubahan-perubahan untuk menjadi dewasa,
ovulasi dan pembentukan corpus luteum (Frandson, 1992).
Folikel pada semua periode perkembangan dapat ditemukan pada kedua ovarium dewasa
normal belum menopause. Folikel terletak di korteks ovarium dan dibagi menjadi dua
berdasarkan tipe fungsinya, yaitu primordial (nongrowing) dan follikel yang tumbuh
(growing). Folikel yang tumbuh dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu primer, skunder, tertier,
matur (de Graaf) dan atretik. Tiga tingkatan pertama
dari pertumbuhan folikel tersebut tidak dipengaruhi oleh hipofisis, tetapi diatur dalam
mekanisme intraovarium. Tetapi setelah melewati tingkatan ketiga, pertumbuhan folikel
tersebut dipengaruhi oleh hormon gonadotropin (Anonim, 2007).
Perkembangan folikel diawali dengan pertumbuhan oleh bertambahnya jumlah sel-sel pipih
yang mengelilingi oocyt, sel-sel pipih ini lambat laun berubah menyerupai kubus lalu berjajar
dan disebut folikel primer yaitu folikel sel dengan ovum berlapis sel tunggal. Pada sapi
mempunyai diameter 0,131-0,148 mm tanpa zona, sedangkan dengan zona adalah 0,0130,020 mm. Pada kambing atau domba tanpa zona 0,125-0,167 mm, dan untuk tebalnya 0,0090,012 mm (Salisbury, 1985).
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/zoology/1953314-perkembanganfolikel/#ixzz1MJSGHvUu
Dopamin (bahasa Inggris: dopamine, prolactin-inhibiting factor, prolactin-inhibiting
hormone, prolactostatin, PIF, PIH) adalah salah satu sel kimia dalam otak berbagai jenis
hewan vertebrata dan invertebrata, sejenis neurotransmiter (zat yang menyampaikan pesan
dari satu syaraf ke syaraf yang lain) dan merupakan perantara bagi biosintesis hormon
adrenalin dan noradrenalin. Dopamin juga merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh
hipotalamus. Fungsi utamanya sebagai hormon ialah menghambat pelepasan prolaktin dari
kelenjar hipofisis.
Dopamin yang berlebihan dapat menyebabkan skizofrenia dan bila kekurangan dapat
menyebabkan penyakit parkinson.
Laktogen (bahasa Inggris: luteotropic hormone, prolactin, LTH, PRL) adalah hormon yang
berhubungan dengan laktitasi. Hormon ini berfungsi untuk merangsang kelenjar susu
memproduksi air susu pada ibu sesudah melahirkan. Bulimia dapat menyebabkan
berkurangnya laktogen.
Hipofisis (Yunani hypo, dibawah, + physis, pertumbuhan), atau Kelenjar Pituitaria,
beratnya sekitar 0.5 gram, dan dimensi normalnya pada manusia sekitar 10 x 13 x 6 mm.
Kelenjar ini berada di rongga tulang sphenoid—sella turcica—. Selama embriogenesis,
hipofisis berkembang sebagian dari ectoderm oral dan sebagian lagi dari jaringan saraf.
Komponen neural muncul sebagai sebuah evaginasi dari dasar diencephalon dan tumbuh ke
arah caudal sebagai batang tanpa melepaskan diri dari otak.
Karena berasal dari dua sumber, hipofisis sebenarnya terdiri dari dua kelenjar yang bersatu
secara anatomis tapi mempunyai fungsi yang berbeda:

neurohipofisis (bahasa Inggris: posterior pituitary, neurohypophysis, neural pituitary)
yang berkembang dari jaringan saraf, terdiri dari bagian yang besar, pars nervosa, dan
yang lebih kecil infundibulum. Infundibulum terdiri atas stem dan eminentia mediana.
Neurohifisis merupakan perpanjangan dari hipotalamus yang terbentuk dari
sekelompok akson dari hypothalamic neurosecretory neurons yang berselingan
dengan sel glial.[1]

adenohipofisis (bahasa Inggris: anterior pituitary, adenohypophysis, glandular
pituitary) merupakan bagian dari hipofisis yang muncul dari oral ectoderm dan terdiri
dari tiga bagian: pars distalis, atau lobus anterior; bagian cranial, pars tuberalis, yang
mengelilingi infundibulum; serta pars intermedia.
Dari studi mikroskopik terhadap adehipofisis, ditemukan tiga jenis sel yaitu asidofil,
basofil dan kromofob.[1