PERKEMBANGAN ILMU ADMINISTRASI

Download Report

Transcript PERKEMBANGAN ILMU ADMINISTRASI

PERKEMBANGAN
ILMU ADMINISTRASI
Siswidiyanto
ALIRAN KLASIK
A. MANAJEMEN ILMIAH  Tokoh-tokohnya:
1. Robert Owen menekankan pentingnya unsur
manusia dlm produksi (vital machine) 
perbaikan dlm kondisi kerja (jam kerja,
perumahan, koperasi yg menjual kebutuhan
karyawan dengan harga murah;
2. Charles Babbage  penerapan prinsip-prinsip
ilmiah dlm proses kerja akan menaikkan
produktifitas dan menekan biaya setiap pekerja
perlu dilatih ketrampilan tertentu (spesialisasi)
dan setiap karyawan hrs bertangg. Jawab atas pek
yg dilakukan dg ketrampilannya tsb.
Lanjutan . . . . .
3. Frederick W Taylor  Efisiensi gerak dapat meningkatkan
produktivitas, shg dapat ditentukan standar minimal produksi 
dapat diterapkan sistem bonus dpt memperbaiki metode kerja
karyawan. Teori ini mengajukan 4 prinsip:
a. Pengembangan manajemen ilmiah, shg dpt ditentukan metode
terbaik dlm pelaksanaan tugas;
b. Sealeksi karyawan dg cara ilmiah, shg setiap karyawan dpt diberi
tugas sesuai dg ketrampilannya;
c. Pengembangan dan pendidikan karyawan dg cara ilmiah;
d. Hubungan/kerjasama yg erat antara manajemen dan karyawan.
Lanjutan . . . .
4. Henry L. Gantt  mengemukakan beberapa gagasan:
a. Kerjasama yg saling menguntungkan antara tenaga kerja dan
manajemen;
b. Seleksi ilmiah tenaga kerja;
c. Sistem insentif (bonus) utk merangsang produktivitas;
d. Penggunaan instruksi kerja yg terperinci.
Kontribusi terpenting adalah penggunaan metode grafik (Bagan
Gantt/ Gantt Chart) untuk perencanaan, koordinasi dan
pengawasan produksi
5. Frank & Lilian Gilbreth  mempelajari aspek kelelahan dan
gerak  pengurangan gerak => pengurangan kelelahan
Lanjutan . . . .
6. Herrington Emerson  Masalah pemborosan dan ketidakefisienan merupakan penyakit sistem industri  12 prinsip –
prinsip efisiensi:
a. 7 an dirumuskan dengan jelas;
b. Kegiatan yg dilakukan masuk akal;
c. Adanya staf yg cakap;
d. Disiplin;
e. Balas jasa yg adil;
f. Laporan yg terpercaya, akurat, segera, dan ajeg  sistem
informasi dan akuntansi
Lanjutan . . . . .
g. Pemberian perintah – perencanaan dan pengurutan kerja;
h. Adanya standar-standar dan skedul  metode dan waktu setiap
kegiatan;
i. Kondisi yg distandarisasi;
j. Operasi yg distandarisasi;
k. Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar;
l. Balas jasa efisiensi  rencana insentif
SUMBANGAN DAN KETERBATASAN
MANAJEMEN ILMIAH
SUMBANGAN:
1. Metode yg dikembangkan dapat diterapkan pada berbagai
kegiatan organisasi;
2. Teknik-teknik efisiensi (studi gerak & waktu) menyebabkan
kegiatan dpt dilaksanakan lebih efisien;
3. Gagasan seleksi ilmiah pd karyawan kesadaran akan
pentingnya kemampuan dan latihan untuk meningkatkan
efektivitas karyawan;
4. Menekankan pentingnya desain pek mendorong manajer
mencari cara terbaik pelaksanaan tugas;
5. Tidak hanya mengembangkan pendektan rasional=>
meletakakan dasar profesionalisasi manajemen.
KETERBATASAN:
1. Kenaikan produktivitas sering tidak diikuti dengan kenaikan
pendapatan;
2. Perilaku manusia yg bermacam-macam menjadi hambatan;
3. Pendekatan “rasional” hanya memuaskan kebutuhankebutuhan ekonomis dan fisik, tapi tidak memuaskan
kebutuhan sosial karyawan;
4. Manajemen ilmiah juga mengabaikan kebutuhan manusia
untuk kepuasan kerja.
TEORI ORGANISASI KLASIK  TOKOH-TOKOH:
1. Henry Fayol  memerinci operasi perusahaan ke dalam 6
(enam) kegiatan, yaitu:
a. Teknis (technical) => menghasilkan suatu produk;
b. Komersial (commercial) => membeli bahan mentah dan
menjual hasil produksi;
c. Keuangan (Financial) => mencari dan menggunakan modal;
d. Keamanan (Security) => menjaga keselamatan karyawan dan
aset perusahaan;
e. Akuntansi (Accounting) => mencatat dan melaporkan biaya,
laba, pembuatan neraca;
f. Manajerial  dibagi dalam 5 (lima) fungsi
5 (LIMA) FUNGSI MANAJEMEN (Fayol)
1. PERENCANAAN (Planning);
2. PENGORGANISASIAN (Organizing);
3. PEMBERIAN PERINTAH (Commanding);
4. PENGKOORDINASIAN (Coordinating);
5. PENGAWASAN (Controlling)
14 PRINSIP MANAJEMEN ( Fayol):
1. Pembagian Kerja;
2. Wewenang/Otoritas;
3. Disiplin;
4. Kesatuan Perintah;
5. Kesatuan Arah;
6. Pengutamaan Kepentingan Umum;
7. Pengupahan yang adil;
8. Sentralisasi;
9. Hirarkhi/ Rantai Skalar/Garis Wewenang;
10.Order/ Keteraturan;
11.Keadilan;
12.Stabilitas Staf Organisasi;
13.Inisiatif;
14.Semangat Kelompok/ Esprit de Corps
SUMBANGAN HASIL PEMIKIRAN FAYOL
1. Konsep ketrampilan manajerial dpt diterapkan pada
berbagai tipe kegiatan kelompok;
2. Pandangannya banyak diterima oleh para manajer
dibandingkan pandangan aliran lain, karena
memberikan hal-hal praktis yg dapat dikerjakan;
3. Pandangan yang diberikan menyadarkan para manajer
akan masalah-masalah dasar yang mungkin akan
dihadapi dalam setiap organisasi
KETERBATASANNYA, al:
1. Teori yang dikemukakan dipandang tidak semuanya cocok
untuk masa kini;
2. Prinsip-prinsip aliran ini hanya tepat apabila organisasi
berada dalam lingkungan yang stabil dan dapat meramalkan
lingkungan luar organisasi kenyataan sulit;
3. Prinsip-prinsip aliran ini dipandang terlalu umum untuk
mengatasi masalah-masalah organisasi saat ini;
4. Aliran ini tidak memberi petunjuk, prinsip mana yang harus
didahulukan dari yang lain.
2. Max Weber (1864-1920)  Komponen Utama Birokrasi ideal:
a. Adanya pembagian tugas/tanggung jawab yg jelas dan formal,
sehingga batas-batas otoritas atau peran dari setiap unit organisasi
dapat diketahui dengan jelas dan tegas
b. Adanya hierarki tanggung jawab dan wewenang, dimana unit
bawahan dikontrol oleh unit atasan. Mata rantai komando
disusun secara resmi, prosedural, jelas dan tegas
c. Pengelolaan kegiatan dan interaksi antara unit-unit organisasi
dilakukan berdasarkan dokumen-dokumen resmi
d. Hubungan bersifat impersonal
e. Pembagian tugas dan penunjukan jabatan resmi dilakukan
berdasarkan pertimbangan kompetensi teknis
f. Para individu dalam birokrasi dituntut bekerja sepenuh waktu
(full time) dan umumnya dalam jangka waktu yang panjang
(bahkan umumnya sampai pensiun)
Lanjutan . . . ..
g. Para birokrat atau pengelola birokrasi bertindak atau berperan
dengan harus mengikuti peraturan-peraturan tertentu  para
birokrat dilindungi secara hukum, bebas dari tekanan pihak
manapun
h. Birokrasi tidak memihak atau secara politik adalah netral 
harus bertindak secara profesional
SISI POSITIF MODEL BIROKRASI WEBER
1. Weber memiliki visi birokrasi sebagai organisasi untuk
melayani aktivitas kehidupan modern dan demokratis
2. Karakteristik birokrasi ideal Weber akan memampukan
birokrasi memiliki daya stabilitas yang sangat tinggi, karena
para birokrat diputuskan berdasarkan pertimbangan
obyektif, dilindungi dari kesewenangan hukum
3. Sifat netral birokrasi akan memampukan birokrasi bekerja
tanpa tergantung pada figur atau kelompok dominan,
tanpa dipengaruhi oleh perkembangan politik 
memungkinkan pelayanan yang adil dan efisien
SISI NEGATIF MODEL BIROKRASI WEBER
1. Model birokrasi Weber terlalu menyederhanakan realitas
struktur sosial kemasyarakatan
2. Karakteristik formalisme birokrasi seringkali lebih
dikendalikan oleh hubungan-hubungan informal
3. Birokrasi Weber mempunyai potensi dehumanisasi, karena
birokrasi sifatnya tidak fleksibel dan terlalu prosedural
4. Tidak tumbuhnya rasa memiliki dikalangan birokrat, karena
birokrasi difungsikan sebagai pelayan kekuasaan dan pelayan
rakyat. Birokrat juga cenderung akan mengalami kejenuhan
karena tekanan pekerjaan dan formalitas
5. Birokrasi dipersapkan hanya untuk melayani pekerjaanpekerjaan rutin  tidak sensitif dan tidak mampu merespon
dengan cepat perubahan yang terjadi di dalam masyarakat
3. James D. Mooney  untuk merancang organisasi perlu
diperhatikan 4 (empat) kaidah dasar, yaitu:
a. Koordinasi;
b. Prinsip Skalar;
c. Prinsip Fungsional;
d. Prinsip Staf
4. Mary Parker Follett  ahli ilmu sosial pertama yg menerapkan
psikologi pada perusahaan, industri dan pemerintah
pemikiran tentang kreatifitas, kerjasama, koordinasi dan
pemecahan konflik konflik dapat dibuat konstruktif dengan
penggunaan proses integrasi dalam pemecahan masalah
5. Chaster I. Barnard  memandang organisasi sebagai sistem
kegiatan yang diarahkan pada 7 an.
Fungsi utama manajemen adalah perumusan 7 an dan
pengadaan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai 7an.
Bernard menekankan pentingnya peralatan komunikasi untuk
pencapaian 7 an kelompok  pelopor dalam penggunaan
“pendekatan sistem” untuk pengelolaan organisasi.
Dia juga mengemukakan “teori penerimaan” pada wewenang
 bawahan akan menerima perintah hanya bila mereka
memahami dan mampu serta berkeinginan untuk meuruti
atasan.
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR