KAPITA SELEKTA Perekonomian Indonesia oleh : H.Soeharsono Sagir Fakultas Ekonomi UPS TEGAL 2007/08 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pertumbuhan Ekonomi ∆ Pendapatan Kemiskinan=f(Bodoh dan Menganggur) Terbelakang=f(kurang gizi,tdkTerdidik ) Kebijakan Melawan Kemiskinan.
Download ReportTranscript KAPITA SELEKTA Perekonomian Indonesia oleh : H.Soeharsono Sagir Fakultas Ekonomi UPS TEGAL 2007/08 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pertumbuhan Ekonomi ∆ Pendapatan Kemiskinan=f(Bodoh dan Menganggur) Terbelakang=f(kurang gizi,tdkTerdidik ) Kebijakan Melawan Kemiskinan.
KAPITA SELEKTA Perekonomian Indonesia oleh : H.Soeharsono Sagir Fakultas Ekonomi UPS TEGAL 2007/08 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pertumbuhan Ekonomi ∆ Pendapatan Kemiskinan=f(Bodoh dan Menganggur) Terbelakang=f(kurang gizi,tdkTerdidik ) Kebijakan Melawan Kemiskinan =f ( I ) Pengangguran Miskin Manusia MODAL Sehat DIKLAT Globalisasi Ekonomi > Pasar Bebas 11/7/2015 1 PERTUMBUHAN EKONOMI Pertumbuhan Pertumbuhan = f ( investasi,perdagangan, teknologi, kompetensi, manajemen,daya saing dan produktifitas) oleh: H. Soeharsono Sagir, 1975 - 2006 11/7/2015 LAMPIRAN 1,H.Soeharsono S 2 Economic Development Economic Growth 11/7/2015 1. Pertumbuhan Ekonomi = f (Pembangunan Ekonomi) Tanpa Pembangunan Ekonomi ( I ) tidak terjadi Pertumbuhan Ekonomi 2. Pembangunan Ekonomi ∆ Investasi Fisik dan SDM ∆ N ∆ Y Sehat dan Terdidik ∆ SDM Berkualitas Manusia Modal—> Penggerak Pembangunan Ekonomi. 3. Manusia Modal ∆ Pertumbuhan Ekonomi f(sehat,terdidik,terlatih,disiplin,produktif, motivated,dinamis,kreatif,inovatif,profesional ) dasar dari MANUSIA INTELEKTUAL. 4. Pertumbuhan Ekonomi =f (PSDM dan Investasi fisik ) Manusia Modal sebagai Aset Nasional 3 Human Investment Human Resources Developmment 1. 2. 3. 4. 11/7/2015 Pendidikan ∆ IPTEK ∆ N Produktif ∆ Y ∆ Sejahtera ∆ Makmur HRD ∆ IPTEK SDM berkualitas Manusia Modal ∆ GNP / GDP ∆ LPE ∆ Makmur yang Berkeadilan Adil dan Makmur = f(HRD,Inv,N) Adil dan Makmur = f (Iptek,cerdas Bekerja Produktif,Manusia Modal ) 4 Dimensi Produktivitas SDM ( Bowen,Johns,Mophet,Alexander) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Enam Dimensi Produktivitas Quantity of Product Quality of Product Product Mix. Participation of Labor Force ( TPTK ) Allocative ability ( mobility of labor ) Job satisfaction ; 4/15/2007 Sunday, April 15, 2007 11/7/2015 5 Bagan Sasaran Ekonomi Makro Kebijakan Ekonomi Kebijakan Moneter Kebijakan Fiskal - uln Kebijakan Pendapatan Kebijakan Ekonomi Luar Neger PRODUK [GNP] Ekonomi MAKRO Tenaga Kerja (sdm) Modal dan Teknologi Sumber Daya Alam Kesempatan Kerja [N] Pengangguran Perkembangan Harga dan Nilai Tukar Net Export Surplus (X–M) BESARAN Gambar 1. Pengaruh berbagai instrumen 11/7/2015 Kebijakan Pada Makroekonomi 6 LAMPIRAN 2,H.Soeharsono S Fungsi Intermediasi Perbankan Dalam Pembangunan Ekonomi Makro 2 Regulasi – Rambu-rambu Dana Simpanan Penitip - Penabung • UU 23 / 1999 • UU No. 3/2004 1 Dana Kredit [DPK] 4 Bank Sentral GIRO TABUNGAN DEPOSITO Bank [Lembaga Intermediasi] 3 UU 10/1998 Informasi Asimetrik 6 Kredit Lancar 5 Penyimpangan 8a Peminjam – Pemakai Bank 10 7 Investasi 8 Peningkatan potensi tabungan 12 Y–C=S 11/7/2015 Soeharsono Sagir, 1998 Kegiatan Produksi : - Nasional - Regional • Resiko Kredit • Kredit Macet 9 9b • Pendapatan • Pertumbuhan • Kekayaan 11 NPL Kinerja Bank Jelek 7 Keterangan Intermediasi Perbankan 1. 2. 3. 4. 11/7/2015 BI sebagai Bank Sentral berfungsi membina dan mengawasi Bank ( 1 ) Rambu – rambu Perbankan (2): CAMEL, LDR,L3,GWM,NPL dilaksanakan Bank sebagai lembaga intermediasi ( 3 ) menghimpun dana ( 4 ) dan menyalurkan kredit ( 5 ) untuk Investasi (8) Tidak terjadi penyimpangan / informasi asimetrik ( 6 ),hingga terjadi kredit macet 8 Sasaran Pembangunan Ekonomi Makro Indikator Makro / Pembangunan 1. Pertumbuhan Ekonomi (LPE ) 2. Perluasan Kesempatan Kerja (N) 3. Perkembangan Harga dan Nilai Tukar Stabil ( Inflasi dan Depresiasi terkendali ) 4. APBN Sehat ( Tdk Terjadi Defisit Berlanjut) 5. Perbankan Sehat ( PRUDENT ) 6. Esport > Import [X > M] 7. Tidak terjadi kerusakan Ekologi Lanjutan LAMPIRAN 3 Pertumbuhan Ekonomi ( %) 2003 2004 2005 2006 Total Konsumsi 4,6 4,9 4,3 3,9 3,9 Konsumsi Pmt 10,0 Investasi 0,6 Permintaan 6,0 Konsumsi Sws Domestik Net Ekspor (X–M) Ekspor Impor PDB / LPE 5,0 4,0 14,7 5,4 4,0 6,6 10,8 5,3 3,2 9,6 2,9 3,3 18,6 19,5 13,6 15,6 5,9 1,6 4,7 13,5 26,7 5,0 16,4 17,1 5,7 9,2 7,6 5,5 Pangsa PDB ( % ) 2003 Total Konsumsi ( Total Consumption ) 2004 2005 2006 68,4 68,2 67,3 66,3 ( Private 60,7 and Household ) 60,6 59,6 58,3 7,7 7,6 7,7 8,0 -Swasta - Pemerintah ( G ) Investasi (I) 19,6 21,4 22,5 21,9 Ekspor (X) 38,0 41,1 45,2 46,8 TABEL 1, Indikator Makro 11/7/2015 Sumber Bank Dunia, Kompas 16 Agustus 2007 12 TABEL 2 11/7/2015 Kompas 16 Agustus 2007 13 TABEL 3, Neraca Perdagangan 11/7/2015 Kompas 16 Agustus 2007 14 GRAFIK 1, Perkembangan Nilai Tukar Rp/US $ 11/7/2015 Kompas 16 Agustus 2007 15 Grafik 2,LPE,N dan Kemiskinan 11/7/2015 Kompas 16 Agustus 2007 16 Grafik 3 11/7/2015 Kompas 16 Agustus 2007 17 GRAFIK 4, Inflasi dan SBI 11/7/2015 Kompas 16 Agustus 2007 18 GRAFIK 5, ULN 11/7/2015 Kompas 16 Agustus 2007 19 GRAFIK 6, Krisis Belum Berakhir Kompas 16 Agustus 2007 11/7/2015 20 GRAFIK 6,Krisis lanjutan 11/7/2015 Kompas 16 Agustus 2007 21 TABEL 4 11/7/2015 Kompas 16 Agustus 2007 22 Strategi Pemulihan Ekonomi Pasca Krisis Ekonomi ( Triple Track Strategy ) 1. 2. 3. 11/7/2015 Pro Poor ; how to increase productivity of the Poor PSDM DIKLAT Manusia Modal ( Human Capital ) Pro JOB ; how to create productive employment ∆ N ∆ Y ( Income ) Hidup layak ( uud 1945,pasal 27,ayat 2 ) Pro Growth ; How to reduce inequality in distribution of Income 40 % penduduk miskin dapat menerima > 30 % GDP ( kue nasional ) ; jangan 20 % kaya dan 40 % menengah menerima > 70 % GDP 23 HUBUNGAN PEMBANGUNAN EKONOMI ,KESEHATAN dan PENDIDIKAN Pembangunan Ekonomi Pertumbuhan Pendapatan Penurunan Tingkat Kemiskinan Kesehatan dan Pendidikan Pembangunan Sumber Daya Manusia Sumber : Human Development Report 1997, Bisnis Indonesia 1 Nov 1997 LAMPIRAN 4, H.Soeharsono Sagir Pembangunan Ekonomi = Pembangunan Sumber Daya Manusia 1. 2. 3. 4. 11/7/2015 Sasaran Pembangunan Ekonomi Penurunan Kemiskinan Kenaikan Pendapatan Sehat dan Terdidik Sehat Terdidik Sasaran PSDM Sehat dan Terdidik Memungkinkan Peningkatan Pendapatan dan Menurunkan Kemiskinan Penurunan Kemiskinan Sasaran Pembangunan Ekonomi 25 Human Resources Development ( HRD,Human Investment ) 11/7/2015 Rendahnya Pendapatan Keluarga Miskin berdampak rendahnya pendapatan anak dikemudian hari,karena rendahnya gizi, kesehatan dan pendidikan Kemiskinan suatu negara yang berlanjut, akan berdampak keterbelakangan negara yang bersangkutan,karena tidak adanya Manusia Modal ( Sehat, terdidik, terlatih, profesional, kompeten dan produktif ) 4/16/2007 8:53 AM 26 PERANGKAP KETERBELAKANGAN Teknologi Terbelakang Kurang Semangat dan Kurang Kemampuan Berprestasi Produktivitas Rendah Daya Saing Pasar Rendah Kesehatan Rendah Kekurangan Dana Permintaan Rendah Investasi Rendah ( I ) Kesempatan Kerja Rendah (N) Sumber : DV Ramana, A note on development planning Asian Development Institute, Bangkok 1976 Pendapatan Riil Rendah Tabungan Rendah Buta Aksara Pajak Rendah Penerimaan Negara Rendah Utang LN LAMPIRAN 5,Soeharsono SG Perangkap Keterbelakangan Underdevelopment Trap 1. 2. 3. 11/7/2015 Penghasilan rendah,berdampak pada : Malnutrisi kurang fit tidak ada gairah untuk merubah nasib malasnya tidak ketulungan produktivitas rendah Rendahnya edukasi(pendidikan) produktivitas rendah penghasilan rendah Tidak mampu bayar pajak APBN tekor ULN membesar ∆ pengangguran pendapatan nasional rendah kemiskinan meningkat. 28 Perangkap …. 2 4.Tabungan domestik rendah Investasi rendah kekurangan dana teknologi terbelakang produk inferior daya saing rendah pendapatan rendah 5.Tenaga beli rendah konsumsi barang inferior cermin kemiskinan 6.Bermula Pendapatan rendah miskin terbelakang miskin 11/7/2015 sebab - akibat 29 LINGKARAN KEMISKINAN Investasi Fisik Rendah Tingkat Investasi Rendah Penganggurn Tenaga Kerja Investasi SDM Rendah Kekurangn Tenaga kerja terampil Tingkat Teknologi rendah Produksi rendah 11/7/2015 LAMPIRAN 6,Soeharsono SG Produktivitas SDM Rendah Permintaan per kapita Rendah Tingkat Tabungan Rendah Pendapatn Rendah Sumber : Malasis, Agricultural and Development Process, The Unesco Press, 1975.p.93 30 Lingkaran Kemiskinan 1. 2. 11/7/2015 Bermula dari Produktivitas SDM Rendah berdampak pada : Pendapatan rendah tabungan rendah akumulasi modal rendah investasi rendah baik untuk fisik maupun SDM ∆ pengangguran ∆ kemiskinan Investasi SDM rendah penguasaan IPTEK rendah produktivitas rendah kemiskinan meningkat dstnya. 31 Kebijakan Melawan Kemiskinan Pengaturan Pemilikan ,Pemanfaatan Lahan,lahan tidur, Riset dan Teknologi Tabungan Dalam Negeri Modal Luar Negeri Alokasi Investasi Pemberdayaan Sektor Pertanian Perdagangan LN Fiskal - Pajak Pendapatan NUTRISI KESEHATAN Lingkungan Hidup Sehat MCK Air bersih Sanitasi PENDIDIKAN Pendidikan Masyarakat Kesuburan Program KB Insentive LAMPIRAN 7 H.Soeharsono S Produksi,Subsidi Distrubusi Bahan Kebutuhan Pokok Sumber : The World Development Report, World Bank 1981 Diagram THE INTERACTION IN A MARKET-FRIENDLY STRATEGY FOR DEVELOPMENT LAMPIRAN 11/7/2015 8,H.Soeharsono S Sumber : World Bank Report1991 33 Strategy for Development 1. 2. 3. 4. 11/7/2015 Melalui Pengembangan SDM akan mampu memasuki era Global unggul dalam daya saing PSDM akan berdampak meningkatnya produktivitas naiknya pendapatan Ekonomi lebih mampu bersaing tidak ada ekonomi biaya tinggi perkembang an harga stabil ekonomi makro stabil Perdagangan LN meningkat arus modal dari LN masuk Produktivitas Nasional naik 34 Virtuous Circle Hubungan antara pertumbuhan, kesempatan kerja dan pemberantasan kemiskinan Economic Growth Increased productive capacity Productive capacity Higher Expenditure on health, education and skill development Employment with rising productivity Higher income of the poor LAMPIRAN 11/7/2015 9,H.Soeharsono S 35 Perguruan Tinggi DIKLAT SDM Balai Latihan Kerja Lembaga Administrasi Negara [LAN] Perusahaan BPPT Ristek LITBANG INOVASI CAPACITY BUILDING DAYA SAING Perguruan Tinggi Kompeten Kompetitif NAKER PROFESSIONAL Manusia Modal [Human Capital/ 11/7/2015 INDUSTRI PRODUK PASAR DINAMIKA PASAR Kompeten & Kompetitif Dalam Negeri dan Luar Negeri [Export] Standar Mutu [ISO] Soeharsono Sagir I 2004 LAMPIRAN 10, H.Soeharsono SAGIR, 36 CAPACITY BUILDING FOR COMPETENT & COMPETITIVE HUMAN RESOURCE [HUMAN CAPITAL] POLITEK Perguruan Tinggi Depnaker DIKLAT TK Produktif/ Usia Sekolah Naker siap kerja Naker siap pakai Litbang Produk Diknas Harga Strategi Sinergi Menigkatkan Daya Saing Naker Quick improvement Industri Usaha Besar/ UKM Feed back BPPT Tempat Kebutuhan Naker Produk yang Berdaya Saing Pasar Global Kualitas Inovasi Produk Perluasan Pasar Feed back Tepat Waktu Pelayanan Purna Jual INA PRIMIANA SAGIR, 21-7-2004 11/7/2015 LAMPIRAN 11, H.Soeharsono SAGIR. 37 PENINGKATAN KEMAMPUAN NASIONAL BERBASIS IPTEK Kapabilitas Teknologi Pertumbuhan Ekonomi Pembelajaran Teknologi Peningkatan Kemampuan Proses Pembelajaran Nasional [Capacity Building] Kapasitas Teknologi Pengembang an Teknologi Sistem Inovasi Nasional Kebijakan Teknologi 11/7/2015 Struktur Industri Daya Inovasi Kesejahteraan Bangsa Kapasita s Litbang Peningkatan Nilai Tambah Produk/Proses Visi Pembangunan Daya Saing Kapasitas Industri Kapabilita s Litbang Kinerja Ekonomi Lapangan Kerja Pendidikan/ Pelatihan [Diklat] LAMPIRAN 12, H.Soeharsono Sagir Masyarakat Sadar IPTEK 38 MANUSIA MODAL 1. 2. 3. KEMERDEKAAN HARUS DI ISI DENGAN MENCERDASKAN JIWA DAN OTAK ANAK – ANAK BANGSA TIDAK ADA JALAN LAIN UNTUK MERUBAH NASIB, KECUALI DENGAN BELAJAR, BEKERJA KERAS, DISIPLIN DAN MAU MENJALANI PROSES PENCERAHAN TERUS MENERUS HIDUP SAMA DENGAN TERUS MENERUS MENCIPTAKAN NILAI TAMBAH 11/7/2015 39 VIRTUOUS CIRCLE Hubungan antara Pertumbuhan, Kesempatan Kerja dan Kemiskinan Pertumbuhan Ekonomi Kapasitas Produktif Meningkat Perluasan Kesempatan Kerja Produktif Peningkatan Pendapatan Pengeluaran untuk Hidup Sehat ( Gizi ) Pendidikan dan Latihan ( HRD ) naik Kapasitas Produktif Meningkat Terjadi Pertumbuhan Ekonomi 11/7/2015 40 Variabel konstributor Pertumbuhan Ekonomi ( Nafziger – Eko Madyo ) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 11/7/2015 Sumber daya alam ( SDA ) Jumlah Penduduk ( SDM ) Tenaga Kerja,migrasi dan urbanisasi Pengembangan SDM Capital Formation ( pemupukan modal ) pilihan investasi dan kemajuan teknologi Kewirausahaan,organisasi dan inovasi 41 Global Competitive Advantage Michael Porter – Harvard University 1. 2. 3. 4. Factor Conditions (Factors of Production) Demand Conditions The nature of related and supporting industries The firm strategy Ekonomi Internasional, STIA LAN ; 25 April 2007 11/7/2015 42 1.Factor Conditions 1. 2. 3. 4. 5. 11/7/2015 Physical resources;jumlah,kualitas,lahan, air,mineral,hasil tambang,hutan,musim dan iklim Human resources ;jumlah, kualitas SDM, tradisi,tata nilai, budaya , etos kerja Infrastructure ; pelayanan kesehatan,pen dikan,transport,jaringan jalan,komunikasi institusi budaya Knowledge resources;penguasaan IPTEK Capital Resources ; capital formation, tingkat tabungan,pasar modal, suku bunga dll 43 2.Demand Conditions 1. 2. 3. 4. Komposisi Kebutuhan Masyarakat ; daya beli masyarakat ( domestic market ) Besaran dan pola pertumbuhan kekuatan membeli masyarakat Potensi permintaan komoditi ekspor, penetrasi pasar global Memenuhi produk standar internasional 11/7/2015 44 3.Related and supporting industries 1. 2. 3. 4. 11/7/2015 Forward and backward lingkages ; keter kaitan industri hulu – hilir Potensi memenuhi kebutuhan pasar yang belanjut, ketersediaan bahan baku Memenuhi selera pembeli,trend mode dan fashion Merencanakan produk baru,inovatif 45 4.Firm Strategy 1. 2. 3. 4. 11/7/2015 Berani dan mampu bersaing dalam pasar domestik maupun luar negeri Peluang masuknya pesaing baru Membangun kompetensi produk agar mampu / unggul dalam persaingan dipasar Global. Selalu berupaya bebas dari ekonomi biaya tinggi,kreatif, produktifdan inovatif. 46 Corrupt Corruptive Corruptible Corruption > < Good Governance 1. 2. 3. 4. 5. 6. 11/7/2015 Corrupt = BUSUK,Moral Hazard Power tends to Corrupt More Power more Corruptly Absolute Power absolutely Corrupt CorruptCorruptiveCorruptible Corruption. Good Governance Transparant Accountable Responsible Budget Disiplin Planning,Programming,and Budgeting System ( PPBS ) No non Budgetary Spending 47 Perilaku Corrupt – BUSUK Moral Hazard ( 1 ) 1. 2. 3. 4. 11/7/2015 Collude to act jointly through a secret understanding conspire in a fraud collusive kongkalikong TST,untuk berbuat busuk. Connect to bind,fasten together having the power of connecting being corrupt busuk Conspiracy the secret plotting of two or more persons to do wrongful act a group of conspirator Corrupt dishonest proceedings influenced by bribary moral hazard 48 Corrupt Corruptive Corruptible Corruption ( Korupsi ) ( 2 ) 5.Nepotism nepos,nephew Favoritism to relatives in the form of patronage based upon relationship rather than merit sikap busuk,mendahulukan famili, konco, bukan “ the right men in the right place” 6.Corruption the act of corrupting money bribary 11/7/2015 49 Korupsi ( Corruption ) Korupsi adalah perbuatan yang secara tidak proporsional telah menyakitkan rakyat ( PAPA ) akibat bocornya dana pembangunan. Korupsi juga akan mengurangi kemampuan pemerintah dalam pelayanan publik,terjadinya ketimpangan dan ketidak adilan, serta menghilangkan semangat investor asing dan bantuan asing “ 11/7/2015 50 TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ,KETEKUNAN DAN KESABARAN MENGIKUTI Ekonomi Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Aspek MAKRO dan MIKRO EKONOMI Indonesia SESKOAU, 43 /LEMBANG 8 AGUSTUS 06 SESKOAU, 44 /LEMBANG, 29 AGST 07 Diklatpim III/ 2, 6 JAN.07; 28 Maret 07; 12 April 07;UPS 19/4/07 ; Diklatpim III/ 3,4 / 2007 ; Diklatpim III /5,26 Juli 2007;Diklatpim III/6 14/11 ; Diklatpim III/7 28/11/07 DIKLATPIM IV/Angk. 1 ,2,3 / 2007 H.Soeharsono SAGIR ; editing materi kuliah : 14 Juni 08 11/7/2015 51 H.SOE HARSONO SAGIR SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI ( LAN ) CIANJUR EKONOMI PEMBANGUNAN 11/7/2015 52