SEJARAH KEBUDAYAAN Dra. Sri Harti Widyastuti, M.Hum. [email protected] 1. Zaman Prasejarah, sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai kira-kira abad 5 M 2.

Download Report

Transcript SEJARAH KEBUDAYAAN Dra. Sri Harti Widyastuti, M.Hum. [email protected] 1. Zaman Prasejarah, sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai kira-kira abad 5 M 2.

SEJARAH
KEBUDAYAAN
Dra. Sri Harti Widyastuti, M.Hum.
[email protected]
1. Zaman Prasejarah, sejak permulaan adanya
manusia dan kebudayaan sampai kira-kira
abad 5 M
2. Zaman Purba, sejak datangnya pengaruh India
pada abad pertama tarikh masehi sampai
lenyapnya Majapahit sekitar tahun 1500 M.
3. Zaman Madya, sejak datangnya agama dan
pengaruh Islam menjelang akhir zaman
Majapahit sampai akhir abad ke-9
4. Zaman Baru/Modern, sejak masuknya anasir
Barat dan teknik modern kira-kira pada tahun
1900 sampai dewasa sekarang.
Berdasarkan benda-benda peninggalan
zaman prasejarah dibagi menjadi 2:
1. Zaman batu
Zaman Batu dibagi menjadi 3:
a. Paleolithikum
b. Mesolithikum
c. Neolithikum
2. Zaman logam dibagi atas
a. Zaman tembaga
b. Zaman perunggun
c. Zaman besi
II. PALEOLITHIKUM
Paleolitikum atau zaman batu tua
→ waktu ketika alat-alat manusia dibuat dari batu
dan logam belum dikenal sedangkan alat-alat yang
dibuat dari kayu atau bambu bekasnya tidak ada
sama sekali
A. Jenis Manusia zaman ini
• Pithecantropus Erectus
•Meganthropus Paleojavanicus
•Homo Wajakensis
• Homo Soloensis
Lanjutan
B. Kebudayaan Zaman Paleolitikum
1. Kebudayaan Pacitan
Pada tahun 1935, von Koenigswald menemukan
alat batu atau kapak genggam di dekat Pacitan.
Alat itu berbentuk kapak tetapi tidak bertangkai,
ada yang dikerjakan dengan kasar sekali.
Alat ini disebut kapak penetak atau chopper.
Selain di Pacitan alat-alat ini ditemukan di Parigi
dan Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa
Barat), dan Lahat (Sumatera Selatan)
Lanjutan
2. Kebudayaan Ngandong
Ditemukan alat-alat dari tulang binatang menjadi
penusuk (belati), ada yang dari tanduk rusa.
Alat itu digunakan untuk mengorek ubi dan keladi
dari dalam tanah
Alat seperti ujung tombak dengan gigi-gigi pada
sisinya yang digunakan untuk menangkap ikan.
Kebudayaan Ngandong ditemukan di dekat
Sangiran yaitu alat kecil yang biasa dinamakan
flakes dan sebagian dibuat dari batu indah, seperti
chalcerdon.
Alat ditemukan di Cabbenge (Sulawesi Selatan)
III. MESOLITHIKUM
Zaman ini masih hidup dengan berburu dan menangkap
ikan (foodgathering), tetapi sebagian sudah mempunyai
tempat tinggal tetap, sehingga dapat bercocok tanam.
 Bekas tempat tinggal mereka ditemukan di pinggir
pantai (Kyokkenmoddinger) dan di dalam gua-gua
(abris sous roche)
a. Kjokkenmoddinger
Kjokkenmoddinger disebut dengan Denmark yaitu
kjokken:dapur, modding jadi artinya sebenarnya
sampah-sampah dapur.
Ditemukan di sepanjang pantai timur Sumatera Timur
Laut, di antara Langsa dan Medan.
Lanjutan
Pada tahun 1925 Dr. P.V. Van Stein Callenfels sebagai
pelopor dan pembuka jalan dalam ilmu prasejarah yang
disebut bapak prasejarah Indonesia.
Di bukit kerang didapatkan banyak kapak-kapak genggam
yang ternyata berbeda dengan chopper (kapak genggam
Palaeolithikum).
Kapak genggam mesolithikum dinamakan Pebble juga
menurut tempat penemuannya (kapak Sumatra) terbuat
dari batu kali yang dipecah
Selain itu kapak pendek (chache courte)
b. Abris Sous Roche
Abris Sous Roche
gua-gua yang dipakai tempat tinggal
Gua lebih menyerupai ceruk-ceruk di dalam batu karang
sebagai tempat perlindungan dari hujan dan panas.
Penyelidikan pertama pada Abris Sous Roche dilakukan
oleh Dr. Van Stein Callenfels tahun 1928-1931 di gua
Lawa dekat Sampung (Ponorogo, Madiun)
Alat-alat yang ditemukan antara lain:
- alat batu seperti ujung panah dan flakes,
- batu penggilingan
- kapak yang sudah diasah
- alat-alat dari tulang dan tanduk rusa
- alat dari perunggu dan besi
c. Kebudayaan Bacson-Hoabinh
di daerah Indo-China ditemukan pusat kebudayaan
prasejarah ialah pegunungan Bacson dan Hoabinh.
Alat-alat yang ditemukan di situ menunjukkan adanya
suatu kebudayaan yang sudah kita kenal sebagai
mesolihikum. Alat-alat berupa kapak terbuat dari
tulang banyak ditemukan
Dua macam aliran kebudayaan mesholitkum:
1. Kebudayaan Bacson-Hoabin dengan pebbles dan
lat-alatnya dari tulang yang datang melalui jalan
Barat
2. Kebudayaan Flakes yang datang dari jalan Timur.
IV. NEOLITHIKUM
Neolithikum adalah kebudayaan yang pertama tersebar di
seluruh kepulauan Indonesia.
Revolusi yang sangat besar dalam peradaban manusia
yaitu
revolusi food gathering (berburu mengumpulkan makanan)
ke
food producing (memproduksi makanan)
Menurut corak khusus alat-alat zaman neolithikum dibagi 2
golongan yaitu:
1. Kebudayaan kapak persegi
2. Kebudayaan kapak lonjong
1. Kapak persegi
Nama kapak persegi berasal dari Von Heine Geldern
berdasarkan kepada penampang –alang dari alatalatnya, yang berupa persegi panjang atau trapesium.
Yang dimaksud kapak persegi bukan hanya kapaknya,
tetapi banyak alat-alat lainnya dari berbagai ukuran
yang besar yaitu beliung atau pacul, dan yang kecil
yaitu tarah yang untuk mengerjakan kayu.
Alat – alat neolithikum yang banyak ditemukan di Jawa
Barat yaitu perkakas yang dibuat dari batu indah seperti
chalcedon. Ada juga kapak bahu yang bentuknya mirip
dengan kapak persegi tetapi bagian yang diikatkan
pada tangkainya ini diberi leher, sehingga menyerupai
bentuk botol yang persegi
2. Kapak lonjong
kapak berbentuk lonjong seperti telur, ujungnya agak
lancip
Kapak lonjong mempunyai berbagai ukuran, yang besar
dinamakan Walzenbeil dan yang kecil disebut Kleinbeil.
Selain benda-benda tersebut yaitu:
- Perhiasan (ditemukan gelang dari batu
- Pakaian (terbuat dari kulit kayu dan tekstil
- Tembikar
V. JAMAN LOGAM
• Teknik pembuatan benda-benda dari logam dinamakan a
cire perdue dan caranya adalah benda – benda yang
dikehendaki dibuat dari lilin dahulu, lengkap dengan segala
bagian-bagiannya.
• Jaman logam di Indonesia adalah zaman Perunggu . Hasil
terpenting dari kebudayaan perunggu adalah kapak corong
dan nekara.
Kapak corong disebut juga kapak sepatu. Kapak corong
ditemukan di Sumatra Selatan, Jawa, Bali, serta Sulawesi
Tengah dan Selatan.
Nekara adalah semacam berumbung yang berpinggang
di bagian tengahnya dan sisi atasnya tertutup, jadi
dapatlah kira-kira disamakan dengan dandang
ditelengkupkan
KEBUDAYAAN DONGSON
adalah kebudayaan perunggu Asia Tenggara.
Nenek moyang bangsa Indonesia datang dalam dua ambalan:
1. Dalam zaman neolithikum, sejak + 2000 tahun sebelum M
2. Dalam zaman perunggu, sejak + 500 tahun sebelum M
 Victor Goloubew (penyelidik pertama) berpendapat bahwa
kebudayaan perunggu itu berkembang sejak abad pertama
sebelum Masehi. Ha; ini didasarkan atas penemuan berbagai
mata uang Tionghoa zaman Han (sekitar tahun 100 sebelum
M yang didapatkan dari kuburan di Dongson.
 Menurut Von Heine Geldern kebudayaan Dongson paling
muda berasal dari 300 tahun sebelum M. hal ini diperkuat
penyelidikan atas hiasan nekara Dongson yang ternyata tidak
ada persamaannnya dengan hiasan Tiongkok dari zaman Han.
VI. MEGALITHIKUM
Megalithikum Indonesia biasa dimasukkan kebudayaan Dongson
sebagai salah satu cabangnya.
Adapun hasil-hasil kebudayaan Megalithikum:
- menhir: rupanya seperti tiang atau tugu, didirikan sebagai tanda
peringatan dan melambangkan arwah nenek moyang, sehingga
menjadi benda pujaan.
- Dolmen: rupanya seperti meja batu berkakikan menhir
- Sarcophagus atau keranda: bentuknya seperti palung atau
lesung, tetapi mempunyai tutup
- Kubur batu: sebetulnya tak berbeda dengan peti mayat dari
batu.
- Punden berundak-undak: yaitu bangunan pemujaan yang
tersusun bertingkat-tingkat (dilihat dari samping berupa tangga)
- Arca-arca, di antaranya ada yang mungkin melambangkan
nenek moyang dan menjadi pujaan.
 Di Sumatra Kebudayaan Megalithikum terdapat di dataran
tinggi Pasemah(Palembang dan Bengkulu).
Di sana ada sekumpulan besar arca-arca, menhir, dolmen,
dan hasil-hasil kebudayaan megalithikum lainnya.
 Dari daerah Wonosari (Yogya), Cepu, dan Cirebon
ditemukan kubur batu yang berisi rangka-rangka yang
rusak, alat-alat perunggu, besi, dan manik-manik.
 Hasil-kebudayaan megalithikum itu hubungannya dengan
keagamaan ang berkisar kepada pemujaan roh nenek
moyang
Sejarah kebudayaan Indonesia zaman purba
berlangsung sejak datangnya pengaruh Hindu pada
abd pertama tarikh Masehi sampai + tahun 1500
dengan lenyapnya Majapahit.
Keterangan tertulis berupa batu ditulis dengan
huruf Pallawa, dan bahasa Sanskerta yang digubah
dalam bentuk syair.
Agama Buda dan Hindu bersumber dalam kitab
Weda.
Weda adalah nama kitab suci yang memuat
wedaran-wedaran tertinggi (wid: tahu: weda:
pengetahuan, khusus pengetahuan tertinggi.
Dalam arti sempit Weda terdiri atas 4 himpunan
yaitu:
1. Rigweda berisi 1028 syair pujian dewa-dewa
2. Samaweda sebagian besar berisi syair-syair dari
Rigweda, tetapi diberi tanda-tanda nada.
3. Yajurweda, berisi doa-doa untuk pengantar sajisaji yang disampaikan kepada Dewa diiringi
pengajian
4. Atharwaweda, berisi mantra-mantra dan jampijampi untuk sihir dan ilm,u gaib.
Zaman Weda
Zaman ini dimulai dari datangnya bangsa Arya
kurang lebih 1500 tahun sebelum M ke India, di
daerah huu sungai Sindhu, yang terkenal dengan
nama panjab (lima sungai).
Keagamaan Weda adalah keagamaan bangsa Arya,
dan sumbernya terdapat dalam Trayi Widya
Keagamaan Weda mengenal banyak sekali Dewa.
Dewa dihubungkan dengan tenaga alam, yang
menguasai dan mempengaruhi kehidupan manusia.
Seperti Agni (api) adalah Dewa Api, Wayu (angin)
adalah Dewa Angin, Surya (Dewa matahari), Candra
adalah Dewa Bulan, dan lain-lain.
1.
2. Jaman Brahmana
Kitab-kitab suci yang menguraikan dan menjelaskan
hal-hal tentang saji dan upacara;apa artinya sesuatu
saji, apa syarat-syaratnya, tenaga gaib apa yang
tersimpul, dan lain-lain.
Zaman Brahmana dibagi 4 kasta (caturwarna)
1. Brahmana (para Pendeta)
2. Ksatriya (raja dan bangsawan)
3. Waicya (pedagang dan buruh menengah
4. Cudra (petani dan buruh kecil, juga budak)
Untuk sajian yang penting dan pelik diadakan kitab
penuntun (Kalpasutra)
Kitab itu dibagi 2: Grhyasutra
Srautasutra
saji kecil dilakukan kepla keluarga sendiri, untuk
keselamatan anggota keluarga
- Saji besar yang disertai tiga api unggun, umumnya
dilakukan oleh raja untuk keselamatan negara dan
rakyatnya.
- Saji besar yang terkenal ͢ Rajasuyayaitu upacara
penobatan raja,dan Acwamedha yaitu
memproklamirkan kebesaran negara.
Doa upacara tersebut harus diucapkan dengan
benar oleh ketiga kasta (sudra tidak boleh melihat
maupun mendengar weda)
Anggota laki-laki ketiga kasta tersebut dibagi
menjadi 4 tingkatan yang dinamakan caturcrama;
yaitu brahmacarin, grhasta, wanaprastha, dan
sanyasin/pariwrajaka
-
-
Anak berusia 8-12 th diserahkan guru
brahmacarin
-
Setelah 10-12 th tamat belajar, ia menikah
-
Setelah melihat cucu pertama, ia meninggalkan kehidupan
duniawi/mengundurkan diri ke hutan wanaprastha
-
Tingkatan ke-4 kewajiban terakhir, sebagai petapa
pengembara sampai kematiannya
sanyasin
grhastha
3.Jaman upanisad
Pedoman hidup (triwarga) terdiri atas: dharma
(kewajiban agama dan masyarakat), artha (usahausaha untuk mengumpulkan harta) dan kama (usaha
mendapatkan kesenangan atau kenikmatan.
Kemudian timbul cita-cita yang lebih tinggi yaitu
moksa
Dalam hukum karma menimbulkan samsara, yaitu
lingkaran yang merangkaikan hidup – mati – lahir
kembali – hidup lagi – mati lagi dst.
 upanisad
duduk di bawah menghadap yaitu
menghadap kepada guru untuk menerima ajaran
 Isi upanisad atmawidya
pengetahuan
tentang atman atau jiwa
Alam pikiran yang terdapat di dalamnya
adalah sbb:
- Alam ini beserta segala isinya banyak sekali
ragam dan bentuknya, yaitu manusia, hewan,
benda, dan masing-masing beraneka jenis.
 Atmawidya yang sesungguhnya membahas soal
ketuhanan dan kedudukan manusia untuk mencapai
moksa. Ada 6 aliran, yang terkenal ada 3:
1. Wedanta (anta= akhir, penutup)
kebulatan dari kupasan-kupasan Upanisad.
2. samkhya menjadikan bentuk yang
berbuat itu terikat karma, maka usaha
manusia adalah melenyapkan karma, agar
dapat suci kembali, sifatnya atheistis.
3. Yoga (perhubungan)
cara-cara untuk
menghubungkan manusia dengan yang ada,
dengan hakekat ke arah moksa. Adapun
caranya dengan latihan mengekang jasmani
dan rohani yang disebut tapas: mengurani
makan tidur, menjauhkan dari kesenangan
membatasi bicara.
II. AGAMA BUDA
Pada mulanya agama Buda bukan agama melainkan
ajaran yang bertujuan membebaskan manusia dari
lingkaran samsara (moksa).
 Dalam usaha menuju moksa ada dua aliran:
1. Dasar untuk menempuh moksa itu adalah ajaranajaran yang terdapat dalam kitab Weda
2. Tidak mengakui sama sekali kitab Weda itu, tetapi
kitab Tripittaka yang berarti tiga keranjang)
Ketiga pittaka tu adalah:
a. Winayapittaka, berisi segala macam peraturan dan
hukum yang menentukan cara hidup para
pemeluknya;
b. Sutrantapittaka, berisi wejangan-wejangan Sang
Buddha
c. Abhidharmapittaka, berisi penjelasan-penjelasan dan
kupasan mengenai soal-soal keagamaan.
 Pemeluk
-
-
agama Buda mempunyai ikrar,
yang disebut Tricarana (tiga tempat
berlindung) yang berbunyi:
Saya berlindung kepada Buddha
Saya berlindung kepada Dharma
Saya berlindung kepada Sanggha
*Buda: tokoh sejarah yang mendirikan agama Buda
Dharma: ajaran Buda
Sanggha: masyarakat pemeluk agama Buda
 Buda
sebenarnya bukan nama orang, tetapi sebutan
untuk menamakan orang yang telah mencapai bodhi,
yaitu orang yang telah mendapat wahyu dan sadar
akan makna hidupnya dan terbuka jalannya untuk
melepaskan di dari kekangan karma.
 Adapun Buddha yang kita kenal dari sejarah adalah
orang yang mendirikan agama buda bernama
Siddharta.
 Siddharta dilahirkan di Taman Lumbini dekat ibukota
kerajaan keluarga Cakya, Kapilawastu dalam tahun
563 sebelum M. Ayahnya adalah raja Cudhodana
dan ibunya bernama Maya. Selama 45 tahun Budha
menyebarkan ajarannya, dan berhasil mendapatkan
banyak pengikut.
 Empat tempat terpenting dengan riwayat Sang
Buddha: Kapilawastu, Bodhi Gaya, Sarnath (Banaras)
dan Kucinagara, sampai sekarng sebagai tempat suci
dan jiarah.

Riwayat Sang Buda dikenal dari dua kitab:
Buddhacarita karangan Acwagosa dan Lalitawistara.
Dhrama
Perkataan (dharma) adalah apa yang menjadi dukungan
atau beban manusia sebagai anggota masyarakat, isi
alam. Maka dipakai arti hukum, peraturan, ketertiban,
jumlah kewajiban, yang mengikat manusia, baik lahir
dan batin.

Adapun ajaran isi agama berpokok kepada Aryasatyani
dan Pratityasamutpada, menjadi keyakinan pembuka
jalan nirwana:
Aryasatyani artinya kebenaran utama, jumlahnya ada 4:
a. Hidup adalah menderita
b. Menderita disebabkan trsna atau haus, yaitu hasrat
akan hidup

c. Penderita dapat dihentikan, yaitu dengan menindas
trna;
d. Trna dapat ditindas, yaitu melaalui 8 (asavidha):
1. Pemandangan (ajarn) yang benar
2. Niat atau sikap yang benar
3. Perkataan yang benar
4. Tingkah laku yang benar
5. Penghidupan (mata pencaharian) yang benar
6. Usaha yang benar
7. Perhatian yang benar
8. Samadi yang benar
Partityasamutpada adalah rantai sebab akibat.
Menurut anggapan agama Buda, penjelmaan ada 5:
sebagai dewa, manusia, binatang, jin, dan penghuni
neraka.
SANGGHA
Sangga adalah masyarakat bhiksu, hidup dalam wihara
dengan mengindahkan dasacila terdiri atas:
1. tidak boleh menyakiti/ menganggu sesama makhluk
(ahimsa)
2. tidak boleh mengambil apa yang tidak telah diberikan
3. tidak boleh berzina
4. tidak boleh berkata tidak benar
5. tidak boleh minum apa yang memabokkan
6. tidak boleh makan tidak pada waktunya,
7. tidak boleh menghadiri (menonton) kesenangan
duniawi,
8. tidak boleh bersolek
9. tidak boleh tidur di tempat yang enak
10. menerima hadiah uang
Bekas tulang dan abu jenazah Buddha yang dipuja
disimpan dalam stupa.
 Stupa ada 4 macam:
1. Sebagai penyimpan tulang belulang/abu jenazah dari
Sang Buddha, dan nantinya dari para arhat dan biksu
terkemuka yang dinamakan dhatugarba (dagoba)
2. Sebagai penyimpanan benda-benda suci yang berasal
dari diri/ milik Sang Buddha, Arhat atau bhiksu
terkemuka
3. Sebagai tanda peringatan di tempat-tempat terjadinya
sesuatu peristiwa penting dalam hidup Sang Buddha
4. Sebagai lambang suci agama Buda
Agama Hindu mempunyai 2 macam sifat khusus:
Trimurti sebagai kesatuan 3 orang Dewa tertinggi,
dan tambahanan kitab suci disebut Purana
Trimurti: Tiga badan dan maksudnya adalah Dwa
tertinggi (Iswara) yang menjadikan dan menguasai
alam semesta
Dewa pencipta adalah Brahma, dewa pemelihara
adalah Wisnu, dan Dewa pembinasa adalah dewa
waktu, Siwa.
Pemuja Wisnu: golongan Wasnawa
pemuja Siwa/Mahadewa
golongan Saiwa
:
1. Matsya-awatara
Sebagai ikan (matsya) Wisnu menolong Manu, yaitu
manusia pertama untuk menghindarkan diri dari air bah
yang menelan dunia.
2. Kurma-awatara
Sebagai kura-kura (kurma) Wisnu berdiri di atas dasar
laut menjadi alas bagi gunung Mandara
3. Waraha- awatara
Ketika dunia ditelan laut dan ditarik ke dalam kegelapan
patala, Wisnu menjadi babi hutan
4. Narasimha-awatara
Wisnu menjelma menjadi singa-manusia yang
membunuh raksasa Hiranyakacipu
5. Wamana-awatara
Wisnu menjelma sebagai seorang yang kerdil.
6. Parasurama-awatara
Wisnu menjelma sebagai Rama
7. Rama- awatara
Rama titisan Wisnu ini adalah yang terkenal Ramayana
8. Krsna-awatara
Wisnu terkenal dari Mahabharata, sebagai titisan Wisnu
9. Buddha- awatara
Wisnu menjelma sebagai Buddha
10. Kalki-awatara
Wisnu menjelma sebagai Kalki.
Purana: kitab suci bagi golongan Waisnawa dan
Saiwa menjadi pegangan langsung.
Ada 18 buah Purana, yang masing-masing isinya
berbeda, namun memuat 5 hal (Pancalaksana):
1. Sarga, yaitu penciptaan alam semsta
2. Pratisarga, yaitu penciptaan kembali dunia,
setipa dunia yang ada itu lenyap.
3. Wanca, yaitu asal-usul para dewa dan rsi
(pendeta tertinggi)
4. Manwantarani, yaitu pembagian waktu satu hari
Brahmana dalam 14 masa.
5. Wamcanucarita, yaitu sejarah raja yang
memerintah di atas dunia.
II. JAMAN PURBA INDONESIA
1. Kutai
Kerajaan yang tertua di Indonesia
terdapat di Kutai (Kalimantan Timur).
Ditemukan 7 prasati berbentuk yua,
yaitu tugu peringatan upacara kurban.
Jenis hurufnya (Pallawa) dan
bahasanya (Sansekerta) berasal dari
sekitar tahun 400 M.
Rajanya yang memerintah adalah
Mulawarman, anak Aswawarman, cucu
Kundungga. Kerajaan Kutai mendapat
pengaruh yang nyata dari agama Hindu
2. Tarumanegara
• Kerajaan ini ada sekitar tahun 400-500 M di
Jawa Barat.
• Rajanya adalah Purnawarman.
• ditemukannya tujuh buah prasasti yang
ditemukan di daerah sekitar Bogor (Ciaruton,
Kebon Kopi, Jambu Pasir Awi, dan Muara
Cianten), di daerah Jakarta (Tugu Cilingcing),
dan di Banten Selatan (desa Lebak Munjul).
• Purnawarman dalam pemerintahannnya
tahun ke-22 pernah digali sebuah sungai,
yaitu sungai Gomati sepanjang 12 km
3. Kaling
• Kerajaan ini terletak di Jawa Tengah.
Tanahnya sangat kaya dan rakyatnya hidup
makmur dan tentram.
• Sejak tahun 674 rakyatnya diperintah oleh
seorang raja perempuan yang bernama Simo.
Pemerintahannya sangat keras, tetapi
berdasarkan kejujuran
4. Sriwijaya
• Di Sumatera pada abad ke-7 sudah ada
beberapa kerajaan seperti Tulang Bawang
(Sumatera Selatan), Moloyeu (Jambi), dan
Kin-p’I-che atau Che-lifo-che (Sriwijaya).
• Kerajaan yang terbesar dan terkenal diantara
ketiganya adalah Sriwijaya. Kerajaan ini
merupakan pusat kegiatan ilmiah agama
Budha. Gurunya yang terkenal adalah
Sakyakirti.
• Sekitar tahun 690 Sriwijaya telah
mengembangkan dan menanklukkan
kerajaan-kerajaan lainnya di Sumatra
5. Mataram
• Berdasarkan prasasti yang ditemukan desa Canggal
•
•
•
•
(Barat daya Magelang). Yang berangka tahun 732 M
ditulis dengan huruf Pallawa, dikenal adanya kerajaan
Mataram di JawaTengah.
Kerajaan Mataram ini merupakan pemeluk agama
hindu.
Rajanya yang pertama adalah Sanna yang kemudian
diganti oleh Sanjaya. Sanjaya berhasil menaklukkan
daerah di sekitar kerajaannya dan menciptakan
kemakmuran serta ketentraman yang dinikmati oleh
rakyatnya.
Pada jaman Sanjaya didirikan sebuah lingga, di
Gunung Wukir desa Canggal
. Sanjaya memang dianggap sebagai pendiri dinasti
keluarga Sanjaya di kerajaan Mataram
6. Kanjuruhan (Jawa Timur)
• Di Jawa Timur untuk pertama kalinya menemukan
sebuah kerajaan padatahun 760 M di desa Dinoyo (
sebuah Barat laut Malang)
• Dalam sebuah prasasti di Malang yang bertuliskan
huruf Kawi dan berbahasa Sansekerta pada tahun
760 M disebutkan bahwa pada abad ke-8 itu ada
kerajaan yang berpusat di Kanjuruhan (desa
Kejuron).
• Bukti tertulis mengenai kerajaan ini adalah Prasasti
Dinoyo. Rajanya yang terkenal adalah Gajayana.
Peninggalan lainnya adalah Candi Badut
7. Sanjayawamsa dan Sailendrawamsa
• Prasasti Canggal yang ditemukan di halaman Candi
•
•
•
•
Gunung Wukir dari Sanjaya.
Prasasti yang terdapat sesudah sanjaya adalah prasasti
keluarga raja lain, yaitu Sailendra.
Prasasti ini ditulis dengan huruf pra-nagari dalam bahasa
Sanskerta dan berangka tahun 778M. Isinya para guru
sang raja (mustika keluarga Sailendra) telah berhasil
membujuk maharaja Tejahpurnapana Panangkarana.
Kemudian Panangkarana itu menghadiahkan desa Kalasa
kepada anggota
Keluarga Sanjaya beragama Hindu memuja Siwa dan
keluarga Sailendra beragama Buda
Candi-candi abad ke-8 dan 9 yang ada di Jawa Tengah
Utara bersifat Hindu sedangkan yang ada di Jawa Tengah
Selatan Selatan bersifat Buda
• Jadi daerah kekuasaan keluarga sanjaya
adalah bagian utara jawa tengah dan
daerah sailendra adalah bagian selatan
jawa tengah.
• Pengganti Raja Indra adalah Raja Samaratungga.
• Samaratungga diganti oleh anaknya perempuan,
Pramodawardhani yang kawin dengan raja keluarga
Sanjaya Rakai Pikatan, pengganti Rakai garung.
• Rakai Pikatan sendiri telah mendirikan berbagai
bangunna suci agama hindu. Dalam prasasti dari
tahun 856 yang dikeluarkan oleh Dyah Lokapala atau
Rakai Kayuwangi, setelah Rakai Pikatan turun tahta,
terdapatkan kelompok candi agama Siwa yang sesuai
dengan kelompok Candi Loro Jonggrang.
8. Balaputra dan Sriwijaya
Prasasti dari Nalanda (india) berasal dari + 860
menyebutkan hadish tanah oleh Dewapaladewa (raja
Pala di Benggala) untuk keperluan sebuah biara
• Balaputra adalah anak Raja Samaragrawira dan cucu
dari Raja Jawa Sri Wirawairimathana
• Balautra untuk memperkuat kedudukannya di
Sriwijaya dalam menghadapi Mataram yang beragama
Siwa ia bersahabat dengan kerajaan agama Buda yang
kuat.
9. Keluarga Sanjaya Berkuasa Penuh
Rakai Kayuwangi memerintah 856-886, dalam prasastinya ia
menggunakan sebutan Sri Maharaja
Penggantinya Rakai Watuhumalang yang memerintah 886898.
Lalu raja Balitung (Rakai Watukara) memerintah 898-910
Prasasti yang terkenal dikeluarkan tahun 907, yaitu memuat
silsilah sejak Sanjaya
Raja sesudah Balitung:
• Daksa menjadi raja 910-919,
• Tulodong bergelar Rakai Layang Dyah Tulodong Sri
Sajanasanmatanuragatunggadewa, dari 919-924
• Wawa bergelar Sri Wijayalokanamotungga dari 924-929
10. Isana Di Jawa Timur,
Sindok 929-947
• Kitab suci selama pemerintahan Sindok:
- Sang Hyang Kamahayanikan yang berisi soal-soal
ajaran dan ibadah agama Buda Tantrayana
- Sindok digantikan anaknya sri Isanatunggawijaya yang
bersuami Raja Lokapala dan berputra
Makutawangcawardhanan
• Dharmawangsa 991-1016
Pengganti Mpu Sindok yang terkenal adalah
Sri Dharmawangsa dengan gelar Teguh
Anantawikramattanggadewa.
• Airlangga (menantu Dharmawangsa)
berhasil melarikan diri ke hutan Wonogiri
bersama pengawalnya, Narottama. Mereka
hidup bersama dengan para pertapa
selama hamper dua tahun sampai akhirnya
Airlangga berhasil menguasasi Kerajaan
Medang Kemulan kembali pada tahun
1019.
11. Kerajaan Kadiri 1042-1222
Raja Sri Jayawarsha merupakan raja pertama Kerajaan
Kediri. Raja yang bergelar Sri Jayawarsha Digjaya
Shastra Prabhu ini mengaku dirinya sebagai titisan
Dewa Wisnu seperti Airlangga.
Raja kerajaan kediri selanjutnya adalah Kameswara.
Kameswara bergelar Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri
Kameshwara Sakalabhuwanatushtikarana
Sarwwaniwaryyawiryya Parakrama Digjayatunggadewa.
Dalam kitab Kakawin Smaradahana, karangan Mpu
Dharmaja, diceritakan bahwa Raja Kameswara adalah
keturunan Dewa Kamadengan ibu kota Dahana.
Istrinya Sri Kirana putri Jenggala
Kameswara diganti oleh Jayabhaya ( +1130-1160)
Jayabhaya diganti oleh Sarwweswara (+1160-1170) lalu
Raja Aryyeswara (+1170-1180) yang memakai ganesa
sebagai lancana kerajaan kkemudian diganti Raja
Gandra
• Prasasti tahun 1181 ditemukan nama-nama orang
terkenal dengan nama binatang, seperti Kbo Salawah,
Manjangan Puguh, Lembu Argra, Gajah Kuning,
Macan Putih, dst.
• Tahun 1190-1200 yang memerintah raja Srnnga
bergelar Sri Maharaja Sri Sarwweswara
Triwikramawataranindita Srngga lancana
Digwijayottunggadewa dan menggunaan sangkha
(kerang bersayap)
• Raja terakhir Krtajaya (1200-1222)
• Tahun 1222 mahkota diserahkan kepada Singasari
dalam perang antara pasukan Kertajaya dan Ken Arok
terjadi di Ganter (1222). Pasukan Ken Arok berhasil
menghancurkan kekuasaan pasukan Kertajaya dan
dengan sendirinya mengakhiri kekuasaan Kerajaan
Kediri.
• Jaman Keadiri adalah masa berkembang pesatnya
kesusastraan, adanya kitab Lubdhaka dan
Wrtasancaya karangan empu Triguna dan
Sumanasantaka karangan empu Monaguna
13.Kerajaan Singasari
Sumber sejarah tentang Kerajaan Singasari di
Jawa Timur dari kitab-kitab kuno, seperti Pararaton
(Kitab Raja-Raja) dan Negarakertagama.
Setelah perang di Ganter tahun 1222 Ken Arok
menyatukan Kerajaan Kediri dan Tumapel, serta
mendirikan Kerajaan Singasari
Dari istri pertamanya Ken Umang, Ken Arok
mempunyai 4 anak: Panji Tohjaya, Panji
Sudhatu, Panji Wregola, dan Dewi Rambi.
Dari istrinya Ken Dedes, Ken Arok mempunyai 4
anak: Mahisa Wong ateleng, Panji Sabrang, Agni
Bhaya, dan Dewi Rimbu
Ken Arok juga memiliki seorang anak tiri, yaitu
Anusapati anak Tunggul ametung dan Ken
Dedes. Tunggul Ametung adalah Bupati Tumapel
yang dibunuh Ken Arok.
 Pada tahun1227, masa pemerintahan Ken Arok berakhir
ketika ia dibunuh oleh anak tirinya Anusapati, sebagai
balas dendam
 Anusapati memerintah sampai tahun 1248. Tohjaya
yang mengetahui bahwa ayahnya dibunuh Anusapati,
kemudian Tohjaya membunuh Anusapati
 Rangga Wuni bernama Sri Jaya Wisnuwardhana 12481268 menaiki tahta Singasari. Raja pertama yang
dituliskan di prasasti
 Tahun 1254 digantikan anaknya yaitu Krtanagara tetapi
Wisnuwardhana masih memerintah hingga meninggal
tahun 1268
Kertanagara 1268-1292
Raja Kertanegara adalah raja yang terkenal dan
terbesar dari kerajaan Singasari.
Pada tahun 1275, ia mengirim pasukan ke Sumatra
untuk menguasai Kerajaan Melayu yang disebut
sebagai ekspedisi Pamalayu. Dalam ekspedisi
tersebut, Kerajaan Melayu berhasil di taklukan
tahun1292. Peristiwa ini diabadikan pada alas patung
Amoghapasha di Padangroco (Sungai Langsat) yang
berangka tahun 1286.
Dari Negarakrtagama diketahui pada tahun 1284 Bali
ditaklukan leh Kertanagara
Menuut prasasti Po Sah (di Hindia Belakang) raja Jaya
Simhawarman III mempunyai dua permaisuri, seorang
diantaranya puteri Jawa, saudara Kertanagara.