6. Medang Kahuripan

Download Report

Transcript 6. Medang Kahuripan

Mataram
Jawa Timur
PAERPINDAHAN KE JAWA TIMUR
Mataram Kuno di Jawa Tengah makin tidak
menguntungkan Hal ini disebabkan:
1. Pendangkalan Pelabuhan,
2. sering dilanda bencana alam oleh
letusan Gunung Merapi,
3. sering terjadi perebutan kekuasaan
sehingga kewibawaan kerajaan berkurang,
dan
4. mendapat ancaman serangan dari Kerajaan
Sriwijaya.
Sementara di Jatim
1. Terdapat Sungai Berantas dan Solo
2. Dataran rendah yg subur dan melimpah
3. Berdekatan dg sumber rempah-rempah
4. Tersedia tenaga yang banyak
5. Jauh dari jangkauan Serangan Sriwijaya
Oleh karena itu, pada tahun 929 ibu kota
Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur
IBU KOTA KERAJAAN
Nama kerajaan Mataram
(P.Paradah 943 M dan P.
Anjukladang 973 M).Ibu kota
Mataram Kuno di Jawa Timur
adalah Tomwlang (P.Turyyan 929
M ), di Watugaluh dekat
Sungai Brantas (P.Paradah 943
M dan P. Anjukladang 973 M)
Empu Sindok (D. Isana)
Setelah naik takhta pada tahun 929,
Empu Sindok bergelar Sri Maharaja Rakai
Hino Sri Isana Wikramadharma
tunggadewa. Wilayahnya meliputi
Nganjuk, Pasuruan, Surabaya, Malang dan
Blitar. Beragama Siwa tetapi Budha
Tantrispun berkembang. Hal ini terbukti
terbitnya buku Sang Hyang Kamahayanikan oleh Sambara S. yang berisi
ajaran dan tata cara beribadah agama
Buddha.
Peninggalan candi
1.Candi Lor ( Nganjuk)
2.Candi Gunung Gansir
(Pasuruan)
3.Candi Songgoriti (Malang)
4.Candi Sumber Nanas
(Blitar)
Pengganti Pu Sendok
Mpu Sindok (929-947) + Pu Kbi
Sri Isanatunggawijaya + Lokapala
Sri Makutawannaswardana
Dharmawangsa
Gunapriadharmptani +
Udayana (raja Bali)
Puteri
Erlangga
DHARMAWANGSA 990-1016
Ekspedisi ke Siwijaya (990-992)
Disalin kitab Mahabarata ke
dalam Bahasa Jawa Kuno
Ditulis buku hukum Siwasasana
Minikahkan Puterinya dengan
Erlangga dan terjadi Peristiwa
Pralaya (1016)
ERLANGGA 1016-1048
1. 1016-1019, Bertapa dihutan Wonogidi
(G.Penanggungan) diikuti Narotama
2. 1019-1028, dinobatkan menjadi Raja dan
Normalisasi hubungan dengan Sriwijaya
3. 1028-1035, merupakan tahun perjuangan
menyatukan kembali bekas kerajaan
mertuanya:
1. 1028, menyerang raja wijaya dari
Wengker
2. 1028, menyerang raja Bismaprabawa
3. 1030, raja wijaya berhasil diusir dari
istananya
4. 1032, berperang dengan raja putri
5. 1033, mengalahkan Wurawuri
6. 1035, raja Wijaya dibunuh
4. 1035-1042, masa pembangunan
1. Ibu kota Mwatan Mas (P.Cane 1021)
dipindah ke Kahuripan (P.Kalagen 1037),
ke Dahanapura (P.Pamotan 1042)
2. Membuat bendungan Wringin Sapta
(P.Kalagen 1037) untuk irigasi dan
kelancaran pelayaran-perdaganagan
(Benggala, Cylon, Chola, Campa Birma
dll.)
3. Pembutan Jalan2 dari pantai ke Pusat
Kerajaan (P.Kambang Putih)
4. Dihasilkan Arjunanwiwaha karya Empu
Kanwa.
5. Toleransi yang tinggi (Buda, Wisnu,
Siwa, Rsi,)
5.Masa Kependetaan1042-1049
1.Membagi kerajaan menjadi 2,
Jenggala kepada Garasakan
(Jayengrana) dan Panjalu (Kediri)
Samarawijaya (Jayawarsa)
2.Menjadi petapa dg gelar Rsi
Gentayu, Putrinya Sangrama
Wijaya Tunggadewi bergelar Kili
Suci (Ratu Giriputri)
3. meninggal 1049 di dharmakan di
Candi Belahan