KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Download Report

Transcript KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

DI INDONESIA
 Prasasti Kota Kapur, ditemukan oleh J.K. van der
Meulen 1892 dusun kotakapur, pulau Bangka H.
Kern 1913, mengidentifikasi kata Sriwijaya sbg nama
seorang raja.
 1918, G. Coedes mengg sumber2 & berita Cina 
kata Sriwijaya tdp dalam prasasti Kota Kapur, mrp
nama sebuah kerajaan di Sumatera Selatan dg pusat’y
di Palembang.
 Prasasti Kedukan Bukit, oleh Ph. S van Ronkel di
tepi sungai Tatang, dekat Palembang. Angka tahunnya
604 S. Berhuruf Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno.
Jumlahnya 10 baris. Prasasti ini tidak dapat dibaca
secara jelas, sgh menimbulkan berbagai tafsiran para
ahli.
 1913. N.J. Krom mencoba menafsirkan 3 huruf yg
kabur pada baris ke 7 sebagai kata Malayu. ia
menghubungkan dg pernyataan I-tsing bahwa
sekembalinya dari Nalanda, Kerajaan Malayu telah
menjadi Sriwijaya. Poerbatjaraka setuju.
 J.L Moens prasasti kedukan Bukit dimaksudkan utk
memperingati kemenangan Swijaya terhadap Melayu,
karena ibukota Melayu di Palembang maka kemenangan
tsb dikatakan sbg penguasaan Palembang. Setelah
menguasai Palembang, sriwijaya yg semula berpusat di
pantai timur semenanjung pindah ke pantai timur
sumatra, tidak di Palembang tapi di muara takus.
 Boechori menyatakan kata Mukha Upang, sebuah desa
kecil ditepi sungai Upang. ia menduga prasast tsb adl
untuk meperingati usaha penakhlukan daerah sekitar
Palembang dan pendirian Ibukota baru oleh Dapunta
Hyang.
 Prasasti Talang Tuo, Westenenk 1920 trdri 14 baris ,
606 S. Isinya ttg pembuatan Kebun Sriksersta oleh
Dapunta Hyang untuk kemakmuran semua makhluk.
Disamping itu ada doa dan harapan.
 niat baginda: Semoga yang ditanam di sini, pohon
kelapa, pinang, aren, sagu, dan bermacam-macam
pohon, buahnya dapat dimakan, demikian pula
bambu haur, waluh, dan pattum, dan sebagainya; dan
semoga juga tanaman-tanaman lainnya dengan
bendungan-bendungan dan kolam-kolamnya, dan
semua amal yang saya berikan, dapat digunakan untuk
kebaikan semua makhluk.
 Dan juga semoga senantiasa (mereka bersikap) murah
hati, taat pada peraturan, dan sabar; semoga dalam
diri mereka terbit tenaga, kerajinan, pengetahuan
akan semua kesenian berbagai jenis; semoga semangat
mereka terpusatkan, mereka memiliki pengetahuan,
ingatan, kecerdasan.
 Prasasti Telaga Batu di hiasi dg 7 kepala ular Kobra
berbentuk pipih dg mahkota berbentuk kepala bulat.
Dilehernya tdp hiasan kalung. Isi: 28 baris dalam
keadaan Aus. J.G de Casparis, pd 1956 menerbitkan isi
prasasti yaitu kutukan-kutukan thadap siapa saja yg
melkukan kejahatan dan tidak ttat pd perintah raja.
 Prasasti ini juga memuat data penyusunan
ketatanegaraan Sriwijaya, spt Yuvaraja, pratiyuvaraja,
rajakumara, bhupati, senapati dll. para pejabat
kerajaan khusunya dan rakyat pada umumnya harus di
sumpah untuk setia pada raja.
 Prasasti Kota Kapur, 608 S di sungai menduk,
Bangka. Isi 10 baris, keterangan terpenting dr
prasasti mengenai usaha Sriwijaya untuk
menaklukkan Bhumi Jawayg tidak tunduk pada
Sriwijaya.
 G. Coedes berpendapat prasasti dibuat ketika sriwijaya
akan berangkat untuk menaklukkan Jawa.
 P.V van Stein Callenfells kata Jawa, bukan diartikan
sbg nama, melainkan kata sifat yang berarti “Luar”
daerah.
 Dari Keterangan2 dalam prasasti dapat disimpulkan
Sriwijaya telah meluaskan daerah kekuasaannya mulai
dari daerah Melayu (Jambi), sampai ke pulau Bangka
dan daerah Lampung selatan, serta usaha untuk
menakhulan kerajaan di pulau Jawa yg menjdi
sainganya dlm bidang perdagangan dan pelayaran.
 Dg dikuasainya pulau Bangka yg strategis membawa
keuntungan secara ekonomi bagi sriwijaya. 
pelayaran internasional India-Cina-Indonsia harus
melalui selat bangka shg pantai utara jawa dan pantai
timur sumatera menjadi sngat penting. Sriwijaya dapat
menguasai sepenuhnya lalulintas perdagangan dan
pelayaran dari negara Cina dan sebaliknya, karena
semua perahu asing terpaksa harus melewati selat
bangka dan selat malaka.Keuntungan dari perahu2
asing berlimpah ruah, begitu pula keuntungan dari
perdagangan.
 Hasil Sriwijaya: penyu, gading, emas, perak,
kemenyan, kapur barus, damar, lada, kayu cendana,
kayu hitam, pinang, kapulaga rempah  barang tsb
dibeli oleh pedagang asing & ditukar porselen, kain
katun, kain sutera
 Dengan adanya pedagang-pedagang dari luar
yang singgah maka penghasilan Sriwijaya meningkat
dengan pesat. Peningkatan diperoleh dari pembayaran
upeti, pajak maupun keuntungan dari hasil
perdagangan dengan demikian Sriwijaya berkembang
menjadi kerajaanyang besar dan makmur
 Bidang sosial Dari prasasti Nalanda: Balaputra
Dewa mempunyai hubungan erat dengan raja Dewa
Paladewa (India).Raja ini memberi sebidang tanah
untuk asrama pelajar dari Sriwijaya. Sebagai penganut
agama yang taat maka raja Sriwijaya
juga memperhatikan kelestarian lingkungannya
(seperti yang tertera dalam Prasasti Talang Tuo)
dengan tujuan untuk meningkatkan kemakmuran
rakyatnya.
 Bidang pendidikan: sangat maju, mahasiswa Sriwijaya
di kirim ke India untuk blajar soal agama, seni archa,
dan arsitektur.
 Kerajaan Mataram terletak di Jawa Tengah pusatnya
disebut Bhumi Mataram.
 Daerahnya dikelilingi oleh pegunungan dan
gunung-gunung, seperti Pegunungan Serayu, Gunung
Prau, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung
Ungaran, Gunung Merbabu, Gunung Merapi,
Pegunungan Kendang, Gunung Lawu, Gunung Sewu,
Gunung Kidul. Daerah itu juga dialiri banyak sungai,
di antaranya Sungai Bogowonto, Sungai Progo, Sungai
Elo, dan yang terbesar adalah Sungai Bengawan Solo.
 Wilayah kerajaan Mataram Kuno tertutup, namun subur.
Kesuburan tanah itu memudahkan pertambahan peduduk,
sehingga peranan dan kekuatan masyarakat di daerah itu
cukup besar dan merupakan kekuatan utama bagi
kerajaan.
 Sebelah selatan Bhumi Mataram adalah Lautan Indonesia,
tetapi laut itu sulit untuk dilayari. Sedangkan pelayaran
dan perdagangan lebih banyak dilakukan melalui
pantai utara Pulau Jawa, yang agak jauh dari Bhumi
Mataram. Oleh karena itu, mata pencaharian utama dari
rakyatnya adalah pertanian, sementara bidang
perdagangan kurang mendapat perhatian.
 Pada prasasti Wonogiri, dijelaskan bahwa desa-desa yg
terletak dikanan kiri sungai Bengawan Solo
dibebaskan dari pajak dengan catatan penduduk desa
harus menjamin kelancara hubungan lalulintas
melalui sungai tersebut. Hal ini menandakan adanya
jaminan soal pengangkutan.
 Kerajaan Mataram di periode Jawa Tengah di
Perintah oleh dua Dinasti /Wangsa yaitu Sanjaya
dan Syaelendra
 Wangsa Sanjaya beragama Hindu Syiwa
Sedangkan wangsa Syaelendra yang beragama
Budha.
 Wangsa Sanjaya tidak berkuasa lama karena
setelah itu Mataram dikuasai oleh Wangsa
Syaelendra
 Tidak diketahui penyebab kenapa terjadi
perubahan kekuasaan dari sanjaya ke syaelendra
 Dinasti Sanjaya didirikan oleh Raja Sanjaya/ Rakeyan
Jamri / Prabu Harisdama, cicit Wretikandayun, raja
kerajaan Galuh pertama.
 Sanjaya adalah penguasa Sunda, Galuh dan Kalingga
 Ibu dari Sanjaya adalah SANAHA, cucu Maharani
SIMA dari Kalingga, di Jepara.
 Ayah dari Sanjaya adalah Bratasenawa, Raja Galuh
ketiga. Bratasenawa adalah cucu Wretikandayun dari
putera bungsunya, Mandiminyak, raja Galuh kedua
(702-709 M
prasasti Canggal
Ditemukan di Gunung Wukir,desa Canggal (Barat Daya Magelang).
Berangka tahun 732 M, ditulis dg huruf Pallawa & di gubah
dlm bahasa Sansekerta.
Isi: memperingati didirikannya sebuah Lingga (lambang Siwa)
diatas sebuah bukit di deerah Kunjarakunja oleh raja Sanjaya.
1.
bait 1 dikatakan bahwa raja Sanjaya telah mendirikan Lingga di
atas bukit Kunjarakunja yang mulia.
5 bait berikutnya, berisi puji-pujian kepada Siwa, Brahma, dan
Wisnu.
bait 7, isinya: memuji-muji pulau
Kunjarakunja/Yawadwipa/Jawa yg subur & banyak
menghasilkan gandum/padi dan emas.
2 bait berikutnya ditujukan pada raja Sanna, yg
memerintah dg lemah lembut bagaikan seorang ayah yg
mengasuh anaknya, menjunjung tinggi keadilan.
3 bait terakhir, ditujukan pada pengganti Sanna, yaitu
Sanjaya, anak Sannaha saudara perempuan raja Sanna.
2. Prasasti Balitung/Mantyasih (907 M) Prasasti ini adalah
prasasti tembaga yang dikeluarkan oleh Raja Diah
Balitung. Diah Balitung mengeluarkan prasasti ini
sehubungan dengan pemberian hadiah tanah kepada
lima orang patihnya di Mantyasih, karena kelima
patihnya itu telah berjasa besar terhadap kerajaan.
3. Kitab Carita Parahyangan Kitab ini menceritakan
tentang hal ikhwal raja-raja Sanjaya.
 Prasasti Balitung thn 907 M, memuat daftar lengkap
raja –raja Mataram
 Keluarga Sanjaya beragama Hindu memuja Siwa
(Hindu Siwa).
Untuk memperdalam agama Hindu, raja Sanjaya
mendatangkan para pendeta dr India. Pemujaan yang
tertinggi diberikan kepada Dewa Siwa . Untuk
pemujaan, didirikanlah candi-candi Hindu didataran
tinggi Dieng dg masa pembangunan dr 778-850
Mnama candi; candi Bima, candi Arjuna, & candi
Nakula,Samiaji, Gatutkaca, Semar, Srikandi
 pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, kekuasaan
dinasti Sanjaya makin meluas yaitu meliputi Jawa
Tengah dan Jawa Timur.
 Pada masa itu juga dibangun candi-candi Hindu yg
lebih besar, spt; candi candi Prambanan (Candi Roro
Jonggrang) diselesaikan oleh penggantinya raja
Daksa 915 M. Candi2 lain;
1.
candi Sambisasri
2. candi Ratu Baka,
3. candi gedong Songo
4. Candi Gunung Wukir& Candi Badut
 Kehidupan sosial masyarakat kerajaan Mataram
Kuno dilandasi kehidupan religius dan semangat
gotong royong.Dengan jumlah penduduk relatif
sedikit dapat membangun candi dalam jumlah
banyak.
 Toleransi beragama dalam kerajaan Mataram
Kuno telah berkembang dengan baik.Terbukti
perkawinan antaran Rakai Pikatan yang beragama
Hindu dengan Pramodawardani
 Prasasti Kalasan (778 M)
 Prasasti Kelurak (782 M)
 Prasasti Ratu Boko(856 M)
 Prasasti Nalanda ( 860 M)
 Wilayah kekuasaan dinasti Syailendra; Jawa Tengah
bagian Selatan, yaitu daerah Bagelen ,Yogyakarta dan
sekitarnya.
 Terjadi perebutan kekuasaan antara keturunan
Sanjaya Dengan Syaelendra Diredam oleh raja
Samaratungga (raja wangsa Sailendra) menyerahkan
anak perempuannya, Pramodawarddhani, untuk
dikawinkan dengan anak Rakai Patapan, yaitu Rakai
Pikatan (wangsa Sanjaya).
 Adik pramodawarddani yaitu Balaputeradewa
melakukan perlawanan namun kalah, ia lari ke
sumatera dan menjadi raja Sriwijaya.
 Larinya balaputera dewa ke sumatra menandari
berakhirnya keturunan syaelendra bertahta atas
Mataram
 Keluarga Syailendra beragama Budha aliran
Mahayana.
 Candi-candi yang dibangun oleh dinasti Syailendra;
1. Candi Kalasan, dekat Yogyakarta didirikan thn 778
2. Candi Sari, dekat candi kalasan
3. Candi Borobudur
4. Candi Mendut,
5. Kelompok Candi Sewu
6. Candi Plaosan
 Kehidupan sosial dinasti Syailendra dilandasi
kehidupan religius dan semangat gotong
royong.Dengan jumlah penduduk yang relatif
sedikit dapat membangun candi dalam jumlah
banyak.Dengan semangat gotong royong dan
pantang menyerah,mereka membangun candi
sebagai tempat suci yang digunakan untuk
beribadah.Disamping itu pembuatan candi ini
menunjukkan betapaRakyat taat dan
mengkultuskan rajanya.
 Setelah terjadinya peristiwa pralaya, maka sesuai
kepercayaan kosmologis harus di bangun Wangsa baru
 Pada abad ke-10, cucu Sri Maharaja Daksa, Mpu Sindok,
membangun kembali kerajaan mataram ini
 Mpu Sindok dianggap sebagai cikal bakal wangsa baru,
yaitu wangsa Isana.
 Mpu Sindok naik takhta kerajaan pada 929 dan berkuasa
hingga 948.
FAKTOR ALAM:
 “Wirasanti” menyatakan bahwa perpindahan kerajaan ke
Jawa Timur karena terjadinya letusan gunung api yang
merusak bangunan kerajaan dan candi-candi.
FAKTOR EKONOMI:
 Di Jawa Tengah daerahnya kurang subur, jarang terdapat
sungai besar dan tidak terdapatnya pelabuhan strategis.
 Di Jawa Timur, tdpat dataran rendah yang luas sehingga
memungkinkan penanaman padi secara besar-besaran di
dukung adanya sungai-sungai Besar, antara lain sungai
Berantas dan Bengawan solo yang lebih memudahkan dari
segi lalu lintas perdagangan
 FAKTOR POLITIK:
 Adanya serangan dari kerajaan Wurawari dibawah
kekuasaan Sriwijaya, sehingga terjadi kekacauan
poitik dalam kerajaan. Serangan ini membuat raja
Medang Kamulan Dharmawangsa dan kerabat istana
meninggal.
Mpu Sindok
Prasati Tanggeran
Prasasti ini di temukan di desa Tanggeran Jombang Jawa
Timur, berangka tahun 933 Masehi. Isi prasasti mengenai
Pemerintahan Mpu Sindok, bersama permaisurinya Sri Wardani
Pu Kbi.
2. Prasati bangil
prasasti bangil ditemukan di daerah bangil,tetapi angka tahunNya tidak jelas .isi prasati mengenai pembangunan sebuah candi
Atas perintah empu sendok untuk tempat pemakaman ayah mertuanya,
Dari permaisuri yang bernama rakaian bawang.
3. Prasasti lor
Prasasti lor ditemukan di lor,daerah nganjuk berangka tahun 939 M.
Isi prasasti mengenai pembanguna candi Jayamerata Jayastambu
(tugu kemenangan)di desa anyok lodang.
1.
Dharmawangsa (991-1016)
 Pengganti makutawangsawardana adalah darma wangsa .Sebagai
raja ,ia bergelar Sri darmawangsa teguh anantawikrama tungga
dewa.
 Mengalami masa Pralaya karena serangan kerajaan Wurawari
dibawah kekuasaan Sriwijaya.
 Dalam serangan itu Dharmawangsa dan kerabat istana tewas,
namun Airlangga dapat dapat melarikan diri bersama
pengikutnya Narrotama.
AIRLANGGA (1019-1041)
Airlangga adalah putra sulung dari Mahendradatha dan Dharmodahyana Warmadewa,
Seorang raja Bali. Ia datang di istana Dharmawangsa untuk mempersiapkan
Pernikahannya dengan salah seorang putri Dharmawangsa. Airlangga berhasil
Meloloskan diri pada saat istana Dharmawangsa mengalami pralaya. Ia beserta
Calon istrinya dan pembantunya Narottama berhasil meloloskan diri dan bertapa
Di daerah Wonogiri.
Pada 1019, Airlangga dinobatkan menjadi raja dengan gelar
Anantawikramottunggadewa
Pada 1037, Airlangga sudah berhasil menyatukan kerajaannya. Ibu kota kerajaan yang
Dulu berada di Watan Mas dipindahkan ke Kahuripan. Dalma pemerintahannya, ia
Menempatkan orang orang yang dahulu setia mendampinginya pada jabatan jabatan
Penting.
Diantaranya Narottama diangkat sebagai rakryan kanuruhan dan Nitti sebagai rakryan
Kuningan.
JENGGALA (Kahuripan)
MATARAM KUNO
PANJALU (Kediri)
 Dilakukan atas perintah raja Airlangga kepada seorang
Brahmana yang terkenal akan kesaktiannya yaitu Mpu
Bharada supaya tidak terjadi pertikaian.
 Samarawijaya /Jayawarsa sebagai pewaris sah kerajaan
mendapat ibukota lama, yaitu Dahanaputra, dan nama
kerajaannya diubah menjadi Pangjalu atau dikenal juga
sebagai Kerajaan Kediri. Sedangkan,
 Jenggala diberikan kepada Jayengrana dengan ibukota di
Kahuripan.
 Terjadi Perang Saudara:
 Pada awalnya perang dimenangkan oleh Kahuripan
tetapi pada perkembangan selanjutnya Kediri yang
memenangkan peperangan dan menguasai seluruh
tahta Airlangga.
PRASASTI
 Prasasti Sirah Keting (1104), pemberian
hadiah tanah kepada rakyat desa oleh raja Jayawarsa

Prasasti Ngantang (1135), raja Jayabaya memberikan
Hadiah kpd desa ngantang sebidang tanah yg bebas dr
Pajak.
 Prasasti Jaring (1181), raja Gandra memuat sejumlah nama-nama hewan , spt:
Tikus Jinada, Kebo Waruga menandakan kepangkatan/jabatan seseorang
 Prasasti Kamulan (1194), kediri berhasil mengalahkan musuh-musuhnya pada
masa Kertajaya.
BERITA CINA
Kumpulan cerita dari para pedagang Cina yg melakukan kegiatan perdagangan di
kerajaan Kediri. Spt Kronik Cina bernama Chu fan Chi, yg menerangkan
keadaan Kediri pada abad 12 dan 13.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jayawarsa
Bameswara
Jayabaya
Saweswara dan Aryeswara
Gandra
Kameswara
Kertajaya
 Perhatian raja trhadap rakyat sangat besar, dibuktikan
dg adanya kitab-kitab yang mencerminkan kehidupan
sosial. Misal: kitab Lubdhaka yg mengandung
pelajaran moral bahwa tinggi rendahnya martabat
seseorang tidak ditentukan berdasarkan asal dan
kedudukan, melainkan berdasarkan tingkah lakunya.
 Pada masa Jayabaya, tdpat usaha untk memberikan
perlindungan terhadap para ahli sastra, sehingga
mereka dapat mengembangkan kreatifitasnya untuk
menciptakan karya yg bermutu.
 Raja memberikan perlindungan thadap hak-hak rakyat,





perkembangan ini tercatat dlam kronik orang2 Cina:
Rakyat kediri umumnya telah memiliki tempat tinggal yg
baik
Hukuman yg dilaksanakan ada 2 macam, denda dan mati
(khusus pencuri dan perampok)
Jika sakit, rakyat tidak mencari obat, tetapi cukup memuja
dewa
Pakaian cukup rapi
Saat raja bepergian dikawal oleh pasukan berkuda &
pasukan darat.
 Bergerak dibidang agraris/pertanian; padi dan
palawija banyak menghasilkan beras
 Letak kerajaan yg strategis membuat Kediri
berkembang dalam bidang pelayaran dan
Perdaganganemas, perak, daging, kayu cendana,
dan pinang.
 Pajak rakyat terdiri dari hasil bumi spti: beras, kayu, &
palawija.
 Kebudayaan berkembang pesat, terutama dlam bidang





sastra. Hasil karya sastra:
Krisnayana
Bharatayudha
Arjuna wiwaha
Hariwangsa
Smaradhana
 Soekmono. R. 1986. Pengantar Sejarah Kebudayaan
Nasional Jilid II. Yogyakarta: Kanisius
 Poesponegoro, Marwati Djoened.1990. Sejarah
Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka.
 Rus Ernawati, Imtam.2009. BSE Cakrawala Sejarah
SMA/MA Kelas XI IPS. Jakarta.
 Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah SMA Kelas XI IPS.
Jakarta: Erlangga