PERMASALAHAN GURU DAN STRATEGI PENUNTASAN WAJAR DIKDAS 9 TAHUN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA TIM POKJA PENDIDIKAN DEPARTEMEN AGAMA RI.

Download Report

Transcript PERMASALAHAN GURU DAN STRATEGI PENUNTASAN WAJAR DIKDAS 9 TAHUN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA TIM POKJA PENDIDIKAN DEPARTEMEN AGAMA RI.

PERMASALAHAN GURU DAN
STRATEGI PENUNTASAN WAJAR
DIKDAS 9 TAHUN DI LINGKUNGAN
DEPARTEMEN AGAMA
TIM POKJA PENDIDIKAN
DEPARTEMEN AGAMA RI
SISTEMATIKA
A. MASALAH GURU
B. MASALAH PENUNTASAN WAJAR
DIKDAS 9 TAHUN
C. USULAN AGENDA KERJA
A. MASALAH GURU
1. TIGA MASALAH UTAMA GURU
DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN
AGAMA
a. Kuantitas
b. Kualitas
c. Kesejahteraan
a. Kuantitas
1) Secara umum data jumlah guru pada pendidikan Agama
dan Keagamaan dipandang cukup proporsional
dibanding jumlah siswa (± 1:16)
2) Data jumlah guru pada pendidikan agama dan
keagamaan memuat ± 20% guru paruh waktu yang
mengajar di lebih dari satu madrasah.
3) Distribusi guru masih timpang sehingga lembaga
pendidikan di daerah-daerah tertentu, khususnya
daerah terpencil dan perbatasan masih kekurangan
guru.
4) Lembaga-lembaga pendidikan keagamaan seperti
pendidikan diniyah dan pondok pesantren pada
umumnya masih kekurangan guru.
b. Kualitas
Guru pada madrasah dan lembaga-lembaga
pendidikan keagamaan pada umumnya
menghadapi masalah kualitatif, yaitu:
1) Masih berlatar belakang pendidikan
dibawah S1. (Underqualified )
2) Belum memiliki sertifikasi guru
profesional. (Uncertified )
3) Mengajar bidang studi bukan
keahliannya ( Missmatch )
c. Kesejahteraan
Adanya ketimpangan kesejahteraan:
1) Antara guru-guru pada madrasah dan
lembaga-lembaga keagamaan dengan guruguru pada sekolah.
2) Antara guru-guru pada madrasah negeri
dengan guru-guru pada madrasah swasta.
3) Antara guru-guru pada madrasah dengan
guru/ustadz pada pendidikan diniyyah dan
pondok pesantren
4) Belum teralokasikannya anggaran untuk
tunjangan profesi bagi guru agama
2. KEBIJAKAN DAN PROGRAM
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Pengangkatan Guru Honorer menjadi Guru PNS.
Bantuan peningkatan kualifikasi guru.
Bantuan sertifikasi guru.
Bantuan Beasiswa Pendidikan S2 (Guru Master).
Bantuan Beasiswa Pendidikan Kompetensi Ganda.
Bantuan tunjangan guru pengganti.
Bantuan Tunjangan Fungsional Guru Non PNS.
Bantuan tunjangan profesi guru.
Penghargaan bagi guru berprestasi.
3. PERMASALAHAN DALAM PENGANGKATAN
GURU HONORER MENJADI GURU PNS
a. Terdapat sebanyak 235 orang peserta tes tenaga honorer yang
diusulkan penetapan NIP-nya untuk mengisi formasi Tahun Anggaran
2005 namun yang bersangkutan tidak memperoleh nomor registrasi
dari BKN sehingga tidak dapat diproses penetapan NIP-nya oleh
BKN;
b. Adanya ketidaksesuaian sebanyak 5.477 orang tenaga honorer yang
akan diproses penetapan NIP-nya antara daftar usulan Departemen
Agama dengan daftar yang dikeluarkan oleh BKN. Untuk formasi
tahun anggaran 2006 Departemen Agama mengusulkan urutan
prioritas pemberkasan dan penetapan NIP berdasarkan usia dan
masa kerja, sedangkan BKN menetapkan urutan prioritas
pemberkasan berdasarkan masa kerja;
c. Terdapat aturan pada PP Nomor 48 Tahun 2005 yang diubah
dengan PP 43 tahun 2007 yang menganulir tenaga honorer yang
dibayar oleh PKPS-BBM dan adanya keharusan tenaga honorer
guru yang diangkat menjadi CPNS ditempatkan di
sekolah/madrasah negeri;
d. Terdapat sejumlah tenaga honorer Guru Kontrak yang tidak
dapat diusulkan untuk diangkat menjadi CPNS sesuai PP Nomor
48 tahun 2005 karena masa kerja terputus-putus. Namun
setelah PP tersebut diubah dengan PP Nomor 43 tahun 2007,
persyaratan masa kerja terus menerus tersebut menjadi
minimal satu tahun secara terus menerus. Hal ini menyebabkan
sejumlah Guru Kontrak yang tidak terdata berdasarkan PP
Nomor 48 tahun 2005 tersebut menuntut untuk dapat diangkat
menjadi CPNS sesuai dengan PP Nomor 43 tahun 2007
4. PERMASALAHAN DALAM PENINGKATAN
KUALITAS DAN KESEJAHTERAAN GURU
a. Minimnya dana untuk bantuan-bantuan
peningkatan kualifikasi dan profesi guru.
b. Pendataan guru yang belum solid dan terupdate.
c. Belum adanya mekanisme guru pengganti.
B. MASALAH PENUNTASAN WAJAR
DIKDAS 9 TAHUN
1. Anggaran yang disediakan untuk
penuntasan program Wajar Dikdas 9 tahun
masih terbatas.
2. Masih terdapat perbedaan perlakuan
pemerintah daerah terhadap
penyelenggaraan pendidikan antara
madrasah dengan sekolah.
C. USULAN AGENDA KERJA
1. Agenda Utama
a. Penyusunan Pokok-pokok peraturan
pemerintah yang khusus mengatur tenaga
pendidik di lingkungan Departemen Agama
sebagai dasar dalam pengangkatan guru
honorer menjadi PNS khususnya dengan
mengacu PP 55 Tahun 2007.
b. Penyusunan Strategi dan Rancangan
Anggaran Fungsi Pendidikan di Departemen
Agama Khususnya Program Penuntasan
Wajar Dikdas 9 tahun.
2. Rencana Kerja Bersama
a.
b.
c.
d.
e.
Orientasi dan Penyamaan Persepsi
Penyusunan Draft Awal
Lokakarya
Pembahasan Draft Final
Laporan Hasil Kerja
3. Jadwal Kegiatan Pokok
NO.
TANGGAL
KEGIATAN
TEMPAT
1
25 Feb
Pertemuan Awal
Nusantara II
2
1-2 Maret
Lokakarya I :
Identifikasi Detail Masalah
Hotel
3
4-9 Maret
Penyiapan Draft Awal
Depag RI
4
10 Maret
Lokarya II :
Pembahasan Draft
Hotel
5
17 Maret
Pertemuan Pembahasan
Draft Final
Nusantara II/
Hotel
Tabel 1
Jumlah Lembaga Pendidikan dan Guru
di Lingkungan Departemen Agama
NO.
TINGKAT
LEMBAGA
Negeri
1
RA/BA
2
Swasta
GURU
PNS
Non-PNS JUMLAH
0
18.886
3.115
62.958
66.073
MI
1.568
20.621
47.610
165.471
213.081
3
MTs
1.256
11.363
32.704
189.124
221.828
4
MA
644
4.399
18.796
84.278
103.074
JUMLAH
3.468
55.269
102.225
501.831
604.056
%
5,9%
94,1%
16,9%
83,1%
100,0%
Tabel 2
Jumlah Tenaga Honorer Yang Diusulkan Departemen Agama
Menjadi CPNS Berdasarkan Pendataan Tahun 2005
NO.
JENIS TENAGA HONORER
JUMLAH
%
1
Dibayar APBN/APBD
66.213
83,1
2
Dibayar diluar APBN/APBD dan bekerja pada
Instansi Pemerintah
13.509
16,9
JUMLAH
79.722 100,0
Tabel 3
Jumlah Tenaga Honorer Yang Diusulkan ke BKN untuk
Masuk dalam Database Berdasarkan Jenis Pekerjaan
NO.
JENIS PEKERJAAN
1
Guru
2
Dosen
3
Tenaga Strategis
4
Tenaga Administrasi
JUMLAH
JUMLAH
%
54.364
68,2
808
1,0
6.033
7,6
18.517
23,2
79.722
100,0
Tabel 4
Jumlah Tenaga Honorer Yang Diusulkan ke BKN
Berdasarkan Status Registrasi di BKN
NO.
STATUS
JUMLAH
%
1
Sudah Memperoleh Registrasi
BKN
56.273
70,6
2
Belum Memperoleh Registrasi
BKN*)
9.940
12,5
3
Belum Masuk Database BKN
13.509
16,9
79.722
100,0
JUMLAH
Tabel 5
Jumlah Tenaga Honorer
yang sudah memperoleh Nomor Registrasi
Berdasarkan Jenis Pekerjaan
NO.
JENIS PEKERJAAN
1
Guru
2
Dosen
3
4
JUMLAH
%
43.122
76,6
783
1,4
Tenaga Strategis
5.503
9,8
Tenaga Administrasi
6.865
12,2
56.273
100,0
JUMLAH
Tabel 6
Formasi Pengangkatan CPNS
di lingkungan Departemen Agama
NO.
Formasi
TAHUN
Total
UMUM
HONORER
1
2005
8.444
4.560
13.004
2
2006
0
19.473
19.473
3
2007
1.508
25.733
27.241
Total
9.952
49.766
59.718
Tabel 7
Status Penyelesaian Pengangkatan
Tenaga Honorer Menjadi CPNS
Formasi Tahun Anggaran 2005
NO.
URAIAN
REALISASI
JUMLAH
FORMASI
1
Berkas Sudah Masuk ke BKN
13.004
2
Berkas Belum Masuk ke BKN
-
3
Belum Mendapat Persetujuan Penetapan
NIP oleh BKN
a. Berkas Tidak Lengkap (BTL) : 338
b. Tidak Memenuhi Syarat (TMS) : 2.090
4
Mendapat Penetapan NIP
JUMLAH FORMASI
2.428
10.576
13.004
13.004
Tabel 8
Rincian Penyelesaian Tenaga Honorer Menjadi CPNS
Formasi Tahun Anggaran 2006
NO.
URAIAN
JUMLAH
FORMASI
1
Berkas Sudah Masuk ke BKN
12.849
2
Berkas Belum Masuk ke BKN
6.624
3
Belum Mendapat Persetujuan Penetapan
NIP oleh BKN
4
Mendapat Penetapan NIP
5
Berkas Tidak Lengkap (BTL) dan Tidak
Memenuhi Syarat (TMS)
JUMLAH FORMASI
REALISASI
2.381
976
9.492
19.473
12.849
DEPARTEMEN AGAMA RI
PAPARAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
DALAM RAPAT DENGAR PENDAPAT
DENGAN KOMISI VIII DPR - RI
RABU, 23 JANUARI 2008
TENTANG
PROGRAM PEMBANGUNAN
BIDANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
TAHUN 2008 DENGAN CAPAIAN TARGET
WAJAR DIKDAS 9 TAHUN
CAPAIAN TARGET PROGRAM WAJIB BELAJAR
PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN DI LINGKUNGAN
DEPARTEMEN AGAMA
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar
Dikdas) 9 Tahun dilaksanakan oleh Departemen Agama
dengan mempertimbangkan kondisi dan wilayah
geografis Indonesia yang sangat luas, dengan latar
belakang sosial, budaya, dan ekonomi penduduk yang
heterogen.
24
Kebijakan dan program-program Departemen Agama
dalam rangka penuntasan Program Wajar Dikdas 9 Tahun
yang bermutu mengacu pada tiga pilar pembangunan
pendidikan nasional, yang meliputi:
perluasan dan pemerataan akses;
(2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing
pendidikan;
(3) peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan
publik.
(1)
25
Target 2008
Program Wajar Dikdas 9 Tahun di lingkungan Departemen
Agama pada tahun 2008 ditargetkan mencapai 6.190.661
siswa.
26
1.
Bentuk Pendidikan Program Wajar Dikdas 9
Tahun

Pendidikan Madrasah
Program Wajar Dikdas 9 Tahun pada pendidikan Madrasah
dikembangkan melalui Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Jumlah
MI
MTs
Madrasah
22.610
12.498
Siswa
3.050.555
2.531.656
27

Pesantren Salafiyah Program Wajar Dikdas
Sejak pencanangan gerakan Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar 9 Tahun melalui Inpres Nomor 1 Tahun
1994, Pondok Pesantren Salafiyah telah ditetapkan sebagai
salah satu pola pendidikan dasar dengan ”perlakuan
tersendiri” dan penyetaraannya dengan pendidikan dasar
disetujui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Data
tahun 2007 terdapat 7.057 lembaga dengan 560.540 santri
peserta program Wajar Dikdas 9 Tahun pada Pondok
Pesantren Salafiyah dengan rincian 185.258 santri tingkat Ula
(setara SD/MI) dan 375.282 santri tingkat Wustha (setara
SMP/MTs).
28
PELAKSANAAN PROGRAM WAJAR DIKDAS
PPS SAMPAI 2007
NO
TAHUN
SANTRI PESERTA
PPS
ULA
WUSTHA
JUMLAH
1
2001
16
365
630
995
2
2002
1000
26892
18744
45636
3
2003
1359
43631
60226
103857
4
2004
2063
90295
95441
185736
5
2005
2127
105246
118187
223433
6
2006
6061
210595
333000
543595
7
2007
7057
221827
366271
588098
29
◦ Pendidikan Kesetaraan (Paket A dan B)
Pondok Pesantren selain menyelenggarakan
Program Wajar Dikdas 9 tahun melalui
Pondok Pesantren Salafiyah, juga
menyelenggarakan pendidikan kesetaraan
paket A dan B. Pada tahun pelajaran
2007/2008 terdapat 15.037 santri dan warga
belajar paket A dan 31.873 santri dan warga
belajar paket B.
30
PELAKSANAAN PROGRAM WAJAR DIKDAS MELALUI
PENDIDIKAN KESETARAAN (PAKET A DAN PAKET B)
DI PONDOK PESANTREN
NO
Tahun
1
2005
2
2006
3
2007
PROGRAM JUMLAH WARGA
PAKET
PP
BELAJAR
Paket A
Paket B
Paket A
Paket B
Paket A
Paket B
58
74
395
713
273
519
1231
2390
12.412
23.535
15.037
31.873
31
2.
Karakteristik Peserta Didik
Sasaran Program Wajar Dikdas 9
Tahun di Lingkungan
Departemen Agama.
Lembaga pendidikan yang dikelola oleh
Departemen Agama sebagian besar dibangun
atas swadaya masyarakat yang sebagian besar
tersebar di pedesaan dan daerah terpencil.
Sekitar 91,5% madrasah berstatus swasta dan
8,5% berstatus negeri.
32
STATUS MADRASAH
8,50%
Swasta
Negeri
91,50%
33

Peserta didik Program Wajar Dikdas 9
tahun berjumlah 6.190.661 yang
terdiri dari 47,2% siswa MI, 31,8%
siswa MTs, dan 21,0% siswa/santri
Pontren Salafiyah. Sebagian besar
peserta didik, khususnya santri
peserta Program Wajar Dikdas pada
Pondok Pesantren Salafiyah berasal
dari keluarga miskin dengan
pendapatan kurang dari Rp 500.000,perbulan.
34
Peserta didik Program Wajar Dikdas 9 tahun berjumlah
6.190.661
21,00%
47,20%
31,80%
MI
MTs
Pontren Salafiyah
35
3.
Perkembangan Program Wajar Dikdas 9 Tahun
Dari Tahun 2005 s.d 2007, dan Sumbangan
Departemen Agama Terhadap Pencapaian Target
Nasional.

Angka Partisipasi Kasar (APK) pada tahun 2005 sebesar sebesar
13,20 %, tahun 2006 sebesar 13,70%, dan tahun 2007 sebesar
14,20 % untuk tingkat Madrasah Ibtidaiyah. Sedangkan untuk
tingkat Madrasah Tsanawiyah menunjukkan angka partisipasi pada
tahun 2005 sebesar 17,40 % tahun 2006 sebesar 18,50 % , dan
tahun 2007 sebesar 19,60 %.
Adapun Angka Partisipasi Kasar (APK) pada pondok pesantren
salafiyah yang pelaksanaanya dimulai pada tahun 2005 sebesar 0,42
%, tahun 2006 sebesar 0,84 %, tahun 2007 sebesar 1,27 % untuk
tingkat Ula, dan untuk tingkat wustho pada tahun 2005 sebesar 2,07
%, tahun 2006 sebesar 2,57 %, dan tahun 2007 sebesar 3,57 %

36
Kontribusi Depag dalam capaian APK Nasional
2005
2006
2007
2008
MI
13,20 %
13,70 %
14,20%
14,75 %
PPS Tingkat Ula
0,42 %
0,84 %
1,27 %
1,30 %
Jumlah
13.44 %
14,54 %
15,47 %
16,05 %
MTs
17,40 %
18,50 %
19,60 %
20,70 %
2,07 %
2,57 %
3,57 %
3,75 %
19,47 %
21,07 %
22,17 %
24,45 %
PPS Tingkat Wustha
Jumlah
CAPAIN APK NASIONAL
2006
2007
SD/ MI/ SEDERAJAT
114,06 %
114,27 %
SMP/MTs/SEDERAJAT
88,68 %
91,78 %
37



Untuk pendidikan kesetaraan paket A dan B pada
Pondok Pesantren Angka Partisipasi Kasar (APK) secara
akumulatif tergabung pada Direktorat Pendidikan
Kesetaraan Departemen Pendidikan Nasional.
Di samping kenaikan APK, indikator lain dari percepatan
penuntasan Program Wajar dikdas 9 Tahun adalah
semakin menurunnya angka drop out pada tahun 2006
sebesar 0,6 % menjadi 0,4 % pada tahun 2007 untuk
MI dan untuk MTs sebesar 1,06 % pada tahun 2006
menjadi 1,02 % pada tahun 2007.
Pada tahun 2008 angka drop out pada MI dan MTs
diperkirakan turun menjadi 1,04 % sedangkan APK pada
MI dan MTs masing-masing mencapai 14,75 % dan
20,70 %.
38
Penurunan Drop Out
2006
2007
2008
MI
0.60%
0.40%
1.04%
MTs
1.06%
1.02%
1.04%
39
4. Target dan Sasaran Percepatan Penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun di
Lingkungan Departemen Agama pada tahun anggaran 2008 antara
lain melalui:
Target dan Sasaran
Jumlah Anggaran (Rp)
a
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) MI/MTs dan Pondok
Pesantren Salafiyah penyelenggara Program Wajar Dikdas 9
Tahun.
b
Bantuan Siswa Miskin
c
Penyelenggaraan Wajar Dikdas 9 Tahun pada Pondok Pesanren
Salafiyah dan Pendidikan Kesetaraan paket A dan paket B pada
Pondok Pesantren,
d
Pembangunan MI-MTs Satu Atap dan pengembangan MI-MTs
Standar Nasional
e
Bantuan peralatan, bahan ajar dan laboratorium/perpustakaan
untuk MI-MTs;
1. 250.000.000,-.
f
Rehabilitasi dan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) MI-MTs;
83.382.907.000,-
g
Rehabilitasi sarana pendidikan pasca bencana;
h
Bantuan Peningkatan Manajemen Madrasah (BPMM)
i
Tunjangan Fungsional Guru Non PNS (Guru MI dan MTs)
j
Peningkatan Kualifikasi Guru MI dan MTs
k
Program Sertifikasi guru MI dan MTs.
126.600.000.000,-
l
Bantuan Beasiswa S-2 bagi guru MTs.
20.460.000.000,-,
2.018.148.576.000,331.200.000.000,30.000.000.000,-
102.424.200.000,-
5.000.000.000,35.000.000.000,851.028.000.000,-
70.000.000.000,-
40

Beberapa hambatan yang dijumpai dalam
pelaksanaan Program Wajar Dikdas 9 tahun
antara lain:
a. Anggaran yang disediakan untuk penuntasan
program Wajar Dikdas 9 tahun masih terbatas.
b. Masih terdapat perbedaan perlakuan pemerintah
daerah terhadap penyelenggaraan pendidikan
antara madrasah dengan sekolah.
c. Jumlah guru yang belum memenuhi kualifikasi S1
untuk guru MI 54,4% dan MTs 35,6%.
d. Keterbatasan kuantitas serta kualitas sarana dan
prasarana belajar
41
PENDIDIKAN MENENGAH DI LINGKUNGAN
DEPARTEMEN AGAMA
Pendidikan Menengah di Departemen Agama diselenggarakan
dalam bentuk Madrasah Aliyah, Pesantren Mu’adalah, dan
Pendidikan Kesetaraan Paket C.
1. Madrasah Aliyah
Saat ini Madrasah Aliyah diselenggarakan oleh 5043 lembaga,
dengan rincian 644 dengan status madrasah Aliyah Negeri, dan
4399 lainnya berstatus swasta, dengan jurusan yang beragam,
meliputi; jurusan IPA sebanyak 1578, jurusan IPS sebanyak
4225, jurusan Bahasa 363 dan Program Keagamaan sebanyak
217. Secara keseluruhan, jumlah siswa Madrasah Aliyah
sebanyak 817.920 siswa dengan jumlah guru sebanyak 97.986
orang, dengan kualifikasi pendidikan di bawah S.1 22.091,
berijazah S.1 sebanyak 74.582 dan kualifikasi S.2-S3 sebanyak
1.313.
42
Target dan Sasaran Program Pembangunan Madrasah Aliyah tahun 2008
antara lain melalui :
No.
Program/Kegiatan
Volume
Anggaran
01
Pengembangan
Madrasah
Unggulan Standar Nasional
15 lokasi
Rp.
02
Pengembangan
Unggulan
Internasional
5 lokasi
Rp. 14.000.000.000,-
03
Peningkatan
Manajemen Madrasah
120 lokasi
Rp.
04
Beasiswa S2 Guru MA
1.340 orang
Rp. 41.540.000.000,-
05
Tunjangan Fungsional Guru
MA Non PNS
84.278 orang
Rp.202.267.200.000,-
06
Bantuan Sertifikasi Guru MA
14.130 orang
Rp. 28.260.000.000,-
07
Bantuan Tunjangan Profesi
Guru MA
1.362 orang
Rp. 24.516.000.000,-
08
Bantuan Kualifikasi Guru MA
16.717 orang
Rp. 33.434.000.000,-
09
Bantuan Beasiswa siswa MA
miskin
210.188 orang
Rp.159.742.880.000,-
10
Bantuan Unit Madrasah Baru
120 Unit
Rp. 72.000.000.000,-
11
Bantuan Rehab MA
2.500 lokasi
Rp.125.000.000.000,-
Madrasah
Standar
Mutu
7.500.000.000,-
9.000.000.000,-
43
2. Pondok Pesantren Mu’adalah

Pondok Pesantren muadalah adalah satuan pendidikan
keagamaan yang disetarakan dengan Aliyah/SMU.
Setelah lahirnya PP Nomor 55/2007 tentang Pendidikan
Agama dan Keagamaan, keberadaan Pondok Pesantren
muadalah ini akan diarahkan menjadi Pendidikan
Diniyah Menengah Atas (PDMA) yang merupakan
pendidikan keagamaan Islam formal tingkat
menengah. Saat ini, Pondok Pesantren muadalah ini
dilaksanakan di 38 Pondok Pesantren se- Indonesia,
dengan jumlah santri peserta program muadalah
sebanyak 61.744 dan dibimbing oleh 4635 guru/ustadz.
44
3. Pendidikan Kesetaraan Paket C
 Selain satuan pendidikan formal pada jenjang
menengah, Departemen Agama juga
menyelenggarakan Pendidikan Kesetaraan Paket C
pada Pondok Pesantren. Seiring dengan dibukanya
program Wajar Dikdas pada Pondok Pesantren
Salafiyah dan Pendidikan Kesetaraan (Paket A dan
B), jumlah Pondok Pesantren penyelenggara
Pendidikan Kesetaraan dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Saat ini ada 903 Pondok
Pesantren menyelenggarakan Pendidikan
Kesetaraan (Paket C) dengan jumlah santri dan
warga belajar sebanyak 46.374 orang.
45

PEMBIAYAAN PROGRAM WAJAR DIKDAS 9 TAHUN
DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Anggaran Departemen Agama untuk fungsi pendidikan
tahun 2008 mencapai Rp.14.343.224.462.000,-. Khusus
untuk Program Wajar Dikdas 9 Tahun dan untuk
Program Pendidikan Menengah dapat dilihat di bawah ini
:
No
Program
Anggaran
Pusat
01 Wajar Dikdas 307.229.007.000
9 Tahun
02 Pendidikan
Menengah
87.564.293.000
Jumlah
Daerah
3.278.860.693.000
3.586.089.700.000
653.352.907.000
740.917.200.000
46