ABNORMALITAS JIWA Oleh : KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang A. KONSEPSI-KONSEP TENTANG ABNORMALITAS 1.

Download Report

Transcript ABNORMALITAS JIWA Oleh : KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang A. KONSEPSI-KONSEP TENTANG ABNORMALITAS 1.

ABNORMALITAS JIWA
Oleh :
KUNTJOJO
D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang
2008
A. KONSEPSI-KONSEP TENTANG
ABNORMALITAS
1. Abnormalitas menurut konsepsi statistik
Suatu gejala dinyatakan tidak normal jika gejala
tsb menyimpang dari mayoritas.
2. Abnormalitas menurut konsepsi patologi
Perilaku dinyatakan tidak normal jika di
dalamnya terdapat simtom-simtom klinis
tertentu, misalnya: ilusi, halusinasi, fobia,
amnesia, dst.
11/7/2015
Designed by Kuntjojo
2
3. Abnormalitas menurut konsepsi penyesuaian pribadi
Seseorang dinyatakan normal jika dirinya mampu
memecahkan setiap masalah yang dihadapinya.
4. Abnormalitas menurut konsepsi sosio-kultural
Seseorang dinyatakan normal jika perilakunya sesuai
dengan norma-norma yang berlaku di masyarakatnya.
5. Abnormalitas menurut konsepsi kematangan pribadi
Seseorang dinyatakan normal jiwanya jika dia mampu
bertingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangannya
11/7/2015
Designed by Kuntjojo
3
6. Abnormalitas menurut tinjauan secara
eklektis
Tinjauan eklektis tinjauan yang tidak hanya
didasarkan pada satu pandangan saja (parsial)
melainkan memadukan berbagai pandangan
yang ada.
Tinjauan secara eklektis dikembangkan karena
adanya kelemahan pada tinjauan yang bersifat
parsial.
11/7/2015
Designed by Kuntjojo
4
Tinjauan secara eklektis
a. Menurut A. Maslow dan Mittlemann
Pribadi yang normal dengan jiwa yang sehat
menurut Maslow dan Mittlemann ditandai
dengan ciri-ciri:
1) Memiliki rasa aman yang tepat (sense of
security)
2) Memiliki penilaian diri (self evaluation) dan
wawasan (insight) yang rasional.
3) Memiliki spontanitas dan emosional yang tepat.
4) Memiliki kontak dengan realitas secara efisien.
11/7/2015
Designed by Kuntjojo
5
5) Memiliki dorongan-dorongan dan nafsu-nafsu yang
sehat.
6) Memiliki pengetahuan mengenai dirinya secara
objektif.
7) Memiliki tujuan hidup yang adekuat, tujuan
hidup yang realistis, yang didukung oleh
potensi.
8) Mampu belajar dari pengalaman hidupnya.
9) Sanggup untuk memenuhi tuntutan-tuntutan
kelompoknya.
10) Ada sikap emansipasi yang sehat pada
kelompoknya.
11) Kepribadiannya terintegrasi.
11/7/2015
Designed by Kuntjojo
6
b. Kriteria Pribadi yang normal menurut W.F.
Maramis
Menurut Maramis (1980 : 97), terdapat enam kelompok
sifat yang dapat dipakai untuk menentukan
abnormalitas. Keenam sifat dimaksud adalah sebagai
berikut.
1) Sikap terhadap diri sendiri : menerima dirinya
sendiri, identitas diri yang memadai, serta penilaian
yang realistis terhadap kemampuannya.
2) Cerapan (persepsi) terhadap kenyataan :
mempunyai pandangan yang realistis tentang diri
sendiri dan lingkungannya.
11/7/2015
Designed by Kuntjojo
7
3) Integrasi : kesatuan kepribadian, bebas dari
konflik pribadi yang
melumpuhkan dan
memiliki daya tahan yang baik terhadap
stres.
4) Kemampuan : memiliki kemampuan dasar
secara fisik, intelektual, emosional, dan
sosial sehingga mampu mengatasi berbagai
masalah.
5) Otonomi : memiliki kepercayaan pada diri
sendiri yang memadai, bertanggung
jawab, mampu mengarahkan dirinya pada
tujuan hidup.
11/7/2015
Designed by Kuntjojo
8
Thanks for your ttention
11/7/2015
Designed by Kuntjojo
9