PENGANTAR FILSAFAT Oleh: Drs. KUNTJOJO, M.Pd. UNP Kediri11/7/2015 Designed by Kuntjojo FILSAFAT 11/7/2015 Designed by Kuntjojo.
Download ReportTranscript PENGANTAR FILSAFAT Oleh: Drs. KUNTJOJO, M.Pd. UNP Kediri11/7/2015 Designed by Kuntjojo FILSAFAT 11/7/2015 Designed by Kuntjojo.
PENGANTAR FILSAFAT Oleh: Drs. KUNTJOJO, M.Pd. UNP Kediri 2010 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 1 FILSAFAT 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 2 A. FAKTOR PENDORONG TIMBULNYA FILSAFAT 1. Keheranan Banyak filsuf yg menyatakan bahwa rasa heran manusia (bhs Yunani thaumasia sebagai pendorong timbulnya filsafat. Keheranan menyebabkan manusia berpikir untuk mendapatkan jawaban mengapa demikian. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 3 2. Kesangsian Augustinus dan Rene Descartes menyatakan bahwa kesangsian merupakan sumber utama pemikiran. Manusia merasa heran, kemudian raguragu dengan kemampuan inderanya. Di mana kepastian dapat ditemukan. Untuk itulah manusia kemudian berpikir secara mendalam dan komprehensif. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 4 3. Kesadaran akan keterbatasan Manusia menyadari bahwa dirinya sangat kecil dan lemah terutama jika dibandingkan dengan alam sekelilingnya. Manusia merasa dirinya memiliki kemampuan yang sangat terutama pada saat menghadapi penderitaan. Dengan kesadaran akan keterbatasannya, manusia mulai memikirkan bahwa di luar manusia yang terbatas pasti ada sesuatu yang tidak terbatas. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 5 4.Manusia memiliki rasa kagum (thauma) pada alam semesta dan isinya Manusia merupakan makhluk yang memiliki rasa kagum pada apa yang diciptakan oleh Sang Pencipta. Kekaguman tsb. kemudian mendorong manusia untuk berusaha mengetahui alam semesta itu sebenarnya apa, bagaimana asal usulnya (masalah kosmologis). Ia juga berusaha mengetahui dirinya sendiri, mengenai eksistensi, hakikat, dan tujuan hidupnya. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 6 B. PENGERTIAN FILSAFAT 1. Tinjauan Secara Etimologis PHILO PHILOSOPHIA SOPHIA PHILOSOPHY Lanjutan …. PHILO : love PHILEIN : to love SOPHIA : wisdom PHILOSOPHIA : love of wisdom PHILOSOPHY : cinta akan kebijaksaan (love of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya. Lanjutan …. Istilah filsafat yang merupakan terjemahan dari philolophy (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Yunani philo (love of ) dan sophia (wisdom). Jadi secara etimologis filsafat artinya cinta atau gemar akan kebajikan (love of wisdom). Cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobarkobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati. Demikian arti filsafat pada mulanya. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 9 2. Definisi Filsafat Menurut Immanuel Kant Filsafat merupakan pengetahuan yang menjadi pokok pangkal dari segala pengetahuan, yang di dalamnya tercakup masalah epistemologi (filsafat pengetahuan) yang menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 10 Lanjutan ….. Menurut N. Driyarkara Filsafat adalah permenungan yg sedalam-dalamnya tentang sebabsebab “ada” dan “berbuat” permenungan tentang kenyataan yg sedalam-dalamnya, sampai “mengapa” yang “penghabisan”. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 11 3. Esensi Pengertian Filsafat 1. Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas. 2. Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar secara nyata. 3. Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan sumber daya, hakikatnya, keabsahannya, dan nilainya. 4. Pemikiran kritis atas pengandaian-pengandaian dan pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang pengetahuan. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 12 C. CIRI-CIRI FILSAFAT 1. Komprehensif/Menyeluruh : Pemikiran filsafat merupakan pemikiran yg luas, tak membatasi diri dan bukan hanya ditinjau dari satu sudut pandang saja. 2. Mendasar/radikal : Pemikiran filsafat merupakan pemikiran yg dalam sampai pada hasil yg fundamental atau esensial. 3. Konseptual: Berpikir filsafat adalah berpikir melampau batas pengalaman hidup sehari-hari Lanjutan ….. 4. Koheren dan konsisten : Koheren artinya sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir logis dan konsisten artinya tak mengandung kontradiksi. 5. Bebas : Berpikir filsafat adalah berpikir secara bebas, bebas dari prasangka sosial, kepentingan politik, dst. D. OBJEK FILSAFAT 1. Objek material filsafat adalah segala sesuatu yang ada, yang meliputi : ada dalam kenyataan, ada dalam pikiran, dan yang ada dalam kemungkinan (Lasiyo dan Yuwono, 1994 : 6). 2. Objek formal filsafat adalah hakikat dari segala sesuatu yang ada (Lasiyo dan Yuwono, 1994 : 6). 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 15 E. PERANAN FILSAFAT SEBAGAI PENDOBRAK SEBAGAI PEMBEBAS FILSAFAT SEBAGAI PEMBIMBING 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 16 1. FILSAFAT SBG. PENDOBRAK Berabad-abad lamanya intelektualitas manusia tertawan dalam penjera tradisi dan kebiasaan. Dalam penjara tersebut, manusia terlena dalam alam mistik yang penuh sesak dgn hal-hal yang serba rahasia yang terungkap lewat berbagai mitos. Kehadiran filsafat telah mendobrak pintu dan tembok tradisi. Meski pendobrakan itu membutuhkan waktu yang cukup panjang. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 17 2. FILSAFAT SBG. PEMBEBAS Filsafat bukan sekedar mendobrak pintu penjara tradisi yang penuh dgn mitos, tetapi juga membawa manusia keluar dari kekangan tsb. Filsafat membebaskan manusia dari belenggu cara berpikir mistis . Filsafat membebaskan manusia dari ketidak tahuan dan kebodohannya. Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir yang tidak kritis, yang membuat manusia mudah menerima kebenaran semu yang menyesatkan. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 18 3. FILSAFAT SBG. PEMBIMBING Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir mistis dengan membimbing manusia untuk berpikir secara rasional. Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir yang picik dan dangkal dan membimbing manusia untuk berpikir secara luas dan mendalam. Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir yang tak teratur dan tak jernih dan membimbing manusia untuk berpikir secara sistematis dan logis. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 19 F. ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT 1. IDEALISME Idealisme adalah suatu ajaran/faham atau aliran yang menganggap bahwa realitas ini terdiri atas roh-roh (sukma) atau jiwa, ide-ide dan pikiran atau yang sejenis dengan itu. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 20 Lanjutan ….. Aliran ini merupakan aliran yang sangat penting dalam perkembangan sejarah pikiran manusia. Mula-mula dalam filsafat Barat kita temui dalam bentuk ajaran yang murni dari Plato. yang menyatakan bahwa alam, cita-cita itu adalah yang merupakan kenyataan sebenarnya. Adapun alam nyata yang menempati ruang ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam idea itu. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 21 Lanjutan ….. 2. MATERIALISME Materialisme merupakan faham atau aliran yang menganggap bahwa dunia ini tidak ada selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah satu. Pada abad pertama masehi faham Materialisme tidak mendapat tanggapan yang serius, bahkan pada abad pertengahan, orang menganggap asing terhadap faham Materialisme ini. Baru pada jaman Aufklarung (pencerahan), Materialisme mendapat tanggapan dan penganut yang penting di Eropah Barat. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 22 Lanjutan …. 3. DUALISME Dualisme adalah ajaran atau aliran/faham yang memandang alam ini terdiri atas dua macam hakekat yaitu hakekat materi dan hakekat rohani. Kedua macam hakekat itu masing-masing bebas berdiri sendiri, sama azazi dan abadi. Perhubungan antara keduanya itu mencipta-kan kehidupan dalam alam. Contoh yang paling jelas tentang adanya kerja sama kedua hakekat ini adalah terdapat dalam diri manusia. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 23 Lanjutan …. 4. EMPIRISME Empirisme berasal dari kata Yunani yaitu "empiris" yang berarti pengalaman inderawi. Oleh karena itu empirisme dipahami sbg pandangan yg memandang pengalaman sebagai sumber utama pengenalanan dan yang dimaksudkan dengannya adalah baik pengalaman lahiriah yang menyangkut dunia maupun pengalaman batiniah yang menyangkut pribadi manusia. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 24 Lanjutan ….. 5. RASIONALISME Rasionalisme adalah merupakan faham atau aliran atau ajaran yang berdasarkan ratio, ide-ide yang masuk akal.Selain rasio, tidak ada sumber kebenaran yang hakiki. Zaman Rasionalisme berlangsung dari pertengahan abad ke XVII sampai akhir abad ke XVIII. Pada zaman ini hal yang khas bagi ilmu pengetahuan adalah penggunaan yang eksklusif daya akal budi (ratio) untuk menemukan kebenaran. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 25 Lanjutan ….. 6. FENOMENALISME Secara harfiah Fenomenalisme adalah aliran atau faham yang menganggap bahwa Fenomenalisme (gejala) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran. Fenomenalisme bergerak di bidang yang pasti. Hal yang menampakkan dirinya dilukiskan tanpa meninggalkan bidang evidensi yang langsung. Fenomenalisme adalah suatu metode pemikiran, "a way of looking at things". 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 26 G. CABANG-CABANG FILSAFAT 1. 2. 3. 4. 5. METAFISIKA (filsafat tentang hal ada) LOGIKA (filsafat tentang berpikir) ETIKA (filsafat tentang pertimbangan moral) ESTETIKA (filsafat tentang keindahan) EPISTEMOLOGI (filsafat tentang pengetahuan): 1) FILSAFAT ILMU 2) FILSAFAT PENDIDIKAN 3) FILSAFAT SEJARAH 4) FILSAFAT MATEMATIKA 5) FILSAFAT POLITIK 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 27 Thanks for your attention Any Questions ? 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 28