PERILAKU MANUSIA Oleh: KUNTJOJO 11/7/2015 D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang A. KOMPLEKSITAS PERILAKU MANUSIA ASPEK BIOLOGIS ASPEK SPIRITUAL ASPEK PSIKOLOGIS ASPEK SOSIOLOGIS 11/7/2015 Designed by Kuntjojo.
Download ReportTranscript PERILAKU MANUSIA Oleh: KUNTJOJO 11/7/2015 D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang A. KOMPLEKSITAS PERILAKU MANUSIA ASPEK BIOLOGIS ASPEK SPIRITUAL ASPEK PSIKOLOGIS ASPEK SOSIOLOGIS 11/7/2015 Designed by Kuntjojo.
PERILAKU MANUSIA Oleh: KUNTJOJO 11/7/2015 D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2008 1 A. KOMPLEKSITAS PERILAKU MANUSIA ASPEK BIOLOGIS ASPEK SPIRITUAL ASPEK PSIKOLOGIS ASPEK SOSIOLOGIS 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 2 Perilaku manusia bersifat kompleks. Perilaku manusia dapat terjadi karena berbagai sebab dan terarah pada berbagai tujuan. Perilaku manusia tidak terlepas dari keberadaan dirinya sebagai makhluk biologis, makhluk individu, makhluk sosial, makhluk religius, dst. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 3 B. TAKSONOMI PERILAKU MANUSIA Perilaku manusia merupakan segala sesuatu yang diperbuat atau dikerjakan oleh manusia, yang merupakan kompleks dari gejala-gejala jiwa. Gejala-gejala jiwa manusia : o Kognisi o Afeksi o Konasi 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 4 KOGNISI GEJALA-GEJALA JIWA MANUSIA AFEKSI KONASI 11/7/2015 Designed by Kuntjojo PERHATIAN PENGAMATAN TANGGAPAN IMAJINASI INGATAN PIKIRAN INTUSISI PERASAAN EMOSI REFLEKS INSTINK OTOMATISME KEMAUAN/MOTIF HASRAT MINAT NAFSU 5 1. PERHATIAN Pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek. Banyak sedikitnya perhatian yang menyertai suatu aktivitas BAGAIMANA TIMBULNYA P. SPONTAN P. YG DISENGAJA P. INTENSIF PERHATIAN INTENSITASNYA P. TAK INTENSIF LUAS SEMPITNYA OBJEK 11/7/2015 Designed by Kuntjojo P. KONSENTRAIF P. DISTRIBUTIF 6 HAL-HAL YG DAPAT MENARIK PERHATIAN OBJEK HAL-HAL YANG KELUAR DARI KONTEKSNYA HAL-HAL YANG DAPAT MENARIK PERHATIAN SUBJEK 11/7/2015 Designed by Kuntjojo HAL-HAL YG BER HUBUNGAN DG: •KEBUTUHAN •KEGEMARAN •CITA-CITA •PENGALAMAN 7 2. PENGAMATAN Pengamatan : proses mengenal dunia nyata dng indera Indera sbg pintu gerbangnya jiwa MANUSIA 11/7/2015 INDERA Designed by Kuntjojo DUNIA NYATA 8 a. PANCA INDERA INDERA 11/7/2015 MATA MELIHAT TELINGA MENDENGAR HIDUNG MEMBAU LIDAH MENCECAP KULIT MERABA Designed by Kuntjojo REALITAS 9 b. PROSES TERJADINYA PENGAMATAN FASE FISIS PERANGSANG DITANGKAP OLEH INDERA 11/7/2015 FASE FISIOLOGIS PERANGSANG DIBAWA SARAF SENSORIS KE SISTEM SUSUNAN SARAF PUSAT Designed by Kuntjojo FASE PSIKOLOGIS PERANGSANG SAMPAI PADA SARAF PUSAT DAN TERJADI KESADARAN 10 c. SYARAT TERJADINYA PENGAMATAN 1. Indera dlm keadaan normal. 2. Sistem susunan saraf dlm keadaan normal. 3. Ada objek / perangsang. 4. Ada perhatian thd objek 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 11 3. TANGGAPAN • Tanggapan : proses menghadirkan kembali gambaran yg telah diperoleh dari pengamatan PENGAMATAN TERSIMPAN 11/7/2015 GAMBARAN/ KESAN-KESAN Designed by Kuntjojo DIHADIRKAN KEMBALI TANGGAPAN 12 4. FANTASI Fantasi : proses menciptakan gambaran-gambaran baru berdasarkan gambaran yg telah ada. Klasifikasi fantasi FANTASI MENCIPTA FANTASI AKTIF FANTASI DISADARI FANTASI TUNTUNAN FANTASI PASIF FANTASI FANTASI TAK DISADARI 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 13 1) Fantasi yg tak didasari: fantasi yang terjadinya tanpa disadari oleh ybs. Fantasi semacam ini terjadi pada anakanak. 2) Fantasi yg disadari: fantasi yg terjadinya disadari oleh ybs. a) Fantasi pasif/lamunan: fantasi yang berlangsungnya tanpa melibatkan penalaran. b) Fantasi aktif: fantasi yang melibatkan pikiran, kemauan, perasaan, dst. (1) Fantasi mencipta: fantasi yg mampu menghasilkan sesuatu yang baru (lukisan, lagu, novel, dst.). (2) Fantasi tuntunan: fantasi yg berlangsungnya dibawah kendali/pengaruh sesuatu (film, lagu, dst). 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 14 5. INGATAN Ingatan : proses menerima, menyimpan, dan menimbulkan kembali informasi-informasi atau kesankesan. Fungsi Ingatan: menerima, menympan, & menimbulkan kembali kesan-kesan atau informasi-informasi. MENERIMA MENIMBULKAN KEMBALI MENYIMPAN 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 15 Fungsi Ingatan Fungsi menerima/penyandian/encoding: fungsi dalam menerima dan memasukkan kesan, informasi ke dalam ingatan. Fungsi penyimpanan: fungsi mempertahankan kesam-kesan, informasiinformasi dalam ingatan. Fungsi menimbulkan kembali: fungsi mengeluarkan apa yang telah diterima dan disimpan. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 16 TIGA SISTEM INGATAN 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 17 TIGA SISTEM MEMORI Sensory memory: perangsang atau sensory input (suara, bentuk, tulisan yang bermakna, dst) diterima oleh indera. Ada materi yang kemudian hilang dari sistem ingatan, ada pula yang kemudian ditransfer ke ingatan jangka pendek (short – term memory). Setelah berada di short-term memory, materi ada yang hilang (terlupakan) dan ada pula yang ditransfer ke ingatan jangka panjang (long-term memory). Di long-term memory, ada materi yang hilang (terlupakan) dan ada pula yang dikembalikan ke shortterm memory untuk ditimbulkan kembali. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 18 LUPA Definisi lupa: lupa adalah peristiwa tidak dapat ditimbulkannya kembali materi (kesan-kesan, informasiinformasi) yang telah diterima dan disimpan. Penyebab lupa: Menurut teori atropi, lupa terjadi karena materi terlalu lama disimpan sehingga rusak atau hilang dari tempat penyimpanan. Menurut teori interferensi, lupa terjadi karena materi yang disimpan terlalu banyak sehingga pada saat dikeluarkan dari penyimpanan terjadi interferensi atau saling mengganggu. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 19 6. PIKIRAN Pikiran: aktivitas jiwa dalam memecahkan masalah. MENGANALISIS BERPIKIR MEMBANDINGKAN KONSEP-2 PEMACAHAN MASALAH MENGHUBUNGKAN 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 20 Berpikir dilakukan untuk memecahkan masalah. Kegiatan masalah dilakukan dgn menganalisis, membandingkan, menghubungkan konsep-konsep yang ada dalam lingkup materi yang dipikirkan 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 21 TAHAPAN BERPIKIR INDUKTIF BERPIKIR MENGIDENTIFIKASI KONSEPKONSEP MEMBENTUK PENDAPAT MENARIK KESIMPULAN DEDUKTIF ANALOGIS 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 22 Kesimpulan induktif: kesimpulan yang ditarik dari hal-hal yang bersifat khusus menjadi pernyataan atau pandangan yang sifatnya lebih umum. Kesimpulan deduktif: kesimpulan yang ditarik dari pendapat yang bersifat umum menjadi pendapat yang bersifat khusus. Kesimpulan analogis: penarikan kesimpulan yang dilakukan berdasarkan objek yang dihadapi dengan objek lain yang sama atau hampir sama. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 23 7. INTUISI / FIRASAT • Intuisi / firasat : kemampuan jiwa yang muncul secara tiba-tiba, sulit/tak dapat dijelaskan secara rasional, tak dapat diulangi, dan tak dapat ditiru. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 24 8. AFEKSI • Afeksi adalah gejala jiwa yang bersifat subjektif dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai derajat. • Jika afeksi dialami dalam derajat yang lemah atau sedang disebut perasaan sedangkan jika derajatnya kuat atau tinggi disebut sebagai emosi. • Ada bermacam-macam afeksi, diantaranya adalah senang, sedih, kecewa, terharu, marah, dst. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 25 PERBEDAAN PERASAAN DENGAN EMOSI PERASAAN EMOSI 1. Dialami dlm derajat lemah atau sedang; 2. Tidak / jarang disertai gejala Fisik sehingga sulit diketahui Oleh orang lain; 3. Dapat berlangsung dalam Waktu yang lama; 4. Pada saat berlangsung berlangsung rasio masih tetap ber -fungsi 11/7/2015 1. Dialami dlm derajat yg kuat; 2. Selalu disertai dg gejala fisik sehingga dapat diketahui oleh orang lain; 3. Berlangsungnya tidak lama; 4. Pada saat berlangsung rasio menjadi tidak atau kurang berfungsi Designed by Kuntjojo 26 KATARSIS EMOSI Katarsis emosi adalah pembersihan enerji psikis yang tertahan akibat emosi ditekan atau ditahan. Katarsis emosi dapat dilakukan dgn : ngobrol (sharing), berteriak, berolahraga, dst. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 27 KONASI REFLEKS INSTINK OTOMATISME KEMAUAN/MOTIF HASRAT MINAT NAFSU 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 28 PERILAKU MANUSIA DITINJAU DARI ASALNYA NATIVE BEHAVIOR : PERILAKU BAWAAN, perilaku yang dimiliki sejak lahir dan bukan merupakan hasil belajar AQUIRED BEHAVIOR : PERILAKU HASIL BELAJAR, perilaku yang diperoleh sebagai hasil belajar. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 29 HUBUNGAN PERILAKU DENGAN LINGKUNGAN Individu menggunakan lingkungan Individu menentang lingkungan Individu menyesuaikan diri dengan lingkungan : Secara autoplastis Secara alloplastis 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 30 MOTIF DAN PERILAKU Pengertian motif. Motif adalah suatu kekuatan yg ada pada seseorang yang menyebabkan orang tsb melakukan tindakan. Fungsi motif : Sebagai pendorong terjadinya perilaku; Sebagai penentu arah perilaku; Sebagai penyeleksi perilaku. 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 31 Usaha membangkitkan motif Dgn menciptakan situasi kompetitif; Dgn mendekatkan tujuan (pace making); Dgn memperjelas tujuan. Konflik motif Konflik mendekat – mendekat Konflik menjauh – menjauh Konflik mendekat – menjauh Konflik mendekat menjauh ganda 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 32 KONFLIK MOTIF + INDIV. + - INDIV. - + INDIV. - + INDIV. 11/7/2015 - + Designed by Kuntjojo 33 TEORI TENTANG DETERMINAN PERILAKU 1. Teori LAWRENCE GREEN B = f (PF, EF, RF) B : behavior f : function PF : predisposing factors EF : enabling factors RF : reinforcing factors 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 34 2. Teori SNEHANDU B. KAR B = f (BI, SS, AL, PA, AS) B f BI SS AI PA AS 11/7/2015 : behavior : function : behavior intention : social support : accessibiliy of information : personal autonomy : action situation Designed by Kuntjojo 35 3. Teori WHO B = f (TF, PR, R, C) B f TF PR R C 11/7/2015 : behavior : function : thought and feeling : personal reference : resource : culture Designed by Kuntjojo 36 TEKNIK-2 MENGUNGKAP PERILAKU MANUSIA Teknik tes Teknik nontes: Observasi Kuesioner Wawancara Analisis karya biografi 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 37 Thanks for your attention 11/7/2015 Designed by Kuntjojo 38