IDENTIFIKASI DAN EVALUASI PELUANG USAHA • • • 1. 2. 3. 4. Pribadi yang mempunyai kualitas entrepreneur dan karakteristik entrepreneur, selalu berfikiran bahwa mereka menginginkan untuk berusaha dan membentuk usaha.

Download Report

Transcript IDENTIFIKASI DAN EVALUASI PELUANG USAHA • • • 1. 2. 3. 4. Pribadi yang mempunyai kualitas entrepreneur dan karakteristik entrepreneur, selalu berfikiran bahwa mereka menginginkan untuk berusaha dan membentuk usaha.

IDENTIFIKASI DAN EVALUASI PELUANG USAHA
•
•
•
1.
2.
3.
4.
Pribadi yang mempunyai kualitas entrepreneur dan karakteristik
entrepreneur, selalu berfikiran bahwa mereka menginginkan untuk
berusaha dan membentuk usaha sendiri.
Kekuatan dibelakang itu semua pada dasarnya adalah rangsangan untuk
menjadi majikan sendiri dan supaya ia menjadi orang yang tidak tergantung
pada orang lain.
Seorang Enterpreneur perlu mencari, mengevaluasi serta mengembangkan
peluang dengan jalan mengatasi sejumlah kekuatan yang menghalangi
penciptaan sesuatu yang baru. Proses aktual tersebut memiliki empat
macam fase khusus, yaitu:
Identifikasi dan evaluasi peluang usaha
Kembangkan rencana usaha
Tetepkan dan pertimbangkan sumberdaya yang dibutuhkan
Laksanakan usaha yang direncanakan.
1. Identifikasi dan Evaluasi Peluang Usaha
Aktivitas-aktivitas bisnis Entrepreneur berupa inovasi dalam caracara berproduksi, penciptaan dan perluasan pasar, penciptaan
produk baru lebih dominan berkonsentrasi di perkotaan atau di
daerah urban dibanding daerah pedesaan.
Alasan utama mengapa aktivitas Entrepreneur lebih berkonsentrasi
di daerah perkotaan adalah karena di daerah perkotaan banyak
pembeli potensial, banyak pendapatan atau aliran uang (income) di
perkotaan, lebih banyak fasilitas seperti listrik, transportasi, jalan
serta telekomunikasi di lokasi yang padat penduduknya.
Peluang usaha juga banyak ditemukan di daerah perdesaan. Di
daerah perdesaan biasanya melimpah bahan baku untuk berbagai
macam industri pengolahan seperti pisang untuk keripik pisang,
nenas untuk dodol nenas serta kedele untuk susu kedele.
Selain bahan baku melimpah di daerah perdesaan juga banyak
tenaga kerja dengan baiaya yang relatif lebih murah dibanding
tenaga kerja di perkotaan.
2.
Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Mengidentifikasi dan Mengevaluasi
Peluang Usaha
Sebahagian pakar memberikan pendapat bahwa peluang usaha identik
dengan permintaan. Permintaan disini diartikan sebagai sejumlah
barang/jasa yang bersedia dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat
harga dan pada waktu tertentu.
Untuk mencari dan menilai suatu peluang usaha ada dua faktor dominan
yang perlu dipertimbangkan oleh seorang Entrepreneur. Pertama faktor
internal Entrepreneur sendiri kemudian faktor eksternal yang berada di luar
lingkungan Entrepreneur.
• Faktor-faktor internal yang perlu dipertimbangkan adalah:
a. Ketertarikan entrepreneur; Ketertarikan seseorang terhadap usaha yang
akan ditekuni bervariasi antara satu dengan lainnya. Pertanyaan yang
perlu dijawab terlebih dahulu adalah apakah anda benar-benar tertarik
terhadap usaha yang akan ditekuni tersebut. Ketertarikan terhadap
sesuatu merupakan modal utama untuk melangkah ke kegiatan lebih
lanjut.
b. Modal; Uang sangat penting dalam menjalankan suatu usaha. Tentunya
ketersediaan uang harus disesuaikan dengan pilihan atau tipe usaha yang
akan digeluti. Jika keuangan terbatas, maka mulailah dengan usaha mikro
atau usaha kecil
c. Skill atau keterampilan; Seorang Entrepreneur mestinya harus mempunyai
keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan usaha yang akan
dijalankan. Seorang Entrepreneur yang akan menjalankan usaha
pengolahan makanan misalnya, maka Entrepreneur tersebut seyogyanya
harus memiliki keterampilan tentang bagaimana mengolah makan tersebut
dengan baik.
d. Ketersediaan input; apakah bahan baku dan input lain tersedia terus secara
kontinyu ? Jika ketersediaannya tersendat maka tentu saja produksi dapat
tertunda dan kondisi ini akan dapat menghilangkan konsumen di kemudian
hari.
e. Keahlian tenaga kerja; Sukses seorang Entrepreneur juga ditentukan oleh
efisiensi tenaga kerja. Entrepreneur perlu mempertimbangkan terutama
tenaga kerja yang memang ahli dan terlatih dalam menjalankan usaha
tersebut. Oleh karena itu proses rekriutmen atau penseleksian tenaga kerja
yang akan bekerja harus selektif sehingga kinerja para tenaga kerja yang
akan terlibat dalam usaha dapat berjalan dengan baik.
f. Teknologi; Entrepreneur mempunyai atau dapat mengakses tehnologi yang
digunakan dalam usaha tersebut. Yang lebih penting lagi adalah tehnologi
yang ada sedemikian rupa harus sesuai dengan selera dan preferensi
konsumen.
• Faktor eksternal yang perlu dipertimbangkan adalah
a) Pasar; siapa saja konsumen potensial dari produk atau jasa yang akan
diproduksi (perlu mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang berkembang pada
masyarakat).
b) Kompetitor; keberadaan kompetitor (pesaing) dengan usaha yang sama
c) Harga; harga barang dan jasa serta bagaimana kualitas barang dan jasa
yang akan diproduksi dan yang dikehendaki oleh konsumen
•
Peluang usaha kiranya tidak terlepas dari aspek permintaan. Untuk melihat
seberapa jauh kemungkinan peluang tersebut dapat diwujudkan menjadi
usaha yang sebesarnya, maka kiranya perlu memperhatikan aspek
permintaan yang secara langsung merupakan potensi peluang usaha.
• Kebutuhan dan Kekuatan Permintaan, dipengaruhi oleh:
1. Nisbah permintaan dan penawaran; Jika besaran permintaan dan
penawaran yang dapat diukur, maka nisbah antara keduanya akan
menggambarkan kekuatan permintaan. Makin banyak orang atau lembaga
ekonomi yang memerlukan atau meminta suatu barang atau jasa
sementara pemasok masih langka, maka makin kuat permintaan tersebut.
2. Jenis kebutuhan dan selera konsumen; Secara umum jenis dan selera
konsumen tersebut bersifat relatif dan dinamis. Masing-masing konsumen
dapat saja memerlukan macam barang yang sama namun berbeda
jenisnya. Mungkin saja dua orang menyukai barang yang sama, tetapi
berbeda selera dalam memilih warnanya.
3. Urgensi Kebutuhan; Kekuatan permintaan konsumen dipengaruhi juga oleh
tingkat urgensi atas kebutuhannya itu. Permintaan konsumen relatif lebih
kuat jika barang atau jasa yang diperlukan itu memang bersifat urgen
baginya. Konsumen bersedia membayar lebih mahal untuk barang atau
jasa yang demikian.
4. Faktor harga; Tinggi rendah harga yang ditawarkan sedikit banyak juga
akan mempengaruhi permintaan yang selanjutnya mempengaruhi volume
dan nilai penjualan. Faktor harga mempunyai dampak psikologis bagi
konsumen. Ada konsumen yang bangga jika barang yang dibeli itu mahal,
namun banyak pula yang merasa senang jika barang yang dibeli itu murah
harganya.
5. Mutu; Faktor mutu bukan hanya penting untuk memperoleh harga yang
lebih tinggi, tetapi juga penting dalam pembentukan citra yang baik. Citra
yang baik merupakan syarat utama untuk dapat tetap bertahan dalam
persaingan yang semain ketat.
6. Substitusi dan pesaing; Besar kecilnya permintaan juga dipengaruhi oleh
ada tidaknya barang atau substitusi yang sejenis dengan mutu, dan
kegunaan yang mungkin lebih baik. Adanya pilihan atau pesaing lain yang
lebih baik dapat mengurangi permintaan terhadap apa yang ditawarkan
atau memperkecil peluang bisnis
•
•
•
Membuat Permintaan; mampu membuat atau mempengaruhi orang lain
sehingga mereka membutuhkan barang dan jasa yang ditawarkan.
Membuat permintaan adalah juga langkah aktif seseorang karena dia tidak
menunggu sampai objek datang, tetapi dia ciptakan sesuatu yang secara
langsung ataupun tidak langsung pada akhirnya menjadi obkek
garapannya. Dia datangi si pembuat keputusan atau calon konsumen dan
mengutarakan idenya tentang kegiatan yang akan dilakukan.
Pertimbangan lokasi; faktor lokasi ini yang banyak menyebabkan usaha
yang dijalankan tidak berkembang dengan baik. Oleh karenanya pemilihan
lokasi yang strategis untuk tempat menjalankan usaha perlu dilakukan,
lokasi yang strategis mencakup jarak dan sarana transportasi ke tempat
penyediaan bahan baku, pusat-pusat kegiatan ekonomi, pusat pendidikan,
dan ketersediaan fasilitas energi, komunikasi, dan transportasi.