Pengembangan Kurikulum 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 11/6/2015 DRAFT RPJMN 2010-2014 Prioritas: Metodologi Penerapan metodologi pendidikan yang tidak lagi berupa pengajaran demi kelulusan ujian (teaching to the.

Download Report

Transcript Pengembangan Kurikulum 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 11/6/2015 DRAFT RPJMN 2010-2014 Prioritas: Metodologi Penerapan metodologi pendidikan yang tidak lagi berupa pengajaran demi kelulusan ujian (teaching to the.

Pengembangan Kurikulum 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
11/6/2015
DRAFT
11
RPJMN 2010-2014
Prioritas: Metodologi
Penerapan metodologi pendidikan yang tidak lagi
berupa pengajaran demi kelulusan ujian (teaching to
the test), namun pendidikan menyeluruh yang
memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi
pekerti, kecintaan terhadap budaya-bahasa Indonesia
melalui penyesuaian sistem Ujian Akhir Nasional pada
2011 dan penyempurnaan kurikulum sekolah dasar dan
menengah sebelum tahun 2011 yang diterapkan di 25%
sekolah pada 2012 dan 100% pada 2014;
11/6/2015
DRAFT
2
RPJMN 2010-2014
Prioritas: Kurikulum
Penataan ulang kurikulum sekolah yang dibagi
menjadi kurikulum tingkat nasional, daerah, dan
sekolah sehingga dapat mendorong penciptaan
hasil didik yang mampu menjawab kebutuhan
SDM untuk mendukung pertumbuhan nasional
dan daerah dengan memasukkan pendidikan
kewirausahaan (diantaranya dengan
mengembangkan model link and match).
11/6/2015
DRAFT
3
Konstelasi Kurikulum Sejak 2006
11/6/2015
DRAFT
4
Permasalahan Kurikulum 2006 (1)
• Kemampuan guru belum disiapkan secara
matang sehingga kebanyakan hanya copypaste kurikulum sekolah lain;
• Dapat disisipi dengan ajaran-ajaran sesat;
• Konten kurikulum masih terlalu padat yang
ditunjukkan dengan banyaknya matapelajaran
dan banyak materi yang keluasan dan tingkat
kesukarannya melampaui tingkat
perkembangan usia anak;
11/6/2015
DRAFT
5
Permasalahan Kurikulum 2006 (2)
• Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi
sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional;
• Kompetensi belum menggambarkan secara holistik
domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan;
• Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai
dengan perkembangan kebutuhan (misalnya
pendidikan karakter, kewirausahaan) belum
terakomodasi secara eksplisit di dalam kurikulum;
11/6/2015
DRAFT
6
Permasalahan Kurikulum 2006 (3)
• Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap
perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal,
nasional, maupun global;
• Standar proses pembelajaran belum menggambarkan
urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka
peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung
pada pembelajaran yang berpusat pada guru;
• Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian
berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum
secara tegas menuntut adanya remediasi secara
berkala.
11/6/2015
DRAFT
7
PENGELOLAAN KURIKULUM
11/6/2015
DRAFT
8
KURIKULUM TINGKAT
NASIONAL
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
KURIKULUM TINGKAT
SEKOLAH
D
a
s
a
r
I. Mata Pelajaran
Pendidikan Agama
KOMPETENSI
K
e
r
a
n
g
k
a
Struktur Kurikulum [distribusi jam min/maks]
Koordinasi dan Supervisi
1. Visi
PKN  PPKn
2. Misi
Bahasa Indonesia
3. Strategi
Matematika
4. Tujuan
Pendidikan
Bahasa Inggris
Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Alam
KTSP
Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Prakarya
6. Waktu &
Beban Belajar
Beban
Belajar
Kalender
Akademik
11/6/2015
5. Struktur &
RPP dan
Muatan
Kegiatan
Kurikulum:
Pembelajaran
[Jam
[Intra dan Ekstra
pelajaran
Kurikuler]
“real”]
7. Kalender
Akademik
Penyesuaian Event Daerah
DRAFT
9
STRUKTUR KURIKULUM SD
No
Komponen
A
Matapelajaran
I
II
III
IV
V
VI
1
Pend. Agama
3
3
3
2
Pend. Kewarganegaraan
2
2
2
3
Bahasa Indonesia
5
5
5
4
Matematika
5
5
5
5
IPA
4
4
4
6
IPS
3
3
3
7
Seni Budaya & Ketrpln.
4
4
4
8
Pend. Jasmani, OR & Kes.
4
4
4
B
Muatan Lokal
2
2
2
C
Pengembangan Diri
2
2
2
32
32
32
TEMATIK
Jumlah
11/6/2015
26
DRAFT
27
28
10
MASUKAN STRUKTUR KURIKULUM SD
No
Komponen
I
II
III
IV
V
VI
Kelompok A
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
4
4
4
4
4
4
2
PPKN
5
6
6
4
4
4
3
Bahasa Indonesia
8
8
10
7
7
7
4
Matematika
5
6
6
6
6
6
5
IPA
3
3
3
6
IPS
3
3
3
Kelompok B
7
Seni Budaya & Prakarya (termasuk muatan
lokal*)
4
4
4
5
5
5
8
Pend. Jasmani, OR & Kes (termasuk muatan
lokal).
4
4
4
4
4
4
30
32
34
36
36
36
Jumlah
Catatan:
1. Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah
2. IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya
11/6/2015
DRAFT
11
STRUKTUR KURIKULUM SMP
ALOKASI WAKTU
MINIMAL PER MINGGU
[JP]
VII
VIII
IX
KOMPONEN
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
7 Bahasa Inggris
8 Seni Budaya
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
4
4
4
4
4
2
2
Keterampilan/Teknologi Informasi & Komunikasi
2
2
2
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
2
2*
32
2
2*
32
2
2*
32
10
11/6/2015
DRAFT
12
MASUKAN STRUKTUR KURIKULUM SMP
No
Komponen
VII
VIII
IX
3
3
6
5
5
4
4
3
3
6
5
5
4
4
3
3
6
5
5
4
4
3
3
3
3
3
3
2
38
2
38
2
38
Kelompok A
1
2
3
4
5
6
7
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Bahasa Inggris
Kelompok B
8
Seni Budaya (termasuk mulok)*
Pend. Jasmani, OR & Kesehatan
9
(termasuk mulok)
10 Prakarya (termasuk mulok)
Jumlah
* Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
11/6/2015
DRAFT
13
Rasionalitas Penambahan Jam Pelajaran
• Perubahan proses pembelajaran [dari siswa
diberi tahu menjadi siswa mencari tahu] dan
proses penilaian [dari berbasis output menjadi
berbasis proses dan output] memerlukan
penambahan jam pelajaran
• Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara
menambah jam pelajaran
• Perbandingan dengan negara-negara lain
menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif
lebih singkat
11/6/2015
DRAFT
14
Total number of intended instruction hours in public institutions between
the ages of 7 and 14
Total number of intended instruction hours
Ages 7 to 8
Ages 9 to 11
Ages 12 to 14
10 000
9 000
8 000
7 000
= 15%
6 000
5 000
4 000
3 000
2 000
1 000
Chile
Australia
Israel
Belgium (Fr.)3
Netherlands
Italy
Spain
Mexico
France
Canada
Ireland
Luxembourg
Portugal
England
Iceland
Belgium (Fl.)
Turkey
OECD average
Austria
Denmark
Japan
Slovak Republic
Germany
Greece
Norway
Poland
Hungary
Indonesia
Sweden2
Korea
Czech Republic1
Slovenia
Russian Federation
Finland
Estonia
0
1. Minimum number of hours per year.
2. Estimated because breakdown by age is not available.
3. "Ages 12-14" covers ages 12-13 only.
11/6/2015
DRAFT
Countries
are ranked in descending order of the total number of intended
instruction hours.
Source: OECD. Table D1.1. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012).
15
STRUKTUR KURIKULUM SMA
Berdasarkan Permendiknas No. 22 Thn. 2006 tentang Standar Isi
11/6/2015
DRAFT
16
MASUKAN STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH
Mata Plajaran
X
Kelas
XI
XII
Kelompok Wajib
Kelompok A
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3
3
3
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
2
2
3
Bahasa Indonesia
4
4
4
4
Matematika
4
4
4
5
Sejarah Indonesia
2
2
2
6
Bahasa Inggris
2
2
2
Kelompok B
7
Seni Budaya (termasuk muatan lokal)
2
2
2
8
Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal)
2
2
2
9
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal)
3
3
3
24
24
24
18
20
20
26
26
26
17
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib
Kelompok Peminatan
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA)
Matapelajaran
11/6/2015
peminatan akademik dan vokasiDRAFT
(untuk SMK)
MASUKAN USULUAN STRUKTUR KURIKULUM PEMINATAN SMA
MATA PELAJARAN
Kelompok A dan B (Wajib)
Peminatan Matematika dan IPA
I
1 Matematika
2 Biologi
3 Fisika
4 Kimia
Peminatan Sosial
II
1 Geografi
2 Sejarah
3 Sosiologi & Antropologi
4 Ekonomi
Peminatan Bahasa
III
1 Bahasa dan Sastra Indonesia
2 Bahasa dan Sastra Inggeris
3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya
4 Antropologi
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat
Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu
11/6/2015
DRAFT
Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu
X
24
Kelas
XI
24
XII
24
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
6
60
42
4
72
44
4
72
18
44
ELEMEN PERUBAHAN
Standar
Kompetensi Lulusan
Standar Proses
Elemen Perubahan
Standar Isi
11/6/2015
Standar Penilaian
DRAFT
19
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
DOMAIN
SD
SMP
SMA-SMK
Menerima + Menanggapi + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
SIKAP
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM
BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN
PERADABANNYA
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta
KETERAMPILAN
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH
ABSTRAK DAN KONKRET
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
PENGETAHUAN
PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA YANG BERWAWASAN
KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
ELEMEN PERUBAHAN
Elemen
Deskripsi
SD
SMP
SMA
SMK
Kompetensi
Lulusan (SKL)
• Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang
meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan
mata pelajaran
( STANDAR ISI)
• Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi
matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
Pendekatan
(STANDAR ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui:
11/6/2015
• Tematik
Integratif dalam
semua mata
pelajaran
• Mata
pelajaran
DRAFT
• Mata pelajaran
• Vokasinal
21
ELEMEN PERUBAHAN
Elemen
Struktur
Kurikulum
(Matapelajaran
dan alokasi
waktu)
(STANDAR ISI)
11/6/2015
Deskripsi
SD
SMP
SMA
• Holistik berbasis
• TIK menjadi media
• Perubahan
sains (alam, sosial,
semua
sistem: ada
dan budaya)
matapelajaran
matapelajaran
wajib dan ada
• Jumlah
• Pengembangan diri
matapelajaran
matapelajaran dari
terintegrasi pada
pilihan
10 menjadi 6
setiap matapelajaran
dan ekstrakurikuler
• Jumlah jam
• Muatan lokal
bertambah 4
• Terjadi
terintegrasi dalam
JP/minggu akibat
pengurangan
matapelajaran Seni
perubahan
matapelajaran
Budaya, Penjasorkes,
pendekatan
yang harus
dan Prakarya
pembelajaran
diikuti siswa
• Jumlah
matapelajaran dari
• Jumlah jam
12 menjadi 10
bertambah 3-5
• Jumlah jam
JP/minggu
bertambah 6
akibat
JP/minggu akibat
perubahan
perubahan
pendekatan
DRAFT
pendekatan
pembelajaran
SMK
• Penambahan jenis
keahlian
berdasarkan
spektrum
kebutuhan (6
program keahlian,
40 bidang keahlian,
121 kompetensi
keahlian)
• Pengurangan
adaptif dan
normatif,
penambahan
produktif
• produktif
disesuaikan dengan
trend
perkembangan di
Industri
22
ELEMEN PERUBAHAN
Elemen
Deskripsi
SD
SMP
SMA
SMK
• Standar Proses yang semula terfokus pada domain kognitif, dilengkapi
dengan domain afektif dan psikomotorik;
• Proses pembelajaran dari siswa diberitahu menjadi siswa mencari tahu
dari berbagai sumber belajar yang ada;
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Proses
pembelajaran
(STANDAR
• Tematik dan
PROSES)
terpadu
11/6/2015
• IPA dan IPS
masingmasing
diajarkan
secara
terpadu
DRAFT
• Adanya mata
pelajaran
wajib dan
pilihan sesuai
dengan bakat
dan minatnya
• Kompetensi
keterampilan yang
sesuai dengan standar
industri
23
ELEMEN PERUBAHAN
Deskripsi
Elemen
Penilaian hasil
belajar (STANDAR
PENILAIAN)
Ekstrakuri-kuler
11/6/2015
SD
SMP
SMA
SMK
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian
•
•
•
•
Pramuka (wajib)
UKS
PMR
Bahasa Inggris
•
•
•
•
•
Pramuka (wajib)
OSIS
UKS
PMR
Dll
DRAFT
•
•
•
•
•
Pramuka (wajib)
OSIS
UKS
PMR
Dll
•
•
•
•
•
Pramuka (wajib)
OSIS
UKS
PMR
Dll
24