Rokok Merusak Sistem Enzim Paru-paru Rokok tampaknya mampu merusak fungsi enzim utama di dalam paru-paru.

Download Report

Transcript Rokok Merusak Sistem Enzim Paru-paru Rokok tampaknya mampu merusak fungsi enzim utama di dalam paru-paru.

Rokok Merusak Sistem Enzim Paru-paru
Rokok tampaknya mampu merusak fungsi enzim utama di dalam paru-paru. Keadaan inilah yang dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit yang
umumnya diderita perokok. Hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa ilmuwan di US Department of Energy’s Brookhaven National Laboratory dan
para koleganya ini dipublikasikan dalam jurnal Nuclear Medicine.
Penelitian ini menggunakan sebuah radiotracer untuk melacak enzim yang terdapat di paru-paru. Hasilnya menunjukkan bahwa konsentrasi tracer yang
terdapat dalam aliran darah perokok lebih sedikit dibandingkan yang bukan perokok. Dalam penelitian ini, diasumsikan bahwa respon tubuh perokok
dan bukan perokok terhadap sejumlah zat kimia, misalnya obat penenang, obat bius, ataupun narkoba yang masuk melalui pernafasan atau urat nadi
keduanya sama.
“Pengaruh rokok pada kesehatan manusia sangat besar, namun belum diketahui efek farmakologis rokok pada tubuh manusia selain efek nikotin,” kata
Joanna Flower, direktur Center for Translational Neuroimaging di Brookhaven.
Fowler dan koleganya dari Brookhaven, National Institute on Drug Abuse (NIDA) dan Stony Brook University juga menggunakan alat pemindai Positron
Emission Tomography (PET) sebagai pelacak zat kimia yang terikat pada enzim. Ikatan ini akan membentuk enzim monoamin oksidase (MAO A) yang
spesifik untuk melacak jumlah MAO A di tubuh sembilan perokok dan bukan perokok.
Dengan pencitraan bagian tubuh dengan PET, para ilmuwan mampu mengukur konsentrasi dan pergerakan radiotracer dan MAO A, jenis enzim yang
fungsinya mengatur keadaan jiwa dan salah satu enzim yang berkontribusi memecah senyawa kimia yang mengatur tekanan darah.
Hasil pemindaian memperlihatkan bahwa konsentrasi maupun pergerakan MAO A di seluruh organ tubuh normal kecuali di paru-paru perokok.
Konsentrasi MAO A perokok lebih rendah 50 persen daripada bukan perokok. Perlu dicatat bahwa studi terdahulu menunjukkan adanya pengurangan
MAO A yang signifikan di otak perokok.
MAO A memecah senyawa kimia yang menganggu tekanan darah, sedangkan paru-paru merupakan organ metabolisme utama tempat senyawasenyawa tersebut didegradasi. Menurunnya konsentrasi MAO A di paru-paru perokok merupakan salah satu efek merokok, termasuk perubahan
tekanan darah dan fungsi paru-paru.
“Paru-paru perokok juga membentuk tracer kimia lebih lama dibanding selain perokok. Selain itu, perpindahan tracer ke saluran darah arteri lebih
rendah pada perokok, khususnya pada menit pertama setelah injeksi,” kata Fowler. Temuan ini menunjukkan bahwa tubuh perokok dan bukan perokok
memberikan respon yang berbeda terhadap zat yang masuk ke tubuhnya melalui aliran darah, misalnya obat-obatan, obat bius, zat aditif, atau racun.
Fowler dan koleganya telah mempelajari MAO selama 30 tahun. Penelitian sebelumnya yang dilakukan kelompoknya menunjukkan bahwa otak perokok
juga mengalami penurunan konsentrasi enzim lainnya yaitu MAO B.
“Untuk pertama kalinya, penelitian tersebut memperlihatkan bahwa merokok akan menurunkan kandungan MAO di otak dan pada beberapa organ
tertentu sehingga menjadi petunjuk baru untuk mempelajari pengaruh rokok lainnya, misalnya menurunnya Parkinson pada perokok dan banyaknya
perokok pada orang-orang yang menderita depresi atau pecandu zat-zat aditif,” kata Fowler.
Pengaruh MAO yang berhubungan dengan rokok kemungkinan juga dapat digunakan untuk mempelajari hal-hal lainnya dengan membandingkan
kandungan enzim antara tubuh perokok dan bukan perokok.
Sumber: http://www.kompas.co.id/