Konsep-Konsep Motivasi Prepared by Dr. Herman Ruslim SE., Ak., MM Teori-Teori Motivasi Pada Jaman Dahulu.

Download Report

Transcript Konsep-Konsep Motivasi Prepared by Dr. Herman Ruslim SE., Ak., MM Teori-Teori Motivasi Pada Jaman Dahulu.

Konsep-Konsep Motivasi
Prepared by
Dr. Herman Ruslim SE., Ak., MM
Teori-Teori Motivasi Pada Jaman
Dahulu
Teori Maslow
Teori X dan Y
Teori Motivasi-Higien Menurut
Herzberg
Teori Kebutuhan McCleland
• Teori tersebut berfokus pada tiga kebutuhan:
Pencapaian, Kekuatan dan Hubungan.
• Kebutuhan Pencapaian (Need of achievement):
Dorongan untuk melebihi, mencapai standarstandar, berusaha keras untuk berhasil;
• Kebutuhan Kekuatan (Need for Power):
Kebutuhan untuk membuat individu lain
berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka
tidak akan berprilaku sebaliknya.
• Kebutuhan Hubungan (Need for Affiliation):
Keinginan untuk menjalin suatu hubungan
antarpersonal yang ramah dan akrab
Teori Evaluasi Kognitif
• Teori Evaluasi Kognitif: Teori yang menyatakan
bahwa pemberian penghargaan ekstrinsik untuk
prilaku yang sebelumnya memuaskan secara
intrinsik cenderung mengurangi tingkat motivasi
secara keseluruhan
• Indeks Diri: Tingkat sampai mana alasan alasan
seseorang untuk mengejar suatu tujuan
konsisten dengan minat dan nilai-nilai mereka;
Teori Penentuan Tujuan
• Teori bahwa tujuan-tujuan yang spesifik
dan sulit dengan umpan balik,
menghasilkan kinerja yang lebih tinggi.
Program-program MBO mempraktikkan Teori
Penentuan Tujuan
• Manajemen Berdasarkan Tujuan: Program
yang mencakup tujuan-tujuan khusus,
yang ditentukan secara partisipatif, untuk
satu periode waktu yang eksplisit, dengan
umpan balik mengenai kemajuan tujuan.
• Efektivitas diri: Keyakinan seorang individu
bahwa ia mampu mengerjakan tugas.
Teori Efektivitas Diri
• Efektivitas Diri (self efficacy yang juga dikenal
sebagai teori kognitif sosial” atau “teori
pembelajaran sosial” merujuk pada keyakinan
individu bahwa ia mampu mengerjakan suatu
tugas. Semakin tinggi efektivitas diri anda,
semakin tinggi rasa percaya diri yang anda miliki
dalam kemampuan anda untuk berhasil dalam
suatu tugas. Jadi, dalam situasi-situasi sulit, kita
merasa bahwa individu yang memiliki efektivitas
diri rendah cenderung mengurangi usaha
mereka atau menyerah, sementara individu
dengan efektivitas diri tinggi akan berusaha
lebih keras untuk mengalahkan tantangan.
Teori Penguatan
• Teori Penguatan, teori dimana perilaku merupakan
sebuah fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya.
Teoritikus2 penguatan menganggap perilaku disebabkan
oleh lingkungan. Anda tidak perlu khawatir, kata mereka,
dengan peristiwa kognitif internal; yang mengendalikan
perilaku adalah penguat penguat-konsekuensi apapun
yang, ketika langsung diikuti oleh respons,
meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku itu akan
diulang.
• Teori penguatan mengabaikan perasaan, sikap,
harapan, dan variabel kognitif lain yang diketahui
mempengaruhi perilaku. Pada kenyataannya, beberapa
peneliti melihat percobaan-percobaan yang sama yang
digunakan oleh teoritikus2 untuk mendukung posisi
mereka dan menginterpretasikan pertemuan2 tersebut
dalam kerangka kognitif
Teori Keadilan
• Teori Keadilan adalah teori bahwa individu
membandingkan masukan-masukan dan hasil
pekerjaan mereka dengan masukan-masukan
dan hasil pekerjaan orang lain, dan kemudian
merespons untuk menghilangkan ketidakadilan.
• Keadilan Distributif: Keadilan jumlah dan
pemberian penghargaan yang dirasakan di
antara individu2;
• Keadilan Organisasional: Seluruh persepsi
tentang apa yang adil ditempat kerja, yang
terdiri atas keadilan distributif, prosedural, dan
interaksional
• Keadilan Prosedural: Keadilan yang dirasakan
mengenai proses yang digunakan untuk
mentukan distribusi penghargaan-penghargaan
Lanjutan
• Keadilan Interaksional: Tingkat sampai
mana seorang individu diperlakukan
dengan mkartabat, perhatian, dan rasa
hormat.
Teori Harapan
• Teori Harapan: Kekuatan dari suatu
kecenderungan untuk bertindak dalam
cara tertentu bergantung pada kekuatan
dari suatu harapan bahwa tindakan
tersebut akan diikuti dengan hasil yang
ada dan pada daya tarik dari hasil itu
terhadap individu tersebut
Lanjutan
•
1.
2.
3.
Oleh karena nya, teori tersebut berfokus pada tiga
hubungan:
Hubungan usaha – kinerja. Kemungkinan dirasakan
oleh individu yang mengeluarkan sejumlah usaha akan
menghasilkan kinerja;
Hubungan Kinerja – Penghargaan.
Tingkat sampai mana individu tersebut yakin bahwa
bekerja pada tingkat tertentu akan menghasilkan
pencapaian yang diinginkan;
Hubungan Penghargaan- tujuan-tujuan pribadi. Tingkat
mana penghargaan2 organisasional memuaskan
tujuan-tujuan pribadi atau kebutuhan2 seseorang
individu dan daya tarik dari penghargaan2 potensial
bagi individu tersebut.