Peran Hati Nurani Ferly David, M.Si. Kasus Hakim Yang Tergiur suap     Seorang Hakim yang jujur, ketika mau pensiun ditawari sejumlah besar uang jika saja.

Download Report

Transcript Peran Hati Nurani Ferly David, M.Si. Kasus Hakim Yang Tergiur suap     Seorang Hakim yang jujur, ketika mau pensiun ditawari sejumlah besar uang jika saja.

Peran
Hati Nurani
Ferly David, M.Si.
Kasus Hakim Yang Tergiur suap




Seorang Hakim yang jujur, ketika mau pensiun
ditawari sejumlah besar uang jika saja ia mau
membebaskan tersangka korupsi yang ditanganinya.
Dia memutuskan untuk menerima uang itu karena
memang sangat membutuhkannya, selain untuk
membeli rumah bagi tempat tinggalnya nanti jika
harus meninggalkan rumah dinasnya, ia juga masih
harus membiayai dua anaknya yang sedang kuliah.
Memang tidak ada seorangpun yang tahu tentang
“kecurangan” yang dilakukannya. Tetapi sepanjang
masa pensiunnya, ia menyesali perbuatan di akhir
masa tugasnya itu sebagai yang telah menodai
kesetiaan dan kejujurannya sepanjang 35 tahun
pengabdiannya bagi dunia pengadilan.
Apa yang menyebabkan hidup sang hakim jadi tidak
tenteram?
Kasus Thomas Grissom




Thomas Grissom bekerja dalam kedudukan yang
cukup penting di sebuah perusahaan yang
memproduksi sumber energi nuklir di Amerika.
Grissom kemudian menyadari bahwa bahan yang
diproduksi oleh perusahaan tempat dia bekerja itu
adalah bahan yang bisa menimbulkan akibat amat
buruk bagi kehidupan manusia, apalagi jika dipakai
untuk pembuatan senjata.
Grissom memutuskan untuk berhenti bekerja dari
perusahaan itu. Dan sebagai akibatnya, ia bukan
hanya kehilangan mata pencahariannya, tetapi ia
juga dikecam oleh keluarganya serta ditinggalkan
oleh istrinya.
Siapa yang mendorong Grissom untuk mengambil
keputusan seperti itu?
Apakah Hati Nurani Itu?
Kebebasan
Norma-Norma
Instansi (dalam diri
sendiri) yang menilai
perbuatan-perbuatan
yang kita lakukan
Kesadaran akan
kewajiban saya
dalam
situasi
konkrit
Tempat Hati Nurani
Otonomi
Moral
Pembatasan Kebebasan:
Keluarga,
Masyarakat,
Agama,
Negara.
Ruang Kebebasan:
Fisik,
Psikis,
Moral
Peran
Hati
Nurani
Kapan Hati Nurani Menilai?
Retrospektif
Penilaian terhadap
Perbuatan-perbuatan
Yang telah berlangsung
Kasus Hakim Yang
Tergiur Menerima Suap
Hati
Nurani
Prospektif
Penilaian terhadap
Perbuatan-perbuatan
Yang akan datang
Kasus Thomas Grissom
Berhenti dari pabrik Nuklir
Sifat Hati Nurani
Melebihi pribadi kita
(menerangi pribadi kita)
Adi – Personal
Tidak dapat ditawar dengan
pertimbangan untung - rugi
Hati
Nurani
Berbicara atas nama
dan penilaian saya sendiri
Personal
Diwarnai dan berkembang
bersama seluruh kepribadian kita
Dimensi-dimensi Subyektif Hati Nurani
Rasa


Hati
Nurani
Pernyataan moral
berkaitan dengan
rasa: jahat/baik,
buruk/bagus,
kejam/lembut dst.
Nurani bersifat intuitif
(menyangkut
perasaan)


Rasio
Keputusan etis lahir
dari penanalaran yg
rasional (ada
kesadaran universal).
Nurani bersifat
rasional (kebenaran
argumentatif)
Hati Nurani dan Struktur Kepribadian

Kepribadian menurut
Sigmund Freud

Super Ego

Ego
Id
Hati nurani berbeda
dengan superego.
Superego hanya menekan,
mengerem, menegur tanpa
mempedulikan tepattidaknya hal itu dari segi
tanggung-jawab.
Hati nurani menyangkut
unsur pengertian secara
obyektif & tanggungjawab.
•Kasus orang tua yang
tinggal di Panti-jompo
•Kasus anak-anak yang
jadi pengamen jalanan
Perkembangan Moral
Pra-Konvensional Hukuman dan Kepatuhan
Relativis - Instrumental
(anak-anak)
Konvensional Kesepakatan (anak manis)
Hukum dan Ketertiban
(Remaja)
Lawrence Kholberg
Pasca-Konvensional
(Dewasa)
Kontrak Sosial Legalistis
Prinsip Etika Universal
Perkembangan Moral tidak selalu berjalan seiring
Pertambahan usia
Pembinaan Hati Nurani



Hati Nurani menerjemahkan pendapat moral
dalam situasi konkrit. Tetapi suatu pendapat
moral harus terbuka bagi setiap argumen,
bantahan, pertanyaan, keraguan pihak lain.
Karena itu hati nurani tidak menggantikan
usaha kita untuk mempelajari dengan teliti
dan mendalam prinsip dan norma moral.
Hati nurani bisa “tumpul” jika tidak diasah
dengan baik. Jadi hati nurani harus dididik.
Perlu keterbukaan dan kemauan belajar.
Perlu diperhatikan, bahwa mengikuti suara
hati belum tentu keputusan kita benar (hati
nurani bagaimanapun tetap dapat keliru).
Shame Culture Vs Guilt Culture



Shame Culture adalah
kebudayaan dimana
pengertian-pengertian
seperti “kehormatan”,
“reputasi”, “nama baik”,
“status”, “gengsi” sangat
ditekankan.
Di sini, bukan perbuatan
obyektif (jahat atau baik)
yang penting, tetapi
diketahui atau tidak oleh
orang lain.
Sangsinya berasal dari
luar, yaitu apa yang
dikatakan dan difikirkan
oleh lingkungannya.



Guilt culture adalah
kebudayaan dimana
pengertian-pengertian
seperti “kebersalahan”,
“dosa”, “tanggungjawab” sangat
dipentingkan.
Di sini yang penting dan
dinilai adalah perbuatan
obyektif yang dilakukan.
Penilaian dilakukan oleh
diri sendiri.
Sangsinya berasal dari
dalam, yaitu rasa
bersalah, atau
ketenangan batin.
Pertanyaan Pengarah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan hati
nurani! Bagaimana hubungannya dengan
pengambilan keputusan etis?
Mengapa hati nurani disebut berifat personal
sekaligus adi-personal? Jelaskan
Adakah hubungan hati nurani dengan
perasaan? Jelaskan.
Jelaskan hubungan hati nurani dengan
kepribadian.
Apakah moral itu berkembang? Bagaimana?
Jelaskan apa yang anda ketahui tentang
shame culture dan guilt culture