Lailatul Qadr Oleh Hasan Husen Assagaf www.hasanalsaggaf.wordpress.com DIRIWATKAN bahwa Rasulallah sedang duduk i’tikaf (berdiam di masjid) semalam suntuk, di hari hari terakhir bulan Ramadan.

Download Report

Transcript Lailatul Qadr Oleh Hasan Husen Assagaf www.hasanalsaggaf.wordpress.com DIRIWATKAN bahwa Rasulallah sedang duduk i’tikaf (berdiam di masjid) semalam suntuk, di hari hari terakhir bulan Ramadan.

Lailatul Qadr
Oleh
Hasan Husen Assagaf
www.hasanalsaggaf.wordpress.com
DIRIWATKAN bahwa Rasulallah sedang duduk i’tikaf (berdiam di
masjid) semalam suntuk, di hari hari terakhir bulan Ramadan. Para
sahabat tidak sedikit yang mengikuti apa yang di lakukan Nabi. Beliau
berdiri salat mereka juga salat.
Saat itu langit mendung tidak berbintang. Angin pun meniup tubuh sahabat
Rasulallah saw yang memenuhi masjid. Menurut sebuah riwayat malam itu
malam ke 27 Ramadhan.
Di saat Rasulallah saw dan para sahabat sujud, tiba tiba hujan turun cukup
deras. Masjid yang tidak beratap itu menjadi tergenang air hujan. Salah
seorang sahabat ada yang ingin membatalkan solatnya. Dia bermaksud
ingin berteduh dan lari dari shof. Tapi niat itu digagalkan karena dia melihat
Rasulallah dan sahabat lainnya tetap sujud dengan khusyuk tidak bergerak.
Air hujan pun makin menggenangi masjid dan membasahi seluruh tubuh
Rasulallah saw. Akan tetapi Rasulallah saw dan para sahabat tetap sujud.
Beliau basah kuyup dalam sujud. Namun sama sekali tidak bergerak. Seolah
olah beliau sedang asyik masuk ke dalam suatu alam yang melupakan
segala galanya. Beliau sedang masuk ke alam keindahan. Beliau sedang
diliputi oleh cahaya Ilahi. Beliau takut keindahan yang beliau saksikan ini
akan hilang jika beliau bergerak dari sujudnya. Beliau takut cahaya itu akan
hilang jika beliau mengangkat kepalanya. Beliau terpaku lama sekali di
dalam sujudnya. Beberapa sahabat ada yang tidak kuat menggigil
kedinginan. Ketika Rasulallah saw mengangkat kepala dan mengakhiri
shalatnya, hujan pun terhenti seketika.
Anas bin Malik, sahabat Rasulallah, bangun dari duduknya dan
berlari ingin mengambil pakaian kering untuk Rasulallah. Tapi
belau pun menghalanginya dan berkata “Jangan, biarlah kita
sama sama basah, nanti juga pakaian kita akan kering sendiri”.
Anas pun duduk kembali dan mendengarkan dengan seksama
cerita Rasulallah mengapa beliau begitu lama bersujud.
Ketika Rasulallah bersujud,
dan disaat hujan mulai turun,
disaat itu pula malaikat
dibawah pimpin Jibril as turun
dalam keindahan dan bentuk
aslinya. Mereka berbaris rapih
dan suara gemuruh tasbih dan
tahmid mereka bergema di
langit dan di bumi dan alam
semesta dipenuhi dengan
cahaya ilahi. Inilah yang
membuat Rasulallah saw
terpaku menyaksikan
keindahan dan cahaya yang
sama sekali tidak pernah
dilihat oleh mata. Gema tasbih
dan tahmid malaikat yang tak
pernah didengar oleh telinga
dan suasana yang tidak
pernah bisa dibayangkan oleh
pikiran manusia.
Itulah Laillatul qadar. Tahukan kamu, apakah lailatul qadar? Lailatul
qadar yang sesaat itu saja lebih baik ketimbang seribu bulan. Di
malam itu, malaikat dan Jibril turun atas izin Tuhan. Mereka
menebarkan kedamaian, keselamatan, kesejahteraan, dan mengatur
segala urusan. Mereka menyampaikan “salam” sampai terbit fajar ke
seluruh semesta alam. (QS Al Qadar).
Sekarang kita sudah hampir mencapai puncak terakhir dari bulan
Ramadhan. Dan di puncaknya kita dapatkan pembebasan dari api neraka.
Pada malam-malam terakhir para malaikat turun dari langit untuk
menaburkan kasih sayang Allah kepada hambanya dan menyampaikan
salam kepada kaum beriman sampai terbit fajar. Itulah Lailatul Qadar
Lailatul Qadar adalah malam kebesaran Allah, malam keagungan Nya,
malam pengampunan Nya, malam yang dimiliki Nya untuk memberi maaf
dan dan kasih sayang kepada hamba Nya, para pembuat dosa.
Di langit ada kerajaan yang sangat besar yang mengatur
dan mencatat segala amal manusai di bumi. Ketika para
malaikat melihat kitab catatan amal manusia, mereka iri
dengan amal yang hanya khusus dilakukan penduduk
bumi di malam-malam Lailatul Qadar. Malaikat pun tidak
ada yang dapat menirunya. Salah satu di antaranya adalah
rintihan para pembuat dosa. Allah berfirman dalam hadist
, ”Aku lebih suka mendengarkan rintihan para pembuat
dosa ketimbang gemuruh suara tasbih. Karena gemuruh
suara tasbih hanya menyentuh kebesaran Kami,
sedangkan rintihan para pembuat dosa menyentuh kasih
sayang Kami.”
YA ALLAH, kami datang mengemis dihadapan pintu Mu.
YA ALLAH, kami datang dengan deraian air mata, merenge dan memohon
kasih sayang dan pengampunan Mu.
YA ALLAH, jika pada bulan yang mulia ini, Engkau hanya menyayangi
orang-orang yang mengikhlaskan shiam dan qiyam nya, maka siapa lagi
yang menyayangi kami yang tenggelam dalam dosa dan
kemaksiatannya.
YA ALLAH, jika Engkau hanya mengasihi orang-orang yang menaati-Mu,
siapa yang akan mengasihi kami yang berlepotan dengan dosa dan
maksiat.
YA ALLAH, jika Engkau hanya menerima orang-orang yang tekun
beramal, maka siapa yang akan menerima orang-orang yang malas.
YA ALLAH, beruntunglah orang-orang yang berpuasa dengan sebenarnya.
Berbahagialah orang-orang yang shalat malam dengan sebaik-baiknya.
Selamatlah orang-orang yang beragama dengan tulus. Sedangkan kami
adalah hamba-hamba-Mu yang hanya berbuat dosa. Sayangilah kami
dengan kasih-Mu. Bebaskan kami dari api neraka dengan ampunan-Mu.
Ampunilah dosa-dosa kami dengan kasih-sayang-Mu. Wahai Yang Paling
Penyayang dari semua yang Menyayangi.
YA ALLAH,.. tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah
pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang orang kafir.
YA ALLAH,.. janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami
tersalah.
YA ALLAH,.. janganlah Engkau bebankan kepada kami baban yang berat
sebagaiman Engkau bebankan kepada orang orang yang sebelum kami.
YA ALLAH,.. janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup
kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami.
Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.
YA ALLAH,.. ampunilah dosa-dosa kami
dan tindakan-tindakan kami yang berlebih
lebihan dalam urusan kami, dan
tetapkanlah pendirian kami dan tolonglah
kami terhadap kaum yang kafir.
YA ALLAH, janganlah Engkau jadikan kami sasaran
fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami Ya
ALLAH, Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.
YA ALLAH,.. jangalah Engkau jadikan hati kami condong kepada
kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan
karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena
susungguhnya Engkaulah Maha Pemberi Karunia.
YA ALLAH,.. kami telah
beriman, maka ampunilah
kami dan berilah kami rahmat
dan Engkau adalah Pemberi
Rahmat Yang Paling Baik.
YA ALLAH,..
sempurnakanlah
bagi kami cahaya
kami dan
ampunilah kami,
sesungguhnya
Engkau Maha
Kuasa atas
segala sesuatu.
YA ALLAH,..
terimalah daripada
kami amalan kami,
sesungguhnya
Engkaulah yang
Maha Mendengar
lagi Maha
Mengetahui.
YA ALLAH,.. berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksaan neraka.
YA ALLAH,.. jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu
adalah kebinasaan yang kekal.
YA ALLAH,.. kami telah
menganiaya diri kami sendiri,
dan jika Engkau tidak
mengampuni kami dan
memberi rahmat kepada
kami, niscaya pastilah kami
termasuk orang-orang yang
merugi.
YA ALLAH,.. anugrahkanlah kepada kami, istri-istri kami dan keturunan
kami sebagai penyenang hati kami dan jadikanlah kami imam bagi
orang-orang yang bertakwa.
YA ALLAH,.. beri apunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian
orang-orang mu’min pada hari terjadinya hisab.
YA ALLAH,.. berikanlah rahmat kepada kami dari sisi Mu dan
sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami.
YA ALLAH, perkenankanlah doaku.
Selawat dan salam Mu atas junjungan
Nabi Muhammad, keluarga-nya dan para
sahabat-nya. Amiiin
Salam dari kota Nabi
Hasan Husen Assagaf