pembuatan keputusan dalam kepemimpinan

Download Report

Transcript pembuatan keputusan dalam kepemimpinan

Bayu Chandra E. P
Dwi Rahmah Hidayati
Fitria Anike W
Ria Nuraida Linda K. D
110131436553
110131436526
110131436521
110131436545
Langakahlangkah
Pembuatan
Keputusan
Prinsip
Pembuatan
Keputusan
Pengertian
Model
Metode
Keputusan
Pembuatan
Keputusan
Teori
Konflik
Pembuatan
Keputusan
Pengertian
Sondang P. Siagian, “Pembuatan keputusan
Pada hakekatnya, merupakan suatu pendekatan
yang sistematis terhadap suatu masalah yang
dihadapi”.
Hakikat
masalah
yang
dihadapi
Analisis
masalah
(fakta dan
data)
Mencari
alternatif
pemecahan
Menganalis
is setiap
alternatif
Pengambilan
keputusan
Penilaian
hasil yang
dipakai
Keputusan untuk menyelesaikan
masalah
Keputusan merupakan alternatif
terbaik dengan resiko minimal
Sudah mempertimbangkan lingkup dan
resiko secara sistematik dan sistemik
Tidak berada diluar zona of acceptance
manusia.
Keputusan dapat dilaksanakan
memecahkan masalah yang generik
Pembuatan Keputusan terdiri dari
tahap perumusan keputusan dan
implementasi keputusan.
Hasil dapat diukur
Keputusan tidak selalu harus dimulai
dari data, tapi dari judgement
Keseluruhan prinsip di atas dapat dijadikan
dasar dalam setiap pembuatan keputusan.
Dengan menerapkan prinsip tersebut pembuat
keputusan dapat terhindar dari berbagai
kesalahan dalam menggunakan pembuatan
keputusan.
Langkah-langah Pembuatan Keputusan
& Perbedaan dg Pemecahan Masalah
Mendefinis
ikan
masalah
Menetukan
kriteria
pemecahan
masalah
Mengidenti
fikasi
alternatif
Mengadakan
penilaian
terhadap
alternatif
Memilih
“alternatif
” yang
terbaik
Implementasi
alternatif
yang dipilih
1. Model
Mitznberg,
Dricker, dan
12. Model Simon
Pengambila
n Keputusan
Strategis
Hunger &
Wheelen
11. Model
2. Model
Pembuatan
Keputusan
Rasional
3. Model
Pembuatan
Keputusan
Klasik
4. Model
Pembuatan
Keputusan
Perilaku
5. Model
Pembuatan
Pembuatan
Keputusan
Model Pembuatan
keputusan
Berdasarkan
Keputusan
Vvroom &
Pohon
Yetton
Masalah
10. Model
6. Model
pembuatan
Pembuatan
keputusan
Keputusan
7. Model
berdasarkan
Carnegie
Pembuatan
lapangan 9. Model
Keputusan
pembuatan
8. Model
gaya
keputusan pembuatan
berdasarkan keputusan kepemimpin
an Chung &
masalah
berdasarkan
Megginson
manfaat
Model Mitznberg, Dricker, dan Simon
proses pembuatan keputusan meliputi:
Pengenalan,
penentuan,
diagnosis
masalah
Pengemban
gan
alternatif
pemecahan
masalah
Evaluasi dan
memilih
pemecahan
masalah
terbaik
Model Pembuatan Keputusan
Rasional
Terprogram
• Keputusan yang selalu
diulang kembali
• Ex: kenaikan kelas PD
Tidak
terprogram
• Keputusan yang diambil
untuk mengatasi situasi
rumit dan atau baru
• Ex: keputusan terjadinya
musibah kebakaran
Model Pembuatan Keputusan
Klasik
Menentukan
alternatif
Identifikasi
masalah
Menerapka
n alternatif
Menilai
alternatif
Memilih
alternatif
Gambar 2.3 proses pengambilan keputusan model klasik
(Lunenburg & Ornstein, 2000)
Menilai
keputusan
Model Pembuatan Keputusan
Perilaku
Model ini didasarkan pada seberapa jauh
keputusan itu dapat memberikan kepuasan.
Model ini juga mempertimbangkan
pengambilan keputusan atas dasar rasionalitas
konstektual dan rasioanlitas respektif.
Rasionalitas kontekstual artinya keputusan
tidak hanya didasarkan oleh ketentuan
tersurat (tekstual), tetapi juga yang tersirat
(kontekstual).
Model Vroom & Yetton
(Decision Tree)
Vroom & Yetton terkenal dengan gaya
pembuatan keputusan manajemen. Gaya
manajemen menurut Vroom & Yetton ada 7
gaya (A sampai G). Vroom & Yetton
memberikan 13 alternatif saran mana yang
cocok diterapkan dalam situasi yang berbeda.
Artinya, dengan melihat situasi disarankan
keputusan gaya yang cocok.
Model Pembuatan Keputusan
Carnegie
Model ini lebih mengakui akan kepuasan,
keterbatasan rasionalitas, dan koalisi organisasi
Model pembuatan Keputusan Gaya
Kepemimpinan Chung & Megginson
Chung & megginson (1981) memberikan cara
pengambilan keputusan oleh pimpinan dengan
membuat enam pertanyaan berikut:
1. apakah tugas kelompok terstruktur?
2. Apakah hubungan pimpinan dan bawahan baik?
3. Apakah bawahan memiliki pengetahuan kerja?
4. Apakah pemimpin memiliki kedudukan kekuasaan
yang kuat?
5. Apakah pemimpin memilki pengetahuan kerja?
6. Apakah kelompok memiliki waktu menyelesaikan
tugas?
Model Pembuatan Keputusan
Berdasarkan Manfaat
Dasar pemikirannya adalah (1) mutu
keputusan, (2) kreativitas keputusan, (3)
penerimaan keputusan, (4)pemahaman
keputusan, (5) pertimbangan keputusan, dan
(6) ketetapan keputusan.
Model Pembuatan Keputusan
Berdasarkan Masalah
Gangguan-gangguan yang dapat mengganggu
proses pembuatan keputusan dapat berupa
pemikiran kelompok, gejala perubahan akan
tanggung jawab, dan komitmen yang
berlebihan.
Model Pembuatan Keputusan
Berdasarkan Lapangan
Model ini paling banyak digunakan sekolah
karena ingin melibatkan partisipasi warga
sekolah dalam mengambil keputusan. Lima
teknik penting dalam pengambilan keputusan
berdasarkan lapangan adalah: (1) curah
pendapat (brainstorming), (2) teknik grup
nominal, (3) teknik Delphi, (4) pembela yang
menantang apa yang dianggap baik (devil’s
advocate).
Model Pembuatan Keputusan
Berdasarkan Pohon Masalah
Pohon masalah adalah suatu teknik untuk
mengidentifikasi masalah dalam situasi
tertentu, menyusun dan memperagakan
informasi ini sebagai rangkaian hubungan
sebab akibat.
Model Pengambilan Keputusan
Strategis Hunger & Wheelen
Keputusan strategis ialah keputusan jangka
panjang. Jangka panjang di lingkungan
pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan
kota adalah lima tahun sehingga perencanaan
strategis (renstra) berlaku untuk lima tahun.
Namun, pengertian jangka panjang di
lingkungan dunia pendidikan adalah 4 tahun
sampai 10 tahun. Jangka menengah satu
tahun lebih sampai 4 tahun dan jangka
pendek satu tahun.
Setiap metode mempunyai kegunaannya
sendiri-sendiri tergantung pada kelompoknya,
waktu yang tersedia, dan fasilitas yang ada.
Berikut disajikan enam metode pengambilan
keputusan:
Adanya tekanan situasi dan proses pembuatan
keputusan itu sendiri sering membuat “stress”.
Irving Janis dan Leon Mann telah
mengembangkan model konflik yang
menjawab dua pertanyaan berikut:
Dalam kondisi apa stress mempunyai akibat tidak
memadai terhadap kualitas pembuatan
keputusan?
Dalam kondisi apa individu menggunakan
prosedur pembuatan keputusan yang paling
baik untuk mencegah penyesalan atas pilihan
yang ia ambil?
Janis menemukan 5 pola untuk mengatasi stress
Unconflicted
adherance
• Mengabaikan informasi tentang resiko
• Melanjutkan apa yang telah dimulai
Unconflicted
change
• Menerima tanpa memperhatikan biaya dan resiko
Defensive
avoidance
• Menghindar dari konflik dengan menunda,
memindah TJ kpd orang lain
• Membuat rasionalisasi
• Meminimkan konsekuensi yang tidak diharapkan.
Hyperfigilance
• Panik dan bingung atas suatu keputusan
• Terombang-ambing antara alternatif-alternatif
Figilance
• Mencari informasi yg relevan dengan hati-hati
• Mengolah informasi
• Menilai alternatif
Walaupun “figilance” bukan obat mujarab, namun bisa
mengarah ke keputusan yang efektif, karena :
1)
2)
3)
4)
Adanya kajian teradap berbagai alternatif,
Analisis tujuan dilakukan,
Adanya analisis resiko dan pembuatan pilihan,
Kajian informasi relevan dengan evaluasi alternatif
berikutnya,
5) Adanya evaluasi informasi baru atau pertimbangan
ahli,
6) adanya pengujian kembali konsekuensi positif dan
negatif dari alternatif-alternatif ,
7) adanya perencanaan yang rinci untuk
mengimplementasikan tindakan dengan
memperkirakan resiko yang bakal terjadi.
Kesimpulan
Keputusan pada dasarnya ditujukan untuk memecahkan
masalah, karena itu setiap alternatif solusi hendaknya tepat untuk
masalah yang dituju.
Dalam bidang pendidikan, Pembuatan keputusan dalam
pembangunan pendidikan memegang peran strategis dan
karenanya kualitas pembuatan keputusan merupakan titik
sentral dalam proses pembuatan keputusan. Untuk
menghasilkan keputusan yang bermutu, keputusan itu menuntut
dipenuhinya persyaratan professional yang harus dimiliki oleh
setiap pemimpin atau manager yang professional sehingga
mempunyai keterampilan mengambil keputusan secara cepat,
tepat, efektif, dan efisien.