PP – Manajemen Strategik

Download Report

Transcript PP – Manajemen Strategik

PENGARUH SISTEM & NILAI BUDAYA
TERHADAP MANAJEMEN INDONESIA
UNIVERSITAS BINA DHARMA
ANGKATAN – VII , 2011
KELOMPOK I :
JUSUF HASIBUAN
DEWI SARTIKA
ELLYSA SARY
YULINDA
Kita semua menyadari bahwa “ menumbuhkan
sikap kemandirian “ bukanlah suatu hal yang
mudah dilakukan.
Bagaimanapun sukarnya , kita sebagai bangsa yang
bercita-cita , sasaran itu merupakan tantangan
yang perlu kita jawab.
Masalah-masalah yang timbul dari aktivitas NAFTA ,
AFTA , GATT & Globalisasi Ekonomi , ke semuanya
itu merupakan tantangan yang suka atau tidak ,
harus kita hadapi , kalau kita tidak mau
mengalami stagnasi atau bahkan setback dalam
membangun perekonomian kita.
Cacuk
Sudaryanto
(1993)
;
Terjadinya
kencendrungan perubahan lingkungan usaha
(mengikuti lintasan waktu) yang dapat kita
jabarkan secara ringkas , sbb :
1. dari keadaan relatif tenang menjadi bergolak
2. dari lokal menjadi global
3. dari homogen & langgeng menjadi beragam &
bersifat sementara
4. dari aspek keras ke aspek lunak manajemen
5. producing move with less input
6. makin tinggi tuntutan terhadap tanggungjawab sosial dunia usaha.
Mampukah manajer indonesia , manajemen di
indonesia dengan segala perangkatnya yang
ada mengantisipasi , mengadakan Analisis
SWOT dan menyusun strategi untuk
menjawab tantangan perubahan lingkungan
diatas ?
Selanjutnya , apakah sistem nilai budaya yang
dimiliki oleh manajer indonesia mendukung
atau justru merupakan penghambat bagi
pembangunan ekonomi kita ?
Ada baiknya kita mengutip bagian Pidato Presiden
Soeharto pada Pembukaan Pekan Manajer Indonesia
1990 di Jakarta , sbb ;
“ Namun , Manajemen Indonesia tidak seluruhnya
harus berbeda dari manajemen pada umumnya dan
juga bukan asal berbeda dari sistem manajemen
lainnya itu. Perbedaan khasnya terutama terletak
dalam dimensi kemanusiaannya. Ada unsur-unsur
manajemen dari luar yang bersifat universal yang dapat
dan malahan perlu kita terapkan , bagaimanapun khas
sifat manusianya namun manajemen indonesia yang
akan kita kembangkan harus bisa berkomunikasi
dengan sistem manajemen yang dipergunakan oleh
bangsa-bangsa lain ”.
Kalau kita menerima pengertian bahwa budaya
adalah semua hasil budi daya manusia , maka
manajemen itu merupakan bagian dari
kebudayaan. Oleh karena itu tingkat sosial
budaya suatu bangsa berpengaruh terhadap
kemampuan manajemen bangsa tersebut.
Sistem nilai budaya yang mempengaruhi
pandangan , perilaku dan adat kebiasaan
bangsa tersebut pasti memberi warna pada
pelaksanaan manajemennya.
Sistem Nilai Budaya &
Manajemen / Pembangunan
Globalisasi Ekonomi membuat persaingan dunia usaha
menjadi makin ketat.
Para manajer di Indonesia dihadapkan pada kenyataan
bahwa mereka tidak saja bersaing dengan rekan-rekan
senegaranya tetapi juga harus menghadapi saingan dari
luar negeri yang dalam banyak hal memiliki keunggulan
kempetitif.
Dalam globalisasi tersebut terjadi interdependensi yang
tidak boleh diabaikan oleh setiap bangsa dan pengusaha,
disatu pihak para pengusaha dituntut mempunyai
kemampuan untuk bekerja-sama dengan bangsa lain dan
dilain pihak harus mempunyai daya saing terhadap
bangsa-bangsa lain.
Untuk dapat meningkatkan daya saing dalam era
globalisasi ekonomi saat ini maka peningkatan
mutu manajemen mutlak dilaksanakan.
Peningkatan Mutu tersebut hanya akan
terlaksana apabila “didukung oleh sistem nilai
budaya yang kondusif”.
Sistem Nilai Budaya sebagai suatu rangkaian
konsep abstrak yang hidup dalam alam pikiran
sebagian besar dari warga suatu masyarakat
mengenai apa yang harus dianggap penting
dan
berharga
dalam
hidupnya
(Koentjaraningrat , 1975).
Dengan demikian , suatu sistem nilai budaya
adalah merupakan bagian dari kebudayaan
yang berfungsi sebagai pengarah dan
pendorong perilaku manusia.
Konsep Sikap adalah potensi pendorong yang
ada dalam jiwa individu untuk bereaksi
terhadap lingkungannya beserta segala hal
yang ada didalam lingkungannya tersebut
(berupa manusia lain , binatang , tumbuhan ,
benda atau konsep-konsep)
Semua sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di
dunia mengenal 5 masalah pokok dalam kehidupan
manusia , sbb ;
1. Masalah Hakekat dari Hidup Manusia disingkat
dengan M - H
2. Masalah Hakekat dari Karya Manusia disingkat
dengan M - K
3. Masalah Hakekat dari Kedudukan Manusia
dalam Ruang dan Waktu disingkat dengan M - W
4. Masalah Hakekat dari Hubungan Manusia Dengan
Alam Sekitarnya disingkat dengan M – A
5. Masalah Hakekat dari Hubungan Manusia Dengan
Manusia Lainnya disingkat dengan M - M
KESIMPULAN
Untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut kita
juga dihadapkan pada beberapa kelemahan pada
mutu manajemen dan sikap mental yang kurang
mendukung perkembangan manajemen atau
pembangunan.
Tetapi kelemahan-kelemahan tadi , ada yang
berakar pada budaya indonesia dan kita sadarsesadarnya bahwa mengubah sikap mental suatu
bangsa tidak dapat dilakukan dalam waktu
singkat , maka harus kita pisahkan pembenahan
jangka pendek dan jangka panjang.
Faktor Pendidikan dan Pelatihan memegang
peranan yang semakin penting.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia
dalam arti peningkatan intelektualitas
memang merupakan salah satu faktor penting
yang dapat mengubah sikap mental yang
menentang / menolak pembaharuan.
Belajar 9 tahun adalah salah satu contoh upaya
untuk mengurangi kelemahan kita.
TERIMA – KASIH
&
HAVE A NICE DAY