PDF - Mikke Susanto

Download Report

Transcript PDF - Mikke Susanto

Mengenal Kebudayaan Barat yang Mengglobal
MENGAPA KITA HARUS MEMPELAJARI
SEJARAH dan KEBUDAYAAN BARAT ?
Bagi mahasiswa seni (rupa) mempelajari sejarah
adalah suatu keniscayaan.
Karena seni (rupa) yang menjadi medan pergulatan
profesional kita telah mengalami “pembaratan.
Wacana seni rupa modern: pemikiran, gagasan, metode,
proses kreatif,material, teknik dan segala hal infrastruktur
penyangganya tak bisa lepas dari pengaruh Barat itu.
Kausalitas langsung dari kondisi ini adalah pengaruh
kolonisasi bangsa Barat pada wilayah kita di masa lampau,
sehingga pengaruh barat itu menyebar secara global,
termasuk daerah-daerah yang tak terjajah sekalipun.
APA KESITIMEWAAN BANGSA DAN KEBUDAYAAN
BARAT ?
Selama hampir 300 tahun, dari a bad 16 – 19,
pengaruh atau kekuasaan Eropa atas dunia sangat
besar.
Pakaian, cara makan dan bergaul kita, cara berpikir
dan memecahkanmasah, alat-alat transportasi dan
komunikasi, hingga keperkasaan Amerika Serikat
dewasa ini, semua itu tak dapat dilepaskan dari
kekuasaan/hegemoni Eropa (bangsa Barat) atas
dunia pada masa-masa sebelumnya.
Jadi, arti kata “kita” di sini mengandung pengertian
semua manusia di dunia
Jika kita menggunakan metode pendekatan A.J. Toynbee,
sejarawan Inggis, muncul dan berkembangnya suatu
peradaban karena dukungan masyarakat penyangga, yang
terbentuk oleh beberapa faktor yaitu:
Geografi: letak Eropa, luasnya, kesuburan tanahnya,
iklimnya,dsb
Demografi: seberapa banyak jumlah penduduknya
Etnologi: suku bangsa, fisik, etos kerja, dsb
Faktor-faktor Spiritual: agama, filsafat, sistem-sistem
kepercayaan.
Faktor-faktor itu berpengaruh terhadap perkembangan
kebudayaan Eropa, tetapi faktor-faktor itu juga dimiliki bangsabangsa di kawasan regional lainnya (Timur Tengah, Asia
Tenggara, Asia Barat dan Selatan, Afrika Utara, dslb.)
APA KARENA FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFI,
DEMOGRAFI, ETNOLOGI, DAN SPIRITUAL ITU
EROPA BERKUASA/ISTIMEWA?
• Bukan karena empat faktor itu.
• Di kawasan lain faktor-faktor itu tidak terkombinasi dan
terakumulasi sebagaimana yang terjadi di Eropa. Ada
kondisi-kondisi yang diperlukan (necessary condition)
untuk membentuk keunikan jiwa Eropa sehingga
mengkristal menjai kebudayaan Eropa.
• Proses terbentuknya kondisi-kondisi dan keunikan
faktor-faktor itu tak lain karena terbangunnya Sejarah
• Jadi, faktor-faktor yang menyebabkan Eropa menguasai
dunia karena SEJARAH EROPA
KOMPONEN-KOMPONEN
PEMBENTUK SEJARAH YANG MENGHASILKAN
JIWA ATAU KEBUDAYAAN BARAT
1.
2.
3.
4.
5.
Rasionalisme bangsa YUNANI (abad VI SM), menjadi dasar
mencari pengetahuan secara benar.
Sumbangan bangsa Romawi (abad VIII SM) dalam
mengadakan organisasi dan perundang-undangan.
Agama Nasrani (sejak abad I SM), yang telah menyatukan
Eropa.
Renesans dan Humanisme (abad XV – XVI M) yang timbul
karena tumbuhnya golongan Paura/timbulnya kota-kota dan
demokrasi.
Abad XVIII
a. Aufklarung, masa pencerahan, puncak kebudayaan Eropa;
b. Revolusi Industri (1776 – 1816)
c. Revolusi Amerika (1776)
d. Revolusi Prancis (1791)
1. Rasionalisme bangsa YUNANI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Yunani terdiri dari polis-polis (negara-negara kota), sebagai kota
dagang yang lepas dari tradisi lama (bertani), dan berdiri sebagai
pemerintahan sendiri-sendiri yang memiliki sifat-sifat: kekotaan,
borjuis, dan duniawi.
Orang Yunani merdeka dan bebas berpikir, sehingga melahirkan
demos (rakyat) dan kratein (pemerintah)
Orang Yunani dapat berpikir secara abstrak.
Contoh: (1) membuat patung dewa dengan ukuran sama melalui
analisis matematik; juga dengan sistem perbandingan, sehingga
mengahsilkan bentuk realisme-idealistik; (2) Dalil Pitagoras; dan (3)
Euclides: sebuah segitiga yang terdapat pada lingkaran selalu
memiliki sebuh sudut 90°
Orang Yunani memandang alam secara baru, yaitu dengan
mengambil jarak (ontologis); mempunyai pandangan
antrophosentrisme, berpengaruh pada karysa seni mereka.
Berkembangnya dunia filsafat, dengan melahirkan Socrates, Plato,
dan Aristoteles.
Pengenalan pada huruf (pengaruh Babilonia dan Mesir) menjadikan
mereka semakin beradab (Civilized), yaitu mengembangkan diri
dengan sastra, sejarah, dan filsafat.
2. Romawi sebagai Imperium
• Bangsa Romawi bisa menmgembangkan diri sebagai
imperium yang kuat, karena mereka bisa
mengimplementikan ide-ide bangsa Yunani melalui
Organisasi. Kesanggupan mereka dalam organisasi ini
tercermkin dalam tiga bidang: Militer, Tat Negara, dan
Hukum
• Bangsa Romawi juga bangsa yang zakelijk (lugas, apa
adanya) dengan perhitungan. Dengan demikian mereka
juga materialistik.
3. Agama Nasrani
Agama Nasrani mempunyai peranan dalam pemberian
legitimasi pada penaklukan-penaklukan daerah lain yang
dianggap masih kafir (polytheisme).
Filsafat Yunani dan sumbangan cara berpikir zakelijk dan
organisatoris bangsa Romawi membuat agama Nasrani
mempunyai sifat khas sebagai jiwa Eropa (Barat).
Agama Nasrani mempunyai organisasi rapi, teratur, dan
hirakhis, sehingga persatuan Nasrani Internasional dapat
terjaga.
4. Renesans
• Renesans merupakan kebangkitan kebudayaan Eropa setelah
mengalami berbagai pencerahan dari abad kegelapan. Pencerahan
itu lahir dari kesadaran faham Humanisme, Indivisdualisme yang
melihat kehidupan dunia secara optimistik dan cerah sehingga
melahirkan pemikiran-pemikiran baru di segala bidang. Hal ini
merupakan reaksi terhadap pendangan abad kegelapan yang
melihat manusia dan kehidupan adalah semata-mata sebagai
kehendak Tuhan.
• Faham Carpe Diem (pergunakan hari, nikmati hidup), menggusur
faham Memento Mori (ingatlah akan Maut) dari masa Abad
Pertengahan.
• Sumber-sumber Renesans: Rasionalisme Yunani, Organisasi
Romawi, dan peerkembangan dunia Islam. Francis Bacon: akal
budi mengecam ekkuasaan Abab Pertengahan, eksperimen akal,
merupakan tiang pengetahuan modern. Leonardo da Vinci: ahli
mekanika dan seni rupa
5. Abad ke-18
• Aufklarung: masa pencerahan, gerakan budaya,
pencerahan pengertian, melawan tajkayul, melawan
purbasangka; tumbuh masyarakat borjuis, kelas menengah
yang menolak tradisi; tumbuh demokrasi, dan peninjauan
tentang perbudakan.
• Revolusi Industri: 1776-1816, sebagai pengembangan
iptek: (1) penaklukan derah baru: gold, gory, gospel. (2)
Imperialisme dan Kapitalisme.
• Revolusi Amerika (1766): demokrasi dan hak-hak individu,
dan (2) Declaration of Independence.
• Revolusi Prancis (1791): Nasionalisme dan Kebebasan