kelompok 9 bank syariah

Download Report

Transcript kelompok 9 bank syariah

Perbankan Syari’ah
RISIKO MANAJEMEN BANK SYARIAH
Kelompok 9 :
1. Akbar
2. Agus Salim
3. Deni Rustiawan
4. Fandy Maulana Yusuf
5. Khanif Fatullah
Fakultas Manajemen Keuangan
Institut Manajemen Koperasi Indonesia
Tahun 2011
MANAJEMEN RISIKO BANK SYARI’AH
Tujuan manajemen risiko adalah:
 Menyediakan informasi tentang risiko kepada
pihak regulator.
 Memastikan bank tidak mengalami kerugian yang
bersifat unacceptable.
 Meminimalisasi kerugian dari berbagai risiko yang
bersifat uncontrolled.
 Mengukur eksposur dan pemusatan risiko.
 Mengalokasikan modal dan membatasi risiko.
KARAKTER MANAJEMEN RISIKO DALAM BANK ISLAM

Manajemen risiko dalam bank islam mempunyai
karakter yang berbeda dengan bank konvensional,
terutama karena adanya jenis-jenis risiko yang khas
melekat hanya pada bank-bank yang beroperasi
secara syariah. Perbedaan tersebut akan tampak
terlihat dalam proses manajemen risiko operasional
bank islam yang meliputi identifikasi risiko,penilaian
risiko, antisipasi risiko, dan monitoring risiko.
I. IDENTIFIKASI RISIKO
Bank Islam memiliki keunikan pada 6 hal yaitu:
 Pertama, proses transaksi pembiayaan
 Kedua, proses manajemen
 Ketiga, sumber daya manusia
 Keempat, teknologi
 Kelima, lingkungan eksternal
 Keeman, kerusakan
II. PENILAIAN RISIKO

Keunikan Bank Islam dalam penilaian risiko terlihat pada
hubungan antara probability dan impact, atau yang biasa
dikenal sebagai qualitative approach.
HUBUNGAN PROBABILITY VS IMPACT
III
VI
IX
High
II
V
VIII
Med
I
IV
VII
Low
High
Med
Low
III. ANTISIPASI RISIKO

1.
2.
3.
Antisipasi Risiko dalam Bank Islam bertujuan untuk :
Preventive. Dalam hal ini, bank Islam memerlukan
persetujuan DPS untuk mencegah kekeliruan proses dan
transaksi dari aspek syariah dan juga memerlukan opini
bahwa fatwa DSN bila Bank Indonesia memandang
persetujuan DPS belum memadai atau berada di luar
kewenangan.
Detective. Pengawasan dalam bank Islam meliputi dua aspek,
yaitu aspek perbankan oleh Bank Indonesia dan aspek
syariah oleh DPS.
Recovery. Koreksi atau suatu kesalahan yang melibatkan
Bank Indonesia untuk aspek perbankan dan DSN untuk
aspek syariah.
IV. MONITORING RISIKO
Status dan Konsisi Setiap Langkah yang diambil
Frekuensi
Materi/Isi
Contoh
Dewan Pengawas
Syariah (DPS)
6 Bulanan
Laporan Hasil
Pengawasan
Syariah
Hasil Pengawasan
(Narrative Summary)
Board Level & Risk
Management
Commite
Tahunan
Summary
-Risk Map
-Narrative Summary
Middle
Management
Triwulan
Summary + Detail
-Kuadran
-Operational Risk
Management Plan
(ORMP)
Day to Day
Operation
Bulanan
Detail
Frekuensi
PROSES MANAJEMEN RISIKO

Proses yang berkesinambungan dalam melakukan pengukuran,
pemantauan dan pengendalian risiko, membentuk sebuah lifecycle
sebagai berikut :
ASSESSING
IDENTIFYING
MEASURING
UNDERSTANDING
MANAGING
MONITORING
Gambar : Siklus Manajemen Risiko
Pelaksanaan Siklus Manajemen Risiko
1. Identifikasi risiko dilaksanakan dengan melakukan analisis terhadap:


Karakteristik risiko yang melekat pada aktivitas fungsional.
Risiko dari produk dan kegiatan usaha.
2. Pengukuran risiko dilaksanakan dengan melakukan:


Evaluasi secara berkala terhadap kesesuaian asumsi, sumber data dan
prosedur yang digunakan untuk mengukur risiko.
Penyempurnaan terhadap system pengukuran risiko apabila terdapat
perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi dan factor risiko yang bersifat
material.
3. Pemantauan risiko dilaksanakan dengan melakukan:


Evaluasi terhadap eksposur risiko.
Penyempurnaan proses pelaporan apabila terdapat perubahan kegiatan
usaha, produk, transaksi, factor risiko, teknologi informasi dan system
informasi manajemen risiko yang bersifat material.
4. Pelaksanaan proses pengendalian risiko, digunakan untuk mengelola
risiko tertentu yang dapat membahayakan kelangsungan usaha bank.
JENIS-JENIS RISIKO
Risiko-risiko yang melekat pada aktivitas fungsional bank
syariah dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis risiko,
yaitu
1. Risiko Pembiayaan, adalah risiko yang disebabkan oleh
adanya kegagalan counterparty dalam memenuhi
kewajibannya
2. Risiko Pasar, adalah risiko kerugian yang terjadi pada
portfolio yang dimiliki oleh bank akibat adanya
pergerakan variabel pasar (Adverse Movement) berupa
Suku Bunga dan Nilai Tukar.
3. Risiko Operasional, adalah risiko yang antara lain
disebabkan oleh ketidakcukupan atau tidak
berfungsinya proses internal, human error, kegagalan
sistem atau adanya problem eksternal yang
mempengaruhi operasional bank.
1) Risiko terkait produk
a. Risiko terkait pembiayaan berbasis Natural Certainly Contracts ( NCC ),
Adalah mengidentidikasi dan menganalisis dampak dari seluruh risiko
nasabah sehingga keputusan pembiayaan yang diambil sudah
memperhitungkan risiko yang ada dari pembiayaan berbasis Natural Certainly
Contracts seperti Murabahah, Ijarah, Salam, dan Istishna’. Penilaian risiko ini
mencakup dua aspek, yaitu sebagai berikut :
 Default Risk (risiko kebangkrutan) yakni risiko yang terjadi pada First way
Out
 Recovery Risk (risiko jaminan) yakni risiko yang terjadi pada second way out
b. Risiko terkait pembiayaan berbasis Natural Uncertainly Contracts ( NUC )
Adalah mengidentifikasi dan menganalisis dampak dari seluruh risiko
nasabah sehingga keputusan pembiayaan yang diambil sudah
memperhitungkan risiko yang ada dari pembiayaan berbasis Natural
Uncertainly Contracts seperti Mudharabah dan Musyarakah. Penilaian risiko
ini mencakup 3 aspek, yaitu sebagai berikut :
 Business Risk (risiko bisnis yang dibiayai), yakni risiko yang terjadi pada First
Way Out
 Shrinkking Risk (risiko berkurangnya nilai pembiayaan Mudharabah atau
Musyarakah), yakni risiko yang terjadi pada Second Way Out
 Character Risk (risiko karakter buruk mudharib), yakni risiko yang terjadi
pada Third Way Out
RISIKO PEMBIAYAAN
2) Risiko Terkait Pembiayaan Korporasi
IN OFITS, FORMATION ON COGS,
PRASSETS AND LIABILITIES
POINT A
Analisis rasio (historical,
prifitbility,
financialrisk,working, capital
strength and liquidity)
Proyeksi Profit
INFORMATION
CASH FLOW
Some analysis of
cash flow taken
from cash flow
statements
POINT B
Proyeksi cash flow
Gambar : Analisis Komprehensif terhadap data historis dan data mendatang
2) RISIKO TERKAIT PEMBIAYAAN KORPORASI
Kompleksitas dan volume pembiayaan korporasi
menimbulkan risiko tambahan selain risiko yang terkait
dengan produk. Oleh karena itu analisisnya harus lebih
komprehensif. Analisis tersebut meliputi :
1. Analisis sales cost , profits, asset and liabilities
2. Analisis cash flow
Risiko tambahan yang harus diantisipasi antara lain :
a. risiko yang timbul dari perubahan kondisi bisnis nasabah
setelah pencarian pembiayaan
1) Over trading
2) Adverse trading
3) Liquidity run,
b. risiko yang timbul dari komitmen kapital yang berlebihan
c. risiko yang timbul dari lemahnya analisis bank
II. RISIKO PASAR
Risiko pasar mencakup empat hal yaitu :
1. risiko tingkat suku bunga adalah risiko yang timbul sebagai
akibat dari fluktuasi tingkat bunga. Pricing risk yang dihadapi
bank syariah yaitu :
- Direct competitor market
- Indirect competitor market rate
- Expected competitive return for investor
2. risiko pertukaran mata uang adalah suatu konsekuensi
sehubungan dengan penggerakan atau fluktuasi nilai tukar
terhadap laba bank.
3. risiko harga (pricing risk) adalah kemungkinan kerugian akibat
perubahan harga instrumen keuangan untuk perbankan syari’ah,
disamping risiko harga atas instrumen keuangan yang masih
sangat terbatas
4. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh
ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban pada saat
jatuh tempo.
III. RISIKO OPERASIONAL
1) Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya
publikasi negative yang terkait dengan kegiatan bank atau adanya
persepsi negative terhadap bank.
2) Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah risiko yang disebabkan oleh tidak dipatuhinya
ketentuan-ketentuan yang ada.
3) Risiko Strategik
Risiko strategic adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya
penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat
4) Risiko Transaksi
Risiko Transaksi adalah risiko yang disebabkan oleh permasalahan
dalam pelayanan atau produk-produk yang disediakan.
5) Risiko Hukum
Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan
aspek yuridis.