cth kasus manrisiko (bab 10)

Download Report

Transcript cth kasus manrisiko (bab 10)

CONTOH KASUS
MANAJEMEN RISIKO
KASUS SEKTOR PERBANKAN
Bank Mandiri
• Penggelapan Bank Mandiri.
• Salah satu oknum pegawai Kantor Cabang Pembantu Rawa
Lumbu Bekasi PT Bank Mandiri Tbk melakukan kerja sama
ilegal dengan Manajer Keuangan PT Mexdie Sekawan Utama,
Yekti Sartono yang mencairkan cek ilegal di Bank Mandiri
senilai Rp 720 juta pada 5 Mei 2010.
• Pengambilan cek ini menyalahi prosedur perbankan karena
otoritas cek adalah dua orang, yakni Anang Syifudin dan
Muhammar Fauzan serta stempel perusahaan harus diterakan.
• Namun cek tersebut hanya ditandatangani satu orang dan itu
diduga dipalsukan (stempel palsu dan asli berbeda dengan
specimen yang ada di bank).
• Sampai saat ini kasus Bank Mandiri ini belum ditindaklanjuti
lagi lebih jauh oleh pihak-pihak terkait.
• Bank Mandiri berpegang teguh pada pendirian mereka yang
mengatakan bahwa Risk Management adalah bagian dari proses
bisnis yang dapat memberikan kontribusi melalui penerapan risk
management untuk mencapai return yang optimal bagi stakeholder
yakni pemegang saham, masyarakat, nasabah, pemerintah dan
pihak-pihkan yang berhubungan dengan bank (Masyhud Ali, 2006).
• Identifikasi Risiko apa yang
mengenai Bank Mandiri terkait
kerugian pada kasus tersebut?
Kerugian yang Dialami
• Kerugian Finansial  Kerugian likuiditas
• Kerugian Reputasi
Sumber Risiko
• Resiko Sosial, resiko ini berasal dari masyarakat. Artinya
tindakan orang-orang menciptakan penyimpangan yang
dapat merugikan. Misalnya : pencurian, huru-hara,
peperangan.
• Pada kasus Bank Mandiri di atas, sumber resiko berasal dari
permasalahan sosial. Ada sekelompok orang yang melakukan pencurian
sehingga menimbulkan kerugian besar terhadap Bank Mandiri (Kasidy ,
2010).
• Oknum yang terlibat dalam kasus pencairan cek secara illegal ini secara
langsung dapat dikatakan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas
kerugian bank. Resiko ini cenderung bisa lebih membahayakan daripada
resiko fisik ataupun ekonomi. Karena resiko ini datangnya dari hati
nurani seseorang atau sekelompok manusia, sehingga yang harus
memperbaikinya adalah pihak tersebut.
Jenis Risiko
• Risiko Spekulatif
• Karena resiko ini sebenarnya dapat memberikan dua alternatif
bagi pelaku pencairan cek ilegal, apabila tidak diketahui
tindakan ini akan menguntungkan si pelaku, namun di sisi lain
merugikan perbankan.
• Sebaliknya bila diketahui seperti yang telah terjadi, maka ini
akan menimbulkan kerugian bagi si pelaku kejahatan tersebut
dan bank dapat dihindarkan dari permasalahan yang lebih
serius lagi.
Pengendalian Risiko
• Bank Mandiri masih dapat dicegah di kemudian hari
untuk menghindari peristiwa yang sama.
• Melakukan tata kelola resiko secara terpadu dengan
pengimplementasian tanggung jawab dan keseuaian
kompetensi masing-masing pihak yang terkait.
• Misalnya seperti Dewan Komisaris, Direksi, Risk & Capital Committee
(RCC), unit risk management dan unit business yang telah berinteraksi
dan bersinergi secara optimal.
• Bank Mandiri menyusun profil resiko dalam suatu
Laporan Profil Resiko, dan digunakan sebagai laporan
pada Bank Indonesia.
• Kepatuhan pegawai
• Bank menetapkan kebijakan pengelolaan resiko
likuiditas.
• Misalnya dengan pemeliharaan cadangan likuiditas yang optimal,
pengukuran dan penetapan limit resiko likuiditas, merancang analisis
scenario dan contingency plan, penetapan strategi pendanaan dan
mempertahankan kapasitas dana yang cukup di pasar (Masyhud Ali,
2006).
KASUS SEKTOR BIROKRASI
Pengelolaan Aset Negara
• Risiko ekonomis/nilai suatu aset
• Bisa timbul karena faktor intrinsik aset itu sendiri,
seperti kendaraan dan barang bergerak pada
umumnya.
• Dari faktor eksternal seperti adanya perkembangan
teknologi yang membuat aset lama (contohnya
komputer) menjadi tidak optimal lagi
penggunaannya, perubahahan tata kota yang bisa
menjadikan nilai tanah turun.
• Faktor lain yang bisa mempengaruhi nilai aset adalah
karena kejadian luar biasa, seperti terkena bencana
alam atau pun pencurian.
• Kemampuan sumber daya manusia
• Administrasi pengelolaan aset negara juga berpotensi risiko.
Pengelolaan administrasi yang tidak tertib,
pengarsipan/dokumentasi yang buruk, bisa menimbulkan
kerugian di masa yang akan datang. P
• engelolaan aset negara yang lintas kementerian atau instansi
bisa menimbulkan adanya risiko birokrasi. Anggapan umum
yang menyatakan adanya kelambanan dalam birokrasi, bisa
terjadi juga dalam manajemen aset negara. Hal ini terjadi
karena mungkin prosedur penanganan aset melalui rentang
birokrasi yang panjang.
Diskusi
• Dari kasus tersebut, analisis mana yang termasuk dalam
tahap siklus manajemen risiko berikut
• Identifikasi
• Pengukuran
• Memonitor dan Mengevaluasi
• Mengendalikan
KASUS SEKTOR MANUFAKTUR/
INDUSTRI
PT Astra Honda Motor:
Risiko Kredit Pendanaan Eksternal
• Penilaian Kualitatif
• Penggunaan penilaian kualitatif risiko kredit berdasarkan 3R dan 5C
adalah sebuah usaha pendekatan untuk mendapatkan nilai
pengukuran risiko kredit yang dialami oleh perusahaan. .
•
•
•
•
•
•
•
•
Return;
Repayment Capacity;
Risk Bearing Ability.
Character;
Capacity;
Capital;
Collateral;
Condition.
• Secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa penilaian secara
kualitatif ini di dasarkan pada pencintraan terhadap perusahaan di
dalam hal ini PT. Astra Honda Motor dalam perspektif 3R ataupun
5C.
Pedoman 3R
• Return (pendapatan) yaitu menilai apakah PT. Astra
Honda Motor mempunyai pendapatan yang
memadai dalam mencukupi atau melunasi hutang
dan bunganya.
• Repayment Capacity (kemampuan mengembalikan
pinjaman) yaitu menilai apakah PT. Astra Honda
Motor mempunyai kapasitas/kemampuan dalam
mengembalikan pinjaman dan bunganya pada saat
jatuh tempo.
• Risk-bearing Ability yaitu menilai kemampuan PT.
Astra Honda Motor dalam menanggung risiko
kegagalan atau ketidakpastian yang berkaitan
dengan penggunaan kredit.
Pedoman 5C
• Character yaitu penilaian kualitatif atas kemauan peminjam
untuk memenuhi kewajiban hutangnya dan bunganya.
• Capacity yaitu penilaian kualitatif atas peminjam untuk
melunasi kewajiban hutangnya melalu pengelolaan
perusahaannya dengan efektif dan efisien.
• Capital yaitu penilaian kualitatif posisi keuangan perusahaan
(peminjam) secara keseluruhan.
• Collateral yaitu penilaian kualitatif aset yang dijaminkan
(dijadikan agunan) untuk suatu pinjaman.
• Condition yaitu penilaian kualitatif tentang sejauh mana
kondisi perekonomian akan mempengaruhi kemampuan
mengembalikan pinjaman.
Diskusi
• Identifikasikan risiko yang mungkin timbul pada
kasus pendanaan eksternal PT AHM!
• Risiko Regulasi/ Hukum
• Risiko Perubahan Tingkat Suku Bunga