aspek resiko dalam kewirausahaan

Download Report

Transcript aspek resiko dalam kewirausahaan

MATERI IV
ASPEK MANAJEMEN
RESIKO
Pengertian Resiko
Sesuatu yang buruk (tidak diinginkan), baik
yang sudah diperhitungkan maupun yang
belum diperhitungkan, yang merupakan
suatu akibat dari suatu tindakan atau
kegiatan
Risiko adalah ketidakpastian tentang kejadian di masa
depan. Beberapa definisi tentang risiko, sebagai berikut:
 Risk is the change of loss, risiko diartikan sebagai
peluang akan terjadinya kerugian,
 Risk is Uncertainty, risiko adalah ketidakpastian,
 Risk is the dispersion of actual from expected result,
risiko merupakan penyebaran hasil actual dari hasil
yang diharapkan,
 Risk is the probability of any outcome different from
the one expected, risiko adalah probabilitas atas
sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang
diharapkan.


Menentukan sumber risiko adalah penting
karena mempengaruhi cara
penanganannya.
Sumber risiko dapat diklasifikasikan
sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko
ekonomi.
Sejarah




Rekaman tertua terkait pengelolaan risiko dapat ditemukan pada Piagam
Hammurabi (codex Hammurabi), yang dibuat pada tahun 2100 sebelum
masehi.[1] Piagam tersebut mencantumkan peraturan dimana pemilik kapal
dapat meminjam uang untuk membeli kargo; namun bila dalam perjalanan
kapalnya tenggelam atau hilang, ia tidak perlu mengembalikan uang pinjaman
tersebut. Masa ini disebut sebagai zaman pertama manajemen risiko, di mana
perusahaan hanya melihat risiko non-entrepreneurial (seperti misalnya
keamanan).
Tahun 1970-an dan 1980-an disebut sebagai zaman kedua manajemen risiko
di mana perusahaan-perusahaan asuransi mulai berusaha mendorong
pengusaha untuk benar-benar menjaga barang yang diasuransikan.[1] Pada
masa ini juga lahir konsep jaminan mutu (quality assurance) yang menjamin
setiap produk memenuhi spesifikasi standarnya. Konsep ini dipopulerkan oleh
British Standards Institution yang meluncurkan standar kualitas BS 5750 pada
tahun 1979.
Pada tahun 1993, James Lam diangkat menjadi Chief Risk Office, yang
merupakan jabatan CRO pertama di dunia.[1]
Zaman ketiga manajemen risiko dimulai tahun 1995 dengan diterbitkannya
AS/NZS 4360:1995 oleh Standards Australia of the World's Risk management
Standard.
Konsep lain yang berkaitan dengan risiko adalah Peril, yaitu suatu peristiwa
yang dapat menimbulkan terjadinya suatu kerugian, dan Hazard, yaitu
keadaan dan kondisi yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya
suatu peril.
Hazard terdiri dari beberapa tipe, yaitu:
 Physical Hazard, suatu kondisi yang bersumber pada karakteristik secara
fisik dari obyek yang dapat memperbesar terjadinya kerugian.
 Moral Hazard, suatu kondisi yang bersumber dari orang yang berkaitan
dengan sikap mental, pandangan hidup dan kebiasaan yang dapat
memperbesar kemungkinan terjadinya peril.
 Morale Hazard, suatu kondisi dari orang yang merasa sudah memperoleh
jaminan dan menimbulkan kecerobohan sehingga memungkinkan
timbulnya peril.
 Legal Hazard, suatu kondisi pengabaian atas peraturan atau perundangundangan yang bertujuan melindungi masyarakat sehinga memperbesar
ter-jadinya peril.
MENGIDENTIFIKASI RISIKO



Pengidentifikasian risiko merupakan proses analisa untuk
menemukan secara sistematis dan berkesinambungan atas risiko
(kerugian yang potensial) yang dihadapi perusahaan.
Karenanya diperlukan checklist untuk pendekatan yang sistematik
dalam menentukan kerugian potensial.
Salah satu alternatif sistem pengklasifikasian kerugian dalam suatu
checklist adalah; kerugian hak milik (property losses), kewajiban
mengganti kerugian orang lain (liability losses) dan kerugian
personalia (personnel losses). Checklist yang dibangun
sebelumnya untuk menemukan risiko dan menjelaskan jenis-jenis
kerugian yang dihadapi oleh sesuatu perusahaan.
Perusahaan yang sifat operasinya kompleks,
berdiversifikasi dan dinamis, maka diperlukan metode
yang lebih sistematis untuk mengeksplorasi semua segi.
Metode yang dianjurkan adalah;
 Questioner analisis risiko (risk analysis questionnaire).
 Metode laporan Keuangan (financial statement method).
 Metode peta-aliran (flow-chart).
 Inspeksi langsung pada objek.
 Interaksi yang terencana dengan bagian-bagian
perusahaan.
 Catatan statistik dari kerugian masa lalu.
 Analisis lingkungan.
MANAJEMEN RESIKO


Manajemen resiko adalah proses pengukuran atau
penilaian resiko serta pengembangan strategi
pengelolaannya.
Strategi yang dapat diambil antara lain adalah
1. memindahkan resiko kepada pihak lain,
2. menghindari resiko,
3. mengurangi efek negatif resiko, dan
4. menampung sebagian atau semua konsekuensi
resiko tertentu
Kriteria Resiko
 Resiko Tinggi
Keberhasilannya sangat kecil dibandingkan dengan
kegagalannya (sering gagal)
 Resiko Rendah
Keberhasilan lebih besar dibandingkan dengan
kegagalannya (sering berhasil)
 Resiko Sedang
Keberhasilan relatif lebih besar dibandingkan dengan
kegagalannya
LANGKAH MANAJEMEN
RESIKO
1.
2.
3.
4.
5.
Identifikasi Resiko
Analisis Resiko
Pengelolaan Resiko
Implementasi Pengelolaan Resiko
Monitoring Resiko
Proses Manajemen Resiko
Langkah-langkah umum dikenal dengan proses manajemen
risiko adalah terdiri dari:
(1) Identifikasi Risiko. Tujuan identifikasi risiko adalah untuk
mengenal secara pasti ancaman ketidakpastian yang
dihadapi organisasi.
(2) Evaluasi/Analisis Risiko. Pada tahap ini, risiko dapat
dikategorikan berdasarkan frekuensi atau berdasarkan
seringnya kerugian terjadi. Selain itu perlu juga dianalisis
besarnya atau tingkat kerugian risiko. Harus
dipertimbangkan kerugian maksimum yang mungkin terjadi.
Di dalam mengevaluasi risiko secara menyeluruh perlu
dikaji derajat risiko dengan cara yang akurat.
Proses Manajemen Resiko
(3) Pengelolaan Risiko. Hasil analisis pada langkah kedua digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan cara-cara yang akan digunakan
menangani suatu risiko. Untuk situasi tertentu mungkin tidak dibutuhkan
tindakan yang lebih lanjut. Tetapi pada situasi lain, harus digunakan caracara canggih untuk mendanai potensi kerugian yang sangat mungkin
terjadi.
(4) Implementasi dan kaji ulang keputusan manajemen risiko. Langkah
berikutnya adalah keputusan tentang metode optimal untuk menangani
risiko yang telah diidentifikasi, organisasi atau seseorang harus
mengimplementasikan metode yang dipilih.
(5). Monitoring resiko. Sangatlah penting untuk selalu memonitor proses dari
awal mulai dari identifikasi resiko dan pengukuran resiko untuk
mengetahui keefektifitas respon yang telah dipilih dan untuk
mengidentifikasi adanya resiko yang baru maupun berubah.
Pengelolaan resiko
1. Risk Avoidance yaitu memutuskan untuk tidak melakukan
aktivitas yang mengandung resiko sama sekali. Dalam
memutuskan untuk melakukannya, maka harus dipertimbangkan
potensial keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan
oleh suatu aktivitas.
2. Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan
metode yang mengurangi kemungkinan terjadinya suatu resiko
ataupun mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh
suatu resiko
3. Risk Transfer, yaitu memindahkan resiko pada pihak lain,
umumnya melalui suatu kontrak (asuransi) maupun hedging
4. Risk Deferral. Dampak suatu resiko tidak selalu konstan.
Risk deferral meliputi menunda aspek suatu proyek hingga
saat dimana probabilitas terjadinya resiko tersebut kecil.
5. Risk Retention: Walaupun resiko tertentu dapat dihilangkan
dengan cara mengurangi maupun mentransfernya, namun
beberapa resiko harus tetap diterima sebagai bagian penting
dari aktivitas.
Penanganan resiko:
1. High probability, high impact: resiko jenis ini
umumnya dihindari ataupun ditransfer.
2. Low probability, high impact: respon paling tepat
untuk tipe resiko ini adalah dihindari.
3. High probability, low impact: mitigasi resiko
4. Low probability, low impact: efek dari resiko ini
dapat dikurangi, namun biayanya dapat saja
melebihi dampak yang dihasilkan. Dalam kasus ini
mungkin lebih baik untuk menerima efek dari resiko
tersebut.
The Level Of Entrepreneur
Very Risk
Manager
Risk
Taker
Risk
Manager
Medium
Risk
Taker
Little
Risk
Risk Free
0
1
2
3
4
5
Unemployee
Employee
Self
Employee
Businessman
Investor
Gambler
(self Business)
(business
owner system)
(Speculative)
Kuis 1 Manajemen Resiko
Q.1) Tahap pertama dalam manajemen resiko adalah
A. Pengukuran resiko
B. Pemetaan resiko
C. Identifikasi resiko
D. Membeli asuransi
E. Menghindari resiko
Q.2) Tanggung jawab untuk mengelola resiko berada di tangan
A. Manajer
B. Karyawan
C. Pemerintah
D. Perusahaan asuransi
E. Seluruh anggota organisasi
Q.3) Di bawah ini merupakan sumber data untuk mengenali resiko di dalam
perusahaan, kecuali
A. Pakar di bidangnya
B. Data kecelakaan kerja
C. Data jumlah karyawan yang mengundurkan diri
D. Data dari perusahaan lain sejenis
E. Keluarga karyawan
Q.4) Semua resiko tidak baik bagi perusahaan
A. Ya
B. Tidak
Q.5) Perusahaan harus dengan sengaja mengambil resiko dalam taraf tertentu
A. Ya
B. Tidak
Kuis Pengukuran Resiko
Q.1) Semua resiko yang berdampak besar harus dikelola
A. Benar
B. Salah
Q.2) Probabilitas terjadinya suatu resiko dapat ditebak tanpa
data masa lalu tentang terjadi resiko tersebut
A. Benar
B. Salah
Q.3) Dalam pendekatan volatilitas, resiko saham diukur
berdasarkan penurunan harga saham saja.
A. Betul
B. Salah