Konsepsi Ideal kealaman dan Kemanusian

Download Report

Transcript Konsepsi Ideal kealaman dan Kemanusian

Konsepsi Ideal kealaman dan
Kemanusian
Rekayasa atau terapan Ilmu dan
Teknologi
• Merupakan upaya untuk melakukan
perubahan sesuatu dari suatu keadaan ke
keadaan lain yang lebih berguna dan
bermanfaat bagi kemanusiaan
• Langkah awal dibutuhkan pengetahuan untuk
mengidentifikasi untuk penetapan nilai suatu
keadaan
Proses Penerapan Ilmu dan Teknologi
• Ilmu untuk menilai keadaan
• Ilmu untuk menata terjadinya peristiwa
perubahan yang bersifat sementara (fisika)
• Ilmu untuk menata terjadinya peristiwa
perubahan yang bersifat kekal (persenyawaan
kimia)
• Ilmu untuk menetapkan rancangan bentuk dan
ukuran wadah tempat peristiwa perubahan itu
terjadi sesuai dengan kondisi dan skala yang
diharapkan
• Ilmu untuk mengendalikan proses
Efisiensi (), Hasil guna dan Efektifitas
(), Daya guna
• Ukuran baik buruknya keberlangsungan suatu
proses perubahan dapat dinyatakan oleh efisiensi
dan efektivitas
• Efisiensi : ukuran pencapaian nilai ,
membandingkan antara output dan input , hasil
saat ini dengan hasil ideal (hasil maksimal )
• Efektifitas : ukuran upaya yang dilakukan untuk
memperoleh hasil , besaran ini dapat diperoleh
dengan memperbandingkan hasil yang dicapai
terhadapa upaya yang telah dilakukan
Pencapaian nilai Efisiensi dan
Efektifitas
Object
Hasil / hari

Energi /waktu

Petani A
2 ha /hari
 A = 50 %
1 piring /hari
A = 2 ha/ piring
Petani B
3 ha /hari
 B = 75%
2 piring /hari
B = 1,5 ha/piring
Nilai Ideal
4 ha /hari
 A < B
 A > B
Konsepsi Ideal
• Konsepsi ideal diperlukan sebagai upaya
penetapan arah sasaran serta menjadi rujukan
operasional sejauh mana pencapaian telah
diraih
• Konsepsi ideal kemanusiaan sering disebut
konsepsi manusia seutuhnya
• Konsepsi manusia seutuhnya merupakan konsepsi ideal
kemanusian yang terletak pada pengertian
kemandiriannya , bahwa manusia dengan keutuhan
unsur – unsurnya akan memiliki nilai diri yang spesifik
• Seorang yang mandiri adalah seseorang yang berhasil
membangun nilai dirinya sedemikian sehingga mampu
menempatkan peranya dalam alam kehidupan
kemanusiaannya dengan penuh manfaat
• Ukuran kemandirian adalah kehadirannya memberikan
manfaat kearah kesempurnaan dalam sistem yang
lebih luas
Observasi Empirik atas Unsur - unsur pembentuknya deskripsi ringkas upaya
pembentukan manusia seutuhnya dapat dikemukakan sbb :
“ Secara fisik manusia ditunjukkan oleh kebadanannya, yaitu tubuh dari
kehidupannya. Badan hidup ini bersifat khas dan berbeda dari tumbuhan
dan binatang karena memiliki kesadaran dan kemampuan berfikir dalam
bentuk penalaran rasional dan emosional. Dengan hidup dan
penalarannya manusia tidak menjadi individuals yang mengisolasi diri ,
melainkan membangun kemampuannya untuk berkomunikasi dengan
lingkungan alam , kehidupan dan kemanusiannya membentuk masyarakat
kemanusian. Masyrakat manusia ini ternyata kemudian mampu
membangun tatakrama etika peradabannya. Raihan atas nilai luhu etika
ini menempatkan manusia pada posisi terhormat dalam lingkungannya,
sesuai dengan hidayah yang Maha Kuasa mampu meraih Taqwa ,
menyadari keberadaannya sebagai Khalifatullah fil ardhi “.
Kebalikan dari upaya pembentukan unsur keutuhan kemanusiaan diatas
dapat dikemukakan dalam deskripsi pengamatan empiris pemberian nilai
kemanusiaan yang seutuhnya sbb:
“ Pancaran cahaya ketaqwaan seseorang Nampak dari wajah dan
tubuhnya sehingga mampu ditangkap dan mempertemukannya dengan
manusia yang bertaqwa pula. Selanjutnya diungkapkan pula dalam
kenyataan nilai etika seseorang sebagai moralitas tatakrama dan sopan
santunnya, yang membuka jalan bagi dirinya untuk melakukan
komunikasi dan pergaulan didalam masyarakat . lebih lanjut keberhasilan
berkomunikasi akan membuka jalan bagi dirinya unutk bertukar pikiran
membahas pengertian tentang sesuatu sesuai dengan tingkat
penalarannya. Bila berhasil dicapai kesefahamann maka sesuatu yang
dibahas ini akan menjadi bentuk nyata kegiatan fisik , wahan kerjasama
dan terapan iptek “.
• Urutan upaya unsur – unsur pembentuk
keutuhan kemanusiaan bergerak dari unsur
yang paling alami ( badan ) ke arah yang paling
gaib (taqwa).
• Urutan nilai – nilai keutuhan kemanusiaannya
bergerak dari nilai yang paling gaib (taqwa) ke
arah nilai yang paling alami (badan)
Skema Urutan Pembentukan dan Nilai
Manusia Seutuhnya
Upaya
Ukuran
Unsur Kemanusian (Individu)
Bobot
Nilai
Bobot
Ukuran
5
1%
Taqwa
63 %
1
4
3%
Etika
22 %
2
3
10 %
Komunikasi
10 %
3
2
22 %
Nalar
3%
4
1
63 %
Badan
1%
5
Pembentukan Berdasarkan Alokasi
Investasi Fisik
• 63% investasi kebadanan ( tumbuh, sehat, bugar)
• 22% pengembangan penalaran (belajar, riset)
• 10 % berkomunikasi (pergaulan, persaudaraan,
kerjasama)
• 3% membangun tata nilai (soapn santun, etika)
• 1% meraih ketaqwaan (keyakinan beragama)
Fenomena alam ini dapat didalami penalarannya
melalui ilmu sehingga menjadi ilmiah
Unsur Kemanusian yang dibangun dari
atas ke bawah
• Seorang yang tak mampu meraih ketaqwaan akan
kehilangan 63% dari nilai kemanusiaan (tidak beragama dan
tidak bermoral)
• Hilangnya etika dan sopan santun akan menghilangan 22%
dari nilai kemanusiaan
• Ketidakmampuan berkomunikasi dan kerjasama akan
menghilangkan 10% dari nilai kemanusiaan
• Ketidakmampuan menalar (tidak waras) akan
menghilangkan 3% dari nilai kemanusiaan
• Akhirnya manusia hanya tinggal memiliki 1% nilai
kemanusiaannya
• Fenomena ini adalah fenomena gaib yang ilahiyah yang
dapat didalami penalarannya dengan agama
Membangun Unsur Kebadanan
• Berdasarkan pemahaman biologi kebadanan
manusia dengan sasaran mencapai
pemahaman bionomi kebadanannya yaitu
kemampaun untuk mengatur badannya
sendiri secara baik.
• Alokasi dana untuk investasi ini 63% dari
seluruh investasi fisik.
Membangun Unsur Penalaran
• Membangun unsur penalaran tertuang dalam konsepsi
belajar sepanjang hayat
• Program pengembangan unsur penalaran dilakukan
mengikuti perkembangan kesiapan unsur kebadanan
yang menunjang fungsi penalarannya seperti kesiapan
otak kiri dan otak kanan , kemampuan analisis dan
sintesis , kecerdasan fikiran dan emosional rasa ingin
tahu harus terumuskan dengan lebih baik ,
kemmapuan membaca, menulis, berbahasa dan
berhitung harus senantiasa meningkat
• Alokasi dana untuk investasi ini 22% dari keseluruhan
investasi fisik
Membangun Unsur Komunikasi
• Membudayakan baca – tulis dan pergaulan yang baik
• Bahasa yang memiliki nilai penting harus dikuasai , apakah
itu menyangkut keilmuan atau keagamaan. Bahasa
pergaulan antara sesama manusia , dengan lingkungan
alam maupun dengan mesin yang menyertai kehidupan
kemanusiaan harus dikembangkan dengan sebaik – baiknya
• Alokasi dana untuk membangun unsur komunikasi 10 %
dari investasi fisik
• Keberhasilan dapat dilihat pada keakraban, interaksi dan
kerjasama menghasilkan aktivitas baru yang bermanfaat.
Organisasi dan networking merupakan sarana untuk
mengembangkan unsur komunikasi
Kesadaran akan keterkaitan kehidupan sesama
manusia, lingkungan Alam dan peralatan
• Tatanilai dan tatakrma
• Kesadaran akan tatanilai dalam keterkaitan ini
mendorong upaya saling mengisi , saling menggantikan
dan beraliansi dalam keunggulan
• Kemampuan dalam mengidentifikasi keunggulan ,
menciptakan toleransi , keserasian, keindahan dalam
lingkungan dan kasih sayang merupakan upaya
pembentukan budaya kemanusian
• Investasi fisik dalam upaya pembentukan tata nilai 3%
hal ini dapat sukses jika pemenuhan kebadanan,
penalaran dan komunikasi telah dibangun
• Upaya penegakan kesadaran tata nilai kemanusian akan membawa
kepada kesadaran keagamaan yaitu taqwa kepada TUHAN
• Kesadaran paling tinggi dalam kemanusiaan ini merupakan sumber
kreatif, menjadi arah arujukan nilai dari semua upaya pembentukan
kebadanan , penalaran , komunikasi dan tata nilai kemanusiaan itu
sendiri.
• kesadaran akan keyakinan dan moralitas in akan melahirkan fikir
dan tidakan yang benar
• Manusia akan menemukan bahwa dirinya sebagai perpanjangan
tangan Maha Pencipta, membangun kesejateraan alam dan
kemanusian yang berkesinambungan , mengejar pahala dan
menjauhkan perbuatan dosa
• Upaya membangun unsur yang sangat gaib ini porsi investasi
fisiknya sangat kecil (1%)
• Konsep ideal untuk sistem kehidupan
kemanusian ini ternyata tidak berlaku dalam
skala individu tetapi dapat diekstrapolasi
dalam kehiduapan masyarakat berbangsa dan
bernegara
• Falsafah bangsa Indoensia adalah Pancasila
yang lahir mengadopsi nilai – nilai luhur
bangsa
Sistematis Pembentukan Masyrakat
Bangsa Indonesia
Upaya
Unsur – Unsur Kemanusian
Nilai
Urutan
Bobot
Individu
Masyrakat Bangsa
Urutan
Bobot
5
1%
Taqwa
Ketuhanan , Maha Esa
63 %
1
4
3%
Etika
Kemanusian Beradab
22 %
2
3
10 %
Komunikasi
Musyawarah, Mufakat
10 %
3
2
22 %
Nalar
Perekonomian, Adil
3%
4
1
63 %
Badan
Indonesia Satu
1%
5
• Persatuan dan Kesatuan merupakan konsepsi
kebadanan masyrakat Indonesia diwujudkan
dalam Bhineka Tunggal Ika
• Upaya penalaran masyrakat indonesia
diwujudkan dalam perekonomian dan
keadilan
• Upaya komunikasi diwujudkan dalam bentuk
musyawarah untuk mufakat
• Upaya pembangunan tatanilai masyrakat
indonesia dalam bentuk kemanusian yang
beradab
• Tegaknya tatanilai kemanusian yang beradab
mendasari raihan nilai kemanusiaan yang
lebih tinggi yaitu ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa . Keyakinan keagamaan inilah
yang menjadi sumber moralitas dan
kreativitas Bangsa
Tugas
• Hal mendasar apa yang membedakan antara
sistem kebendaan , sistem kehidupan dan sistem
kemanusian . Jelaskan fenomena dari masing –
masing sistem tersebut beserta gabungannya
• Rumuskan unsur – unsur kemanusiaan yang
dianggap paling menentukan kemudian
kemukakan dengan cara masing – masing upaya
mendeskripsikan model manusia selengkap –
lengkapnya, lalu berdasarkan deskripsi tadi coba
saudara susun kesimpulan dan pembahasannya